Analisis Material Pembuatan Karbon Aktif 1 Metode Tradisional

34 memecahkan ikatan hidrokarbon atau mengoksidasi molekul-molekul permukaan sehingga arang mengalami perubahan sifat, baik fisika maupun kimia, yaitu luas permukaannya bertambah besar dan berpengaruh terhadap daya adsorbsi. Metode aktivasi yang umum digunakan dalam pembuatan arang aktif adalah : 1. Aktivasi kimia Aktivasi ini merupakan proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik dengan pemakaian bahan-bahan kimia. Aktifator yang digunakan adalah bahan-bahan kimia seperti hidroksida logam alkali, garam-garam karbonat, klorida, sulfat, fosfat dari logam alkali tanah dan khususnya ZnCl 2 , asam-asam anorganik seperti H 2 SO 4 dan H 3 PO 4 . 2. Aktivasi Fisika Aktivasi ini merupakan proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik dengan bantuan panas, uap dan CO 2 . Umumnya arang dipanaskan di dalam tanur pada temperatur 800-900 ÂșC. Oksidasi dengan udara pada temperatur rendah merupakan reaksi isotherm sehingga sulit untuk mengontrolnya. Sedangkan pemanasan dengan uap atau CO 2 pada temperatur tinggi merupakan reaksi endoterm sehingga lebih mudah dikontrol dan paling umum digunakan.

2.5.3 Analisis Material

Analisis material dilakukan terhadap daya serap, kadar air dan porositas 1. Daya Serap Persentase berat air yang mampu diserap filter campuran dan serat di dalam air disebut daya serapan air. Pengujian daya serap ini telah dilakukan terhadap semua jenis variasi sampel yang ada. Pengujian daya serap ini mengacu pada ASTM C-20-00-2005. Pengujian daya serap air Water absorbtion dilakukan pada masing-masing sampel pengeringan. Lama perendaman dalam air adalah selama 24 jam dalam suhu kamar. Massa awal sebelum dan sesudah Universitas Sumatera Utara 35 direndam diukur. Untuk mendapatan nilai penyerapan air dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Dimana : M b = Massa sampel dalam keadaan basah gr M k = Massa sampel dalam keadaan kering gr

2. Kadar Air

Banyaknya air yang terkandung dalam filter campuran dan serat disebut Kadar Air KA. Kadar air bahan ditentukan dengan cara pengeringan di dalam oven, sebanyak 5 gram contoh yang telah dihaluskan ditimbang dengan teliti dan ditempatkan dalam cawan aluminium yang telah diketahui massanya, kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 105 o C selama 3 jam sampai bobot konstan, selanjutnya contoh didinginkan dalam eksikator selama 15 menit sebelum ditimbang massanya. Kadar air dihitung berdasarkan persamaan: 2.2 a = sampel awal gram b = sampel hasil penyusutan gram

3. Porositas

Pengujian porositas, dilakukan berdasarkan standar ASTM 20-80a sebagai berikut : Untuk pengujian porositas, sampel ditimbang dengan neraca dan menghasilkan massa kering, lalu direndam dalam air selama 24 jam, kemudian diangkat dari dalam air untuk memperoleh massa basah. Kemudian dikeringkan dan dihitung volume totalnya. Perhitungan porositas dilakukan dengan persamaan Universitas Sumatera Utara 36 m s = massa sampel basah diudara massa cawan dan sampel basah dikurangi dengan massa cawan kosong. m d = massa sampel kering diudara m i = massa didalam zat cair yaitu massa cawan dan sampel penuh air dikurangi massa cawan dan air. 4. Analisis SEM Untuk pengamatan struktur mikro dengan SEM sebagai berikut, sampel arang tempurung kelapa, zeolit maupun pasir kuarsa yang tanpa aktivasi maupun diaktivasi yang telah dibersihkan dan kering masing-masing ditempelkan pada pemegang sampel sampel holder dengan perekat dua muka dilanjutkan dengan pelapisan tipis dalam mesin pelapis tipis sputter. Kemudian dilakukan pengamtan struktur mikro dengan SEM pada 20 kV dan perbesaran 10.000 X.

2.6 Faktor-faktor Fisika dan Kimia yang Mempengaruhi Air.

Dokumen yang terkait

EFISIENSI FILTER PASIR ZEOLIT DAN FILTER PASIR ARANG TEMPURUNG KELAPA DALAM RANGKAIAN UNIT PENGOLAHAN AIR UNTUK MENGURANGI KANDUNGAN MANGAN DARI DALAM AIR

0 3 10

PENGARUH PENGGUNAAN FILTER DENGAN MEDIA ARANG TEMPURUNG KELAPA, ZEOLIT DAN SILICA GEL TERHADAP GAS Pengaruh Penggunaan Filter Dengan Media Arang Tempurung Kelapa, Zeloit Dan Silica Gel Terhadap Gas Yang Dihasilkan Dari Reaktor Gasifikasi.

0 8 19

PENGARUH KOMBINASI KETEBALAN FILTER PASIR DAN ARANG TEMPURUNG KELAPA TERHADAP Pengaruh Kombinasi Ketebalan Filter Pasir Dan Arang Tempurung Kelapa Terhadap Penurunan Kadar Mangan (Mn) Air Sumur.

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kombinasi Ketebalan Filter Pasir Dan Arang Tempurung Kelapa Terhadap Penurunan Kadar Mangan (Mn) Air Sumur.

0 2 5

PENGARUH KOMBINASI KETEBALAN FILTER PASIR DAN ARANG TEMPURUNG KELAPA TERHADAP Pengaruh Kombinasi Ketebalan Filter Pasir Dan Arang Tempurung Kelapa Terhadap Penurunan Kadar Mangan (Mn) Air Sumur.

0 3 15

Optimalisasi Gabungan Filter Arang Tempurung Kelapa, Zeolit, Dan Pasir Kuarsa Untuk Penjernihan Air Sungai Tamiang Dengan Elektrokoagulasi

0 0 19

Optimalisasi Gabungan Filter Arang Tempurung Kelapa, Zeolit, Dan Pasir Kuarsa Untuk Penjernihan Air Sungai Tamiang Dengan Elektrokoagulasi

0 0 2

Optimalisasi Gabungan Filter Arang Tempurung Kelapa, Zeolit, Dan Pasir Kuarsa Untuk Penjernihan Air Sungai Tamiang Dengan Elektrokoagulasi

0 0 5

Optimalisasi Gabungan Filter Arang Tempurung Kelapa, Zeolit, Dan Pasir Kuarsa Untuk Penjernihan Air Sungai Tamiang Dengan Elektrokoagulasi

0 0 4

Optimalisasi Gabungan Filter Arang Tempurung Kelapa, Zeolit, Dan Pasir Kuarsa Untuk Penjernihan Air Sungai Tamiang Dengan Elektrokoagulasi

0 0 24