Studi Tentang Keputusan Nasabah Dalam Menabung Di Bank SUMUT Cabang USU Medan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

(1)

SKRIPSI

STUDI TENTANG KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENABUNG DI BANK SUMUT CABANG USU MEDAN

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

OLEH

ADLI NAZRIAN

100523003

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

2012

ABSTRAK

STUDI TENTANG KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENABUNG DI BANK SUMUT CABANG USU MEDAN

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Bank Sumut yang dikenal masyarakat sumatera utara adalah bank pembangunan daerah yang mana Bank Sumut hadir memberikan jenis-jenis produk yang menimbulkan persaingan antar bank. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam mengambil keputusan menabung di bank sumut. Analytical Hierarchy process (AHP)merupakan suatu metode pengambilan keputusan terhadap masalah penentuan prioritas pilihan dari berbagai alternatif . Penggunaan AHP dimulai dengan membuat struktur hirarki dari permasalahan yang ingin diteliti.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong keputusan nasabah menabung di Bank Sumut, Faktor produk, Lokasi, Jaminan Keamanan, promosi dan Kredibilitas bank yang menjadi faktor yang dipilih untuk mengetahui faktor apakah yang paling dominan menabung di Bank Sumut.

Hasil yang diperoleh Melalui pengolahan AHP bahwa nasabah dalam memilih Bank Sumut berdasarkan pada produk dengan bobot nilai 246 , faktor lokasi dengan bobot 241, faktor jaminan keamanan dengan bobot186, faktor lokasi dengan bobot nilai 165,dan faktor kredibilitas dengan bobot 163. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nasabah menganggap faktor produk bank adalah faktor yang paling banyak menarik minat masyarakat untuk menabung di Bank Sumut.


(3)

Faktor Jaminan Keamanan ,Faktor promosi, Faktor Kredibilitas

ABSTRACT

STUDY ON THE DECISION OF CUSTOMERS IN SAVING BANK BRANCH SUMUT USU FIELD

METHODS Analytical Hierarchy Process (AHP)

Bank of North Sumatra is known for the North Sumatra is a regional development bank where the bank is present North Sumatra provide the kinds of products that give rise to competition between bank.adapun factor influencing factor in decision-making customers save money in the bank of North Sumatra. Analytical Hierarchy Process (AHP) is a method of decision making to the problem of determining the priority of choice of many alternatives. The use of AHP starts by creating a hierarchical structure of the problems that want to study. This study aims to determine the factors that drive customer decisions to save the Bank of North Sumatra, product Factors, Location, Security Guarantee, promotion and the bank's credibility is a factor chosen to determine whether the most dominant factor in Babk save Sumatra.

The results obtained through the AHP process that customers choose a bank in North Sumatra is based on the weight of the product by 246, with a weighting factor of 241 locations, with bobot186 security factor, the location of the weighting factor 165 value, and credibility of the weighting factor of 163. It can be concluded that the customer considers the product factor is the factor that most banks attract many people to save money in the Bank of North Sumatra.

Keyword:Analytical Hierarchy Process (AHP), the product factors Location factors, Factor Security Assurance, promotion factor,Credibility Factor


(4)

KATA PENGATAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, pemilik alam semesta ini, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat yang telah memperjuangkan agama Allah di muka bumi ini.

Skripsi ini merupakan salah satu beban mata kuliah yang harus dilaksanakan dan untuk memenuhipersyaratan akademis untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Adapun judul dari skripsi ini adalah “STUDI TENTANG KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENABUNG DI BANK SUMUT CABANG USU MEDAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)”.

Penulis menyadari bahwa tanpa dukungan dari semua pihak, maka skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu baik dari mulai penulisan proposal, saat penelitian hingga sampai penyelesaian skripsi ini, yaitu:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(5)

2. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec, selaku Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Drs. Syahrir Hakim Nazution, M.Si selaku Sekretaris Departemen

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara 4. Bapak Irsyad Lubis, Ph.D selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Pembangunan dan juga sebagai dosen pembaca

5. Bapak Paidi Hidayat, SE, M.Si. Selaku Sekretaris Program Studi dan juga sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan memberikan banyak masukan dan dukungan kepada penulis

6. Seluruh staf pengajar Departemen Ekonomi Pembangunan yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berguna dan tak ternilai harganya selama masa perkuliahan yang dapat menjadi bekal untuk meraih masa depan penulis.

7. Seluruh Staff Administrasi Departemen Ekonomi Pembangunan yang telah mendukung penyelesaian dalam hal proses administrasi yang selama ini dibutuhkan.

8. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada kedua orang tua yang tercinta yang telah memberikan semangat dan dukungan baik berupa semangat, dan juga berupa dorongan moral selama masa kuliah dan pada saat menyusu skripsi, dan tak lupa buat kakak ku yang juga telah meberika dorongan semangat kepada penulis


(6)

9. Teman-teman stambuk 10 Ekonomi Pembangunan Ekstensi yang sama-sama saling memberikan semangat, doa, dan penghiburan pada saat pengerjaan skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna, karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Tetapi penulis senantiasa berusaha untuk melakukan yang terbaik. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi memperbaiki skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2012

Hormat saya,


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ...vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 5

1.3Tujuan Penelitian ... 5

1.4Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank ... 7

2.2 Peranan dan Fungsi Bank ... 9

2.2.1 Peranan Bank ... 9

2.2.2 Fungsi Bank ... 10

2.3 Jenis Bank ... 11

2.4 Produk Dan Jasa Bank ... 15

2.5 Proses Pengambilan Keputusan Menabung ... 18

2.6 Promosi Bank……….. 20

2.7 Perilaku Masyarakat Serta Pendorong Keputusan Menabung…… 22

2.8 Kerangka Konseptual……….. 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian ... 26

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 26

3.3 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.4 Metode Analisis Data... 27

3.4.1 Analisa Deskriptif ... 27

3.4.2 Analytical Hierarchy Process (AHP) ... 27


(8)

4.1 Gambaran Umum Bank Sumut ... 36

4.1.1 Sejarah Singkat Bank Sumut ... 36

4.1.2 Profil Bank Sumut ... 37

4.1.3 Visi dan Misi Bank Sumut ... 38

4.1.3.1 Visi Bank Sumut ... 38

4.1.3.2 Misi Bank Sumut ... 38

4.1.4 Fungsi Bank Sumut ... 38

4.1.5 Jenis Kegiatan dan Usaha Bank Sumut ... 38

4.1.5.1 Produk Penghimpun Dana ... 38

4.1.5.2 Produk Penyalur Dana ... 40

4.1.5.3 Jasa Jasa Perbankan Lainnya………...41

4.2 Profil Responden ... 42

4.2.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42

4.2.2 Data Responden Berdasarkan Usia ... 43

4.2.3 Data Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 44

4.3 Uji Validitas dan Realibilitas ... 44

4.4 Hasil Pembobotan Memilih Bank Sumut ... 47

4.4.1 Kriteria produk ... 47

4.4.2 Kriteria Lokasi ... 48

4.4.3 kriteria Jaminan Keamanan ... 49

4.4.4 Kriteria Promosi ... 49

4.4.5 Kriteria Kredibilitas ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

3.1 Matriks Perbandingan Berpasangan .. ... 32

3.2 Skala Penilaian Perbandingan ... 32

3.3 Pembangkit Random (Ri)... 35

4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 43

4.2 Data Responden Berdasarkan Usia ... 43

4.3 Data Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 44

4.4 Uji Validitas I ... 45

4.5 Uji Validitas II……….. 46


(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Financial Intermediation ... 9

2.2 Proses Pengambilan Keputusan ... 18

2.3 Faktor-Faktor Keputusan Menabung ... 25

3.1 Struktur Hierarki ... 31


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kusioner Penelitian .. ... 53 2 Daftar Distribusi Jawaban Validitas ... 58


(12)

2012

ABSTRAK

STUDI TENTANG KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENABUNG DI BANK SUMUT CABANG USU MEDAN

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Bank Sumut yang dikenal masyarakat sumatera utara adalah bank pembangunan daerah yang mana Bank Sumut hadir memberikan jenis-jenis produk yang menimbulkan persaingan antar bank. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam mengambil keputusan menabung di bank sumut. Analytical Hierarchy process (AHP)merupakan suatu metode pengambilan keputusan terhadap masalah penentuan prioritas pilihan dari berbagai alternatif . Penggunaan AHP dimulai dengan membuat struktur hirarki dari permasalahan yang ingin diteliti.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong keputusan nasabah menabung di Bank Sumut, Faktor produk, Lokasi, Jaminan Keamanan, promosi dan Kredibilitas bank yang menjadi faktor yang dipilih untuk mengetahui faktor apakah yang paling dominan menabung di Bank Sumut.

Hasil yang diperoleh Melalui pengolahan AHP bahwa nasabah dalam memilih Bank Sumut berdasarkan pada produk dengan bobot nilai 246 , faktor lokasi dengan bobot 241, faktor jaminan keamanan dengan bobot186, faktor lokasi dengan bobot nilai 165,dan faktor kredibilitas dengan bobot 163. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nasabah menganggap faktor produk bank adalah faktor yang paling banyak menarik minat masyarakat untuk menabung di Bank Sumut.


(13)

Faktor Jaminan Keamanan ,Faktor promosi, Faktor Kredibilitas

ABSTRACT

STUDY ON THE DECISION OF CUSTOMERS IN SAVING BANK BRANCH SUMUT USU FIELD

METHODS Analytical Hierarchy Process (AHP)

Bank of North Sumatra is known for the North Sumatra is a regional development bank where the bank is present North Sumatra provide the kinds of products that give rise to competition between bank.adapun factor influencing factor in decision-making customers save money in the bank of North Sumatra. Analytical Hierarchy Process (AHP) is a method of decision making to the problem of determining the priority of choice of many alternatives. The use of AHP starts by creating a hierarchical structure of the problems that want to study. This study aims to determine the factors that drive customer decisions to save the Bank of North Sumatra, product Factors, Location, Security Guarantee, promotion and the bank's credibility is a factor chosen to determine whether the most dominant factor in Babk save Sumatra.

The results obtained through the AHP process that customers choose a bank in North Sumatra is based on the weight of the product by 246, with a weighting factor of 241 locations, with bobot186 security factor, the location of the weighting factor 165 value, and credibility of the weighting factor of 163. It can be concluded that the customer considers the product factor is the factor that most banks attract many people to save money in the Bank of North Sumatra.

Keyword:Analytical Hierarchy Process (AHP), the product factors Location factors, Factor Security Assurance, promotion factor,Credibility Factor


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Bank sebagai lembaga keuangan merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman untuk jangka waktu tertentu. Kegiatan untuk menghimpun dana sangat menentukan jumlah dana yang dapat dikembangkan oleh bank penanaman dana yang menghasilkan pendapatan bagi bank tersebut.

Bank sebagai sebuah lembaga keuangan tentu memiliki fungsi seperti halnya lembaga- lembaga lain. Fungsi bank dalam perekonomian suatu Negara diklasifikasikan sebagai berikut (Irsyad Lubis, 2010:10)

1. Fungsi Bank sebagai Agent of Trust

Artinya bahwa aktivitas sebagai financial intermediary menjalankan fungsinya atas dasar kepercayaan yang diterima oleh bank dari masyarakat. Kepercayaan masyarakat yang diberikan berupa amanat agar bank mengelola dan mengamankan dana yang disimpan masyarakat di bank tersebut. Fungsi bank sebagai Agent of trust ini tentu tidak terlepas dari prinsip saling menguntungkan bagi kedua belah pihak


(15)

Guna mewujudkan pembagunan dan kesejahteraan dalam perekonomian bank dianggap sebagai lembaga yang cukup berperan signifikan. Hal ini dikarenakan aktivitas bank sebagai financial intermediary dapat mempertemukan sektor rill dan sektor moneter untuk berinteraksi. Sebagian besar peredaran uang dalam perekonomian terjadi melalui institusi perbankan sehingga interaksi sektor rill dan sektor moneter diharapkan berjalan dengan baik demi mendukung proses pembangunan. 3. Fungsi Bank sebagai Agent of Service

Bank diketahui juga sebagai lembaga yang bergerak di bidang jasa yang lebih beragam, dengan kata lain aktivitas perbankan tidak hanya terbatas dalam hal menghimpun dana dan menyalurkan dana ditengah masyarakat. Bank Sumut yang dikenal oleh masyarakat Sumatera Utara adalah Bank pembangunan daerah yang mana bank sumut hadir memberikan produk-produk dan jasa- jasa di bidang perbankan yang menimbulkan persaingan antar bank di dalam mempromosikan produk-produk yang mereka andalkan, ketika seorang nasabah memilih suatu produk perbankan banyak faktor yang mempengaruhi sehingga akhirnya berhasil memberikan keputusan. Fakta bahwa adanya perbedaan perilaku individu di masyarakat dalam membuat keputusan menabung sangat dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor eksternal biasanya dipengaruhi oleh lingkungan, sedangkan faktor internal muncul dari dorongan sendiri.

Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak bank harus memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada


(16)

si nasabah/ penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu, pihak perbankan harus memberikan berbagai rangsangan dan kepercayaan sehingga masyarakat berminat menanamkan dananya (kasmir,2008:26).

Penghimpun dana masyarakat dengan sistem konvensional menjadi salah satu keinginan usaha yang dijalankan oleh Bank Sumut. Produk yang ditawarkan dalam bentuk simpanan yaitu berupa giro, tabungan dan deposito berjangka seperti umumnya bank lain dengan system yang sama , yang membedakannya adalah produk tabungan yang ditawarkan Bank Sumut lebih beragam seperti Tabungan Simpeda, tabungan martabe, tabungan haji makbul dan tabunganku. Untuk tingkat bunga simpanan yang ditawarkan bank sumut berkisar antara 3 s.d 7,5 % dimana tabungan secara progresif diberikan 5 % s.d 7 % bunga giro sebesar 3 % dan bunga deposito sebesar 7,5 %.

Bank Sumut memperhatikan nasabahnya dengan menerapkan motto pelayanan ‘TERBAIK’ guna menjaga loyalitas nasabah citra pelayanan terbaik yang diusung juga dapat menjadi promosi tersendiri guna membangun pola pikir dalam mendorong masyarakat agar tertarik menjadi calon nasabah baru di Bank Sumut. Memberikan pelayanan terbaik merupakan statement budaya perusahaan yang telah diwujudkan dengan menerapkan standar layanan yang berlaku di seluruh unit Bank Sumut.


(17)

Dalam membuat keputusan menabung biasanya masyarakat memperhatikan tingkat bunga. Tabungan dalam pandangan ekonom neoklasik diartikan sebagai fungsi dari tingkat bunga. Tingkat bunga tabungan yang lebih tinggi bisa menarik masyarakat untuk menabung lebih banyak uangnya dengan mengorbankan konsumsi. Pengorbanan konsumsi ini dilakukan dengan harapan bahwa menabung akan menguntungkan mereka untuk konsumsi masa depan (Mankiw dalam Delta Khairunnisa, 2003:146). Akan tetapi ada hal menarik dari perilaku masyarakat dewasa ini mengenai minat untuk menyimpan dananya di bank terutama tabungan yaitu bahwa para nasabah /penabung tidak lagi menganggap bunga sebagi faktor terpenting dalam membuat keputusan menabung, tetapi lebih memilih kepada kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi (Dinie Suryani,2009). Untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai yang diharapkan oleh masyarakat maka tidak mengherankan kalau masyarakat berusaha memilih bank yang mereka anggap terbaik. Disisi lain perbankan juga terus melakukan perbaikan demi untuk mewujudkan harapan masyarakat tersebut layak untuk dipilih dan menjadi nasabah bank tersebut.

PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera utara yang lebih dikenal di masyarakat sebagai Bank Sumut ini adalah salah satu bank yang berstatus sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT). Meskipun statusnya Bank pembangunan daerah untuk Sumatera utara bukan berarti Bank Sumut tidak bias menjalankan kegiatannya di daerah daerah lainnya termasuk dipusat pemerintahan Indonesia yaitu Jakarta.


(18)

PT. Bank Sumut memiliki kantor pusat yang beralamat di Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan dan unit cabangnya tersebar diseluruh wilayah Sumatera dan Jakarta. Tersebarnya Unit pelayanan Bank Sumut ini mengindikasikan bahwa keberadaannya sudah menjadi sebuah kebutuhan masyarakat terhadap lembaga perbankan. Peranan Bank Sumut juga diharapkan benar- benar mengemban dan mewujudkan visi misi pembangunan daerah Sumatera Utara dimana Bank Sumut mempunyai tujuan untuk mendorong roda perekonomian dan pembangunan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam meningkatkan taraf hidup rakyat. Jaringan pelayanan Bank Sumut yang luas diharapkan dapat dimanfaatkan semua kelompok masyarakat seperti PNS, TNI/POLRI, Pensiunan, Mahasiswa, dsb. Masing-masing kelompok INi mempuyai Karakteristik sendiri- sendiri.

Berdasarkan uraian diatas penulis mencoba meneliti apa saja yang menjadi keputusan menabung di Bank Sumut, oleh karena itu penelitian ini penulis beri judul ‘Studi Tentang Keputusan Nasabah Dalam Menabung di Bank Sumut Cabang USU Medan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)’ 1.2 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang ingin diteliti penulis adalah faktor- faktor apakah yang menjadi pendorong nasabah untuk menabung di Bank Sumut.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan penelitian ini adalah untuk mengetauhi faktor-faktor apa saja yang menjadi pendorong nasabah untuk memutuskan menabung di Bank Sumut


(19)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun harapan penulis terhadap manfaat dari penelitian adalah

1. Bagi pihak perbankan diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu alternative rujukan untuk dapat mengenal dan memahami keinginan dan memahami keinginan dan kebutuhan masyarakat gunaperbaikan kinerja perusahaan khususnya dan untuk pembangunan serta kesejahteraan masyarakat umumnya.

2. Bagi lingkungan akedemisi diharapkan hasil penelitian ini dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan guna menambah wawasan dan untuk kemajuan pendidikan

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan perbandingan dan referensi guna penyempurnaan hasil penelitian yang sudah ada.

4. Bagi penulis sendiri penelitian ini menjadi sebuah awal pembelajaran untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya disamping sebagai kewajiban dalam penyelesaian pendidikan jenjang sarjana.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bank

Bagi masyarakat awam mungkin masih banyak beranggapan bahwa bank hanya sebagai tempat untuk menabung dan meminjam uang. Kenyataan bank banyak menawarkan jasa-jasa lainnya disamping sekedar menawarkan jasa penyimpanan uang/tabungan dan meminjamkan uang/kredit. Berbeda halnya dengan orang orang yang memang mengerti perbankan dalam menafsirkan pengertian bank itu sendiri.

Undang- Undang RI Nomor 10 tahun 1998 dalam kasmir (2008:25). Tentang perbankan yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Undang-Undang ini menegaskan bahwa selain menyediakan jasa simpanan dan kredit yang menjadi pokok kegiatan bank maka bank juga diperbolehkan melakukan kegiatan dalam bentuk lainnya bentuk lain yang dimaksud bisa berupa jasa yang lebih beragam atau turunan produk (derivatif) dari produk bank yang lebih dikembangkan dengan catatan kegiatan lain tersebut tidak melanggar dan bertujuan untuk kepentingan rakyat banyak.


(21)

Menurut F.E Perry dalam Veitzhal Rivai, Andria Permata Veitzhal dan Ferry N.Idroes (2007:321) bank adalah suatu badan usaha yang transaksinya berkaitan dengan uang, menerima simpanan (deposit) dari nasabah, menyediakan dana atas setiap penarikan, melakukan penagihan cek- cek atas perintah nasabah

Memberikan kredit dan atau menanamkan kelebihan simpanan tersebut sampai dibutuhkan untuk pembayaran kembali. Pendapat F.E Perry disini lebih memberikan spesifikasi atau detai jenis kegiatan yang umumnya dilakukan oleh bank sesuai statusnya sebagai badan usaha yang berkaitan dengan transaksi keuangan.

Menurut Howard D. Crosse dan george J. Hemple dalam vietzhal Rivai Andria Permata Veitzhal dan Ferry N. Idroes (2007:321) mengartikan bank sebagai suatu organisasi yang menggabungkan usaha manusia dan sumber sumber keuangan untuk melaksanakan fungsi bank dalam rangka melayanin kebutuhan masyarakat dan untuk memperoleh keuntungan bagi pemilik. Berbeda dari dua pendapatan di atas sebelumnya, pendapat Howard dan george lebih menekankan pengertian bank pada fungsi dan motif bank. Fungsi bank dimaksud adalah untuk melayani kebutuhan masyarakat sedangkan motif bank adalah untuk memperoleh keuntungan khususnya bagi pemilik bank. Bank juga digambarkan sebagai organisasi yang menggabungkan usaha manusia dalam mengelola sumber keuangan demi tujuan tersebut.

Dari berbagai pengertian bank di atas maka dapat disimpulkan bahwa bank berkaitan erat dengan transaksi keuangan dimana masyarakat yang menjadi objek/ sasaran agar transaksi tersebut terjadi. Bank juga menyediakan jasa-jasa lain yang


(22)

dapat menjadi alternatif pilihan demi memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat. Hal yang juga penting dari interaksi ini adalah bahwa kedua belah pihak dapat saling diuntungkan.

2.2 Peranan dan Fungsi Bank 2.2.1 Peranan Bank

Perekonomian suatu negara akan berjalan seirama antar pelaku aktivitas ekonomi apabila terdapat hubungan kerjasama yang baik. Hubungan kerjasama ini dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Kerjasama dimasyarakat yang berkaitan dengan aliran dana menggambarkan adanya masyarakat yang membutuhkan dana sebagai unit defisit juga masyarakat yang kelebihan dana sebagai unit surplus.

Institusi yang berperan dalam p-roses mempertemuka n unit defisit dan unit surplus dimasyarakat dirasakan perlu agar kerjasama bisa terwujud antar pelaku ekonomi. Bank merupakan satu alternatif yang membantu mewujudkan kerjasama tersebut, karena eksistensi bank yang secara profesional memang bertindak menghimpun (funding) dan menyalurkan (landing) dana dari dan untuk masyarakat. Rantaian fungsi dan peranan institusi bank ini dikenal dengan istilah financial intermediary dan hal ini dilaksanakan untuk kepentingan semua pihak sehingga aktivitas perekonomian berjalan normal (irsyad lubis, 2010 :9)

Sumber : Kent Mattews, John Thompson, 2008 Decit unit

(Borrower)

Surplus unit (lender) Financial

Intermediary bank


(23)

Gambar 2.1 Financial Intermediation

2.2.2 Fungsi Bank

Bank sebagai sebuah lembaga keuangan tentu memiliki fungsi seperti halnya lembaga lembaga lain. Fungsi bank dalam perekonomian suatu negara di klasifikasikan sebagai berikut (Irsyad Lubis 2010:10) :

1. Fungsi bank sebagai Agent of Trust

Artinya bahwa aktivitas bank sebagai financial intermediary menjalankan fungsinya atas dasar kepercayaan yang diterima oleh bank dari masyarakat kepercayaan masyarakat yang diberikan berupa amanat agar bank mengelola dan mengamankan dana yang disimpan masyarakat di bank tersebut. Fungsi bank sebagai Agent of Trust ini tentu tidak terlepas dari prinsip saling menguntungkan bagi kedua belah pihak

2. Fungsi Bank sebagai Agent of Development

Guna mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan dalam perekonomian, bank dianggap sebagai lembaga yang cukup berperan signifikan. Hal ini dikarenakan aktivitas bank sebagai financial intermediary dapat mempertemukan sektor riil dan sektor moneter untuk berinteraksi. Sebagian besar peredaran uang dalam perekonomian terjadi melalui institusi perbankan sehingga interaksi sektor riil dan sektor moneter diharapkan berjalan dengan baik demi mendukung proses pembangunan.


(24)

3. Fungsi Bank sebagai Agent of Service

Bank diketahui juga sebagai lembaga yang bergerak dibidang jasa yang lebih beragam, dengan kata lain aktivitas perbankan tidak hanya terbatas dalam hal menghimpun dana dan menyalurkan dana ditengah masyarakat

2. 3 Jenis Bank

Terdapat pendapatan pengklasifikasi jenis bank sebelum diberlakukannya Undang-Undang perbankan Nomor 10 Tahun 1998 terhadap Undang-Undang nomor 14 tahun 1967, beberapa perbedaan yang ada yaitu seperti fungsi bank, kepemilikan bank dan nasabah yang dilayanin bank. Namun, kegiatan utama atau pokok bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tidak berbeda satu sama lainnya. Dewasa ini jenis bank dapat di tinjau dari berbagai segi antara lain (Kasmir,2008:34-42):

1. Dilihat dari Segi fungsinya

Mengikuti Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 maka bank dari segi fungsinya dibedakan menjadi :

a. Bank Umum

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.


(25)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Dilihat dari Segi Kepemilikannya

Dari segi kepemilikan sebuah bank maka jenis bank dapat dibedakan menjadi :

a. Bank Milik Pemerintah

Di mana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki pemerintah pula. Bank milik pemerintah ini bisa pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

b. Bank Milik Swasta Nasional

Jenis bank ini menggambarkan bahwa seluruh atau sebagian besarnya modal dimiliki oleh swasta serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya adalah untuk swasta pula

c. Bank Milik koperasi

Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan koperasi

d. Bank Milik Asing

Bank Jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri baik milik swasta asing atau pemerintah asing artinya bahwa kepemilikan bank ini jelas dimiliki oleh pihak luar negeri


(26)

Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia

3. Dilihat dari Segi status

Dari segi statusnya bank dihubungkan dengan kemampuannya dalam melayani masyarakat Status bank yang dimaksud adalah :

a. Bank Devisa

Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri,traveller cheque. Pembukuan dan pembayaran letter of credit dan transaksi lainnya

b. Bank Non Devisa

Merupakan Bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa sehingga tidak melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. Jadi bank non devisa kebalikan daripada bank devisa dimana transaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas negara.

4. Dilihat dari segi cara menentukan Harga

Jenis bank berdasarkan caranya menentukan harga baik harga jual maupun harga terbagi dua kelompok.


(27)

a. Bank yang Berdasarkan prinsip Konvensional

Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada nasabahnya bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode yaitu :

1. Menetapkan bunga sebagai harga, untuk produk simpanan seperti giro,tabungan maupun deposito. Demikian pula harga untuk produkpinjaman (kredit) juga di tentukan berdasarkan tingkat harga tertentu.

2. Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan menggunakan atau menetapkan berbagai biaya dalam nominal atau persentase tertentu. b. Bank yang berdasarkan Prinsip Syariah

Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah sebagai berikut:

1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)

2. Pembiayaan berdasarkan prinsip peryertaan modal (musharabah) 3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah) 4. Pembiayaan Barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah) 5. Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang


(28)

2.4 Produk Dan Jasa Bank

Dalam aktivitas perbankan produk yang umumnya dikenal masyarakat terbatas pada produk pinjaman(kredit) sesuai dengan peranan bank meskipun ada juga bank yang tidak boleh menawarkan produknya seperti bank perkreditan. Jasa-jasa bank lain yang diberikan kepada masyarakat dianggap sebagai kegiatan perbankan yang ketiga disamping kegiatan menghimpun<menyalurkan dana. Tujauan pemberian ini dimaksudkan untuk mendukung dalam mempermudah dua kegiatan bank tersebut. Adapun jenis jasa yang ditawarkan oleh bank yaitu (kasmir:2008:148)

1. Kiriman uang

Bank menyediakan jasa pengiriman uang yang bisa dilakukan antar kota baik dalam maupun luar kota juga antar negara.lama dan biaya pengiriman tentunya disebutkan dengan sarana yang digunakan untuk mengirim.

2. Kliring (clearing)

Kliring merupakan jasa penyelesaian utang piutang antar bank dengan cara saling menyerahkan warkat-warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring (penagihan warkat seperti cek atau bilyet giro yang berasal dari dalam kota)


(29)

3. Inkaso (Collection)

Inkaso merupakan jasa bank untuk menagihkan warkat-warkat yang berasal dari luar kota atau luar negeri

4. Safe Deposit Box

Safe Deposit Box merupakan jasa yang disediakan oleh bank untuk menyimpan dokumen-dokumen atau benda-benda beharga milik nasabah yang berbentuk kotak dengan ukuran tertentu.

5. Bank card

Bank Card merupakan kartu plastik yang dikeluarkan oleh bank yang dibeikan kepada nasabah untuk dapat dipergunakan sebgagai alat pembayaran di tempat tempat tertentu.

6. Bank Notes

Merupakan uang kartal asing yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh bank diluar negeri. Bank notes dikenal juga dengan ‘’devisa tunai’’ yang mempunyai sifat-sifat seperti uang tunai tapi tidak semua bank notes dapat diperjual belikan tergantung peraturan devisa di negara asal bank notes diterbitkan.


(30)

Traveller Cheque dikenal dengan cek wisata atau cek perjalanan yang biasanya digunakan oleh mereka yang hendak berpergian atau sering dibawa turis

8. Letter of Credit (L/C)

Leter of Credit diberikan Kepada masyarakat mempelancar arus barang (ekspor-impor) termasuk barang dalam negeri (antar pulau kegunaannya adalah untuk mengatasi masalah yang terjadi antara importir dan eksportir

9. Bank garansi dan Referensi Bank

Bank garansi yaitu jaminan pembayaran yang diberikan suatu pihak baik perorangan, perusahaan atau badan dalam bentuk surat jaminan

10.Memberikan Jasa jasa di pasar modal a) Penjamin emisi

b) Penjamin ( guarantor) c) Wali amanat (trustee)

d) Perantara perdagangan efek/pialang(broker) e) Pedagang efek

f) Perusahaan pengelola dana 11.Menerima setoran setoran

a) Pembayaran Listrik b) Pembayaran telephone c) Pembayaran pajak d) Pembayaran uangkuliah


(31)

e) Pembayaran rekening air f) Setoran ONH

12.Melakukan Pembayaran a) Gaji

b) Pensiun c) Bonus d) Hadiah e) Deviden

2.5 Proses Pengambilan Keputusan Menabung

Perilaku tiap orang dalam membuat satu keputusan akan berbeda satu sama lainnya. Bukan tidak mungkin seorang membuat keputusan tanpa perlu melakukan proses dan melewati tahap tahap yang mendukung keputusan akan tetapi umumnya manusia dalam membuat sebuah keputusan terlebih dahulu ingin tahu apa dan kenapa dan bagaimana sebuah keputusan itu diambil karena itu adanya proses dan tahap tahap sebelum keputusan tersebut diambil. Sebenarnya proses keputusan menabung itu sebenarnya tidak banyak berbeda dalam membuat keputusan membeli dan berinvestasi.

Gambar 2.2

Proses pengambilan keputusan Mengenali

kebutuhan

Pencarian informasi

Penilaian alternatif

Keputusan menabung

Perilaku setelah menabung


(32)

Dari gambar diatas dapat kita jelaskan bagaimana tahap pengambilan keputusan menabung masyarakat :

1. Mengenali kebutuhan

Diartikan sebagai tahap awal individu mengenali jenis kebutuhannya apakah menabung perlu dilakukan atau tidak menurutnya.ketika menyadari bahwa menabung itu dirasa perlu maka masyarakat akan dihadapkan dalam pemilihan bank,jenis produk dan jasa yang ditawarkan bank dan lebih lanjut lagi berkaitan dengan tabungan, masyarakat akan diharuskan memilih jenis tabungan apa yang akan diambil.

2. Pencarian Informasi

Pada tahap ini individu yang mulai tergugah minatnya untuk menabung selanjutnya akan mencari informasi yang sebanyak-banyaknya mengenai bank, jenis produk dan jasa jasa yang ditawarkan ke bank dan reputasi bank itu sendiri

3. Penilaian alternatif

Individu akan memproses informasi yang telah diperoleh mengenai semua yang berhubungan dengan bank tersebut terutama tujuanuntuk menabung biasanya penilaian alternatif dihubungkan dengan atribut dan produk yang ditawarkan bank misalnya jaminan keamanan, tingkat bunga dan kemudahan akses pelayanan

4. Keputusan Menabung

Tahap penilaian keputusan menabung menyangkut bagaimana individu/masyarakat membentuk pilihan mereka diantara beberapa produk


(33)

tabungan yang ditawarkan dan menjatuhkan pilihan kepada tabungan yang ia suka.

5. Perilaku setelah menabung

Setelah menabung tentunya individu atau masyarakat merasakan kepuasan dan ketidakpuasan yang berbeda-beda perasaan ini nantinya akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam memiliki keputusannya sendiri.

2.6 Promosi Bank

Perilaku menabung seseorang tidak terlepas dari pengaruh yang mereka terima dari lingkungan mereka dan satu hal bentuk pengaruh itu adalah informasi yang diterima secara disegaja ataupun tidak disengaja. Promosi merupakan salah satu bentuk informasi yang mudah dijumpai oleh seorang calon penabung baik melalui media seperti melalui 31amphlet, radio,31amph, 31amphlet dll maupun dalam bentuk komunikasi langsung yang diberikan oleh sales promotion dari rekan keluarga ,sahabat dll.

Menurut E.Stanley dalam Winardi (1992:102) mengartikan promosi sebagai kegiatan komunikatif yang tujuannya adalah untuk kemajuan sebuah produk pelayanan, atau ide dalam suatu saluran distribusi.

“Promotion is any commnicate activity whose purpose is to move forwad a product, service,or idea in a channel of distribution’’


(34)

Menurut Basu Swashta dan Irawan (1997 :349) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Promosi mempunyai peranan sebagai alat berkomunikasi dengan individu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi salah satu diantara penerima informasi tersebut (atau lebih) untuk membeli produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan.

Tujuan dari promosi sendiri dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu : 1. Modifikasi Tingkah laku

Promosi berusaha merubah tingkah laku atau pendapat serta memperkenalkan tingkah laku yang ada sehingga melalui promosi penjual selalu berusaha menciptakan kesan baik tentang produk dan jasa yang ditawarkannya.

2. Memberitahu

Promosi dirasa penting sebagai informasi bagi calon nasabah dalam pengambilan keputusan untuk menabung oleh karena itu promosi seperti ini bersifat informatif dalam rangka untuk memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan.

3. Membujuk

Promosi yang bersifat membujuk (persuasif) umumnya kurang disenangi oleh sebagian masyarakat namun kenyataan dewasa ini menunjukan bahwa


(35)

promosi cenderung lebih banyak bersifat persuasif dan masyarakat juga mudah berpengaruh dengan jenis promosi seperti ini.

4. Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk mempertayakan pelanggan yang sudah ada dengan mempertahankan citra baik seperti produk, pelayanan, kelembagaan dihati masyarakat.

Metode promosi yang umum sering dijumpain oleh masyarakat adalah periklanan, pemberian hadiah, penarikan undian, perlombaan, pameran ,jaminan dan pelayanan ,personal selling dll. Metode ini tidak berbeda jauh dengan metode promosi yang dilakukan bank satu sama lainnya. Satu hal yang penting bahwa strategi promosi ini cukup efektif untuk mendorong masyarakat dalam membuat setiap keputusan tergantung bagaimana mereka menanggapi informasi tersebut.

2.7 Perilaku Masyarakat serta pendorong keputusan menabung

Penawaran lembaga perbankan akan produk-produk dan jenis jasa terbaru terus berkembang dan berinovasi, membuat setiap konsumen harus bijak menetukan sikap dalam memilih dan menentukan keputusan untik menggunakan produk dan jasa yang benar-benar sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Perilaku masyarakat dalam membuat keputusan menabung seperti halnya keputusan-keputusan ekonomi maupun non ekonomi tentu terdapat beberapa faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan tersebut. Besarnya pengaruh tersebut mendominasi dirinya, misalnya pengalaman dalam memakai produk dan jasa menjadikan konsumen akan kembali mau atau tidak mau


(36)

menggunakan produk atau jasa yang sama , pengalaman disini dijadikan faktor yang mungkin bisa mempengaruhi konsumsi seseorang.

Perilaku masyarakat sebagai konsumen dalam memutuskan sesuatu diberikan efek berkelanjutan dalam mengambil keputusan yang sama di kemudian hari tujuan seseorang dalam mengambil keputusan biasanya untuk mendapatkan yang terbaik. Keputusan seperti menabung diharapkan dapat memuaskan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka disamping motif lainnya dan dengan terpenuhinya harapan terebut masyarakat tidak akan merasa menyesal atas keputusannya atau bahkan akan melakukan keputusan yang sama nantinya.

Di dalam membuat keputusan menabung, keputusan seorang konsumen merupakan manifestasi mereka dalam berpilaku dan perilaku ini dipengaruhi beberapa faktor diantaranya :

1. Pengaruh Lingkungan

Pengaruh lingkungan bisa didapat melalui faktor kebudayaan dan faktor sosial.

a. Kebudayaan

Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keingininan dan perilaku seseorang. Bila makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri maka perilaku manusia umunya dipelajari. Budaya yang diterima dari satu lingkungan yang berbeda maka perilaku seseorang akan berbeda.

b. Sosial

Faktor sosial dalam mempengaruhi perilaku seseorang dapat diterima dari pergaulan sehari-hari. Keputusan menabung bisa dilakukan misalnya


(37)

karena adanya dorongan dari orang-prang terdekat seperti keluarga, teman ,tetangga , teman sejawat atau melalui informasi yang diterima dari media dan sejenisnya.

2 . Faktor Pribadi

Kepribadian seseorang mencakup hal-hal yang berhubungan dengan keadaan yang tampak maupun tak nampak dari diri seseorang misalnya usia dan tahapan dalam siklus hidup, pekerjaan dan keadaan ekonomi, gaya hidup dan konsep diri. Seseorang memutuskan untuk menabung bisa terjadi karena dorongan dirinya sendiri, misalnay karena usia sudah pantas untuk menabung demi masa depan yang tidak stabil mengharuskan seorang bijak dalam menggunakan pendapatannya.

3. Faktor psikologi

Termasuk didalamnya sebagai faktor psikologis yaitu motivasi, persepsi, kepercayaan dan sikap :

a. Motivasi diartikan sebagai kebutuhan yang timbul akibat keadaan fisiologis misalnya rasa lapar dan haus sama halnya dengan keputusan menabung yang dapat termotivasi karena ingin uang yang dimiliki tersimpan lebih aman atau adanya motif untuk memperoleh keuntungan b. Persepsi menyangkut bagaimana seseorang menggambarkan objek dari

masukan informasi yang diterima dengan terlebih dahulu menyeleksi dan mengorganisir informasi tersebut.


(38)

Kepercayaan dan sikap merupakan dua hal yang dapat saling berkaitan seseorang mengambil sikap untuk membuat keputusan menabung karena kepercayaan yang ia miliki atas keputusan yang diambil.

2.8 Kerangka konseptual

Adapun kerangka konseptual yang menjadi penelitian keputusan menabung di bank sumut ialah :

Gambar 2.3

Faktor-Faktor Keputusan Menabung

keputusan menabung

produk

Lokasi

Keamanan

Promosi


(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk menganalisa hal apa saja yang dijadikan keputusan menabung di bank sumut, objek penelitian ini ditujukan pada nasabah Bank Sumut Cabang USU Medan.

3.2 Lokasi dan waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bank Sumut Cabang USU Medan dengan kurun waktu penelitian selama 3 bulan yang berlangsung dari bulan Mei sampai dengan Juli 2012


(40)

Untuk memdapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini maka jenis data yang digunakan adalah :

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari pihak pertama yang menjadi objek penelitian. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dan juga pengisian kuisioner kepada nasabah Bank Sumut.

2. Data Sekunder adalah data primer yang telah dilakukan pengolahan lebih lanjut. Data ini dapat berbentuk tulisan atau dalam bentuk angka-angka yang mendukung penelitian ini.

Sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuisioner

Kuisioner adalah metode pengumpulan data dengan memberikan daftar pertayaan yang akan diisi oleh responden, dalam hal ini adalah masyarakat yang menjadi nasabah di Bank Sumut Cabang USU

2. Wawancara

Teknik wawancara yang dilakukan ialah masyarakat yang menjadi nasabah di Bank Sumut yang menjadi sampel penelitian untuk menggali informasi lebih lanjut terhadap faktor-faktor keputusan menabung di Bank Sumut.


(41)

Metode Analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu dengan , pengumpulan data melalui program Analytical Hierarchy Process (AHP) dan analisis deskriptif. Secara jelasnya , metode yang digunakan antara lain sebagai berikut :

3.4.1 Analisis Deskriptif

Analisis ini memberikan gambaran tentang karakteristik tertentu dari data yang telah dikumpulkan. Data tersebut akan dianalisis sehingga menghasilkan gambaran mengenai apa saja yang menjadi faktor-faktor untuk menjadi nasabah di Bank Sumut. Analisis data disajikan dalam bentuk tabulasi, gambar(chart) dan diagram.

3.4.2 Analytical Hierarchy Process

Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Prof. Thomas L. Saaty . Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor dan multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, criteria, sub criteria dan seterusnya kebawah hingga level terakhir dari alternative. Dengan hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.


(42)

Analytical Hierarchy Process (AHP) sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah disbanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut :

1. Struktur yang berhirarki

2. Memperhitungkan Validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternative yang dipilih oleh pengambil keputusan

3. Memperhitungkan Daya tahan output analisis sensivitas pengambilan keputusan

Analytical Hierarchy Process (AHP) mempunyai landasan aksiomatik yang terdiri dari :

1. Resiprocal Comparison yang mengandung arti bahwa matriks perbandingan berpasangan yang terbentuk harus bersifat kebalikan. Misalnya , jika A adalah k kali lebih penting dari pada B maka B adalah 1/k kali lebih penting dari A.

2. Homogenity , yaitu mengandung arti kesamaan dalam melaksanakan perbandingan , misalnya , tidak dimungkinkan membandingkan jeruk dengan bola tenis dalam hal rasa, akan tetapi lebih relevan jika membandingkan dengan hal berat.

3. Dependence yang berarti setiap level mempunyai kaitan (complete hierarchy) walaupun mungkin saja terjadi hubungan yang tidak sempurna (incomplete hierarchy)


(43)

4. Expectation yang berarti menonjolkan penilaian yang bersifat ekspektasi dan preferensi dari pengambilan keputusan. Penilaian dapat merupakan data kuantitatif maupun yang bersifat kualitatif.

Secara umum pengambilan keputusan dengan metode AHP di dasarkan pada langkah langkah berikut :

1. Mendefinisikan masalah dan menetukan solusi yang diinginkan

2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama dilanjutkan dengan kriteria- kriteria dan alternative pilihan yang ingin di rangking.

3. Membentuk matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relative atau pengaruh setiap elemen terhadap masing masing tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya.

4. Menormalkan data yaitu dengan membagi nilai dari setiap elemen di dalam matriks yang berpasangan dengan nilai total dari setiap kolom.

5. Menghitung nilai eigen vector dan menguji konsistensinya 6. Mengulangi langkah 3, 4 dan % untuk seluruh tingkat hirarki

7. Menghitung eigen vector dari setiap matriks perbandingan berpasangan nilai eigen vector merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk mensintesis pilihan dalam penentuan prioritas elemen – elemen pada tingkat hirarki terendah sampai pencapaian tujuan

8. Menguji Konsistensi hirarki, jika tidak memenuhi CR <0,5 maka penilaian harus diulang kembali.


(44)

Prioritas alternative terbaik dari total rangking yang diperoleh merupakan rangking yang dicari dalam Analytical Hierarchy Process (AHP) ada beberapa prinsip dasar yang harus dipahami antara lain :

a. Decomposition

Dengan prinsip ini struktur masalah yang kompleks dibagi menjadi bagian bagian –bagian secara hirarki. Tujuan didefenisikan dari yang umum sampai khusus. Dalam bentuk yang palingsederhana struktur akan dibandingkan tujuan, kriteria dan level alternative. Tiap himpunan alternative mungkin akan dibagi lebih jauh menjadi tingkatan yang lebih detail, mencakup lebih banyak kriteria yang lain, level paling atas dari hirarki merupakan tujuan yang terdiri atas elemen ,di mana elemen-elemen tersebut bisa dibandingkan , memiliki kepentingan yang hamper sama dan tidak memiliki perbedaan yang terlalu mencolok jika perbedaan terlalu besar harus dibuatkan level yang baru.

Gambar 3.1 Struktur hierarki

keputusan menabung

produk

alternatif

lokasi

alternatif

keamanan

alternatif

Promosi

alternatif

kredibilitas


(45)

b. Comparative judgment

Prinsip ini berarti membuat penilaian tentang kepentingan relative dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan kriteria diatasnya penilaian ini merupakan inti dari AHP, karena ia akan berpengaruh dalam menentukan prioritas dari elemen-elemen yang ada sebaai dasar pengambilan keputusan. Hasil dari penilaian ini disajikan dalam bentuk matriks yang dinamakan matriks pairwise comparison. Misalkan terdapat suatu sub system hirarki dengan kriteria C dan sejumlah n alternative dibawahnya A1 sampai An. perbandingan antar

alternative untuk sub sitem hirarki dapat dibuat dalam bentuk matriks n x n seperti pada table 3.1

Tabel 3.1

Matriks perbandingan berpasangan

C A1 A2 A3 ….. AN

A1 A11 A12 A13 …. A1N

A2 A21 A22 A23 …. A2N

A3 A31 A32 A33 ….. A3N

….. ….. ….. ….. ….. ….


(46)

Nilai numeric yang dikenakan untuk seluruh perbandingan diperoleh dari skala perbandingan yang disebut saaty pada table 3.2 apabila bobot kriteria A1 dan Wi dan bobot Wjmaka skla dasar 1-9 yang disusun Saaty mewakili

perbandingan (Wi/Wj)/1. Angka- angka absolute pada skala tersebut merupakan pendekatan yang amat baik terhadap perbandingan bobot elemen Ai terhadap An.

Table 3.2

Skala Penilaian Perbandingan

Skala tingkat kepentingan defenisi keterangan 1 Sama pentingnya Kedua elemen mempunyai

pengaruh yang sama 3 Sedikit lebih penting Pengalaman dan penilaian

sedikit memihak satu elemen dibandingkan dengan

pasangannya

5 Lebih penting Pengalaman dan penilaian sangat memihak satu elemen dibandingkan dengan

pasangannya

7 Sangat penting Satu elemen sangat disukai dan secara praktis

dominasinya sangat nyata dibandingkan dengan pasangannya, pada tingkat keyakinan yang tertinggi

9 Mutlak lebih

penting

Satu elemen terbukti mutlak lebih disukai dibandingkan dengan pasangannya, pada tingkat keyakinan tertinggi 2, 4,6,8 Nilai tengah Diberikan bila terdapat

keraguan penilaian antara dua penilaian yang berdekatan

kebalikan Aij= 1/Aji Bila aktivitas I memperoleh suatu angka bila

dibandingkan dengan aktivitas j maka j memiliki nilai kebalikannya bila


(47)

dibandingkan i

c. Synthesis of priority

Synthesis of priority dilakukan dengan menggunakan eigen vector method untuk mendapatkan bobot relative bagi unsure-unsur pengambilan keputusan

d. Logical consistency

Logical Consistency merupakan karakteristik penting AHP. Hal ini dicapai dengan mengagresikan sebuah eigen vector yang diperoleh suatu vector composite tertimbang yang menghasilkan urutan pengambilan keputusan pengukuran konsistensi dari suatu matriks itu sendiri didasarkan atas eigen value maksimum dengan eigenvalue maksimum , inkonsistensi yang biasa dihasilkan dari indeks konsistensi adalah :

Rumus dari indeks konsistensi adalah :

CI =(λmaks- n)(n-1) Dengan :

CI = Indeks konsistensi

(λmaks= eigenvalue maksimum) n = orde matriks

dengan λ merupakan eigenvalue dan n ukuran matriks. Eigen value maksimum suatu matriks tidak akan lebih kecil dari nilai n sehingga tidak mungkin ada nilai CI negative. Makin dekat eigen value maksimum


(48)

dengan besarnya matriks makin konsisten matriks tersebut dan apabila sama besarnya maka matriks tersebut konsisten 100% atau konsistensi 0 %. Dalam pemakaian sehari hari CI tersebut biasa disebut indeks konsistensi karena rumus di atas memang lebih cocok untuk mengukur inkonsistensi suatu matriks.

Indeks inkonsistensi di atas kemudian diubah dalam bentuk rasio inkonsistensi dengan cara membaginya dengan suatu indeks random. Indeks random menyatakan rata-rata konsistensi dari matriks perbandingan berukuran 1 sampai 10 yang didapatkan dari suatu eksperimen oleh Qok Ridge National Laboratory

Tabel 3.3

Pembangkit Random (Ri)

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

RI 0 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49

CR = CI/RI

CR= Rasio Konsistensi RI = Indeks Random

Selanjutnya konsistensi responden dalam mengisi kuesioner diukur pengukuran konsistensi ini dimaksudkan untuk melihat ketidak


(49)

konsistenssinan respon yang diberikan responden. Sato dalam Chow and Luk (2005) telah menyusun nilai CR (Consistency Ration) yang diizinkan adalah CR ≤ 0,15.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Bank Sumut 4.1.1 Sejarah Singkat Bank Sumut

Bank Sumut yang dikenal khususnya oleh masyarakat Sumatera Utara merupakan Bank pembangunan Daerah yang didirikan pada tanggal 4 November 1961. Pada saat itu berdasarkan akte Notaris Rusli Nomor 22 bank ini diberi nama Bank pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU) dalam bentuk Perseroan Terbatas. Berdasarkan UU No 13 tahun 1962 tentang ketentuan pokok bank


(50)

pembangunan daerah dan sesuai dengan peraturan daerah Tingkat 1 Sumatera Utara No. 5 tahun 1965 bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Pada tanggal 16 April 1999, akta Notaris Alina Hanum Nasution. S.H. menyatakan bahwa bentuk usaha kembali menjadi Perseroan Terbatas. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C-8224 HT.01.01 TH.99 tanggal 5 Mei 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.54 tanggal 6 Juli 1999 Tambahan No.4042.

Anggaran dasar pada saat didirikannya Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara yaitu sebesar Rp 100.000.000,-, Hingga saat ini anggaran dasar telah beberapa kali berub terakhir dengan akta No 39 tanggal 10 juni 2008 dan akta penegasan No 5 tanggal 10 September 2008 Notaris H Marwansyah S.H, Mengenai penambahan Modal dari Rp 500.000.000.000,- menjadi Rp 1.000.000.000.000,- perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya No.AHU-87927.A.H.01.02 tanggal 20 November 2008 serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No.10 tanggal 3 Febuari 2009 Tambahan No. 3023.

4.1.2 Profil Bank Sumut

PT. Bank Sumut Berstatus Sebagai Bank Non Devisa Yang Berkantor Pusat di Jl. Imam Bonjol No 18. Melalui situs resminya d terakhir jaringan pelayanan Bank Sumut pada bulan Desember 2011 mencapai


(51)

344 unit pelayanan guna melayani masyarakat diseluruh Sumatera Utara dan Jakarta dengan rincian :

1. 1 unit Kantor Pusat

2. 1 unit Cabang Utama Medan 3. 29 unit Kantor Cabang Konvensional 4. 17 unit kantor Cabang Pembantu Syariah 5. 12 unit Kantor kas

6. 35 Payment Point 7. 21 unit Kas Mobil 8. 227 unit ATM 9. 1 Unit sentra UMK

Jaringan pelayanan Bank Sumut juga mencakup seluruh wilayah Indonesia melalui Kerja sama dengan seluruh Bank Pembangunan Daerah dengan layanan net online dan untuk transaksi kiriman uang dari dan ke luar negeri dilakukan dengan layanan Western Union

4.1.3 Visi dan Misi Bank Sumut 4.1.3.1 Visi Bank Sumut

Bank Sumut memiliki Visi untuk menjadi bank andalan yang membantu dan mendorong perkembangan perekonomian dan pembangunan daerah disegala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat


(52)

Bank sumut juga memiliki misi sebagai pengelola dana pemerintah dan dana masyarakat secara profesional didasarkan pada prinsip prinsip compliance. 4.1.4 Fungsi Bank Sumut

Bank Sumut juga berfungsi sebagai alat kelengkapan otonomi daerah dalam bidang perbankan, penggerak dan pendorong laju pembangunan daerah , serta bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah. Selain itu Bank Sumut juga diperkenankan melakukan kegiatan usaha seperti yang dilakukan Bank Umum sesuai dengan UU No 7 Tahun 1992 yang saat ini telah dirubah menjadi UU No 10 Tahun 1998 tentang perbankan dengan demikian Bank Sumut dapat menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah.

4.1.5 Jenis Kegiatan dan Usaha Bank Sumut 4.1.5.1 Produk Penghimpunan Dana

1 . Giro, yang terdiri dari Giro Pemerintah dan Swasta 2. Tabungan Simpeda (Simpanan Daerah)

3. Tabungan Martabe (Mari Tingkatkan Kegiatan Menabung ),fasilitas assuransi jiwa secara otomatis diberikan kepada nasabah yang membuka tabungan martabe serta pengundian hadiah dilakukan dua kali setahun

4. Tabungan Haji Makbul , yaitu tabungan haji yang mewujudkan niat anda untuk melaksanakan ibadah haji ke tanah suci

5. Tabunganku adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di


(53)

Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

6. Deposito Berjangka Dengan tingkat suku bunga bersaing dan dapat dijadikan sebagai agunan kredit, Gunakan deposito Bank Sumut sebagai alternatif menyimpan uang anda

Pada produk tabungan yang dimiliki Bank Sumut ada beberapa perbedaan terutama antara produk tabungan Martabe , tabungan simpeda dan tabunganku, adapun perbedaan tersebut yaitu :

1. Produk tabungan Martabe merupakan produk asli yang resmi dikeluarkan oleh Bank Sumut sendiri sebagai bank daerah, tabungan Simpeda merupakan produk gabungan antar sesame bank daerah yang ada di Indonesia, sedangkan produk tabunganku merupakan produk yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang dipasarkan oleh bank umum yang ada di Indonesia

2. Tabungan Martabe biaya administrasinya Rp 2.000 sedangkan tabungan simpeda dan tabunganku tanpa biaya administrasi

3. Tabungan Martabe mendapatkan asuransi jiwa, besar asuransinya berdasarkan besar tabungannya nasabah yang mendapatkan pertanggungan 100 % apabila nasabah tersebut sudah menjadi nasabah lebih dari 3 bulan sedangkan kurang dari 3 bulan hanya mendapatkan pertanggungan 50 % dari haknya. Asuransi yang bekerjasama dengan Bank Sumut adalah Asuransi Askrida sedangkan untuk nasabah simpeda tidak di asuransikan


(54)

4. Tabungan Martabe dan tabungan simpeda dapat melakukan transaksi dikantor mana saja yang menjadi kantor bank sumut sedangkan untuk tabunganku hanya bisa melakukan transaksi di kantor dimana nasabah pertama kali membuka rekening Tabunganku.

Untuk Bunga tabungan di Bank Sumut perhitungan nya adalah

1. Saldo ≤ Rp 10.000.000 :5,00 % 2. Saldo Rp 10.000.000 s/d 50.000.000 :5,25 % 3. Saldo Rp 50.000.000 s/d Rp 100.000.000 :5,50 %

4. Saldo ≥ Rp 100.000.000 :5,75 %

4.1.5.2 Produk Penyaluran Dana

1. Kredit Umum untuk kebutuhan modal kerja 2. Kredit modal kerja kepada kontraktor (SPK)

3. Kredit angsuran lainnya (KAL) kepada Peseorangan atau Pengusaha 4. Kredit Pengsiunan Pegawai Bank Sumut

5. Kredit Pengsiunan pegawai instansi lain

6. Kredit Multi guna (KMG) diberikan kepada para pegawai Negeri Sipil maupun Pegawai Swasta

7. Kredit Peduli Usaha Mikro Sumut Sejahterah 8. Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)

9. Kredit Tirta Sejahterah 10.Kredit Program Pemerintah 11.Kredit peduli usaha mikro plus


(55)

1. Kiriman Uang dan Inkaso

2. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia 3. Safe Deposit Box

4. Layanan Modul Penerimaan Negara (MPN) prima untuk penerimaan setoran pembayaran pajak

5. Layanan Pembayaran Air 6. Layanan Pembayaran telephone

7. Layanan uang kuliah untuk penerimaan setoran pembayaran uang kuliah bagi Mahasiswa USU

8. Layanan ATM Bank Sumut yang berkerjasama dengan ATM bersama di seluruh Indonesia juga bekerjasama dengan Malaysia Elektonik System (MEPS) untuk transaksi ATM di Malaysia

9. Layanan ATM bersama untuk transaksi informasi saldo dan transfer menggunakan telephone genggam

10.Layanan Western Union untuk pengiriman uang ke luar negeri secara real-time online

11.Sebagai bank persepsi Pajak bumi dan Bangunan (PBB) dan bea perolehan Hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) serta sebagai Bank operasional III PBB dan BPHTP

12.Sebagai Bank Penerimaan Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPH)


(56)

Profil responden yang dimaksudkan di sini adalah data yang menjadi keterangan pribadi seorang responden. Responden penelitian ini keseluruhannya adalah yang menjadi nasabah di Bank Sumut Cabang USU.

Nasabah yang dijadikan sampel dalam penelitian ini juga harus memiliki rekening tabungan di Bank Sumut agar hasil penelitian yang didapat sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan yaitu untuk menentukan faktor apa saja yang menjadi keputusan menabung di Bank Sumut. Berikut ini diperlihatkan karakteristik responden yang dilihat dari beberapa segi yaitu:

4.2.1 Data responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Perbandingan jenis kelamin dapat digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi minat menabung antara laki-laki dan perempuan. Melalui tabel 4.1 akan diperlihatkan perbandingan dalam jumlah dan persentase antara laki-laki dan perempuan yang menabung di Bank Sumut. Dari jumlah Responden sebagai sampel untuk penelitian 100 Responden maka hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.1

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)

Laki-Laki 53 53 %

Perempuan 47 47 %

Jumlah 100 100

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas maka dapat dijelaskan hasil yang diperoleh dari pengolahan data kuesioner yang diberikan kepada 100 Responden penelitian.


(57)

Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa mayoritas responden adalah laki-laki yaitu sebanyak 53 orang (53 %) sedangkan wanita 47 orang (47 %)

4.2.2 Data Responden Berdasarkan Usia

Setelah kita mengetauhi jumlah responden berdasarkan jenis kelamin maka selanjutnya kita melihat usia berapa saja yang paling banyak menabung di Bank Sumut melalui tabel 4.2 akan diperlihatkan perbandingan dalam jumlah dan persentase, maka hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.2

Data Responden Berdasarkan Usia

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.2 menunjukan bahwa mayoritas responden berumur 20-30 tahun sebanyak 60 orang (60%) ,umur 31-40 tahun sebanyak 22 orang (22 %) ,umur 41- 50 tahun sebanyak 11 orang (11%) , sedangkan usia lebih dari 50 tahun sebanyak 3 orang (3%) , dan kurang dari 20 tahun sebanyak 4 orang (4%)

4.2.3 Data Responden Berdasarkan Pekerjaan

Dari 100 reponden penelitian dapat pula di sajikan indentitas responden berdasarkan pekerjaan nasabah Bank Sumut, melalui tabel 4.3 akan diperlihatkan dalam jumlah dan persentase maka hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :

usia Jumlah Respnden persentase

< 20 tahun 4 4%

20-30 tahun 60 60%

31- 40 22 22%

41-50 11 11%

> 50 tahun 3 3%


(58)

Tabel 4.3

Data responden berdasarkan Pekerjaan

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah pegawai negeri sipil- BUMN sebanyak 33 orang (33%), wiraswasta sebanyak 13 orang (13 %) , mahasiswa / pelajar sebanyak 32 orang (32 %) Ibu rumah tangga sebanyak 11 orang (11 %) serta lain-lain sebanyak 11 orang (11 %)

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Pada pengujian validitas dan relibilitas ini penulis membagikan kuesioner kepada 100 nasabah Bank Sumut Cabang USU Medan, dimana kuesioner berisikan 15 butir pertanyaan yang menyangkut variabel faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam menabung di Bank sumut.

Kriteria dalam menentukan validitas adalah sebagai berikut : Jika rhitung > r table maka butir pertanyaan tersebut valid.

Jika rhitung<rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid

Butir- butir pertayaan yang tidak valid akan gugur, sedangkan butir butir pertayaan yang valid layak untuk dijadikan kuesioner.

Table 4.4 Uji validitas 1 no pertanyaan nilai r

tabel

corrected item total correlation

keterangan

1 produk1 0,361 0,689 valid

Pekerjaan Jumlah Responden persentase

PNS- BUMN 33 33%

wiraswasta 13 13%

mahasiswa/pelajar 32 32%

ibu Rumah tangga 11 11%

lain lain 11 11%


(59)

2 produk 2 0,361 0,523 valid

3 produk 3 0,361 0,320 tidak valid

4 lokasi 1 0,361 0.357 tidak valid

5 lokasi 2 0,361 0,513 valid

6 lokasi 3 0,361 0,539 valid

7 promosi 1 0,361 0,304 tidak valid

8 promosi 2 0,361 0,555 valid

9 promosi 3 0,361 0,132 tidak valid

10 kredibilitas 1 0,361 0,661 valid

11 kredibilitas 2 0,361 0,538 valid

12 kredibilitas 3 0,361 0,443 valid

13 jaminan K 1 0,361 0,455 valid

14 jaminan K 2 0,361 0,535 valid

15 jaminan K 3 0,361 0,490 valid

Sumber : data primer berdasarkan kuesioner

Berdasarkan table 4.4 terlihat bahwa data variabel 3,4, 7 dan 9 tidak valid karena rtabel sebesar 0,361, sedangkan nilai corrected item-total correlation variabel 3, 4,7

dan 9 di bawah 0,361. Berarti data variabel 5 dan 12 harus dibuang dan dilakukan pengujian kembali.

Table 4.5 Uji validitas 2 no pertanyaan nilai r

tabel

corrected item total correlation

keterangan

1 produk1 0,361 0,708 valid

2 produk 2 0,361 0,524 valid

5 lokasi 2 0,361 0,482 valid

6 lokasi 3 0,361 0,504 valid

8 promosi 2 0,361 0,527 valid

10 kredibilitas 1 0,361 0,655 valid

11 kredibilitas 2 0,361 0,583 valid

12 kredibilitas 3 0,361 0,443 valid


(60)

14 jaminan K 2 0,361 0,528 valid

15 jaminan K 3 0,361 0,562 valid

Sumber : data primer yang diolah

Setelah dilakukan pengujian validitas kembali maka pada tabel 4.5 terlihat bahwa nilai corrected item-total correlation lebih besar dari rtabel 0,361 sehingga

dapat dikatakan seluruh butir pertanyaan dinyatakan valid, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas.

Tabel 4.6 Uji Reliabilitas

Reliability statistics cronbach's alpha N of items

.854 11

Menurut Kuncoro (Situmorang,2010:66), suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s alpha > 0,80. Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketauhi bahwa semua butir pertanyaan reliabel karena nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,854 lebih besar dari 0,80.

4.4 Hasil Pembobotan Memilih Bank Sumut

Keputusan menabung di Bank tentu dipengaruhi oleh faktor-faktor pendorong sebelum keputusan itu benar-benar dilakukan. Masing- masing orang dengan status dan profesi yang berbeda tentu memiliki faktor pendorong yang berbeda pula. Ada 5 faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih bank Sumut sebagai tempat menabung yaitu, produk dengan bobot paling tinggi sebesar 246, diikuti faktor Lokasi dengan bobot 241, Jaminan keamanan 186 ,


(61)

Promosi dengan bobot 165 , serta Kredibilitas yang memiliki bobot terendah sebesar 163.

Hasil Olahan dengan AHP

Gambar 4.1 Hasil Olahan AHP

4.4.1 Kriteria Produk

Produk satu Bank memiliki daya tarik sendiri dalam menarik calon nasabah untuk menabung di Bank Sumut, Keanekaragaman produk jenis tabungan di suatu Bank sebagai pendorong keputusan menabung, Berdasarkan perhitungan pengolahan AHP (Analytical Hierarchy Process) faktor produk mendapatkan bobot sebesar 246 kondisi ini didukung dengan adanya 51 % responden yang menyatakan setuju, dan sangat setuju sebanyak 13 % , sedangkan yang kurang setuju sebanyak 20 % responden, dan tidak setuju 15% responden ,serta 1% yang menyatakan sangat tidak setuju. Bahwa produk tabungan Bank Sumut menurut pengakuan mayoritas masyarakat termasuk produk tabungan yang sudah mampu memenuhi kebutuhan mereka sebagai penabung. Oleh karena itu Bank Sumut harus lebih mempertahankan kualitas serta terus melakukan penyempurnaan produknya agar masyarakat tetap setia menjadi nasabah.


(62)

Lokasi Bank yang mudah di tempuh dapat menjadi alasan kenapa masyarakat menabung di bank Sumut. Berdasarkan perhitungan pengolahan data dengan AHP (Analytical Hierarchy Process) maka faktor Lokasi mendapatkan bobot sebesar 241 kondisi ini didukung dengan adanya 60 % responden yang menyatakan setuju , dan sangat setuju sebanyak 21 % responden ,yang Kurang setuju sebanyak 13 % responden , tidak setuju sebanyak 5% responden, serta 1 % responden menyatakan tidak setuju. Masyarakat menganggap faktor lokasi sebagai salah satu faktor pendukung untuk menabung di Bank Sumut, dimana masyarakat mengharapkan lokasi Bank Sumut yang mudah dijangkau dan penyediaan fasilitas ATM (Automatic machine teller), oleh karena itu penyebaran lokasi Bank Sumut harus menjadi prioritas Bank Sumut dalam mengembangkan unit-unit lokasi Bank Sumut tersebut agar tidak mengecewakan masyarakat yang menabung di Bank sumut.

4.4.3 Kriteria jaminan keamanan

Jaminan keamanan juga mempunyai peran penting di dalam mendorong keputusan menabung di bank Sumut, Berdasarkan pengolahan AHP (Analytical Hierarchy Process) diperoleh bahwa faktor jaminan keamanan mendapatkan bobot sebesar 186 hal ini didukung dengan kondisi 49 % responden yang menyatakan setuju, 17 % responden menyataka sangat setuju ,sedangkan 24 % responden kurang setuju , sedangkan yang tidak setuju sebanyak 10 % responden


(63)

jaminan keamanan merupakan faktor yang harus diperhatikan oleh Bank Sumut agar nasabah tetap menabung di Bank Sumut,dengan sistem pelayanan yang Terbaik dan segala fasilitas yang mendukung, yang membuat nyaman para nasabah.

4.4.4 Kriteria Promosi

Promosi Suatu Bank Dapat menjadi sebuah alasan kenapa masyarakat menabung di Bank Sumut, Berdasarkan Perhitungan pengolahan AHP (Analytical Hierarchy Process) faktor promosi mendapatkan bobot sebesar 165 hal ini didukung dengan adanya 49 % responden yang menyatakan setuju, dan sebanyak 13 % responden sangat setuju ,sedangkan 29 % responden kurang setuju ,yang tidak setuju 8% , serta 1 % responden menyatakan sangat tidak setuju . promosi merupakan salah satu penarik minat masyarakat dalam menabung di Bank Sumut, baik itu promosi di media cetak (majalah, Koran) media elektronik (radio, televise) dan beberapa media yang bisa menjadi promosi sehingga nasabah Bank Sumut dapat menambah jumlah nasabah.

4.4.5 Kriteria Kredibilitas

Kredibilitas adalah suatu bentuk kejujuran, intergritas dan keandalan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Berdasarkan pengolahan AHP (Analytical Hierarchy Process) maka faktor Kredibilitas mendapatkan bobot sebesar 163 hal ini didukung dengan kondisi 51 % responden menyatakan setuju bahwa kredibilitas Bank menjadi salah satu faktor menabung di Bank Sumut , sebanyak 16 % responden sangat setuju ,sedangkan yang kurang setuju sebanyak 27 %


(64)

responden ,yang tidak setuju sebanyak 6 % responden yang mengatakan bahwa tidak penting kredibilitas dari suatu bank dalam memilih Bank Sumut.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut


(65)

1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dari 100 responden, laki-laki sebanyak 53 orang (53%) sedangkan wanita 47 orang (47%) 2. Karakteristik responden berdasarkan usia dari 100 responden yang usia

kurang dari 20 tahun sebanyak 4 orang (4%), usia 20-30 tahun sebanyak 60 orang (60%), usia 31- 40 sebanyak 22 orang (22 %) , usia 41-50 sebnyak 11 orang (11%) sedangkan usia lebih dari 50 tahun sebanyak 3 orang (3 %)

3. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan mayoritas adalah para pegawai negeri sipil-BUMN sebanyak 33 orang (33 %), wiraswasta sebanyak 13 orang (13%) mahasiswa /pelajar sebanyak 32 orang (32 %), Ibu rumah tangga sebanyak 11 orang (11 %) serta lain lain sebanyak 11 orang (11 %)

4. Dari hasil perhitungan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) bahwa nasabah dalam memilih Bank Sumut sebagai tempat menabung dipengaruhi oleh produk (246), Lokasi (241), Jaminan Keamanan (186), Promosi (16,5), serta kredibilitas (163)

5.2 Saran

Sistem Keputusan menabung di Bank Sumut dalam memilih tempat menabung dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat di kembangkan lagi dengan menambah kriteria lain yang dapat meningkatkan nasabah.


(66)

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. 2008.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT. Rajagrapindo

Persada


(67)

Study in Bank Muamalat Indonesia and Bank BNI syariah”, IQTISAD Journal of Islamic Economic. Vol. 4 , No.2 : 145-168

Lubis, Irsyad .2010.Bank dan lembaga keuangan lain.Medan: USU Press

Mattews, Kent dan Jhon Thompson. 2008. The Economic of Banking 2nd Edition,

New York : Jhon Wiley & Sons LTD.

Rivai, Andria Permata Veithzal dan Ferry N, Idroes. 2007. Bank and Financial Institution Management : Conventional and Syar’i system, Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada

Saaty, T.L. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para pemimpin, Proses Hirarki Analitik Untuk Pengambilan Keputusan dalam situasi yang kompleks. Jakarta : PT pustaka Binaan Pressindo

Suryani, Dinie. 2009 “Peta Tabungan Perbankan”, Economic Review, No.217: 1-5

Swashta, Basu.1989. Manajemen Penjualan, Yogyakarta : BFFE

Winiardi. 1992. Promosi dan Reklame, Bandung : Penerbit Bandar Maju.

Lampiran 1

KUESIONER

SURVEI FAKTOR KEPUTUSAN MENABUNG DI BANK SUMUT CABANG USU


(68)

Nama : ………..

Umur :………...

Pekerjaan :………

Alamat :………

Petunjuk Pengisian :

Berilah tanda ceklis (√) pada kolom skala kriteria (A) atau pada kolom skala kriteria (B) yang sesuai dengan pendapat anda

Definisi kode

1 : Kedua kriteria sama penting (equal importance)

3 : Kriteria (A) sedikit lebih Penting (moderate importance) dibanding dengan B 5 : Kriteria (A) lebih penting (strong importance) dibanding dengan (B)

7 : Kriteria (A) sangat lebih penting (very strong importance)dibanding dengan B 9 : Kriteria (A) mutlak lebih penting (extreme importance) dibanding dengan B Dan jika ragu ragu antara 2 skala maka ambilah nilai tengahnya, misalkan anda ragu ragu antara 3 dan 5 maka pilih skala 4 dan seterusnya.

Contoh :

Dalam memilih/menggunakan jasa Bank Sumut seberapa besarkah /pentingkah pengaruh faktor :

N o

Faktor (A)

Skala Skala Faktor (B)


(69)

1 produk √ lokasi

Jika anda member tanda (√) pada skala 7 di kolom A, maka artinya Faktor A dalam contoh ini produk yang ada di bank sumut lebih membuat anda tertarik daripada faktor B, akan tetapi jika anda merasa faktor B (lokasi bank) sangat lebih bagus dibandingkan Faktor A (produk bank ) maka pengisian kolom adalah sebagai berikut:

N o

Faktor (A)

Skala Skala Faktor (B)

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 produk √ lokasi

Faktor manakah yang menjadi pengambilan keputusan Menabung di Bank Sumut Cabang USU Medan :

N o

Faktor (A)

Skala Skala Faktor (B)

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9


(70)

2 produk Jaminan keamanan

3 produk promosi

4 produk kredibilitas

N o

Faktor (A) Skala Skala Faktor (B)

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 lokasi Jaminan

keamanan

2 Lokasi Promosi

3 Lokasi kredibilitas

N o

Faktor (A) Skala Skala Faktor (B)

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Jaminan

keamanan

promosi

2 Jaminan keamanan

kredibilitas

N o

Faktor (A) Skala Skala Faktor (B)

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 promosi kredibilitas

Keterangan :


(1)

2 produk

Jaminan

keamanan

3 produk

promosi

4 produk

kredibilitas

N

o

Faktor (A)

Skala

Skala

Faktor (B)

9

8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

lokasi

Jaminan

keamanan

2 Lokasi

Promosi

3 Lokasi

kredibilitas

N

o

Faktor (A)

Skala

Skala

Faktor (B)

9

8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

Jaminan

keamanan

promosi

2 Jaminan

keamanan

kredibilitas

N

o

Faktor (A)

Skala

Skala

Faktor (B)

9

8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

promosi

kredibilitas


(2)

5 = Sangat Setuju

No

Item- Item Pertanyaan

Skala likert

1

2

3

4

5

A

Variabel Produk

1

Anda menabung di Bank Sumut karena produk

yang beraneka ragam?

1

2

3

4

5

2

Anda Menabung di Bank Sumut karena Banyak

reward yang ditawarkan ?

1

2

3

4

5

3

Anda Menabung di Bank Sumut Karena Suku

bunga yang tinggi

1

2

3

4

5

B

Variabel Lokasi

1

Anda menabung di Bank Sumut Cabang USU

karena tempatnya strategis dan mudah

dijangkau?

1 2

3

4

5

2

Anda menabung di Bank Sumut Cabang USU

karena jarak Bank dengan rumah anda dekat?

1 2

3

4

5

3

Anda menabung di Bank Sumut Cabang USU

karena lokasi yang bersih dan nyaman?

1 2

3

4

5

C

Variabel Jaminan Keamanan

1

Anda menabung di Bank Sumut karena jaminan

keamanan yang lebih baik dari bank Lain?

1

2

3

4

5

2

Saya yakin dengan jaminan keamanan di Bank

sumut?

1

2

3

4

5

3

Apakah Bank Sumut memiliki jaminan

keamanan yang terbaik?

1

2

3

4

5

D

Variabel Promosi

1

Anda menabung di Bank Sumut karena Iklan

yang dilakukan Oleh Bank Sumut?

1

2

3

4

5

2

Anda Menabung di Bank Sumut Karena citra

yang baik?

1

2

3

4

5

3

Anda menabung di Bank Sumut Karena

informasi dari teman?

1

2

3

4

5

E

Variabel Kredibilitas

1

Anda menabung di Bank Sumut karena

Kredibilitas yang tinggi?

1

2

3

4

5


(3)

3

Anda menabung di Bank Sumut Karena tidak

mempercayai pelayanan Bank Lain

1

2

3

4

5

Lampiran 2

Tabulasi validitas

responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 2 2 2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3

4 5 4 3 4 5 5 3 5 3 5 5 5 5 4 5

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

6 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3

7 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 3


(4)

10 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4

11 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2

12 4 3 3 5 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3

13 1 1 2 5 5 3 3 2 3 3 3 1 2 2 3

14 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 5 4 3

15 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4

16 4 4 4 5 5 5 3 4 3 4 4 3 4 4 4

17 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4

18 4 5 4 5 3 4 2 3 4 4 5 2 4 4 4

19 2 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 2 4 5 4

20 3 2 3 1 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3

21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

22 5 5 3 5 5 5 4 5 1 5 5 5 5 5 5

23 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4

24 3 2 2 4 4 4 2 3 4 3 2 2 3 3 3

25 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

26 5 5 3 5 5 5 4 5 1 5 5 1 5 5 5

27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

28 5 5 4 5 4 5 1 5 1 5 5 5 5 5 5

29 3 3 2 4 4 4 2 3 5 3 3 2 2 3 4

30 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

31 5 5 2 5 5 5 3 5 4 5 5 5 4 5 5

32 3 3 4 5 5 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4

33 2 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3

34 5 4 2 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5

35 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4

36 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3

37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

39 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3 3 4 4

40 5 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5

41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

42 3 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 3

43 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5

44 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3

45 5 5 3 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4

46 4 3 4 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5

47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4


(5)

51 3 3 3 2 2 4 3 4 4 3 4 2 2 4 4

52 4 4 3 4 5 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3

53 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 2 5 2

54 5 2 3 2 4 3 3 4 2 3 4 2 5 2 5

55 4 4 2 4 4 3 5 2 4 3 2 4 4 4 4

56 3 3 3 4 4 4 5 5 5 3 3 3 2 3 2

57 3 2 3 3 4 5 3 4 5 3 4 5 4 3 4

58 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

59 2 3 4 4 3 2 2 3 2 2 4 2 4 2 2

60 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4

61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4

62 2 3 4 4 4 5 3 4 5 5 5 5 3 4 5

63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

64 4 5 4 5 5 5 5 5 5 3 3 3 4 3 4

65 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 5 4 3 5

66 4 4 4 5 5 5 3 4 3 3 4 5 3 3 3

67 4 4 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5 4 3 2

68 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 3 3

69 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4

70 2 5 3 4 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3

71 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4

72 3 3 3 2 2 2 4 4 4 2 2 2 5 3 2

73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3

74 5 3 4 4 2 3 5 3 2 4 3 5 2 4 2

75 3 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 2 2 2

76 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 5 5 4 2 3

77 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3

78 2 2 3 4 3 4 4 5 4 5 5 2 4 3 1

79 3 3 3 4 4 4 5 5 5 3 3 3 3 4 2

80 2 5 1 5 3 5 5 3 3 2 4 3 3 4 2

81 3 5 3 4 4 3 3 5 4 3 2 3 3 3 3

82 2 3 4 3 4 5 3 4 5 4 4 4 3 4 5

83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

84 2 4 3 2 3 2 4 3 2 3 4 5 3 3 3

85 2 3 4 4 3 2 2 3 4 4 3 2 2 3 4

86 2 4 3 3 3 3 2 4 2 2 4 5 2 3 5

87 2 2 2 3 3 3 4 4 4 2 2 2 5 5 5

88 3 4 3 2 3 4 3 4 4 2 3 4 3 4 3

89 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 3 2


(6)

92 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4

93 4 4 4 3 4 5 5 4 3 4 3 4 4 4 5

94 3 2 3 4 3 2 3 4 5 3 4 5 4 4 4

95 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4

96 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4

97 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 3 3 3

98 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4

99 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4


Dokumen yang terkait

Implementasi Perbandingan Algoritma Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan Algoritma Simple Additive Weighting (SAW) dalam Pemilihan Website Hosting

6 80 130

Analisis Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Fahp) Dalam Menentukan Posisi Jabatan

12 131 82

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP) Dalam Pemilihan Supplier (Pemasok)

0 35 51