16
b. Investor
Bank syariah menginvestasikan dana yang disimpan pada bank tersebut dana pemilik bank maupun dana rekening investasi dengan jenis dan pola investasi
yang sesuai dengan syariah. c.
Jasa Keuangan Bank syariah memberikan layanan kliring, transfer, inkaso, pembayaran gaji, dan
lain sebagainya, hanya saja yang sangat diperhatikan adalah prinsip-prinsip syariah yang tidak boleh dilanggar.
d. Fungsi Sosial
Bank syariah memberikan pelayanan sosial melalui dana Qardh pinjaman kebajikan atau Zakat dan dana sumbangan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
9
Fungsi ini juga yang membedakan atara fungsi bank konvensional dengan fungsi bank syariah.
2. Laporan Keuangan Perbankan Syariah
Menurut Kasmir, laporan keuangan secara sederhana adalah “laporan yang
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan saat ini atau dalam suatu periode tertentu”.
10
Dalam pernyataan standar akuntansi PSAK No 101 laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan
perubahan ekuitas, laporan perubahan dana investasi terikat, laporan sumber dan
9
Sofyan S. Harahap, dkk, Akuntansi P er ankan Syariah”,h., 7-8
10
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014, h. 7
17
penggunaan dana zakat, Infaq dan shadaqah ZIS, laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan, dan catatan atas laporan keuangan
11
. Tujuan utama dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Selain itu, tujuan lainnya yang diungkapkan oleh Sri Nurhayati dan Wasilah adalah sebagai berikut:
12
a. Meningkatkan kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah.
b. Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi harta,
kewajiban, pendapatan, dan beban. c.
Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas syariah terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada
tingkat keuntungan yang layak. d.
Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanaman modal dan pemilik dana syirkah temporer serta informasi mengenai pemenuhan
kewajiban fungsi sosial entitas syariah, termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah dan wakaf.
11
Ikatan Akuntansi Indonesia, PSAK No 101 Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: IAI, 2007, h. 101.3.
12
Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat, 2009, h. 93.
18
3. Pengguna Laporan Keuangan Bank Syariah
Suatu laporan keuangan bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat
diperbandingkan. Maka dari itu, laporan keuangan dibuat untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi setiap pengguna dari laporan keuangan tersebut sehingga pengguna
laporan keuangan tersebut dapat mengambil keputusan dalam investasi dan pendanaan.
13
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan bank syariah yaitu: Shahibul maal pemilik dana, kreditur, pembayar zakat, infak dan shadaqah,
pemegang saham, otoritas pengawas syariah, pemerintah, lembaga penjamin simpanan dan masyarakat.
14
4. Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penilaian terhadap kondisi keuangan perusahaan yang dilakukan secara cermat dan tepat untuk membantu
mengetahui posisi keuangan perusahaan dan memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan perusahaan.
15
Sofyan S. Harahap mendefinisikan analisis laporan keuangan adalah
“menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau
yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif
13
Rizal Yaya, dkk, Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontemporer h. 85-86
14
Ikatan Akuntansi Indonesia, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia, h. 1.2
15
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014, h. 66.
19
maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat
”.
16
Alat yang digunakan dalam analisis laporan keuangan yang biasa digunakan adalah rasio-rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, aktivitas,
analisis laba kotor, break even point dan rasio lainnya.
17
Teknik analisis laporan keuangan ada dua jenis, yaitu teknik analisis horizontal dan teknik analisis vertikal.
Teknik analisis horizontal adalah teknik analisis dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode sehingga akan diketahui perkembangannya,
sedangkan teknik analisis vertikal adalah analisis laporan keuangan yang hanya meliputi satu periode atau satu saat saja dengan membandingkan antara pos yang satu
dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut.
18
B. Kebangkrutan Bankruptcy
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2004 pasal 1 butir 1 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, kepailitan adalah
sita umum atas semua kekayaan Debitor Pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur
dalam undang-undang. Menurut Sentosa Sembiring bangkrut mengacu pada “hukum
kepailitan negara Anglo Saxon yang menyebutnya Bankruptcy yang berarti
16
Sofyan S. Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, h. 333.
17
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan,h.5.
18
Ibid., h. 64.