Hubungan Faktor Kepemimpinan dengan Kinerja Dokter di RS Advent Medan Hubungan Faktor Insentif dengan Kinerja Dokter di RS Advent Medan

Tabel 4.12. Distribusi Responden Berdasarkan Kinerja di RS Advent Medan No. Sikap Jumlah 1. Baik 18 31,0 2. Sedang 39 67,2 3. Buruk 1 1,7 Jumlah 100 100 4.6. Hasil Uji Statistik Bivariat Untuk mengidentifikasi hubungan variabel kepemimpinan dan variabel insentif dengan kinerja dokter di RS Advent Medan dapat dilihat sebagai berikut:

4.6.1. Hubungan Faktor Kepemimpinan dengan Kinerja Dokter di RS Advent Medan

Berdasarkan hasil analisis statistik Chi Square diketahui bahwa terdapat hubungan kepemimpinan dengan kinerja dokter di RS Advent Medan p=0,0000,05. Tabel 4.13. Hubungan Faktor Kepemimpinan dengan Kinerja Dokter Di RS Advent Medan Faktor Kepemimpinan Kinerja Dokter di RS Advent Medan ρ Buruk Sedang Baik n n n Buruk 1 0,3 10 10,8 5 5,0 0,000 Sedang 0,6 28 23,5 7 10,9 Baik 0,1 1 4,7 6 2,2

4.6.2. Hubungan Faktor Insentif dengan Kinerja Dokter di RS Advent Medan

Berdasarkan hasil analisis statistik Chi Square diketahui bahwa tidak terdapat hubungan insentif dengan kinerja dokter di RS Advent Medan p=0,0200,05. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14. Hubungan Faktor Insentif dengan Kinerja Dokter Di RS Advent Medan Faktor Insentif Kinerja Dokter di RS Advent Medan ρ Buruk Sedang Baik n n n Buruk 1 0,3 10 10,8 5 5,0 0,020 Sedang 0,0 29 24,9 8 11,5 Baik 0,0 1 4,7 5 1,6 4.7. Analisis Multivariat Untuk menganalisis pengaruh faktor kepemimpinan dan Faktor insentif terhadap kinerja dokter di RS Advent Medan menggunakan uji regresi linear ganda multiple regression. Variabel yang masuk ke uji multivariat adalah variabel yang memiliki nilai p 0,25 yaitu kedua variabel faktor kepemimpinan dan faktor insentif. Hasil uji statistik regresi ganda dengan tingkat keper cayaan 95 α = 0,05 menunjukkan bahwa: a. Terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel kepemimpinan p = 0.000 dan variabel insentif p=0,005 terhadap kinerja dokter di RS Advent Medan karena nilai p0,05. b. Nilai koefisien determinan adjusted R Square adalah 0,478, artinya variabel kepemimpinan dan variabel insentif memberikan pengaruh sebesar 47,8 terhadap kinerja dokter di RS Advent Medan, sedangkan 52,2 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara c. Hasil uji Anova memiliki nilai F hitung 25,186 F=25,186 dan p = 0,0000,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan dan insentif secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja dokter di RS Advent Medan. d. Model persamaan regresi yang dibentuk adalah: Y = 7,949 konstanta + 0,683 X1 + 0,390 X2 Keterangan : Y = Variabel Kinerja Dokter di RSU Advent Medan X1 = Variabel Kepemimpinan X2 = Variabel Insentif Berdasarkan persamaan di atas dapat dideskripsikan bahwa apabila dinaikkan satu poin variabel kepemimpinan maka kinerja dokter akan meningkat sebesar 0,683 dan apabila dinaikkan satu poin variabel insentif maka kinerja dokter akan meningkatkan sebesar 0,390. Hasil analisis regresi tersebut sesuai dengan Tabel 4.15 berikut ini: Tabel 4.15. Hasil Analisis Regresi Berganda Pengaruh Kepemimpinan dan Insentif Dokter terhadap Kinerja Dokter di RS Advent Medan No. Variabel Taraf Signifikan B R R Square F Value 1. Kepemimpinan 0,000 0,683 0,691 0,478 0,000 2. Insentif 0,005 0,390 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja

Indikator kepemimpinan yang dipilih pada penelitian ini adalah berdasarkan kepemimpinan interpersonal, informasional dan pembuat keputusan di RS Advent Medan. Berdasarkan analisis regresi berganda yang menganalisis pengaruh faktor kepemimpinan diketahui bahwa secara statistik ada pengaruh yang signifikan antara faktor kepemimpinan terhadap kinerja dokter di RS Advent Medan dengan nilai p = 0,000. Selain itu kebijaksanaan dan keputusan dari pimpinan kurang sesuai dengan yang diharapkan oleh pegawai karena setiap keputusan yang diambil oleh pimpinan jarang melibatkan pegawai dokter di dalamnya. Kondisi ini merupakan hal yang negatif karena kepemimpinan merupakan suatu cara seorang pemimpin dalam memengaruhi bawahan untuk bekerja sama dengan penuh semangat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Menurut Siagian 2008 dapat dikatakan bahwa kepemimpinanlah yang memainkan peranan yang dominan dalam keberhasilan organisasi dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam kinerja para pegawainya. Seorang pemimpin berfungsi sebagai penghubung dengan orang diluar lingkungannya, disamping ia juga harus dapat berfungsi sebagai penghubung antara manajer dalam berbagai level dengan bawahannya dalam memantau setiap pekerjaan bawahannya, hal ini dapat terlihat bahwa pimpinan direktur Rumah Sakit Advent Universitas Sumatera Utara