25
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kondisi Umum Sungai Tamiang
Sungai Tamiang yang bersimpang dua yakni sungai simpang kanan dan sungai simpang kiri terletak di Kabupaten Aceh Tamiang dengan panjang 324.50
km, selain sebagai sarana transportasi masyarakat yang bermukim disepanjang pinggiran sungai Tamiang juga menggunakan air sungai untuk keperluan sehari
– hari. Penggunaan air sungai secara langsung oleh penduduk pinggiran sungai
adalah dampak dari belum terjangkaunya suplai air PDAM Tirta Peusada. Berdasarkan hasil pemantauan Badan Lingkungan Hidup Tamiang sejak tanggal
5-8 Mei 2009 di delapan lokasi, ternyata kualitas air sungai Tamiang menunjukkan kekeruhan yang sangat tinggi yaitu 124-176 Nephelometric
Turbility Units NTU. Bahkan pada Juni 2012 kekeruhan air sungai Tamiang mencapai 307 -672 NTU
Sementara pada kondisi hujan kekeruhannya mencapai 450 NTU.
http:www.suara-tamiang.com201207. Berdasarkan
keputusan Menkes Nomor 492MENKESPERIV2010 bahwa standar kekeruhan air yang layak untuk digunakan adalah 5 NTU. Namun
demikian walaupun air sungai Tamiang belum layak untuk digunakan, masyarakat disepanjang sungai tetap menggunakan air sungai untuk keperluan sehari
– hari. Untuk mengatasi permasalahan diatas perlu adanya swadaya kepada masyarakat
pengguna air sungai Tamiang tentang alternatif pengolahan air sungai secara sederhana sehingga layak untuk digunakan.
2.2 Pencemaran Air Sungai
Defenisi pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang Lingkungan Hidup yaitu UU No. 231997. Dalam
PP No. 201990 tentang Pengendalian Pencemaran Air. Pencemaran air didefenisikan sebagai: “ Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan
Universitas Sumatera Utara
26
manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air
tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” Pasal 1, angka 1.
2.2.1 Pencemaran Air Sungai Tamiang
Sejumlah sungai di wilayah Tamiang tercemar, terutama karena limbah pabrik kelapa sawit PKS yang berada di daerah tersebut. Sebagian besar
masyarakat yang bermukim disepanjang sungai itu, masih mengkonsumsi air sungai
http:www.rakyataceh.com . Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
Bapedal Aceh mengklaim sungai Tamiang sangat tinggi pencemarannya dibanding sungai lainnya di Aceh akibat banyaknya limbah industri dibuang ke
sungai tersebut. Kepala Bapedal Aceh Husaini Syamaun menyatakan sungai Tamiang tercemar bakteri e-coli karena aktivitas masyarakat yang tidak sehat,
disepanjang sungai terdapat jamban tempat membuang kotoran manusia. Bakteri e-coli ini berkembang biak dari kotoran manusia
http:www.suara- tamiang.com2011
.
2.2.2 Indikator Pencemaran Air
Indikator bahwa air sudah tercemar adalah adanya beberapa perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui : Fety Kumalasari Yogi Satoto, 2011:
1. Adanya perubahan suhu. Dimana suhu air yang baik adalah suhu kamar
. 2.
Adanya perubahan Ph 3.
Adanya perubahan warna, bau dan rasa asin. 4.
Adanya indikator alami seperti banyak ditemukannya ikan dan tumbuhan air yang mati.
5. Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan dan lain sebagainya.
2.3 Disain Filter
Pokok-pokok bagian yang perlu dikakukan dalam perencanaan proses filtrasi yaitu : Jannati, Deby dan Shona Mazia. 2009
Universitas Sumatera Utara
27
1. Ukuran dan kedalaman media penyaring
Media penyaring yang digunakan adalah bak filter. Bak ini merupakan tempat proses filtrasi berlangsung. Jumlah dan ukuran bak tergantung
debit pengolahan minimum menggunakan dua bak. 2.
Media filter. Media filter adalah bahan berbutirgranular yang mempunyai pori-pori.
Air mengalir diantara pori-pori dan butiran maka terjadilah proses penyaringan disini. Media dapat tersusun oleh satu macam bahansingle
media, dua macam dual media, atau banyak media multi media. Susunan media berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi :
a. Seragam uniform
b. Gradasi stratified
c. Tercampur mixed
3. Under Drain
Under dain merupakan bahan sistem pengaliran air yang telah melewati proses filtrasi yang terletak di bawah media filter. Fungsi under drain :
a. Untuk mengalirkan air hasil penyaringan air bersih dan dialirkan ke
clear well. b.
Untuk mendistribusikan air keperluan back wash merata keseluruh media pasir.
2.4 Proses Filtrasi