Pasar Modal TINJAUAN PUSTAKA
13
Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2006 : 3 mengenai pasar modal, menyatakan bahwa keberadaan pasar modal memberikan banyak manfaat
diantaranya: 1. Menyediakan sumber pendanaan atau pembiayaan jangka panjang bagi
dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal. 2. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya
diversifikasi. 3. Menyediakan indikator utama
leading indicator bagi tren ekonomi negara. 4. Memungkinkan penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan
masyarakat menengah. 5. Menciptakan lapangan kerjaprofesi yang menarik.
6. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dengan prospek yang baik.
7. Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan risiko yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi investasi
8. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha dan memberikan akses kontrol sosial.
9. Mendorong pengelolaan perusahaan dengan iklim terbuka, pemanfaatan manajemen profesional dan penciptaan iklim berusaha yang sehat.
Jogiyanto 2003:15, mengemukakan tentang jenis pasar modal, ada empat jenis antara lain:
1. Pasar Perdana Primary Market adalah surat berharga yang baru dikeluarkan
oleh perusahaan dijual di pasar perdana. Surat berharga yang baru dijual dapat
14
berupa penawaran perdana ke publik Initial Public Offering atau IPO atau
tambahan surat berharga baru jika perusahaan sudah going public sekuritas
tambahan ini sering disebut seasoned new issues.
2. Pasar Sekunder Secondary Market, setelah surat berharga yang sudah
beredar diperdagangkan di pasar perdana, selanjutnya surat berharga tersebut diperjualbelikan oleh dan antar investor di pasar sekunder.
3. Pasar Ketiga Third Market, pasar ketiga merupakan pasar perdagangan surat
berharga pada saat pasar kedua tutup. 4. Pasar Keempat
Fourth Market, pasar keempat merupakan pasar modal yang dilakukan antara institusi berkapasitas besar untuk menghindari komisi dari
broker.
2.2.Penawaran Umum Saham Go Public
Penawaran Umum Go Public adalah kegiatan yang dilakukan dengan
menjual sebagian dari kepemilikan atas perusahaan, melalui berbagai cara dimana salah satunya adalah dengan penjualan saham yang dikeluarkan perusahaan dalam
bentuk efek kepada masyarakat investor. Widjaja dan Risnamanitis 2009:6 menyatakan bahwa penawaran umum tidak lain adalah kegiatan emiten untuk
menjual efek yang dikeluarkan kepada masyarakat, yang diharapkan akan membelinya dengan demikian memberikan pemasukan dana kepada emiten baik
untuk mengembangkan usahanya, membayar utang, atau kegiatan lainnya yang diinginkan oleh emiten tersebut.
Pada perusahaan yang go public status perusahaan dapat berubah dimana
pada awalnya adalah perusahaan tertutup tidak go public menjadi perusahaan
15
terbuka go public. Pasar modal menjadi fasilitas perubahan tersebut melalui
instrumen hukum pasar modal.
Tabel 2.1 Perbedaan Perusahaan
Go Public dan tidak Go Public
No Aspek
Perusahaan tidak Go
Public Perusahaan
Go Public
1. Persyaratan pengungkapan
minimum minimum disclosure
requirements Tidak mutlak
Mutlak ditaati 2.
Jumlah pemegang saham Biasanya terbatas
Lebih dari 300 pemegang saham
3. Kewajiban menyampaikan
laporan reguler maupun insidentil
Tidak mutlak Mutlak
4. Pemisahaan antara pemilik dan
manajemen Bukan merupakan
kebutuhan mendesak Merupakan
Kebutuhan 5.
Pergantian kepemilikan saham
Rendah Tinggi
6. Tindakan manajemen
Tidak selalu menarik perhatian masyarakat
Menjadi perhatian masyarakat
Sumber: Widjaja dan Risnamanitis 2009
Keuntungan perusahaan melakukan penawaran umum saham Go Public,
antara lain: 1. Emiten yang melakukan penawaran umum akan memperoleh dana yang relatif
besar dan dapat diterima sekaligus. Hal ini lebih baik dibandingkan emiten harus menggunakan fasilitas kredit dari bank karena akan dibebankan dengan
tingkat bunga yang cukup besar. 2. Meningkatkan likuiditas perusahaan terhadap kepentingan pemegang saham
utama dan pemegang saham minoritas 3. Meningkatkan nilai pasar dari perusahaan karena umumnya perusahaan yang
sudah menjadi perusahaan publik likuiditasnya akan lebih meningkat bila dibandingkan dengan perusahaan yang masih tertutup
16
4. Penawaran umum saham dapat meningkatkan prestise dan publisitas
perusahaan. Hal ini tentu menguntungkan bagi emiten karena tidak perlu membuang biaya untuk membayar jasa
advertising yang lumayan mahal 5. Biaya penawaran umum saham relatif murah dengan proses yang relatif lebih
cepat 6. Pembagian dividen berdasarkan keuntungan sehingga tidak ada pihak bagi
emiten, pemegang saham utama emiten, ataupun investor publik yang akan dirugikan
7. Penyertaan masyarakat biasanya tidak masuk dalam manajemen emiten Setiap perusahaan yang melakukan penawaran umum juga mempunyai
konsekuensi atau akibat sebagai berikut: 1. Perusahaan atau calon emiten dituntut untuk lebih terbuka dan harus
mengikuti peraturan-peraturan pasar modal mengenai kewajiban pelaporan 2. Segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan baik pemasukan maupun
pengeluaran harus tercatat secara terperinci dan dapat dipertanggungjawabkan 3. Perusahaan atau calon emiten harus selalu membuat pelaporan yang
diwajibkan sesuai dengan waktu yang ditetapkan dan dipantau oleh pemilik modal maupun masyarakat umum, sehingga apabila terjadi penyimpangan
dapat segera diketahui.
2.3.Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering
Perusahaan yang akan go public yang mengeluarkan surat berharga
pertama menawarkannya di pasar perdana primary market. Pengertian IPO
17
menurut Mayo 2008:31 yaitu: “Firms, in addition to acquiring funds through
private placements, may issue new securities and sell them to general public, ussually through investments banker. If this sale is the first sale of common stock
to the general public, it is reffered to as an initial public offering IPO”. Hal ini berarti IPO adalah saat dimana perusahaan dalam memperoleh dana dengan cara
menerbitkan sekuritas baru dan menjualnya kepada publik melalui pasar modal untuk pertama kalinya. Sementara Samsul 2006:12 menyatakan bahwa
pasar perdana merupakan tempat atau sarana bagi perusahaan yang untuk pertama kali
menawarkan saham atau obligasi ke masyarakat umum. Harga saham pada pasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan
perusahaan yang melakukan IPO dinamakan emiten. Selanjutnya surat berharga yang sudah beredar akan diperdagangkan di bursa efek yang dinamakan pasar
sekunder Secondary Market.
Menurut Samsul 2006:70 suatu perusahaan yang untuk pertama kalinya akan menjual saham atau obligasi kepada masyarakat umum atau IPO
initial public offering, membutuhkan tahapan-tahapan terlebih dahulu. Tahapan tersebut
dapat dikelompokkan menjadi 5 lima, yaitu: rencana go public, persiapan go
public, pernyataan pendaftaran ke BAPEPAM, penawaran umum, dan kewajiban emiten setelah
go public. 1. Rencana
Go Public, Rencana
go pulic membutuhkan waktu yang cukup berkaitan dengan kondisi
internal perusahaan, seperti:
18
a rapat gabungan pemegang saham, dewan direksi, dan dewan komisaris. Rapat gabungan ini akan membahas alasan
go public, jumlah dana yang dibutuhkan, penerbitan saham atau obligasi
b Kesiapan Mental Personel Personel dari semua lapisan manajemen termasuk pemegang saham
mayoritas harus siap secara mental menghadapi perubahan atau kejadian yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Banyak kewajiban yang harus dilaksanakan
oleh emiten setelah perusahaan go public, seperti kewajiban melaporkan
secara rutin atau insidentil atas suatu peristiwa penting yang apabila tidak dilaksanakan emiten akan terkena sanksi denda atau sanksi pidana.
c Perbaikan organisasi Organisasi perusahaan yang ada sebelum
go public harus disesuaikan dengan ketentuan perundangan yang berlaku di pasar modal, misalnya, kewajiban
mengelola perusahaan secara baik atau disebut good corporate governance
yang tercermin dari kewajiban mengangkat komisaris independen, kewajiban membentuk komite audit, dan kewajiban mengangkat
corporate secretary. d Perbaikan sistem informasi
Mengingat banyak kewajiban pelaporan yang harus dilaksanakan oleh emiten, baik yang bersifat rutin maupun insidentil, yang diminta oleh BAPEPAM
ataupun Bursa Efek, maka emiten harus memiliki sistem informasi yang dapat diterbitkan setiap kali dibutuhkan. Perbaikan sistem meliputi keberadaan
sistem akuntansi keuangan yang mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia, sistem laporan tahunan yang memasukkan
19
standar tambahan dari bursa efek seperti hasil kerja dari komite audit, dan sistem akuntansi manajemen yang dapat menghitung laba ekonomis yang akan
digunakan sebagai dasar menentukan jumlah deviden tunai yang harus dibagikan.
e Perbaikan aspek hukum Pada umumnya emiten berasal dari perusahaan keluarga walaupun berbadan
hukum perseroan terbatas. Go public berarti perseroan terbatas tertutup harus
berubah menjadi perseroan terbatas terbuka PT Tbk., status kepemilikan aset tetap dan aset bergerak harus jelas, semua jenis aset yang ada dalam laporan
keuangan yang telah diaudit harus sudah atas nama perseroan termasuk rekening yang ada di bank. Semua perjanjian dengan pihak ketiga harus
dilakukan secara tertulis nota riil, tidak boleh secara lisan. Semua perizinan usaha yang diwajibkan harus dipenuhi, dan yang belum ada izin harus segera
diupayakan. Semua kewajiban pajak harus dipenuhi dan dibuktikan keabsahannya. Konsultan hukum akan membantu perusahaan yang akan
go public dari segi hukum sehingga sesuai dengan hukum yang berlaku.
f Perbaikan Struktur Permodalan Perbaikan struktur modal dengan cara pemegang saham menambah modal
sendiri atau mengubah struktur modal pinjaman dengan beban bunga yang lebih rendah.
g Persiapan dokumen Sebelum persiapan menuju
go public dimulai, yaitu penunjukkan lembaga penunjang dan lembaga profesi, semua dokumen yang dibutuhkan oleh
20
lembaga tersebut harus disediakan. Pihak yang terlibat dalam proses go public
adalah underwriter, akuntan publik, notaris, konsultan hukum, dan perusahaan
penilai appraisal company. Dokumen yang dibutuhkan antara lain: laporan
keuangan yang telah diaudit, proyeksi laporan keuangan, bukti kepemilikan aktiva tetap dan aktiva bergerak, anggaran dasar perseroan, perjanjian nota riil
ataupun yang dibawah tangan, polis asuransi, peraturan perusahaan, pajak- pajak, perkara pengadilan, dan lain-lain.
2. Persiapan menuju Go public
Setelah rincian rencana go public diselesaikan seperti uraian sebelumnya,
calon emiten akan menunjuk perusahaan penjamin emisi efek, akuntan publik, notaris, konsultan hukum, dan perusahaan penilai yang terdaftar di BAPEPAM.
Persiapan menuju go public meliputi :
a Penunjukkan Lembaga Penunjang dan Lembaga Profesi Penjamin emisi akan bertindak sebagai koordinator dalam kegiatan-kegiatan berikut: menentukan
komitmen sesuai kondisi pasar, rapat-rapat teknis, pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM,
public expose dan road show, persiapan prospektus, penawaran resmi.
b Due Diligence Meeting. Untuk memperoleh gambaran awal mengenai
kekuatan pasar, emiten memerlukan due diligence meeting yang
dikoordinasikan oleh underwriter, yaitu pertemuan antara emiten,
underwriter, dan lembaga profesi lainnya di satu sisi dengan para pialang dan para analis keuangan perusahaan serta investor kelembagaan di sisi lainnya.
21
c Pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM. Pernyataan pendaftaran adalah dokumen yang wajib disampaikan kepada BAPEPAM oleh emiten dalam
rangka penawaran umum atau perusahaan publik. d
Public Expose dan Road Show. Public Expose dan Road show merupakan upaya sendiri oleh emiten yang menjual saham dengan nilai kapitalisasi sangat
besar sehingga perlu mengundang calon investor. 3. Pelaksanaan
Go Public. Kegiatan pelaksanaan
go public meliputi: Penyerahan dokumen ke BAPEPAM, tanggapan dari BAPEPAM, perbaikan dokumen pernyataan
pendaftaran, mini expose di BAPEPAM, penentuan harga perdana, sindikasi dan
perjanjian penjaminan emisi. 4. Penawaran Umum
Kegiatan penwaran umum antara lain: Distribusi prospektus, penyusunan prospektus ringkas untuk diiklankan, penawaran, penjatahan, pengembalian dana,
penyerahan saham, pencatatan sahamperdagangan saham Pada saat menjelang penawaran umum calon emiten harus membagikan
prospektus melalui underwriter dan agen penjual efek yang ditunjuk oleh
underwriters sebelum penawaran secara resmi dilakukan. Prospektus adalah setiap informasi tertulis yang berkaitan dengan penawaran umum dan bertujuan agar
pihak lain membeli efek. Prospektus berisikan antara lain: penawaran umum, tujuan penawaran umum, penggunaan dana hasil emisi, informasi tentang
perusahaan seperti sejarah, organisasi, dan personalia, kegiatan usaha dan prospeknya, ikhtisar keuangan perusahaan, modal sendiri sebelum dan sesudah
22
penawaran umum, kebijakan deviden, pendapat dari segi hukum, laporan akuntan publik, laporan penilaian harta perusahaan, para penjamin emisi, lembaga
penunjang emisi lainnya, perpajakan, anggaran dasar perseroan, persyaratan pemesanan saham, penyebarluasan prospektus dan formulir pesanan saham.
Penawaran resmi efek melibatkan 5 tahapan, yaitu a Periode penawaran
offering period adalah periode minimal 3 hari kerja dimulainya penawaran sekuritas.
b Periode penjatahan allotment period adalah periode maksimal 6 hari kerja
akan dilakukannya pembagian perolehan saham. c Periode pengembalian dana
refund period adalah periode tertentu maksimal 4 hari kerja yang telah ditetapkan dan tertera dalam prospektus untuk
mengembalikan dana kepada calon investor akibat kelebihan pembayaran oleh calon investor berkaitan dengan penjatahan saham.
d Periode penyerahan saham delivery period adalah 3 hari sebelum saham itu
dicatat atau diperdagangkan di bursa efek, saham tersebut sudah diterima oleh investor.
e Periode pencatatan di bursa efek listing date adalah suatu tanggal yang telah
ditetapkan terlebih dahulu dan tertera pada halaman depan prospektus yang menunjukkan hari pertama saham itu diperdagangkan di bursa efek.
Setelah melakukan penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia BEI sampai perdagangan di pasar
sekunder dilaksanakan selambat-lambatnya 90 hari sesudah dimulainya masa
23
penawaran umum atau 30 hari sesudah ditutupnya masa penawaran umum tersebut tergantung mana yang lebih dahulu.
Di BEI, proses pencatatan efek dimulai dari pengajuan permohonan pencatatan ke bursa oleh emiten tentunya berdasarkan persyaratan pencatatan efek
yang berlaku di BEI. Persyaratan untuk tiap efek berbeda, tetapi persyaratan pertama yang harus dipenuhi terlebih dahulu antara lain mendapat pernyataan
efektif dari BAPEPAM atas pernyataan pendaftaran emisi emiten. 5. Kewajiban Emiten setelah
Go Public Pemegang saham mayoritas atau pemilik lama sebagai pemegang saham
pendiri founding stakeholder harus menjaga kepercayaan yang sudah diberikan
oleh pemegang saham minoritas atau masyarakat dengan cara: a Tidak melakukan tindakan yang menjatuhkan harga saham di pasar
b Selalu memberi informasi secepat mungkin kepada investor c Tidak melakukan penipuan harga dalam transaksi internal yang mengandung
conflic of interest, misalnya transfer pricing, dan pinjaman tanpa bunga d Menyampaikan laporan keuangan yang sudah diaudit
short form report langsung ke alamat pemegang saham
e Menyampaikan laporan berkala yang sudah diwajibkan oleh BAPEPAM f Menyampaikan laporan insidentil atas suatu peristiwa yang terjadi yang dapat
mempengaruhi harga saham di pasar.
24