83
Tabel 4.22 Pengujian Air Sungai Sebelum Diolah
N0 Parameter
Satuan Hasil Pengujian
Standar Air Bersih
Standar Air Minum
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 Suhu
TDS Kekeruhan
Warna Bau
Rasa pH
Fe Al
E. Coli Coliform
C MgL
NTU Pt.Co
- -
- mgl
mgl Jml100 ml
Jml100 ml 26
56,0 68,0
344 Normal
Tidak berasa 7,49
2,29 11,3
1600 1600
Suhu udara ±3 1500
25 50
Tdk Berbau Tdk Berasa
6,5-9,0 1
- 50
50 Suhu udara ±3
500 5
15 Tdk Berbau
Tdk Berasa 6,5-8,5
0,3 0,2
= Permenkes RI No. 492MENKESPERIV2010
=
Permenkes 416MenkesPERIX1990 Dari Tabel 4.22 terlihat bahwa beberapa parameter masih diatas baku
mutu air bersih dan air minum, terutama untuk parameter kimia logam Fe dan Al serta parameter biologi bakteri E. Coli dan Colifrom yang berbahaya bagi
kesehatan manusia.
4.3.2. Proses Penjernihan air sungai dengan menggunakan filter F
1
campuran arang tempurung kelapa, zeolit dan pasir kuarsa
Penjernihan air sungai dengan gabungan filter pada filter F
1
campuran arang tempurung kelapa, zeolit dan pasir kuarsa dilakukan untuk melihat proses
penjernihan air sungai tanpa proses elektrokoagulasi untuk menghasilkan air jernih berdasarkan peraturan pemerintah tentang air bersih dan air minum. Hasil
pengujian air sungai setelah difilter dilihat pada Tabel 4.23.
Universitas Sumatera Utara
84
Tabel 4.23 Karakteristik Air Sungai Tamiang sebelum dan sesudah difilter dengan filter campuran arang tempurung kelapa, zeolit dan pasir
kuarsa
N0 Parameter
Satuan Hasil Uji
Standar Air Bersih
Standar Air Minum
Sebelum Sesudah
penurunan
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 Suhu
TDS Kekeruhan
Warna Bau
Rasa pH
Fe Al
E. Coli Coliform
C MgL
NTU Pt.Co
- -
- mgl
mgl Jml100 ml
Jml100 ml 26
56,0 68,0
344 Normal
7,49 2,29
11,3 1600
1600 28,1
81,3 20
20 Tdk Berbau
Tdk Berasa 7,70
3,15 10,10
10 55
- -
70,59 94,19
- -
- 27,30
10,62 99,37
96,56 Suhu udara ±3
1500 25
50 Tdk Berbau
Tdk Berasa 6,5-9,0
1 -
50 50
Suhu udara ±3 500
5 15
Tdk Berbau Tdk Berasa
6,5-8,5 0,3
0,2
= Permenkes RI No. 492MENKESPERIV2010 = Permenkes 416MenkesPERIX1990
= Kenaikan
Dari Tabel 4.23 air sungai yang diolah dengan filter campuran menunjukkan kenaikan sebesar konsentrsai logam Fe mengalami kenaikan
sebesar 27,30 dari 2,29 menjadi 3,15. Selain mengalami kenaikan dari Tabel 4.23 ada juga parameter
– parameter yang mengalami penurunan yaitu kekeruhan mengalami penurunan 70,59 dari 68 NTU menjadi 20 NTU, warna sebesar
94,19 dari 344 Pt.Co menjadi 20 Pt.Co, konsentrasi logam Al mengalami penurunan sebesar 10,62 dari 11,3 ppm menjadi 10,10 ppm. Sedangkan
untuk bakteri E. Coli juga mengalami penurunan sebesar 99,37 dari 1600 Jml100 ml menjadi 10 Jml100 ml dan Colifrom sebesar 96,56 . dari 1600
Jml100 ml menjadi 55 Jml100 ml
Universitas Sumatera Utara
85
Kenaikan logam Fe dikarenakan susunan zeolit mengandung Fe sedangkan penurunan nilai bakteri dikarenakan pada proses penjernihan air digunakan bahan
filter campuran arang tempurung kelapa, zeolit dan pasir kuarsa memiliki pori –
pori yang mampu menyerap bakteri dalam air dan logam walaupun penurunan Al tidak terlalu jauh.
Hasil pengujian penjernihan air sumur dengan filter F
1
campuran arang tempurung kelapa, zeolit dan pasir kuarsa untuk hanya mampu menurunkan
parameter fisika bau, rasa, TDS, warna, kekeruhan dan suhu dan parameter mikrobilogi E.Coli yang memenuhi standar air bersih, tetapi untuk parameter
kimia dan mikrobiologi belum memenuhi standar air bersih berdasarkan PERMENKES AIR BERSIH No.416 Thn 1990 dan air minum berdasarkan
PERMENKES AIR MINUM No. 492 Thn 2010.
4.3.3 Proses Penjernihan air sungai dengan menggunakan metode elektrokoagulasi dan difilter dengan filter F
1
campuran arang tempurung kelapa, zeolit dan pasir kuarsa
Proses penjernihan air sungai untuk menghasilkan air bersih dilakukan dua tahap. Tahap pertama dilakukan metode elektrokoagulasi dengan menggunakan
plat Aluminium Al selama 15 menit. Tahap kedua, air sampel hasil elektrokoagulasi dialirkan ke tabung filtrasi yang berisi filter campuran arang
tempurung kelapa, zeolit dan pasir kuarsa, setelah itu dialirkan ke bak penampungan .
Metode elektrokoagulasi dilakukan untuk menurunkan kadar logam yang terkandung di dalam air sungai dimana hasil pengujian air sungai, logam-logam
yang berada di dalam air sungai akan direduksi dan diendapkan di kutub negatif, sedangkan elektroda positif Al akan teroksidasi menjadi [AlOH
3
] yang berfungsi sebagai koagulan. Data hasil pengujian air sungai dengan proses
elektokoagulasi dan di filter dengan filter campuran dilihat pada Tabel 2.24.
Universitas Sumatera Utara
86
Tabel 4.24 Karakteristik Air Sungai Tamiang sesudah diolah dengan Elektrokoagulasi kemudian difilter dengan campuran ketiga material
arang tempurung kelapa, zeolit dan pasir aktif.
N0 Parameter
Satuan Hasil Uji
Standar Air Bersih
Standar Air Minum
difilter Ec + Filter
penurunan 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
Suhu TDS
Kekeruhan Warna
Bau Rasa
pH Fe
Al E. Coli
Coliform C
MgL NTU
Pt.Co -
- -
mgl mgl
Jml100 ml Jml100 ml
28,1 81,3
20 20
Normal Tdk Brasa
7,70 3,15
10,10 10
55 28,2
62,3 2
2 Tdk Berbau
Tdk Berasa 6,39
0,014 0,023
4,5 25
- -
90 90
- -
- 99,55
99,77 55
54,54 Suhu udara ±3
1500 25
50 Tdk Berbau
Tdk Berasa 6,5-9,0
1 -
50 50
Suhu udara ±3 500
5 15
Tdk Berbau Tdk Berasa
6,5-8,5 0,3
0,2
= Permenkes RI No. 492MENKESPERIV2010
=
Permenkes 416MenkesPERIX1990 = kenaikan
Dari Tabel 4.24 terlihat bahwa persentase perbedaan parameter dari hasil pengujian proses penjernihan air dengan filter saja dan proses penjernihan dengan
elektrokoagulasi kemudian di filter terlihat penurunan persentase parameter. Kekeruhan mengalami penurunan sebesar 90 dari 20 NTU menjadi 2 NTU,
warna juga mengalami penurunan sebesar 90 dari 20 Pt.Co menjadi 2 Pt.Co, untuk parameter kimia juga mengalami penurunan, pH sebesar 17,01 dari
Universitas Sumatera Utara
87
7,70 menjadi 6,39 , logam Fe penurunannya sebesar 99,55 dari 3,15 ppm menjadi 0,014 ppm dan logam Al menurun sebesar 99,77 dari 10,10 ppm
menjadi 0,023 ppm. Untuk parameter mikrobiologi juga mengalami penurunan, untuk E. Coli sebesar 55 dari 10 Jml100 ml menjadi 4,5 Jml100 ml dan
Colifrom sebesar 54,54 dari 55 Jml100 ml menjadi 25 Jml100 . Parameter fisika, kimia dan mikrobilogi mengalami penurunan selain
karena filter memiliki pori yang luas untuk menjerap kontaminan, proses elektrokoagulasi juga memiliki peranan yang sangat penting terutama dalam
penurunan nilai konsentrasi logam. Dari proses elektrokoagulasi dengan menggunakan aluminium Al sebagai elektroda, pada anoda akan dihasilkan gas,
buih dan flok - flok berupa AlOH
3
. Selanjutnya flok yang terbentuk akan mengikat logam yang ada di dalam air, sehingga flok akan memiliki
kecenderungan mengendap Bambang HP, 2010. Berdasarkan hasil pengujian air sungai Tamiang pada parameter fisika,
kimia, dan mikrobiologi dapat disimpulkan bahwa proses penjernihan air dengan elektrokoagulasi dan difilter dengan filter F
1
campuran arang tempurung kelapa, zeolit dan pasir kuarsa telah memenuhi PERMENKES AIR BERSIH No.416
Thn 1990. Tetapi Untuk air minum hanya parameter fisika dan kimia yang memenuhi standar air sesuai minum PERMENKES AIR MINUM No. 492 Thn
2010 untuk parameter mikrobilogi masih ada pertumbuhan sehingga belum mencapai baku mutu untuk air minum yang sesuai dengan standar PERMENKES
AIR MINUM No. 492 Thn 2010.
4.3.4 Proses Penjernihan air sungai dengan menggunakan filter F