Metode Analisis Data Operasional Variabel Penelitian
45
Kriteria penilaian atas rasio LR menurut Surat Edaran Bank Indonesia yaitu:
Tabel 3.3 Kriteria Nilai LR
Peringkat Kreteria Penilaian
Predikat
1 LR 20 Sangat Sehat
2 15 LR ≤ 20
Sehat 3
5 LR ≤ 15 Cukup Sehat
4 0 LR ≤ 5
Kurang Sehat 5
LR ≤ 0 Tidak Sehat
b. Good Corporate Governance GCG untuk faktor ini akan dinilai berdasarkan
nilai komposit NK dari hasil self assessment yang dilakukan oleh bank umum syariah. Hasil tersebut kemudian dipublikasikan melalui laporan GCG masing-
masing bank umum syariah. Kriteria penilaian untuk faktor ini berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.912DPNP yaitu:
2
Tabel 3.4 Kriteria Nilai GCG
Peringkat Kreteria Penilaian
Predikat
1 NK 2 Sangat Baik
2 1,5 ≤ NK 2, 5
Baik 3
2,5 ≤ NK 3,5 Kurang Baik
4 3,5 ≤ NK 4,5
Cukup Baik 5
4,5 ≤ NK 5 Tidak Baik
2
S urat Edara BI No.9 DPNP Te ta g Pelaksa aa GCG Bagi Ba k U u ”, diakases pada
tanggal 30 Maret 2015 dari www.ojk.go.idsurat-edaran-bank-indonesia-nomor-9-12-dpnp
46
b. Earning Rentabilitas untuk mencerminkan hasil penilaian rentabilitas
earning bank umum syariah, maka peneliti menggunakan rasio Return On
Asset ROA dan Net Core Operation Margin NCOM.
1 Return On Asset ROA adalah rasio perbandingan antara pendapatan
tahun berjalan terhadap total aktiva. Semakin tinggi nilai rasio ini menunjukkan pendapatan bank syariah yang meningkat karena pengelolaan
asset yang baik.. Rumus rasio ROA ini adalah:
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 623DPNP tahun 2004 diperoleh standar untuk nilai rasio ROA yaitu:
Tabel 3.5 Kriteria Nilai ROA
Peringkat Kreteria Penilaian
Predikat
1 ROA 1,5 Sangat Sehat
2 1,25 ROA ≤ 1,5
Sehat 3
0,5 ROA ≤ 1,25 Cukup Sehat
4 0 ROA ≤ 0,5
Kurang Sehat 5
ROA ≤ 0,5 Tidak Sehat
ROA = Pendapatan Tahun Berjalan Total Aktiva
47
2 Net Core Operation Margin NCOM adalah rasio perbandingan antara
pendapatan penyaluran dana terhadap akiva produktif. Semakin tinggi nilai rasio ini menunjukkan pendapatan yang diterima bank dari kegiatan
penyaluran dana semakin banyak. Rumus rasio NCOM adalah:
Kriteria penilaian terhadap rasio NCOM ini berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia yaitu:
Tabel 3.6 Kriteria Nilai NCOM
Peringkat Kreteria Penilaian
Predikat
1 NCOM 3 Sangat Sehat
2 2 NCOM ≤ 3
Sehat 3
1,5 NCOM ≤ 2 Cukup Sehat
4 1 NCOM ≤ 1,,5
Kurang Sehat 5
ROA ≤ 1 Tidak Sehat
c. Capital Modal, untuk menggambarkan keadaan dari modal ini, maka peneliti
menggunakan Current Asset Ratio CAR dalam perhitungannya. CAR adalah rasio perbandingan antara total modal terhadap aktiva tertimbang menurut
resiko ATMR. Rumus rasio CAR adalah:
CAR = Total Modal ATMR
NCOM = Pendapatan Penyaluran Dana Aktiva Produktif
48
Kriteria penilaian tingkat kesehatan bank umum syariah berdasarkan nilai CAR menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 924Dbps tahun 2007 yaitu:
Tabel 3.7 Kriteria Nilai CAR
Peringkat Kreteria Penilaian
Predikat
1 CAR ≥ 12
Sangat Sehat 2
9 CAR ≤ 12 Sehat
3 8 CAR ≤ 9
Cukup Sehat 4
6 CAR ≤ 8 Kurang Sehat
5 CAR ≤ 8
Tidak Sehat
2. Model analisis Altman z-score modifikasi, dalam model analisis ini ada empat
rasio yang digunakan untuk mendapatkan nilai z-score yang dibutuhkan dalam mengkategorikan keadaan bank umum syariah. Rasio tersebut adalah:
a. X
1
= Net Working Capital to Total Assets Rasio ini dihitung dengan membagi modal kerja bersih dengan total
aktiva. Modal kerja bersih Net working Capital diperoleh dengan cara aktiva lancar dikurangi dengan kewajiban lancar. Modal kerja bersih negatif
kemungkinan besar akan menghadapi masalah dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya karena tidak tersedianya aktiva lancar yang cukup untuk
memenuhi kewajiban tersebut.
3
3
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014, h. 132
49
b. X
2
= Retained Earning to Total Assets Rasio ini merupakan rasio yang mengukur leverage perusahaan karena
dari nilai rasio ini dapat pula diketahui proporsi assets dari perusahaan yang dibiayai dengan menggunakan laba yang dihasilkannya sendiri tanpa
menggunakan hutang.
4
Dapat diartikan pula bahwa rasio ini merupakan ukuran kumulatif keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Rasio ini juga
memberikan informasi mengenai umur perusahaan, karena semakin lama perusahaan beroperasi memungkinkan untuk memperlancar akumulasi laba
ditahan.
4
Ibid., h. 197
Net working Capital to Total Assets = Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar
Total Aktiva
Retained Earning to Total Assets = Laba ditahan Total Aktiva
50
c. X
3
= Earning Before Interest and Taxes EBIT to Total Assets Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
dari aktiva perusahaan sebelum pembayaran bunga dan pajak
5
. Namun dalam penelitian ini, hal yang menjadi objek penelitian adalah kondisi
keuangan bank umum syariah atau bank yang telah menjalankan kegiatan usahanya serta operasionalnya dengan prinsip syariah. Sehingga tidak ada
akun yang bernama EBIT ini dalam laporan keuangannya, karena dalam bank syariah tidak dikenal dengan sistem bunga, oleh karena itu akun ini
dalam laporan keuangan bank umum syariah dikenal dengan nama “Laba sebelum pajak penghasilan
”.
Dalam bank umum syariah persamaan di atas menjadi:
5
Ibid., h. 198
EBT to Total Assets = Laba sebelum pajak penghasilan Total Aktiva
EBIT to Total Assets = Earning Before Interest and Taxes Total Aktiva
51
d. X
4
= Market Value of Equity to Book Value of Total Debt Rasio ini digunakan untuk menilai solvabilitas perusahaan, yaitu
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjang atau mengukur kemampuan permodalan perusahaan dalam menanggung seluruh
kewajibannya
6
. Namun, dalam penelitian ini karena bank umum syariah belum go public maka market value of equity dirubah menjadi book value of
equity.
Variabel-variabel di atas kemudian dimasukkan ke dalam formula diskriminan alternatif yang dikembangkan oleh Altman dan telah dimodifikasi, maka fungsi
model Altman z-score modifikasi tersebut adalah:
Di mana: X
1
= net working capital to total assets X
2
= retained earning to total assets
6
Ibid., h. 173
Book Value of Equiity to Book Value of Total Debt = Nilai buku ekuitas Total Kewajiban
Z = 6,56X
1
+ 3,26X
2
+ 6,72X
3
+ 1,05X
4
52
X
3
= earning before tax to total assets X
4
= Book Value of Equity To Book Value of Total Debt Z = Overall Index
Klasifikasi perusahaan yang sehat dan bangkrut didasarkan pada nilai z-score model Altman modifikasi yaitu:
a. Nilai Z 1,23 dikategorikan perusahaan yang bangkrut. b. Nilai 1,23 Z 2,9 dikategorikan grey area, karena perusahaan tidak dapat
dikatakan bangkrut tapi juga tidak dapat dikatakan sehat. c. Nilai Z 2,9 dikategorikan perusahaan yang tidak bangkrut.
53