3. Uji VP, jika diduga pada sampel terdapat E. coli maka
hasilnya akan negatif, karena tidak terbentuk warna merah pada medium setelah ditambahkan alfanaftol dan KOH, hal
ini disebabkan karena bakteri tidak menghasilkan produk netral seperti asetil metil karbinol asetoin dari hasil
metabolisme glukosa melainkan menghasilkan asam. Uji PV ini negatif untuk Escherichia coli karena Escherichia
coli memfermentasikan karbohidrat menjadi produk asam dan tidak menghasilkan produk netral seperti asetoin.
4. Uji Sitrat, uji ini dilihat kemampuan bakteri untuk
menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon. Uji ini negatif untuk Escherichia coli karena Escherichia
coli tidak dapat menggunakan sitrat sebagai sumber karbon Pernyataan hasil dari uji deteksi Escherichia coli
pada uji IMViC memberikan hasil yaitu uji Indol akan positif, Uji Merah metal akan positif, Voges-proskauer
akan negatif dan uji Citrate akan negatif.
14,17
3.8.4.2. Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram dilakukan dengan cara yaitu buat preparat apus bakteri dengan cara apuskan satu ose NaCl
fisiologis steril pada gelas objek, lalu ambil satu ose biak bakteri dari Agar Darah, kemudian dibuat apus setipis
mungkin, dikeringkan dan difiksasi di atas api bunsen. Preparat apus ditetesi pewarna pertama dengan gentian
violet selama 5 menit, warna dibuang dan bilas dengan air, ditetesi lugol selama 1 menit lalu dibuang dan dibilas,
kemudian preparat apus diteteskan dengan alkohol 95 secepatnya.
Selanjutnya alkohol
dibuang dan dibilas
dengan air, dan diberi pewarna kedua dengan safranin selama 2 menit dan warna kemudian dibuang dan
dibersihkan dengan air. Keringkan preparat dengan tisu lalu
beri 1 tetes imersi oil dan diamati morfologi sel, serta warnanya di bawah mikroskop dengan pembesaran 100 x.
15
3.9. Managemen Data
Data diperoleh dari hasil pemeriksaan es batu yang dijual warung nasi
di Kelurahan Pisangan. Berdasarkan hasil pemeriksaan secara
mikrobiologi diketahui jumlah koliform dan ada atau tidaknya E. coli pada sampel. Data hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan
narasi.
24
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Uji MPN
Uji MPN merupakan uji untuk mengetahui jumlah bakteri koliform baik fekal oral maupun non-fekal oral yang terkandung dalam suatu
sampel yang diuji dan dinyatakan per 100ml. Uji MPN menggunakan media LB dengan tiga tingkat pengenceran yaitu 10 ml, 1 ml, dan 0,1 ml dan tiga
seri tabung per sampelnya. Tabung yang telah berisikan sampel dan LB selanjutnya diinkubasi selama ± 48 jam dalam suhu 35
o
C.
Gambar 4.1. Uji MPN sebelum diinkubasi
Gambar 4.2. Uji MPN setelah inkubasi
Uji MPN dinyatakan positif bila setelah inkubasi terjadi perubahan kekeruhan cairan dan juga terbentuk gas pada tabung durham sedangkan uji
MPN dinyatakan negatif apabila tidak terjadi kekeruhan dan atau tidak terdapat gas pada tabung durham.
5
Media LB dapat positif karena bakteri yang tumbuh adalah bakteri yang dapat menfermentasi laktosa dan juga
menghasilkan gas.
Pengujian MPN pada 9 sampel yang diperiksa memiliki hasil yang beragam yang ditunjukan pada tabel 4.1.Hasil uji MPN akan dianalisis
menggunakan tabel MPN seri 3 tabung yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional BSN tahun 2009 untuk melihat jumlah koliform. Karena sampel
yang digunakan adalah es batu dimana es batu belum memiliki nilai baku mutu tersendiri di Indonesia maka peneliti beracuan pada nilai baku mutu air
minum yang
layak konsumsi
berdasarkan Permenkes
RI Nomor
492PERMENKESPERIV2010.
3, 11
Tabel 4.1. Hasil Uji MPN
Hasil analisis dengan tabel MPN maka dapat dilihat bahwa sampel yang memiliki jumlah koliform terbanyak yaitu sampel nomor 5 dan 6
dengan nilai 1100100 ml, sedangkan sampel yang memiliki jumlah koliform paling sedikit yaitu sampel nomor 8 dengan nilai 3.6100 ml. Sedangkan
hasil analisis mengenai kelayakan es batu tersebut, maka dari 9 sampel yang diperiksa hanya satu sampel yang memenuhi kriteria kelayakan secara
mikrobiologi yaitu sampel nomor 8 dengan nilai 3.6100ml. Pada kriteria tersebut dinyatakan bahwa jumlah koliform 0 MPN100 ml. Sampel nomor 8
memiliki nilai jumlah koliform yaitu 3.6100ml dengan batas bawah 0100 ml dan batas atas 9,5100 ml batas kepercayaan 95 sehingga sampel
nomor 8 masih masuk dalam kisaran nilai baku mutu yaitu 0100 ml. Pada
No Lactose Broth 48 jam suhu 35C
Tabung Positf
Indeks MPN Per
100ml Batas
kepercayaan 95
10 ml 1ml
0,1ml A
B C
A B
C A
B C
Bawah Atas
1 +
+ +
- -
+ -
- -
3-1-0 43
9 180
2 +
+ +
+ +
- -
- -
3-2-0 93
18 420
3 +
+ +
+ -
+ +
- -
3-2-1 150
37 420
4 +
+ +
+ +
+ -
- -
3-3-0 240
42 1000
5 +
+ +
+ +
+ +
+ -
3-3-2 1100
180 4100
6 +
+ +
+ +
+ +
- +
3-3-2 1100
180 4100
7 +
+ +
- -
- +
- +
3-0-2 64
17 180
8 -
- -
- -
- -
- -
0-0-0 3.6
9,5 9
+ +
+ +
+ -
+ -
+ 3-2-2
210 40
430
sampel yang lainya kecuali sampel nomor 8 dinyatakan tidak layak sebab hasilnya melebihi dari kisaran nilai baku mutu yang ditetapkan.
Pada penelitian lainya, hasil dari uji MPN pada es batu menunjukan hasil bahwa 88,9 sampel tidak layak berdasarkan nilai baku
mutu yang telah ditetapkan. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut yaitu air bahan baku es batu yang diolah kurang baik seperti tidak
direbus dengan baik sehingga masih mengandung bakteri, cara distribusi hingga ke tangan konsumen yang kurang bersih, dan cara penyajian es batu
yang pada umumnya di warung akan dicuci kembali menggunakan air yang tidak layak minum.
4
4.2. Hasil Pewarnaan Gram LB
Pewarnaan Gram dilakukan pada tabung uji MPN dengan hasil positif. Peneliti menetapkan kriteria pewarnaan Gram yaitu pada satu sampel
diambil 2 tabung yang positif dengan gas terbanyak. Setelah pewarnaan Gram maka hasil diamati menggunakan mikroskop dengan pembesaran 100x
dengan minyak imersi.
Tabel 4.2. Hasil Pewarnaan Gram pada LB
No Pewarnaan Gram LB
Sifat Kokobasil
Kokus Batang
panjang Diplokokus
Kokus berantai
1 Gram -
+ +
- -
+ 2
Gram - +
+ +
- -
3 Gram -
+ -
+ +
- 4
Gram - +
+ -
- -
5 Gram -
+ +
- -
- 6
Gram - +
+ -
- -
7 Gram -
+ +
+ -
- 8
Gram - +
+ -
+ -
9 Gram -
+ +
+ -
-
Berdasarkan hasil yang terdapat di tabel 4.2. dapat dilihat bahwa jenis bakteri yang ada cukup bervariatif berdasarkan morfologinya yaitu ada
bentuk seperti kokobasil, kokus, batang panjang, diplokokus, dan kokus
berantai. Ke9 sampel yang diperiksa semuanya tampak mangandung bakteri lebih dari satu jenis. Dari 9 sampel yang ada, keseluruhanya mengandung
bakteri Gram negatif karena tampak bakteri berwarna merah, dan bentuknya kokobasil. Pada semua sampel tidak tampak bakteri Gram positif karena
media LB merupakan media spesifik untuk Gram negatif.
Gambar 4.3. Hasil Gram LB tampak dengan mikroskop pembesaran 100x. Tampak bakteri dengan bentuk beragam.
4.3. Hasil Uji EMBA
Hasil inoklasi pada media EMBA menghasilkan koloni berwarna kehijauan dengan bintik hitam ditengah koloni dan kilap logam dikarenakan
EMBA mengandung eosin dan metilen biru yang menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif sehingga bakteri yang tumbuh terseleksi hanya bakteri
bersifat Gram negatif. EMBA pun memiliki kandungan laktosa sehingga bakteri Gram negatif yang tumbuh pun akan terdiferensiasi berdasarkan
sifatnya yang dapat meragi laktosa.
20, 21
Pada uji EMBA hanya 8 sampel yang diuji didapatkan koloni bakteri yang bervariatif berdasarkan warnanya, yaitu ada koloni bakteri
dengan warna kilap logam, koloni ungu dengan inti hitam yang merupakan koloni dari bakteri Enterobacter aerogenes dengan batang Gram negatif, dan
koloni yang takberwarna merupakan bakteri Pseudomonas aeruginosa yang memiliki sifat Gram negatif bentuk batang.
7, 22
Gambar 4.4. koloni hasil inokulasi pada EMBA