Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

32 initial return yang didefinisikan sebagai return yang diterima investor di pasar perdana yang diperoleh dari selisih harga saham pada saat penawaran umum IPO dengan harga closing saham saat pertama kali listing di pasar sekunder Balvers, 1988. Penelitian oleh Carter dan Manaster 1990, dengan sampel 501 perusahaan yang melakukan IPO Januari 1979 sampai Agustus 1983, menemukan bahwa reputasi penjamin emisi, insiders shares, offering size log-offersize, dan umur perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap initial return saham. Abdullah 2000 dengan sampel 50 perusahaan tahun 1995-2000, menemukan bahwa variabel besaran perusahaan, profitabilitas perusahaan ROE, jenis industri manufaktur dummy, dan persentase saham yang ditawarkan pada publik secara bersama berpengaruh signifikan pada initial return. Sementara itu ketika dilakukan pengujian parsial atau terpisah, hanya variabel jenis industri dan profitabilitas ROE yang berpengaruh signifikan pada initial return . Ghozali dan Mansyur 2002 berdasarkan data perusahaan yang IPO di BEI pada tahun 1997 sampai dengan 2000, mencoba menguji pengaruh variabel reputasi penjamin emisi, presentase saham yang ditahan founder, skala perusahaan total aktiva, umur perusahaan, financial leverage debt to asset ratio, dan ROA terhadap tingkat underpricing. Mereka berhasil membuktikan bahwa reputasi penjamin emisi, financial leverage signifikan pada level 10 persen dengan arah negatif mempengaruhi underpricing. ROA mempengaruhi underpricing dengan level signifikansi 5 dengan arah negatif. Umur perusahaan, skala perusahaan terbukti tidak signifikan dengan arah negatif terhadap underpricing dan persentase 33 saham yang ditahan, tidak terbukti secara signifikan positif mempengaruhi underpricing. Yolana dan Martani 2005 menggunakan sampel yang diolah pada penelitian ini adalah 131 emiten yang tercatat di BEI dengan melakukan penawaran perdana atau IPO pada tahun 1994 sampai dengan tahun 2001 dan mempunyai initial return yang positif. Dari hasil penelitian ini, variabel rata–rata nilai kurs dan ROE terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap underpricing. Variabel besaran perusahaan dan jenis industri berhasil membuktikan bahwa secara parsial variabel tersebut secara signifikan mempengaruhi underpricing dengan arah negatif dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan mempengaruhi underpricing. Sedangkan variabel reputasi penjamin emisi ternyata tidak terbukti mempengaruhi underpricing dengan arah negatif secara parsial. Sujatmin dan Sujadi 2006 melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi underpricing pada penawaran umum perdana di Bursa Efek Jakarta periode 1999-2003 dengan variabel independen umur perusahaan, besaran perusahaan, reputasi auditor, reputasi penjamin emisi, jenis industri, EPS Earning Per Share, ukuran penawaran proceeds, current ratio, ROI Rate of Return on Investment, dan financial leverage. Hasilnya menyatakan bahwa hanya variabel current ratio, reputasi penjamin emisi, reputasi auditor, dan jenis industri yang mempengaruhi underpricing. Handayani 2008 dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda untuk menjelaskan terjadinya fenomena underpricing yang menggunakan 34 variabel–variabel seperti debt to equity ratio DER, return on assets ROA, earning per share EPS berpengaruh signifikan negatif terhadap underpricing. Ukuran perusahaan, dan prosentase penawaran saham berpengaruh signifikan terhadap underpricing. Sedangkan variabel–variabel yang lain tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap underpricing. Penelitian oleh Islam et al. 2010, dengan sampel 191 perusahaan yang melakukan IPO di Chittagong Stock Exchange periode 1995-2005, menemukan bahwa umur dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan positif pada initial return. Sementara jumlah saham yang ditawarkan dan jenis industri berpengaruh signifikan negatif pada initial return. Wulandari 2011 menganalisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi nderpricing pada penawaran umum perdana studi kasus pada perusahaan go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010 dengan variabel debt to Equity Ratio, Return On Assets, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan jumlah saham yang ditawarkan menggunakan analisis regresi berganda dengan hasil penelitian variabel DER, Offer berpengaruh secara positif, sedangkan ROA, Age, dan Size berpengaruh negatif terhadap underpricing. Penelitian yang dilakukan oleh Bansal dan Khanna 2012, dengan sampel 405 perusahaan yang melakukan IPO di Indian Market periode 2000-2012 menggunakan analisis multiple regressions, menemukan bahwa tidak ada pengaruh signifikan dari hubungan tahun IPO, jenis lembaga perusahaan, usia perusahaan dengan tingkat underpricing, jumlah saham yang ditawarkan, kapitalisasi pasar, metode mekanisme pasar, waktu penawaran berpengaruh secara 35 signifikan positif terhadap tingkat underpricing. Ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap tingkat underpricing. Penelitian yang dilakuan oleh Azizi Nur Wicaksono 2012, dengan periode penelitian tahun 1998-2010 menggunakan analisis regresi berganda dengan variabel umur perusahaan, ukuran perusahaan, proporsi penawaran perdana, jenis industri, return on asset, financial leverage, earning per share, reputasi auditor, reputasi underwriter dan tujuan penggunaan dana investasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa hanya reputasi auditor dan ukuran perusahaan yang secara signifikan berpengaruh terhadap tingkat underpricing, dengan arah hubungan - untuk ukuran perusahaan dan positif untuk reputasi auditor. Berdasarkan penelitian terdahulu dapat disimpulkan melalui Tabel 2.4 berikut: Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu No Peneliti dan Tahun Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian 1. Abdullah 2000 Initial Return pada perusahaan yang listing di BEJ antara tahun 2002-2004 Dependen: Initial Return Independen: Besaran perusahaan, profitabilitas perusahaan ROE, jenis industri manufaktur dummy, dan persentase saham yang ditawarkan Regresi Linear Berganda -Besaran perusahaan, profitabilitas perusahaan ROE, jenis industri manufaktur dummy, dan persentase saham yang ditawarkan secara bersama berpengaruh signifikan pada IR - pengujian parsial, variabel jenis industri dan profitabilitas ROE berpengaruh signifikan pada Initial Return. 36 No Peneliti dan Tahun Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian 2. Ghozali dan Mansyur 2002 Tingkat Underpricing Saham pada saat IPO di BEI pada tahun 1997 sampai dengan 2000 Dependen: Underpricing Independen: reputasi penjamin emisi, presentase saham yang ditahan founder, skala perusahaan total aktiva, umur perusahaan, financial leverage debt to asset ratio, dan ROA Regresi linear Berganda - Reputasi penjamin emisi, financial leverage berpengaruh negatif terhadap underpricing. -ROA mempengaruhi dengan level signifikansi 5 arah - -Sedangkan umur perusahaan, skala perusahaan berpengaruh tidak signifikan arah -. - persentase saham yang ditahan, tidak berpengaruh signifikan 3. Yolana dan Martani 2005 Tingkat Underpricing saham pada saat IPO pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 1994-2001 Dependent: Initial return Independen: variabel rata – rata nilai kurs dan ROE, besaran perusahaan dan jenis industri, reputasi penjamin emisi Regresi Linear Berganda - Rata – rata nilai kurs dan ROE terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap underpricing. -Variabel besaran perusahaan dan jenis industri secara parsial variabel tersebut secara signifikan berpengaruh negatif dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan berpengaruh - variabel reputasi penjamin emisi tidak berpengaruh secara parsial 4. Suyatmin dan Sujadi 2006 Faktor-Faktor yang mempengaruhi underpricing pada penawaran umum perdana di Bursa Efek Jakarta periode 1999- 2003 variabel independen : umur perusahaan, besaran perusahaan, reputasi auditor, reputasi penjamin emisi, jenis industri, Earning Per Share EPS, ukuran penawaran proceeds, current ratio, ROI, financial leverage Regresi Linear Berganda Hasilnya: menyatakan bahwa hanya variabel current ratio, reputasi penjamin emisi, reputasi auditor, dan jenis industri yang mempengaruhi underpricing. 37 No Peneliti dan Tahun Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian 5. Handayani 2008 Faktor-Faktor yang mempengaruhi underpricing pada penawaran umum perdana di BEI periode 2004- 2007 Debt to equity ratio DER, return on assets ROA, earning per share EPS. Ukuran perusahaan, dan prosentase penawaran saham Regresi Linear Berganda -Debt to equity ratio DER, return on assets ROA, earning per share EPS berpengaruh signifikan negatif terhadap underpricing -Ukuran perusahaan, dan prosentase penawaran saham berpengaruh signifikan terhadap underpricing. Sedangkan variabel– variabel lain tidak berpengaruh signifikan 6. Islam et al. 2010, Underpricing pada perusahaan yang melakukan IPO di Chittagong Stock Exchange periode 1995- 2005 Dependen: Umur dan ukuran perusahaan jumlah saham yang ditawarkan dan jenis industri berpengaruh signifikan negatif pada initial return Analisis Regresi Berganda umur dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan positif pada initial return. Sedangkan jumlah saham yang ditawarkan dan jenis industri berpengaruh signifikan negatif pada initial return 7. Wulandari 2011 Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Underpricing Pada Saat IPO Studi Kasus Pada Perusahaan Go Publik Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2006- 2010 Debt to Equity Ratio, Return On Assets, Ukuran perusahaan, Umur perusahaan, dan Jumlah saham yang ditawarkan Analisis regresi Berganda variabel DER, Offer berpengaruh secara positif terhadap underpricing, sedangkan ROA, Age, dan Size berpengaruh negatif terhadap underpricing. 8. Bansal Khanna 2012 Analisis faktor yang mempengaruhi Initial Return pada IPO di Indian Market periode 2000- 2012 bahwa Dependen: Initial Return Independen: Tahun IPO, Jenis perusahaan, usia perusahaan, jumlah saham yang ditawarkan, kapitalisasi pasar, metode mekanisme perusahaan Analysis Multiple Regressi ons tidak ada pengaruh signifikan dari hubungan tahun IPO, jenis lembaga perusahaan, usia perusahaan dengan tingkat underpricing, jumlah saham yang ditawarkan, kapitalisasi pasar, metode mekanisme perusahaan berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap underpricing 38 2.6.Kerangka Konseptual Penelitian ini akan menguji pengaruh jumlah saham yang ditawarkan, ukuran perusahaan, kapitalisasi pasar dan profitabilitas perusahaan sebagai variabel independen terhadap underpricing sebagai variabel dependen. Besarnya jumlah saham yang ditawarkan kepada masyarakat oleh perusahaan diduga mempengaruhi tingkat underpricing, karena semakin besar saham yang ditawarkan kepada masyarakat berarti semakin tinggi harga saham. Menurut penelitian terdahulu Bansal Khanna 2012, jumlah saham yang ditawarkan share offered ke publik ketika perusahaan melakukan IPO berpengaruh positif terhadap tingkat underpricing. Yolana dan Martani 2005 menyatakan bahwa semakin besar aset perusahaan akan semakin besar ukuran perusahaan tersebut. Secara teoritis perusahaan yang lebih besar mempunyai kepastian certainly yang lebih besar daripada perusahaan kecil sehingga akan mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai prospek perusahaan ke depan. Yolana dan Martani 2005 menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap underpricing . Faktor Kapitalisasi Pasar Market Capitalization juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi seperti penelitian yang dilakukan oleh Bansal dan Khanna 2012 yang menyatakan bahwa kapitalisasi pasar berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap tingkat underpricing. Triananingsih 2005:200 menyatakan bahwa tingkat profitabilitas merupakan informasi tingkat keuntungan yang dicapai atau informasi mengenai efektivitas operasional perusahaan. Profitabilitas perusahaan yang tinggi akan 39 mengurangi ketidakpastian IPO sehingga mengurangi tingkat underpricing. Semakin tinggi nilai profitabilitas perusahaan menunjukkan semakin tinggi pula laba yang dihasilkannya. Penelitian ini menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing. Dari landasan teori dan penelitian terdahulu, dapat diperoleh variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: jumlah saham yang ditawarkan share offered, ukuran perusahaan Size of Issue, Kapitalisasi Pasar market capitalization dan profitabilitas perusahaan. Variabel-variabel tersebut diperkirakan memiliki pengaruh terhadap underpricing pada perusahaan yang melakukan IPO di BEI. Berdasarkan hal tersebut dapat digambarkan bentuk kerangka konseptual sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Underpricing Jumlah Saham yang ditawarkan share offered Ukuran Perusahaan Issue of Size Kapitalisasi Pasar Market Cap Profitabilitas Perusahaan Return On Asset 40

2.7. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris Erlina, 2007:49. Hipotesis pada dasarnya adalah suatu anggapan yang mungkin benar dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan, pemecahan persoalan maupun dasar penelitian lebih lanjut. Anggapan sebagai satu hipotesis juga merupakan data tetapi karena kemungkinan bisa salah, apabila akan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan harus diuji dahulu dengan memakai data hasil observasi. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H 1 : Jumlah saham yang ditawarkan, ukuran perusahaan, kapitalisasi pasar dan profitabilitas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat underpricing. H 2 : Jumlah saham yang ditawarkan, ukuran perusahaan, kapitalisasi pasar dan profitabilitas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat underpricing. 41

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Sugiyono 2012 : 11 menyatakan penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia BEI dengan menggunakan situs www.idx.co.id dan www.yahoofinance.com . Waktu penelitian ini dimulai dari Bulan November 2014 sampai April 2015.

3.3. Batasan Operasional

Adapun batasan masalah yang dilakukan agar dapat menetapkan arahan pembahasan masalah yaitu: 1. Variabel independen dari penelitian ini adalah jumlah saham yang ditawarkan, ukuran perusahaan, kapitalisasi pasar dan profitabilitas perusahaan. 2. Variabel dependen dari penelitian ini adalah Initial Return saham. 3. Hanya melakukan penelitian selama 5 lima tahun untuk kinerja jangka panjang dari IPO. 4. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang mengalami underpricing saham yang listing di Bursa Efek Indonesia dan melakukan IPO selama periode Januari 2010-Desember 2014.