Metode Analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu dengan , pengumpulan data melalui program Analytical Hierarchy Process
AHP dan analisis deskriptif. Secara jelasnya , metode yang digunakan antara lain sebagai berikut :
3.4.1 Analisis Deskriptif
Analisis ini memberikan gambaran tentang karakteristik tertentu dari data yang telah dikumpulkan. Data tersebut akan dianalisis sehingga menghasilkan
gambaran mengenai apa saja yang menjadi faktor-faktor untuk menjadi nasabah di Bank Sumut. Analisis data disajikan dalam bentuk tabulasi, gambarchart dan
diagram.
3.4.2 Analytical Hierarchy Process
Metode Analytical Hierarchy Process AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Prof. Thomas L. Saaty . Model
pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor dan multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty 1993, hirarki
didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti
level faktor, criteria, sub criteria dan seterusnya kebawah hingga level terakhir dari alternative. Dengan hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih
terstruktur dan sistematis.
Universitas Sumatera Utara
Analytical Hierarchy Process AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah disbanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan
sebagai berikut : 1.
Struktur yang berhirarki 2.
Memperhitungkan Validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternative yang dipilih oleh pengambil keputusan
3. Memperhitungkan Daya tahan output analisis sensivitas pengambilan
keputusan Analytical Hierarchy Process AHP mempunyai landasan aksiomatik yang
terdiri dari : 1.
Resiprocal Comparison yang mengandung arti bahwa matriks perbandingan berpasangan yang terbentuk harus bersifat kebalikan. Misalnya , jika A
adalah k kali lebih penting dari pada B maka B adalah 1k kali lebih penting dari A.
2. Homogenity , yaitu mengandung arti kesamaan dalam melaksanakan
perbandingan , misalnya , tidak dimungkinkan membandingkan jeruk dengan bola tenis dalam hal rasa, akan tetapi lebih relevan jika membandingkan
dengan hal berat. 3.
Dependence yang berarti setiap level mempunyai kaitan complete hierarchy walaupun mungkin saja terjadi hubungan yang tidak sempurna incomplete
hierarchy
Universitas Sumatera Utara
4. Expectation yang berarti menonjolkan penilaian yang bersifat ekspektasi dan
preferensi dari pengambilan keputusan. Penilaian dapat merupakan data kuantitatif maupun yang bersifat kualitatif.
Secara umum pengambilan keputusan dengan metode AHP di dasarkan pada langkah langkah berikut :
1. Mendefinisikan masalah dan menetukan solusi yang diinginkan
2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama dilanjutkan
dengan kriteria- kriteria dan alternative pilihan yang ingin di rangking. 3.
Membentuk matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relative atau pengaruh setiap elemen terhadap masing masing
tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya. 4.
Menormalkan data yaitu dengan membagi nilai dari setiap elemen di dalam matriks yang berpasangan dengan nilai total dari setiap kolom.
5. Menghitung nilai eigen vector dan menguji konsistensinya
6. Mengulangi langkah 3, 4 dan untuk seluruh tingkat hirarki
7. Menghitung eigen vector dari setiap matriks perbandingan berpasangan nilai
eigen vector merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk mensintesis pilihan dalam penentuan prioritas elemen – elemen pada tingkat hirarki
terendah sampai pencapaian tujuan 8.
Menguji Konsistensi hirarki, jika tidak memenuhi CR 0,5 maka penilaian harus diulang kembali.
Universitas Sumatera Utara
Prioritas alternative terbaik dari total rangking yang diperoleh merupakan rangking yang dicari dalam Analytical Hierarchy Process AHP ada
beberapa prinsip dasar yang harus dipahami antara lain :
a. Decomposition