Synthesis of priority Logical consistency

dibandingkan i

c. Synthesis of priority

Synthesis of priority dilakukan dengan menggunakan eigen vector method untuk mendapatkan bobot relative bagi unsure-unsur pengambilan keputusan

d. Logical consistency

Logical Consistency merupakan karakteristik penting AHP. Hal ini dicapai dengan mengagresikan sebuah eigen vector yang diperoleh suatu vector composite tertimbang yang menghasilkan urutan pengambilan keputusan pengukuran konsistensi dari suatu matriks itu sendiri didasarkan atas eigen value maksimum dengan eigenvalue maksimum , inkonsistensi yang biasa dihasilkan dari indeks konsistensi adalah : Rumus dari indeks konsistensi adalah : CI =λ maks - nn-1 Dengan : CI = Indeks konsistensi λ maks = eigenvalue maksimum n = orde matriks dengan λ merupakan eigenvalue dan n ukuran matriks. Eigen value maksimum suatu matriks tidak akan lebih kecil dari nilai n sehingga tidak mungkin ada nilai CI negative. Makin dekat eigen value maksimum Universitas Sumatera Utara dengan besarnya matriks makin konsisten matriks tersebut dan apabila sama besarnya maka matriks tersebut konsisten 100 atau konsistensi 0 . Dalam pemakaian sehari hari CI tersebut biasa disebut indeks konsistensi karena rumus di atas memang lebih cocok untuk mengukur inkonsistensi suatu matriks. Indeks inkonsistensi di atas kemudian diubah dalam bentuk rasio inkonsistensi dengan cara membaginya dengan suatu indeks random. Indeks random menyatakan rata-rata konsistensi dari matriks perbandingan berukuran 1 sampai 10 yang didapatkan dari suatu eksperimen oleh Qok Ridge National Laboratory Tabel 3.3 Pembangkit Random Ri N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 RI 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 CR = CIRI CR= Rasio Konsistensi RI = Indeks Random Selanjutnya konsistensi responden dalam mengisi kuesioner diukur pengukuran konsistensi ini dimaksudkan untuk melihat ketidak Universitas Sumatera Utara konsistenssinan respon yang diberikan responden. Sato dalam Chow and Luk 2005 telah menyusun nilai CR Consistency Ration yang diizinkan adalah CR ≤ 0,15.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Bank Sumut 4.1.1 Sejarah Singkat Bank Sumut Bank Sumut yang dikenal khususnya oleh masyarakat Sumatera Utara merupakan Bank pembangunan Daerah yang didirikan pada tanggal 4 November 1961. Pada saat itu berdasarkan akte Notaris Rusli Nomor 22 bank ini diberi nama Bank pembangunan Daerah Sumatera Utara BPDSU dalam bentuk Perseroan Terbatas. Berdasarkan UU No 13 tahun 1962 tentang ketentuan pokok bank Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Implementasi Perbandingan Algoritma Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan Algoritma Simple Additive Weighting (SAW) dalam Pemilihan Website Hosting

6 80 130

Analisis Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Fahp) Dalam Menentukan Posisi Jabatan

12 131 82

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP) Dalam Pemilihan Supplier (Pemasok)

0 35 51