93
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitiandisimpulkan bahwa : 1.
Suhu aktivasi optimum untuk masing- masing material adalah: a.
Arang tempurung kelapa pada suhu 900 C dengan daya serap sebesar
74,8 , kadar air sebesar 3,92 dan porositas sebesar 71,13 . b.
Zeolit pada suhu 800 C dengan daya serap sebesar 65,8 , kadar air
sebesar 5,36 dan porositas sebesar 57,53 . c.
Pasir Kuarsa pada suhu 1000 C dengan daya serap sebesar 45,5 ,
kadar air sebesar 4,86 dan porositas sebesar 45,46 . 2.
Gabungan filter optimum yaitu gabungan filter F
1
campuran arang tempurung kelapa, zeolit dan pasir kuarsa dengan daya serap sebesar
70,27 , kadar air 5,36 dan porositas sebesar 76,6 , dan filter gabungan F
2
susunan arang tempurung kelapa, zeolit dan pasir kuarsa yang disekat
dengan daya serap sebesar 65,73 , kadar air 5,35 dan porositas sebesar 70,43 .
3. Hasil pengujian air sungai Tamiang parameter fisika suhu,TDS,
kekeruhan, dan warna parameter kimia pH, logam Fe dan Al dan mikrobilogi E. Coli dan Colifrom menunjukkan bahwa proses
penjernihan air dengan elektrokoagulasi dan difilter dengan gabungan filter F
2
susunan arang tempurung kelapa, zeolit dan pasir kuarsa yang disekat lebih baik bila dibandingkan dengan proses filtrasi dengan filter F
2
saja, dimana hasil ujinya telah memenuhi standar air bersih PERMENKES
AIR BERSIH No.416 Thn 1990 dan standar air minum PERMENKES AIR MINUM No. 492 Thn 2010.
Universitas Sumatera Utara
94
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang menitik beratkan pada
gabungan filter untuk variasi ketebelan filter, agar dapat diketahui dengan jelas bagaimana pengaruh ketebelan terhadap daya serap filter.
2. Perlu dilakukan perhitungan terhadap berapa lama ketahanan gabungan
filter dalam penggunaannya. 3.
Pada saat pembakaran material perlu diperhatikan waktu penahan, karena hal ini dapat mempengaruhi kualitas material sebagai bahan
adsorbsi kandungan logam dan bakteri didalam air.
Universitas Sumatera Utara
95
DAFTAR PUSTAKA Adamson, A.W, 1990, Physical Chemistry of Surface, John Wiley Sons, Inc
Alif, Atmin, Oki Norita, dan Mei Efendi, 2010, Penggunaan Membran Keramik Media Filter Titania Dalam Penjernihan Air Rawa
Gambut , Proseding: Seminar dan Rapat Tahunan BKS-PTN-Indonesia
Bagian Barat Bidang MIPA Pakam Baru
Anonim, 1979, Standar Kualitas Arang Aktif Menurut SII. 0258 – 79,
Departemen Perindustrian, Jakarta
Anonim, 1991, Teknik Pengambilan Sampel Air Sungai Menurut SNI 06-242,
Badan Standarisasi. Jakarta.
Anonim, 1995, Arang Aktif Teknis SNI 06 – 3730 – 1995, Badan Standardisasi
Nasional, Jakarta
Ario AB, 2008, Perancangan Cigarette Smoke, Fakultas Teknik UI Arnelli, Hermawati.L, dan Ismaryata, 1999, Kegunaan Zeolit Termodifikasi
Sebagai Penyerap Anion , Laporan Penelitian, Semarang , UNDIP
Asmadi. Kahayan dan Kasjono,H.S., 2011, Teknologi Pengolahan Air Minum.
Gosyen Publishing. Yogyakarta
ASTM C 20-80a, American national standard, 1980, standard tes method for apparent porosity, water absorption, apparent specific gravity, and
bulk density of burned refractory brick and shape by boiling water .
Bambang HP dan Mining H, 2010, Pengolahan Limbah Cair Tekstil Menggunakan Proses Elektrokoagulasi dengan Sel Al
, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia, Pengembangan Teknik Kimia untuk
Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia, Yogyakarta, 26 Januari 2010, ISSN 1639-4393
Barus, T.A, 1996, Metodologi Ekologis Untuk Menilai Kualitas Perairan Lotik
. Jurusan Biologi FPMIPA, USU. Medan
Bonelli, P.R, 2001, Effect of Pyrolisis Temperature on composition, surcafe properties and thermal degradation rates of Brazil Nut Shells
. Bioresource Tech 76: 15-22
Universitas Sumatera Utara
96
Cheremisinoff, DN., Ellerbusch F., 1978, Carbon Adsorption Handbook, An
Arbon Science, New York
Departemen Kehutanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan,
1994, Jakarta
Dian Kusuma R, 2011, Optimasi Aktivasi Zeolit Alam Untuk Dehumidifikasi,
Teknik Kimia, Fakultas teknik, Universitas Diponegoro
Fety, K dan Satoto Y. 2011. Teknik Praktis Mengolah Air Kotor Menjadi Air Bersih
. Laskar Akasara. Jawa Barat
Gabriel.J.F, 2001, Fisika Lingkungan,Hipokrates, Jakarta
Holt,P.K., Barton,G.W.,
and Mitchell,C.A.,2004,
The Future
for electrocoagulation as A Localised Water Treatment tecnologi
, Chesmosphare, El sevier ltd, pp 1-3
http:kualaclipping.wordpress.com20090606lingkungan-rusak-kekeruhan-air- sungai-tamiang-di-atas-ambang-batas
diakses 10 Januari 2013. http:Scanningelektronmikroskop-Wikipedia,ensiklopediabebas
diakses 10
Januari 2013 http:www.rakyataceh.comindex.php?open=viewnewsid=21980tit=Berita2
0Lalu20- 2020Bapedal20Akui20Sungai20Tercemar20Limbah
, diakses 10 Januari 2013
http:www.suara-Tamiang.com201106krueng-tamiang-tercemar-limbah- industri.html diakses 10 Januari 2013
I Putu. P.W.S, 2010, Studi Pengaruh Aktifasi Termal terhadap Struktur Mikro dan Porositas Zeolit Alam
, Teknik Mesin Universitas Udayana Bali
Ismaryata, 199, The Study of Acidic Washing Temperature and Calcination Effect on Modification Process of Natural Zeolite as an Anion
Exchanger , Laporan, Penelitian, Semarang, UNDIP
Jannati, Deby dan Shona Mazia, 2009, Karbon Aktif Sebagai Filter Air, Jakarta,
Edisi Cetak, 653, Jakarta
Kepmen LH RI,1988, Tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan, Nomor 02 Tahun 1988
Universitas Sumatera Utara
97
Mifbakhudin, 2010, Pengaruh Ketebalan Karbon Aktif Sebagai Media Filter Terhadap Penurunan Kesadahan Air Sumur Artetis
, Eksplanasi volume 2 nomor 5, Edisi oktober 2010
Modi.L, 2011, Struktur dan Komponen Arang serta Arang Aktif Tempurung Kemiri
, Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, Bogor
Mollah, M.Y.A.,
Morkovsky,P., Gomes,J.A.G.,Kesmez,
M.,Parga,J.,Cocke.D.L.,2004, Fundamental Present and Future perspectives of Elektrocoagulation
, Journal of Hazardous Material, B114 :pp. 199-21
Mollah, M.Y.A.,
Schennach, R.,Parge.J.R.,
and Cocke,D.L.,2001,Elektrocoaqualation EC-Science and Aplication Gill
Chair of Chemistry Chemical Engenering,Lamar University, Beatmont, Tx77710,USA
Ni’am, M.F.,Othman,F.,Sohaili.J, Fauzia,Z., 2007, Removel of COD and Turbidity to Improve Wastewater Quality Using Electrocogulation
Technique, The Malaysia Journal of Analytical Sciences, vol.11 No.1, pp 198-205
Permenkes RI,1990, Tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih, Nomor 416 Tahun 2010
Permenkes RI,2010,Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Nomor 492 Tahun 2010
Rosita Idrus, 2013, Pengaruh Suhu Aktivasi Terhadap Kualitas Karbon Aktif Berbahan Dasar Tempurung Kelapa
, Prisma Fisika, Vol.I, No.1 2013, Hal 50-55
Sastrawijaya A.T. 2000. Pencemaran Lingkungan. Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta
Sembiring, Meilita dan Tuti S. Sinaga., 2003, Arang Aktif Pengenalan dan Proses Pembuatannya
, Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara.
Slamet, J.S., 1994, Kesehatan Lingkungan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Universitas Sumatera Utara
98
Sudrajat. R, 1993, Karakteristik Kayu Sebagai Bahan Energi. Diskusi Industri
Perkayuan, Proceeding, Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hasil Hutan, Bogor
Suhartana, 2006, Pemanfaatan Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Baku Arang Aktif dan Aplikasinya Untuk Penjernihan Air Sumur Di Desa
Belor Kecamatan Ngaringan Kapubaten Grobogan , Laboratorium
Kimia Organik FMIPA UNDIP
Susilawati, 2010, Model Pengolahan Air Gambut Untuk Menghasilkan Air Bersih dengan Metode Elektrokoagualsi dengan Media Filter Pasir
, Disertasi, FMIPA Universitas Sumatera Utara
Sutrisno,C.T.2006. Teknologi Penyediaan Air bersih. Cetakan Keenam. Jakarta:
Rhineka Cipta. Tatsunami, I. 1971. Water Work Engineering. Josni Kogaku. Japanese edition.
Tokyo.
Wardhana, W.A., 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan, Edisi Revisi,
Penerbit Andi Yogyakarta.
Yani, M. 2010, Studi Karakteristik Kimiawi Air Sungai Tamiang dan Pengolahan dengan Zeolit-Polyaluminium Clorida Sebagai Sumber
Air Bersih , Tesis Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FMIPA, Universitas Sumatera Utara, Medan
Universitas Sumatera Utara
99
LAMPIRAN A DATA HASIL PENGUJIAN SAMPEL
1. Daya Serap
a. Daya Serap arang tempurung kelapa
KODE Massa Sampel dalam
keadaan kering gr Massa sampel dalam keadaan basah gr
I II
III IV
V A
5 6,59
6,60 6,58
6,60 6,59
B 7,15
7,15 7,13
7,15 7,11
C 7,80
7,81 7,76
7,78 7,75
D 8,18
8,25 8,38
8,33 8,40
E 8,80
8,74 8,70
8,75 8,85
F -
- -
- -
Ket : A = tanpa aktivasi ; B = 600 C ; C = 700
C ; D = 800 C ; E = 900
C ; F = 1000
C Persamaan menghitung daya serap air :
Dimana : M
b
= Massa sampel dalam keadaan basah gr M
k
= Massa sampel dalam keadaan kering gr Perhitungan :
M
b
= 6,59 gr M
k
= 5 gr Maka :
L - 1
Universitas Sumatera Utara