Ekosistem air yang terdapat di daratan
Inland Wate
r secara umum dapat dibagi 2 yaitu perairan lentik
Lentic Water
atau juga disebut sebagai perairan tenang, misalnya danau, rawa, waduk, telaga, dan sebagainya dan perairan lotik
Lotic Water disebut juga sebagai perairan yang berarus deras, misalnya sungai, kali, kanal, parit dan sebagainya. Perbedaan utama antara perairan lotik
lotic
dan lentik
lentic
adalah dalam kecepatan arus air. Perairan lentik mempunyai kecepatan arus yang lambat serta terjadi akumulasi massa air yang berlangsung dengan cepat. Danau
Siais termasuk perairan lentik
Lentic Water
atau disebut juga perairan tenang Barus, 2001.
Danau Siais merupakan suatu perairan yang sudah banyak dimanfaatkan oleh beberapa sektor seperti pertanian, perikanan, pariwisata, perhubungan dan juga
merupakan sumber air minum bagi masyarakat di kawasan Danau Siais. Adanya berbagai aktivitas manusia di sekitar danau tersebut yang berasal dari sungai Rianiate
dan Batangtoru, menyebabkan Danau Siais mengalami perubahan-perubahan ekologis sehingga kondisinya sudah berbeda dengan kondisi alamnya, sehingga
kelestariannya perlu diperhatikan Bappeda, 2008.
Daerah perairan Danau Siais relatif masih sangat jarang dijadikan objek penelitian. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang keanekaragaman
plankton terhadap faktor fisik – kimia dan pengaruhnya terhadap kualitas perairan.
I.2. Permasalahan
Perairan Danau Siais banyak dimanfaatkan oleh penduduk di sekitar Danau Siais untuk berbagai aktivitas yaitu perikanan, perhubungan, pertanian, pariwisata dan
berbagai aktivitas rumah tangga. Pemanfaatan tersebut menyebabkan perubahan kondisi ekologis keanekaragaman plankton. Sejauh ini belum diketahui kondisi fisik
kimia dan keberadaan jenis serta keanekaragaman plankton pada perairan Danau Siais Kecamatan Sangkunur Kabupaten Tapanuli Selatan.
Universitas Sumatera Utara
R umusan masalah pada penelitian ini adalah : “ Bagaimanakah keanekaragaman dan
kelimpahan plankton sebagai bioindikator kualitas air dihubungkan dengan faktor fisik
– kimia perairan Danau Siais”.
I.3. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan plankton pada perairan
Danau Siais. b.
Untuk mengetahui sifat fisik dan kimia perairan Danau Siais dalam hubungannya dengan baku mutu kualitas air kelas I berdasarkan PP no. 82
Tahun 2001 dan metode storet di kawasan perairan Danau Siais. c.
Untuk mengetahui hubungan keanekaragaman dan kelimpahan plankton yang terdapat di perairan Danau Siais dengan sifat fisika dan kimia yang
dimilikinya.
I.4. Hipotesis
a. Terdapat keanekaragaman dan kelimpahan plankton di perairan Danau
Siais. b.
Sifat fisik dan kimia perairan Danau Siais tidak memenuhi baku mutu kualitas air kelas I berdasarkan PP 82 tahun 2001.
c. Ada korelasi antara keanekaragaman dan kelimpahan plankton sebagai
bioindikator terhadap kualitas air Danau Siais.
I.5 Manfaat
a. Memberikan informasi awal mengenai keanekaragaman dan kelimpahan
plankton di perairan Danau Siais. b.
Memberikan informasi bagi pemerintah setempat tentang kualitas perairan Danau Siais dengan demikian, dapat dilakukan pengelolaan, pengembangan
dan pemanfaatan sumber daya alamnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Ekosistem Air
Sistem perairan menutupi 70 bagian dari permukaan bumi yang dibagi dalam dua kategori utama, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Dari kedua sistem
perairan tersebut air laut mempunyai bagian yang paling besar yaitu lebih dari 97, sisanya adalah air tawar yang sangat penting artinya bagi manusia untuk aktivitas
hidupnya Barus, 1996.
Ekosistem air tawar secara umum dibagi dalam dua kategori utama yaitu perairan lentik perairan tenang misalnya danau dan perairan lotik perairan
mengalir yaitu sungai Michael, 1994. Menurut Brotowidjoyo
et al.,
1995, ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri seperti kadar garam rendah karena itu tekanan
osmosis rendah, menyebabkan organisme yang hidup dalam air tawar itu berorgan tubuh yang dapat mengatur tekanan osmosis. Biasanya habitat air tawar itu
mengering secara periodik dan berlangsung lama atau sering ada stagnasi bendung air, tingkat kekeruhan tinggi, fluktuasi, suhu dan konsentrasi gas yang larut dalam air
tawar lebih besar dari air laut.
II.2. Ekosistem Danau