Koefisien Determinasi Pengujian Hipotesis 1.

71

4.3. Pembahasan Analisis

Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan dalam penelitian ini, dari hasil uji-F telah diperoleh nilai signifikansi 0,008 atau 0,8 yang berarti lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05 atau 5 hal ini berarti H ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah saham yang ditawarkan, ukuran perusahaan, kapitalisasi pasar dan profitabilitas perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap tingkat underpricing.

1. Jumlah saham yang ditawarkan Offer

Sementara itu, untuk uji parsial yang dilakukan melalui uji-t, diperoleh Variabel jumlah saham yang ditawarkan Offer memiliki P-value sebesar 0,168 atau 16,8. Hal ini berarti nilainya lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik H diterima, dengan kata lain variabel OFFER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap underpricing. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara variabel jumlah saham yang ditawarkan dengan tingkat underpricing. Hasil penelitian ini bertentangan dengan Abdullah 2000, Handayani 2008, Islam et al. 2010, Wulandari 2011, Bansal Khanna 2012, meskipun pada bagian pengembangan hipotesis telah dijelaskan bahwa jumlah saham yang penawaran yang besar akan menaikkan harga saham. Akan tetapi hal tersebut tidak dapat dibuktikan dalam penelitian ini, dengan bertambah atau berkurangnya jumlah saham yang ditawarkan oleh perusahaanemiten tidak mempengaruhi investor dalam membeli atau menjual sahamnya yang selanjutnya akan 72 mempengaruhi harga saham, dan jumlah saham yang ditawarkan tidak menjadi informasi utama yang harus diperhatikan para investor di pasar modal. Penelitian ini didukung oleh Carter and Manaster 1990, Sujatmin dan Sujadi 2006, Wicaksono 2012.

2. Ukuran Perusahaan Size of Issue

Variabel ukuran perusahaan Size of Issue mempunyai P-value sebesar 0,02 atau 2 . Hal ini berarti nilainya lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik H ditolak atau dengan kata lain variabel ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap underpricing. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel ukuran perusahaan dengan tingkat underpricing. Hasil penelitian ini sangat bertentangan dengan penelitian Abdullah Wulandari 2011, Martani et al. 2012, Kristiantari 2012, karena pada bagian pengembangan hipotesis telah dijelaskan bahwa secara teoritis ukuran perusahaan yang besar mempunyai kepastian certainty yang lebih besar daripada perusahaan kecil sehingga mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai prospek perusahaan ke depan dan hal tersebut dapat membantu investor memprediksi risiko yang mungkin terjadi jika investor berinvestasi pada perusahaan itu. Jadi ukuran perusahaan menjadi informasi yang utama bagi para investor agar dapar memprediksi resiko yang mungkin terjadi jika berinvestasi di perusahaan tersebut Penelitian ini didukung oleh Handayani 2008, Islam et al. 2010, BansalKhanna 2012, dan Wicaksono 2012.