28
penggunaan. Adsorbsi merupakan fenomena fisika di mana molekul-molekul bahan yang diadsorbsi tertarik pada permukaan bidang padat yang bertindak
sebagai adsorban Schnitzer , 1992 . Dengan demikian jelas bahwa adsorbsi merupakan fenomena bidang batas, yang efisiensinya makin tinggi apabila
luas bidang permukaan adsorban makin besar. Pada proses filtrasi material- material yang dapat digunakan sebagai filter dalam penjernihan air antara lain :
karbon aktif, zeolit, ijuk, pasir silica, dan keramik.
2.4.1 Karbon Aktif
Salah satu media penyaringan adalah Karbon aktif. Karbon aktif adalah material yang berasal dari material yang mengandung karbon misalnya batubara,
kulit kelapa. Dengan pengolahan tertentu dapat diperoleh karbon aktif yang memiliki luas permukaan yang besar. Untuk proses pengolahan air bersih air
minum sering dipakai karbon aktif dalam bentuk biasa dikenal dengan “GAC granular activated carbon filter “, atau bubuk yang berperan sebagai penyerap
adsorben, dimana karbon aktif mempunyai daya adsorpsi yang tinggi. Selain itu karbon aktif dimanfaatkan sebagai media filter pada filter media tunggal atau
filter media ganda Asmadi,2011 Permukaan dalam partikel karbon aktif yang luas sering dimanfaatkan
sebagai media penahan mikroorganisme didalam filter yang bekerja secara biologi. Arang aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa kimia tertentu
atau sifat adsorpsinya selektif melakukan pemilihan, tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas permukaan. Daya serap arang aktif sangat besar, yaitu
25-1000 terhadap berat arang aktif. Dalam hal ini, kita menggunakan arang aktif sebagai bahan penghilang warna keruh, bau tak sedap, dan resin pada air dalam
rumah tangga Fety Kumalasari, 2011 Berdasarkan bentuknya, karbon aktif dapat dibedakan dalam empat golongan
yaitu Mifbakhuddin, 2010 : 1.
Karbon aktif serbuk powdered activated carbon berbentuk serbuk dengan ukuran partikel kurang dari 0,8 mm.
Universitas Sumatera Utara
29
2. Karbon aktif granular granular activated carbon, memiliki partikel –
partikel yang tidak rata dengan ukuran 0,2 – 0,5 mm.
3. Karbon aktif pelet pelleted activated carbon, berbentuk silinder dengan
ukuran diameter 0,8 – 5,0 mm. Karbon aktif ini umumnya digunakan untuk
aplikasi dalam fasa gas karena memiliki kandungan debu yang rendah, tetesan bertekanan rendah tapi memiliki kekuatan mekanis yang tinggi.
4. Karbon aktif terlapisi polimer polimers coated carbon, merupakan pori –
pori karbon yang dapat dilapisi dengan biopolimer yang mungkin untuk menghasilkan suatu karbon yang berguna untuk hemoperfusi yaitu suatu
teknik treatmen di mana ke dalam darah pasien ditekan dengan senyawa adsorben untuk mengeluarkan senyawa toksik dari dalam darah.
Berdasarkan pori – porinya, karbon aktif dapat dibedakan menjadi tiga jenis
yaitu Micro-pores diameter kurang dari 2 nm, Meso-pores diameter antara 2 –
25 nm dan Macro-pores diameter diatas 25 nm. Karbon tempurung kelapa umumnya terdiri dari micro-pores dan meso-pores dan karena distribusi pori
tersebut, karbon tempurung kelapa banyak digunakan di pembersihan fase gas dan pemurnian air.Ario AB, 2008.
Berbagai versi standar kualitas karbon aktif telah dibuat oleh negara maju seperti Amerika, Inggris, Korea, Jepang dan Jerman. Indonesia telah membuat
pula standar mutu karbon aktif menurut Standar Industri Indonesia yaitu SII 0258
– 79 yang kemudian direvisi menjadi SNI 06 - 3730 – 1995. Meskipun demikian, beberapa industri atau instansi membuat persyaratan sendiri dalam menerima
kualitas karbon aktif yang ditawarkan, misalnya persyaratan kualitas menurut Kementerian Kesehatan, persyaratan kualitas bagi pengolahan minyak bekas,
untuk industri gula, monosodium glutamat, dan lain-lain. Berikut ini disajikan beberapa persyaratan kualitas yang dikemukakan tadi.
Universitas Sumatera Utara
30
Tabel 2.1 Syarat Mutu Arang Aktif Berdasarkan SII – 0258 – 79
Uraian Persyaratan Kualitas
Bagian yang hilang pada pemanasan 950
o
C Air
Abu Bagian yang tidak diperarang
Daya serap terhadap larutan I
2
Maks. 15 Maks. 10
Maks. 2,5 Tidak ternyata
Min. 20 Sumber :Standar Kualitas Arang Aktif Menurut SII. 0258-79. Departemen
Perindustrian. Jakarta, 1979.
Tabel 2.2 Standar Kualitas Arang Aktif Teknis SNI no. 06 -3730 -1995 No
Uraian Satuan
Pesyaratan Butiran
Serbuk
Bagian yang hilang pada pemanasan 950
o
C Air
Abu Bagian tidak mengarang
Daya serap terhadap I
2
Karbon aktif murni Daya serap terhadap benzena
Daya serap terhadap biru metilen Berat jenis curah
Lolos mesh 325 Jarak mesh
Kekerasan -
mgg
mgg gml
Maks. 15 Maks. 4,5
Maks. 25 Min. 750
Min. 80 Min. 25
Min. 60
0,45 – 0,55
- 90
90 Maks. 25
Maks. 15 Maks. 10
Min. 750 Min. 65
- Min. 120
0,3 – 0,35
Min. 90 -
- Sumber : Arang Aktif Teknis SNI 06-3730-1995. Badan Standardisasi Nasional.
Jakarta, 1995
2.4.2 Zeolit