Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

signifikan dari akhir tahun 2008 sampai dengan November 2014 sebesar lebih dari 428.56. Penghimpunan dana DPK dan pembiayaan mencapai peningkatan sebesar 468.88 dan 419.32. Perkembangan ini menunjukkan hal yang sangat baik, karena dalam waktu kurang dari 10 tahun kinerja perbankan syariah menunjukkan hasil yang positif. Jika dilihat dari rasio pembiayaan yang disalurkan dengan besarnya dana pihak ketiga DPK yang dinyatakan dalam nilai Financing to Deposit Ratio FDR, maka bank syariah memiliki rata-rata FDR sebesar 95.27. Bila dilihat FDR perbankan syariah tahun 2008, 2012 dan 2013 nilainya menunjukkan lebih dari 100. Tingginya nilai FDR ini karena pembiayaan yang disalurkan pada tahun tersebut nilainya lebih besar dari dana pihak ketiga yang dihimpun. Hal yang perlu dicatat disini meskipun pembiayaan yang disalurkan pada tahun 2008, 2012 dan 2013 nilainya lebih besar dari DPK, tapi tingkat kegagalan bayar yang dinyatakan dalam rasio Non Performing Finance NPF pada tahun tersebut ternyata lebih rendah daripada tahun 2009, 2010, 2011 dan 2014. Meskipun demikian nilai NPF dari tahun 2008 sampai November 2014 masih dikatakan aman karena nilainya masih di bawah batas mimimal 5. Meski pada masa krisis keuangan tersebut perbankan syariah dapat bertahan dan dapat mengatasi masalah-masalah yang terjadi dalam kegiatan usahanya, namun bank syariah sebagai lembaga keuangan yang profit oriented tentu akan tetap menghadapi berbagai resiko yang tidak menutup kemungkinan mengancam eksistensinya. Bank yang tidak mampu bersaing untuk mempertahankan kinerjanya lambat laun akan tergusur dari lingkungan industrinya dan akan mengalami kebangkrutan, demikian pula dengan perbankan syariah. Oleh karena itu untuk mengantisipasi berbagai resiko yang mungkin terjadi, diperlukan suatu tindakan sedini mungkin untuk mengukur kondisi serta tingkat kesehatan perbankan syariah itu sendiri. Sistem peringatan dini early warning system untuk memprediksi adanya keadaan kesulitan keuangan financial distress yang menuju ke arah kebangkrutan ada beberapa model analisis yang sering digunakan, salah satunya yang terkenal adalah model Altman Z-Score yang dikemukakan oleh Edward I. Altman pada tahun 1968. Model analisis ini menggunakan rasio-rasio tertentu sebagai model prediksi dengan menggunakan teknik Multiple Discriminant Analysis MDA. Rasio-rasio yang digunakan mencerminkan rasio likuiditas, profitabilitas, leverage, dan aktivitas perusahaan. Dengan adanya kombinasi dari rasio-rasio tersebut, maka model analisis ini akan sangat membantu untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dan dapat membantu juga dalam memprediksi potensi kebangkrutan yang mungkin dialami oleh sebuah perusahaan. Penilaian potensi kebangkrutan dimaksudkan untuk menilai keberhasilan perbankan dalam perekonomian Indonesia, dalam industri perbankan sendiri, mengukur tingkat kesehatan dari bank itu sendiri dalam menjaga fungsi intermediasi, serta untuk peringatan dini dalam mengahadapi perubahan di lingkungan bisnis perbakan itu sendiri atau perubahan ekonomi negara . Berdasarkan uraian di atas, maka analisis untuk mengetahui keadaan perbankan syariah yang mempunyai fungsi strategis dan menjadi urat nadi bagi perekonomian Indonesia sangat penting dan dibutuhkan. Mengetahui kondisi perbankan syariah apakah dalam keadaan sehat atau dalam keadaan yang berpotensi mengalami kebangkrutan menjadi hal yang utama. Karena bila keadaan buruk suatu bank dapat diketahui sejak awal, maka akan lebih mudah bagi pihak internal bank dan pemerintah menyelamatkan kondisi bank tersebut dari hal yang paling buruk yaitu kebangkrutan. Maka, dari latar belakang masalah yang telah diungkapakan penulis memberi judul penelitian “POTENSI KEBANGKRUTAN PADA SEKTOR PERBANKAN SYARIAH UNTUK MENGHADAPI PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z SCORE MODIFIKASI” Studi Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

B. Identifikasi Masalah

Masalah kebangkrutan pada suatu perusahaan termasuk bagi bank umum syariah merupakan sebuah resiko yang tidak dapat dihindarkan, namun resiko ini dapat diminimalisasi atau dicegah. Kebangkrutan sendiri merupakan akibat dari hasil kinerja negatif yang dilakukan oleh bank umum syariah. Untuk mengetahui kinerja bank umum syariah baik atau tidak dapat dilihat dari tingkat kesehatan bank umum syariah tersebut. Penilaian tingkat kesehatan bank umum syariah dapat menggunakan model analisis RGEC yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia dan tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia No 13PBI2011 serta, Surat Edaran Bank Indonesia SBI No. 1324DPNP tentang Penilaian Kesehatan Bank Umum. Setelah melakukan pengukuran tingkat kesehatan bank, maka kemudian penulis melakukan analisis untuk memprediksi potensi kebangkrutan bank umum syariah tersebut. Model analisis yang digunakan adalah Multiple Discriminant Analysis MDA atau yang lebih dikenal dengan nama model Altman z-score. Dalam penelitian ini model Altman z-score yang digunakan adalah model Altman z-score modifikasi. Menurut Ramadhani dan Lukviarman model Altman modifikasi ini dapat digunakan pada semua perusahaan seperti manufaktur, non manufaktur, dan perusahaan penerbit obligasi di negara berkembang emerging market. 3 Ini karena dalam model Altman modifikasi variabel X 5 sales to total assets dihilangkan, karena perusahaan non manufaktur tidak mempunyai akun sales penjualan dan mengganti X 4 market value of equity to book value of debt menjadi book value of equity to book value of debt nilai buku ekuitas terhadap total kewajiban, dikarenakan banyak industri yang belum listing di bursa saham sehingga belum mempunyai nilai pasar saham. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti potensi kebangkrutan dari bank umum syariah di Indonesia menggunakan model Altman Z-Score modifikasi. Karena 3 Ayu “u i Ra adha i da Niki Lukviar a , Per a di ga A alisis Prediksi Ke a gkruta Menggunakan Model Altman Pertama, Altman Revisi dan Altman Modifikasi Dengan Ukuran Dan Umur Perusahaan Sebagai variable Penjelas Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”, Jurnal Siasat Bisnis Vol.13, no.1 2009: h.18. menurut penjelasan sebelumnya model Altman modifikasi ini dapat digunakan untuk perusahaan non manufaktur. Serta melengkapi penelitian ini dengan penilaian tingkat kesehatan bank umum syariah di Indonesia menggunakan metode RGEC yang merupakan model analisis yang memang diterapkan dalam mengukur tingkat kesehatan bank di Indonesia.

C. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada penilaian kondisi keuangan bank umum syariah dengan mengacu pada laporan keuangan dan laporan GCG bank umum syariah yang telah berdiri dari tahun 2010-2014. Untuk menilai tingkat kesehatan bank umum syariah dengan menggunakan metode RGEC, pada metode RGEC ini yang menjadi faktor penelitian ada empat yaitu, risk profile, good corporate governance, earning dan capital. Selain menilai tingkat kesehatan bank umum syariah, penelitian ini juga memprediksi potensi kebangkrutan menggunakan model Altman Z-Score modifikasi. Rasio yang digunakan dalam model analisis Z-Score ini ada empat macam yaitu net working capital to total assets modal kerja bersih terhadap aktiva, retained earnings to total assets laba ditahan terhadap aktiva, earning before interest and tax to total assets laba sebelum bunga dan pajak terhadap aktiva dan book value of equity to book value of debt nilai buku ekuitas terhadap nilai buku kewajiban.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka pokok permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini agar dapat dijawab adalah: a. Bagaimana tingkat kesehatan bank umum syariah di Indonesia selama periode 2010-2014 menggunakan metode RGEC? b. Bagaimana prediksi potensi kebangkrutan bank umum syariah di Indonesia selama periode 2010-2014 menggunakan model Altman Z-score modifikasi?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: a. menghitung, mengukur, menganalisis dan mengevaluasi tingkat kesehatan bank umum syariah di Indonesia periode 2010 sampai 2014 menggunakan metode RGEC. b. menghitung, mengukur, menganalisis dan mengevaluasi prediksi potensi kebangkrutan bank umum syariah di Indonesia periode 2010 sampai 2014 menggunakan model Altman Z-Score modifikasi.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis, yaitu:

Dokumen yang terkait

Analisis tingkat kebangkrutan model altman dan foster pada perusahaan textile dan garment go public di bursa efek Indonesia periode tahun 2007-2009

0 25 184

Prediksi kebangkrutan perusahaan asuransi syariah berdasarkan metode Altman Z-Score

7 56 98

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z- Analisis Potensi Kebangkrutan Pada Pt. Bank Negara Indonesia Tbk Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score.

0 2 20

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z- Analisis Potensi Kebangkrutan Pada Pt. Bank Negara Indonesia Tbk Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score.

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Potensi Kebangkrutan Pada Pt. Bank Negara Indonesia Tbk Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score.

1 6 6

PREDIKSI KEBANGKRUTAN BANK UNTUK MENGHADAPI DAN MENGELOLA PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS DENGAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN BANK UNTUK MENGHADAPI DAN MENGELOLA PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS DENGAN ANALISIS MODEL ALTMAN Z-SCORE (Studi Kasus Pada PT. BANK ICB BUMIPUT

0 1 13

PENDAHULUAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN BANK UNTUK MENGHADAPI DAN MENGELOLA PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS DENGAN ANALISIS MODEL ALTMAN Z-SCORE (Studi Kasus Pada PT. BANK ICB BUMIPUTERA Tbk. Di BEI).

0 1 8

Analisis Kebangkrutan pada PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) dengan Menggunakan Model Altman Z-Score untuk Periode 2008-2010.

0 2 18

Analisis Kebangkrutan Pada Perusahaan Perbankan Di Indonesia Periode 2001-2012 (Dengan Menggunakan Model Altman Z-Score)

0 0 13

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT DALAM MEMPREDIKSI KECENDERUNGAN TERJADINYA KEBANGKRUTAN PADA BANK UMUM SYARIAH; BNI SYARIAH, BRI SYARIAH, MANDIRI SYARIAH, MEGA SYARIAH, BUKOPIN SYARIAH (Suatu Studi Penggunaan Model Altman’s Z-Score)

0 0 9