Tidak Tertib Tidak Terampil

d. Tidak Tertib

Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengendara sepeda motor yang tidak tertib dalam berkendara ada sebanyak 541 kejadian 63,6. Proporsi faktor tidak tertib merupakan faktor tertinggi yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor. Faktor pengendara tidak tertib merupakan faktor pengendara yang melanggar peraturan dan rambu-rambu lalu lintas seperti melanggar marka atau rambu lalu lintas, mendahului kendaraan lain melalui jalur kiri, dan sebagainya. Berdasarkan pendapat Kartika 2008 menyebutkan kurangnya public safety awareness yang dimiliki masyarakat sehingga menyebabkan masyarakat tidak mengutamakan keselamatan dan lebih banyak mengutamakan kecepatan dan faktor ekonomi dalam berlalu lintas. Berdasarkan analisis hubungan antara pengendara tidak tertib dan akibat kecelakaan lalu lintas menunjukkan 15,5 dari kecelakaan yang disebabkan oleh pengendara tidak tertib menyebabkan meninggal dunia, sedangkan 84,5 dari kecelakaan fatal menyebabkan lukacedera. Jika dianalisis lebih lanjut, hubungan antara pengendara tidak tertib dan akibat kecelakaan lalu lintas secara statistik terlihat bermakna. Hal ini mencerminkan bahwa pengendara tidak tertib berperan dalam menyebabkan cedera serius, bahkan kematian. Sedangkan bila dilihat berdasarkan nilai OR, diperoleh bahwa pengendara yang tidak tertib dalam berkendara tidak berisiko menyebabkan kejadian meninggal dunia atau lukacedera akibat kecelakaan lalu lintas. Artinya, bahwa pengendara tidak tertib memiliki hubungan menyebabkan Universitas Sumatera Utara kejadian meninggal dunia atau lukacedera akibat kecelakaan lalu lintas, tetapi lebih berisiko bila di dukung faktor lainnya diluar faktor tidak tertib.

e. Tidak Terampil

Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengendara sepeda motor yang tidak terampil dalam berkendara ada sebanyak 246 kejadian 28,9. Faktor pengendara tidak terampil merupakan pengendara yang tidak mampu mengendalikan kendaraannya sehingga menimbulkan kecelakaan, seperti tidak berjalan sesuai jalurnya atau terlalu ke kanan, tidak menjaga jarak aman. Oleh karena itu, dalam berkendara diperlukan latihan dan pengalaman dalam berkendara sehingga memiliki keterampilan alamiah menghadap bermacam-macam situasi lalu lintas. Berdasarkan analisis hubungan antara pengendara tidak terampil dan akibat kecelakaan lalu lintas menunjukkan 30,5 dari kecelakaan yang disebabkan oleh pengendara tidak terampil menyebabkan meninggal dunia. Artinya, 3 dari 10 kejadian kecelakaan yang disebabkan faktor lengah dalam berkendara, menimbulkan 3 korban meninggal dunia. Faktor ini merupakan proporsi terbesar dalam menyebabkan meninggal dunia pada kecelakaan lalu lintas. Jika dianalisis lebih lanjut, hubungan antara pengendara tidak terampil dan akibat kecelakaan lalu lintas secara statistik terlihat memiliki hubungan. Dan apabila dilihat berdasarkan nilai OR, diperoleh bahwa pengendara yang tidak terampil dalam berkendara berisiko 2,215 kali menyebabkan kejadian meninggal dunia atau lukacedera akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya. Data Universitas Sumatera Utara ini mencerminkan bahwa pengendara tidak terampil merupakan salah satu faktor penyebab kecelakaan lalu lintas dan timbulnya korban meninggal dunia atau lukacedera. Hal ini berarti pengendara tidak terampil memiliki hubungan dalam menyebabkan meninggal dunia atau lukacedera ketika terjadinya kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor dan memiliki risiko 2,215 kali menimbulkan korban meninggal dunia atau lukacedera dibanding faktor lainnya.

f. Kecepatan Tinggi