meningkatkan pertumbuhan algae dan tumbuhan air lainnya secara cepat. Peningkatan yang menyebabkan terjadinya penurunan kadar oksigen terlarut, diikuti
dengan timbulnya anaerob yang menghasilkan berbagai senyawa toksik misalnya methan, nitrit dan belerang Barus, 2001.
Menurut Alaerts 1987, senyawa fosfat di perairan dipengaruhi oleh limbah penduduk, industri, dan perairan. Di daerah pertanian, dan persawahan fosfat berasal
dari bahan pupuk yang masuk ke dalam sungai melalui drainase dan aliran air hujan. Menurut Cairns, 1956
dalam
Shubert, 1984, memprediksi ada spesies dengan toleransi terhadap konsentrasi fosfat yang rendah dan nitrogen melalui model
stimulator panas yang diperlukan terhadap lingkungan perairan dan penurunan konsentrasi fosfat. Melalui semua kombinasi menunjukkan produktivitas plankton
mengalami peningkatan.
i. TDS
Total Dissolved Solid
Total Dissolved Solid
merupakan jumlah kandungan zat padat terlarut dalam air juga mempengaruhi penetrasi cahaya matahari masuk ke dalam badan perairan. Jika
nilai TDS tinggi maka penetrasi cahaya matahari akan berkurang, akibatnya proses fotosintesis juga akan berkurang yang akhirnya mengurangi tingkat produktivitas
perairan Sastrawijaya, 1991.
j. TSS
Total Suspended Solid
Zat padat tersuspensi TSS adalah semua zat padat pasir, lumpur, dan tanah liat atau partikel-partikel yang tersuspensi dalam air dan dapat berupa komponen
hidup biotik seperti fitoplankton, zooplankton, bakteri, fungi ataupun komponen tidak hidup abiotik seperti detritus dan partikel-partikel anorganik. Zat padat
tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi heterogen, dan berfungsi sebagai bahan kimia.
Universitas Sumatera Utara
Pembentuk endapan yang paling awal dan dapat menghalangi kemampuan produksi zat organik di suatu perairan. Penetrasi cahaya matahari kepermukaan dan
bagian yang lebih dalam tidak berlangsung efektif akibat terhalang oleh zat padat tersuspensi, sehingga fotosintesis tidak berlangsung sempurna. Sebaran zat padat
tersuspensi di perairan antara lain di pengaruhi oleh masukan yang berasal dari darat melalui aliran sungai, ataupun dari udara dan perpindahan karena resuspensi endapan
akibat pengikisan Permana,1980.
k. Substrat Dasar
Menurut Welch 1952
dalam
Odum 1994 Substrat Dasar perarian dibedakan atas 6 jenis substrat, yaitu : substrat lumpur, substrat pasir, liat, kerikil,
batu, dan substrat liat berpasir.
Tipe substrat perairan dapat berpengaruh terhadap komposisi dan kelimpahan organisme plankton baik fitoplankton maupun zooplankton dalam suatu ekosistem
perairan. Menurut Subahjanti 2005, zooplankton biasanya banyak terdapat diperairan yang kaya akan bahan organik sebagai sumber nutrisinya. Menurut Ladner
1976, tingakat kesuburan berdasarkan kelimpahan fitoplankton yaitu : oligotrofik – 2000 indl, mesotrofik 2000 – 15.000 indl, dan eutrofik 15.000 indl.
Pembagian kesuburan perairan berdasarkan kelimpahan zooplankton yaitu : oligotrofik 1 indl, mesotrofik 1- 500 indl, eutrofik 500
– 7500 indl.
l. Bakteri Coli