vulgaris, Escherichia coli, Enterobacter aerogenes. Pada sampel nomor 5 maka hasil analisis kemungkinan bakterinya yaitu Escherichia coli.
22
Pada uji IMViC ini,terdapat 5 sampel yang hasilnya tidak spesifik menunjukan bakteri E. coli, kemungkinanya hal tersebut dapat terjadi
karena bakteri yang tumbuh di media EMBA bukan dalam bentuk koloni E. coli saja sehingga saat dilakukan uji IMViC yang tumbuh hasilnya bervarasi
dikarenakan bakteri yang tumbuh tercampur dengan bakteri koliform.
4.6. Hasil Uji Gula-gula
Uji gula-gula
merupakan salah
satu uji
bokimia untuk
mengidentifikasi bakteri koliform dengan cara mengetahui kemampuan bakteri tersebut menfermentasi karbohidrat. Uji gula-gula yang digunakan
dalam penelitian ini adalah glukosa, laktosa, maltosa, manitol, dan sukrosa..
15
Gambar 4.7. Hasil Uji gula-gula setelah inkubasi
Pada uji gula-gula, kriteria sampel yang diuji pada penelitian ini sama dengan uji IMViC yaitu koloni bakteri yang memiliki warna kilap
logam pada media EMBA. Dari 9 sampel yang ada maka hanya diambil 6 sampel yang diuji gula-gula karena hanya ke6 sampel tersebut yang
memenuhi kriteria uji gula-gula. Hasil uji gula-gula ditampilkan pada tabel 4.6. beserta analisis bakteri.
Tabel 4.6. Uji Gula-gula
Uji Gula-gula No
Glukosa kuning
Laktosa ungu
Maltosa merah
Manitol hijau
Sukros biru
Bakteri 1
+gas +gas
+gas +gas
+gas E. coli
2 Tidak dilakukan
3 Tidak dilakukan
4 +gas
+gas +gas
+gas +gas
E. coli 5
+gas +gas
+gas +gas
+gas E. coli
6 +gas
+gas +gas
+gas +gas
E. coli 7
+gas +gas
+gas +gas
+gas E. coli
8 Tidak dilakukan
9 +gas
+gas +gas
+gas +gas
E. coli
Hasil uji gula-gula yang terlihat pada tabel 4.6. yaitu 6 sampel yang diuji semuanya positif ditandai dengan terjadinya perubahan warna
media dari ungu menjadi kuning keruh dan adanya gas pada tabung durham, hal tersebut merupakan ciri-ciri bakteri E.coli pada uji gula-gula.
Tabel 4.7. Tabel Rangkuman Keseluruhan Uji
4.7.Persentase Hasil 4.7.1. Persentase Koliform dan
E. coli
Berdasarkan hasil
yang didapatkan
setelah dilakukan
berbagai uji pada sampel maka dapat diketahui bahwa beberapa sampel mengandung koliform dan ada pula yang tidak.
Untuk mengetahui jumlah koliform yang ada maka diambil dari hasil uji MPN dinama fungsi dari uji MPN adalah untuk
mendeteksi adanya bakteri koliform baik yang fekal maupun nonfekal yang ada pada sampel.
Hasil dari uji MPN dikelompokan oleh peneliti menjadi dua yaitu, kelompok sampel yang mengandung koliform 0 100ml dan
kelompok sampel yang mengandung koliform 0 100ml. Hal tersebut didasari oleh syarat nilai baku mutu yang telah ditetapkan
Permenkes RI dimana kualitas air minum yang baik adalah air yang mengandung koliorm 0 100ml.
Persentase Koliform 0100 ml = Jumlah sampel dengan hasil MPN 0100 ml x 100 Total jumlah sampel
Persentase Koliform 0100 ml = 1 sampel x 100 9 sampel = 11,1 Persentase Koliform0100 ml = Jumlah sampel dengan hasil
MPN0100 ml x100 Total jumlah sampel Presentase Koliform 0100 ml = 8 sampel x 100 9 sampel =
88,9
Berdasarkan persentase di atas maka sampel yang memiliki jumlah koliform pada uji MPN 0 100ml adalah 11,1 dan sampel
yang memiliki jumlah koliform 0100 ml adalah 88,9. Pada penelitian lainya, didapatkan hasil yang serupa yaitu 88,9 sampel
yang diperiksa memiliki jumlah koliform melebihi nilai baku mutu yang ditetapkan.
10
Berdasarkan hasil dari seluruh rangkaian uji maka dapat diketahui jumlah sampel yang positif mengandung E. coli dan yang
tidak. Hasil akhirnya selanjutnya disajikan dalam bentuk persentase. Terdapat dua kelompok persentase yaitu persentase sampel yang