Peramalan Penerimaan Pajak Penghasilan tahun 2013 dan 2014

b. Penerimaan Pajak Penghasilan Badan Berdasarkan tabel 5.7 tentang menghitung tren penerimaan Pajak Penghasilan Badan, persamaan yang akan digunakan untuk menghitung penerimaan Pajak Penghasilan Badan yang diramalkan adalah: Dengan menggunakan nilai X pada tabel 5.13, maka: Penerimaan Pajak Penghasilan Badan Tahun 2013 Berdasarkan perhitungan, maka diramalkan pada tahun 2013, penerimaan Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp16.558.491.000. Penerimaan Pajak Penghasilan Badan Tahun 2014: Berdasarkan perhitungan, maka diramalkan pada tahun 2014, penerimaan Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp19.520.759.000. c. Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Khusus Karyawan Berdasarkan tabel 5.8 tentang menghitung tren penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Khusus Karyawan, persamaan yang digunakan untuk menghitung penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Khusus Karyawan yang diramalkan adalah: Dengan menggunakan nilai X pada tabel 5.13, maka: Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun 2013: Berdasarkan perhitungan, maka diramalkan pada tahun 2013, penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Khusus Karyawan sebesar Rp836.373.033.000. Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun 2014: Berdasarkan perhitungan, maka diramalkan pada tahun 2014, penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Khusus Karyawan sebesar Rp902.499.413.000. Grafik di bawah dapat menjelaskan perkembangan yang disertakan hasil peramalan tersebut. Gambar 5 Perkembangan Pajak Penghasilan dan Hasil Peramalan tahun 2013 dan 2014 Dalam grafik terlihat bahwa meski penerimaan Pajak Penghasilan kini belum stabil, namun dalam 4 tahun terakhir penerimaan Pajak Penghasilan PPh OP, PPh Badan, dan PPh 21 khusus karyawan mulai menunjukkan peningkatan, walau pada tahun 2013 diramalkan akan terjadi penurunan terhadap penerimaan Pajak Penghasilan sebesar 3,97.

C. Pembahasan

1. Perkembangan Penerimaan Pajak Penghasilan dari Tahun 2008-2012

Penerimaan pajak penghasilan Kabupaten Mimika dari tahun 2008- 2012 dapat dikatakan cukup baik, meski pada tahun-tahun tertentu mengalami penurunan penerimaan pajak penghasilan yang cukup - 100,000,000,000 200,000,000,000 300,000,000,000 400,000,000,000 500,000,000,000 600,000,000,000 700,000,000,000 800,000,000,000 900,000,000,000 1,000,000,000,000 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Pajak Penghasilan signifikan. Jika dilihat dari ketiga analisa di atas, maka terlihat bahwa jumlah Wajib Pajak baik Wajib Pajak Orang Pribadi maupun Wajib Pajak Badan, selalu meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan ini seiring dengan meningkatnya jumlah tenaga kerja yang terus berdatangan ke Kabupaten Mimika. Peningkatan jumlah Wajib Pajak belum mampu untuk meningkatkan penerimaan Pajak Penghasilan di kabupaten tersebut. Target yang ditetapkan oleh KPP Pratama Timika juga belum dapat tercapai dengan maksimal. Kabupaten Mimika sebagai kabupaten berkembang dengan memiliki pertambangan emas terbesar di dunia tentu menjadi daya tarik yang kuat bagi masyarakat, baik masyarakat Mimika, masyarakat Papua, maupun dari luar negeri, untuk datang dan mencari pekerjaan. Data yang berasal dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans menjelaskan bahwa tingkat pencari kerja di Kabupaten Mimika selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini mendorong pemerintah daerah untuk semakin memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang berdatangan. Analisis perkembangan jumlah Wajib Pajak dengan jumlah tenaga kerja dan badan usaha di Kabupaten Mimika menjelaskan bahwa masih banyak tenaga kerja di kabupaten ini yang belum mendaftarkan diri danatau badan usahanya sebagai Wajib Pajak. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain adalah masyarakat belum menyadari pentingnya membayar pajak. Pajak yang merupakan sumber utama pendapatan negara dianggap tidak penting, sehingga kewajibannya diabaikan. Kurangnya pendidikan, keterbatasan media komunikasi dan transportasi khususnya daerah pedalaman, membuat masyarakat kesulitan mendapatkan berbagai macam informasi, khususnya informasi perpajakan. KPP Pratama Timika juga mengalami kesulitan dalam melakukan penyuluhan maupun kunjungan kepada Wajib Pajak, mengingat sulitnya menjangkau daerah pedalaman dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk dapat menjangkau masyarakat pedalaman. Sedang bagi masyarakat di perkotaan, sikap apatis masyarakat masih menjadi alasan utama tidak dilakukannya pendaftaran diri sebagai Wajib Pajak dan melakukan kewajiban membayar pajak. Freeport McMoran Copper, Inc. yang adalah salah satu perusahaan tambang emas terbesar di dunia menjadi penyumbang pajak terbesar di Kabupaten Mimika, termasuk dalam hal Pajak Penghasilan. Meningkatnya tenaga kerja Kabupaten Mimika, semakin meningkatkan jumlah Wajib Pajak, walau dalam praktik, jumlah tenaga kerja masih lebih besar dari jumlah Wajib Pajak. Wajib Pajak yang terus bertambah, tidak seiring dengan bertambahnya penerimaan Pajak Penghasilan. Pajak Penghasilan Orang Pribadi dalam 5 lima tahun terakhir terus mengalami penurunan, dimana pada tahun 2009, Pajak Penghasilan Orang Pribadi mengalami penurunan yang sangat signifikan, yaitu dari Rp4.732.591.260 menjadi Rp1.632.871.683. Pajak Penghasilan Badan dan Pajak Penghasilan Pasal 21 Khusus Karyawan juga mengalami penurunan pada tahun 2009. Penurunan penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi, Badan, dan Pasal 21 Khusus Karyawan ini disebabkan oleh faktor eksternal, atau faktor yang berasal dari luar pajak itu sendiri. Pada Juli 2009, Freeport McMoran Copper, Inc. sebagai penyumbang pajak terbesar di Kabupaten Mimika mengalami gangguan keamanan, dimana terjadi penembakan misterius yang menyebabkan terganggunya kinerja perusahaan tersebut. Selain kasus penembakan, demonstrasi para karyawan menuntut kenaikan gaji juga menjadi permasalahan yang menimpa Freeport McMoran Copper, Inc. Ketergantungan kehidupan masyarakat Kabupaten Mimika pada Freeport McMoran Copper, Inc. membuat kedua masalah tersebut turut mengganggu perekonomian kabupaten tersebut. Tidak hanya permasalahan yang dihadapi Freeport McMoran Copper, Inc., tetapi perang antarsuku yang terjadi di tahun 2009 turut menjadi penyebab terjadinya penurunan penerimaan Pajak Penghasilan. Penerimaan Pajak Penghasilan tahun 2010 khususnya pada Pajak Penghasilan Orang Pribadi dan Badan mulai mengalami kenaikan, namun pada Pajak Penghasilan Pasal 21 Khusus Karyawan masih terus mengalami penurunan. Penurunan Pajak Penghasilan yang terjadi pada Pajak Penghasilan Pasal 21 Khusus Karyawan masih disebabkan oleh permasalahan yang terjadi pada tahun 2009, yaitu kasus penembakan misterius di kawasan pertambangan, sehingga menghambat produktivitas perusahaan. Tahun 2011, penerimaan Pajak Penghasilan mengalami peningkatan sangat signifikan, walau masih tetap tidak memenuhi target penerimaan yang telah ditetapkan oleh KPP Pratama Timika. Peningkatan penerimaan Pajak Penghasilan ini dikarenakan adanya upaya dari KPP Pratama Timika sendiri untuk membangkitkan kembali penerimaan pajak yang terus menurun selama 2 dua tahun terakhir. Terdapat beberapa hal yang dilakukan oleh KPP Pratama Timika, yaitu: a. Penyuluhan Sosialisasi KPP Pratama Timika melakukan penyuluhan sosialisasi kepada para Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Timika, termasuk Kabupaten Mimika. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang benar kepada Wajib Pajak mengenai kewajiban perpajakannya dan menciptakan komunikasi yang baik antara Wajib Pajak dengan Pemerintah yang diwakili oleh KPP Pratama Timika. Penyuluhan ini diadakan atas inisiatif dari KPP Pratama Timika, namun terkadang ada juga Wajib Pajak khususnya Wajib Pajak Badan yang meminta KPP Pratama Timika untuk melakukan penyuluhan. Penyuluhan dari KPP Pratama Timika berbagai jenis, mulai dari memberitahu Wajib Pajak akan kewajiban perpajakannya, hingga pengisian SPT menjelang batas waktu penyampaian SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi maupun badan. KPP Pratama Timika berharap melalui penyuluhan ini, Wajib Pajak sadar dan patuh untuk