77
zeolit suhu optimum pada suhu 800 C dengan nilai daya serap 65,8, kadar air
5,36 dan porositas sebesar 57,53 . Sedangkan untuk pasir kuarsa suhu optimum berada pada suhu 1000
C dengan nilai daya serap 45,5 , kadar air 4,86 dan porositas sebesar 45,46 .
4.2 Modifikasi Gabungan Filter
Dari hasil arang tempurung kelapa, zeolit dan pasir kuarsa yang memiliki suhu optimum aktivasi digabungkan untuk dijadikan filter, dengan gabungan
sebagai berikut :
Campuran arang tempurung kelapa, zeolit dan pasir kuarsa F
1
Arang tempurung kelapa + zeolit + pasir kuarsa F
2
Zeolit + arang tempurung kelapa + pasir kuarsa F
3
Pasir kuarsa + zeolit + arang tempurung kelapa F
4
Ke empat gabungan filter tersebut juga diuji daya serap, kadar air dan porositasnya.
4.2.1 Daya Serap Daya serap untuk gabungan filter ditunjukkan pada Tabel 4.19. Data hasil
pengujian pada tabel 4.19 dikarakterisasi secara grafik seperti pada gambar 4.13
Tabel 4.19 Data hasil pengujian daya serap gabungan filter No
Desain Filter Daya Serap
1 2
3 4
F
1
F
2
F
3
F
4
70,27 65,73
38,84 21,17
Data hasil pengujian pada tabel 4.19 dikarakterisasi secara grafik seperti pada gambar 4.13
Universitas Sumatera Utara
78
Gambar 4.13 Grafik Daya Serap Gabungan Filter
Gambar diatas menunjukkan bahwa nilai daya serap maksimum pada F
1
sebesar 70,27 dimana ketiga material arang tempurung kelapa, zeolit dan pasir kuarsa yang dicampur menjadi satu memiliki daya serap yang optimum.Hal ini
disebabkan dengan dicampurnya arang tempurung kelapa, zeolit dan pasir kuarsa yang memiliki porositas yang maskimum menjadi satu tanpa ada sekat membuat
daya serapnya semakin besar. Daya serap minimum pada F
4
dengan nilai 21,17 hal ini dikarenakan pada filter sekat ini yang berada disekat paling bawah adalah pasir kuarsa, zeolit
dan arang tempurung kelapa diatas, sedangkan dari ketiganya daya serap yang paling kecil adalah pasir kuarsa. Untuk F
2
daya serapnya 65,73 berbeda dengan F
1
yang lebih besar karena F
2
gabungan nya memiliki sekat sehinga porositas dalam menyerap melewati satu persatu material tersebut dimana sekat yang paling
bawah adalah arang tempurung kelapa yang juga memiliki porositas yang besar dana daya serap yang tinggi, dimana dari ketiga material yang digunakan arang
tempurung kelapa yang memiliki daya serap yang tinggi.
70.27 65.73
38.84
21.17 10
20 30
40 50
60 70
80
F1 F2
F3 F4
P er
se n
tase d
aya se rap
Disain Filter
Universitas Sumatera Utara
79
4.2.2 Kadar Air Menguap Kadar air untuk gabungan filter ditunjukkan pada tabel pada Tabel 4.20.
Tabel 4.19 Data hasil pengujian Kadar Air gabungan filter No
Desain Filter Daya Serap
1 2
3 4
F
1
F
2
F
3
F
4
5,36 4,39
3,82 1,41
Data hasil pengujian pada Tabel 4.20 dikarakterisasi secara grafik seperti pada Gambar 4.14
Gambar 4.14 Grafik Kadar Air Gabungan Filter
5.36 4.39
3.82
1.41 1
2 3
4 5
6
F1 F2
F3 F4
P er
se n
tase K
ad ar
air
Disain Filter
Universitas Sumatera Utara
80
Gambar diatas menunjukkan bahwa nilai kadar air yang teruapkan maksimum pada F
1
sebesar 5,36 yaitu untuk campuran ketiga material yang sama-sama memiliki kadar air yang baik, sehingga ketika ketiga material tersebut
dicampur memiliki kadar air yang baik pula. Untuk kadar air minimum pada F
4
dengan nilai 1,41. Semakin tinggi persentase kadar air yang teruapkan menunjukkan semakin besarnya volume pori
yang digunakan sebagai adsorben untuk menyerap adsorbat. Pada F
2
nilai kadar air hampir mendekati dengan F
1
dengan nilai kadar air 4,39 .
4.2.3 Porositas Porositas untuk gabungan filter ditunjukkan pada tabel pada Tabel 4.21.
Tabel 4.21 Data hasil pengujian porositas gabungan filter No
Desain Filter Porositas
1 2
3 4
F
1
F
2
F
3
F
4
76,60 70,43
25,41 41,22
Data hasil pengujian pada Tabel 4.21 dikarakterisasi secara grafik seperti pada Gambar 4.15
Universitas Sumatera Utara
81
Gambar 4.15 Grafik Porositas Gabungan Filter
Gambar diatas menunjukkan bahwa nilai porositas maksimum pada F
1
sebesar 76,60 hal ini hampir sama dengan daya serap dan kadar air bahwa untuk F
1
filter yang dicampur menjadi satu dari ketiga material arang tempurung kelapa, zeolit dan pasir kuarsa yang memiliki porositas yang paling besar dan
tidak ada penyekat antara ketiga material tersebut sehingga menghasilkan porositas yang besar pula.
Daya serap minimum pada F
4
dengan nilai 25,41 . Hal ini disebabkan karena filter F
4
yang disekat pasir kuarsa berada di paling bawah sehingga pada saat penyerapan air pori pasir kuarsa yang duluan menyerap dimana dari ketiga
material tersebut porositas yang terkecil adalah pasir kuarsa. Semakin besar nilai porositas maka semakin besar daya adsorpsi nya.
Sedangkan pada F
2
porositasnya 70,43 ini juga tidak jauh berbeda dengan F
1
dengan nilai porositas 76,60, hal ini disebabkan karena arang tempurung kelapa berada di bawah sehingga dalam penyerapan air arang tempurung kelapa duluan
76.6 70.43
41.22 25.41
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
F1 F2
F3 F4
Per sen
tase Po
ro si
tas
Disain Filter
Universitas Sumatera Utara
82
menyerap dimana memang porositas arang tempurung kelapa lebih besar dari zeolit dan pasir kuarsa.
Dari pengujian daya serap, kadar air dan porositas dapat disimpulkan bahwa gabungan filter F
1
arang tempurung kelapa, zeolit dan pasir kuarsa di campur menjadi satu memiliki nilai yang optimum untuk daya serap 70,27 ,
kadar air 5,36 dan porositas 76,60 , tetapi desain filter F
2
filter sekat dengan susunan arang tempurung kelapa, zeolit dan pasir kuarsa juga memiliki
nilai daya serap, kadar air dan porositas yang tidak jauh berbeda dengan F
1
dimana daya serapnya 65,73 , kadar air 4,39 dan porositas 70,43 . F
1
dan F
2
kedua-duanya memiliki daya serap dan porositas diatas 50 . Menurut Yuliusman dan Arif 2009 adsorben yang dihasilkan memiliki nilai
porositas sudah diatas 50, ini berarti adsorben tersebut sudah layak digunakan sebagai adsorpsi. Jadi dalam penelitian ini untuk filter dalam penjernihan air
menggunakan filter F
1
dan F
2
.
4.3 Proses Penjernihan Air Sungai Tamiang 4.3.1 Karakteristik air sungai