Hambatan dalam penerapan Peran Lingkungan Pendidikan Informal pada Perkembangan Remaja Putus Sekolah di dusun Surakan dapat dilihat sebagai
berikut:
4.2.2.1 Lingkungan keluarga
Orangtua, sebagai pendidik pertama dan utama merupakan peletak nilai dasar pada anak. orangtua juga berperan dalam melatih agar anak dapat mengurus
dirinya, memberi motivasi bagi anak, dan hendaknya menjadi panutan bagi anak. anak memerlukan bimbingan bagi perkembangan mereka agar anak ataupun
remaja tersebut dapat berkembang dengan baik tanpa mengalami masalah. Lee 2008:4 menyatakan bahwa
“The family is a powerful institution to help children develop the skills they need to succeed in life. the early years are critical. Consistency
and predictability are essential to help children develop a sense of mastery and control over their world. Experiences from the early years form the
building blocks for sound physical health, intellectual achievement, and social and emotional well-being during adolescence. If they teach lessons
in character building and getting along with others in the home, children learn the fundamentals to function in the wider world.”
Keluarga adalah lembaga yang kuat untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam
hidup. tahun-tahun awal sangat penting. Konsistensi dan prediktabilitas sangat penting untuk membantu anak-anak mengembangkan rasa penguasaan dan kontrol
atas dunia mereka. Pengalaman dari tahun-tahun awal membentuk blok bangunan
untuk kesehatan yang baik fisik, prestasi intelektual, dan sosial dan kesejahteraan emosional selama masa remaja. Jika mereka mengajarkan pelajaran dalam
pembangunan karakter dan bergaul dengan orang lain di rumah, anak-anak belajar dasar-dasar untuk berfungsi dalam dunia yang lebih luas.
Hambatan yang terjadi dalam penerapan peran pendidikan informal dalam keluarga remaja putus sekolah di Dusun Surakan diantaranya yaitu:
1. Kurangnya sosialisasi remaja pada lingkungan yang lebih luas lingkungan pergaulan yang hanya berada pada lingkungan sendiri
membuat pemikiran anak menjadi kurang berkembang. Wawan mengaku kalau dirinya kurang ramah dan lingkungan luar pun kurang mengerti kondisinya
dikarenakan kurangnya sosialisasi. kurangnya sosialaisasi ini menghambat perkembangan sosial remaja, karena membuat pandangan dan wawasan remaja
tersebut kutang berkembang. 2. Tingkat ekonomi yang rendah
Kekurang mampuan ekonomi keluarga Sholeh, mebuat mereka terfokus untuk memenuhi kebutuhan, hal tersebut membuat perhatian kepada anak mereka
kurang. Kurang adanya kesadaran orangtua Sholeh dalam mendidik Sholeh guna menjadi remaja yang dapat bermanfaat bagi keluarga, berperan dalam masyarakat
dan berguna bagi bangsa dan Negara, menjadikan ia kurang terkendali. 3. Adanya anggapan yang salah pada orangtua
Orangtua berpikir pada masa kanak-kanak adalah masa dimana anak bermain, dan usaha tanggung jawab masih berada pada pundak orangtua. Hal
tersebuk kurang baik karena seharusnya pembiasaan dri pada anak dilakukan
semenjak ia kecil. para remaja sudah mengerti baik dan buruk, namun belum bisaselalu menerapkannyaa dalam kehidupan sehari-hari dan akhirnya terjerumus
dalam hal buruk, seperti minum-minuman keras. 4. Penghargaan yang kurang dari masyarakat
Lingkungan masyarakat pun kurang menghargai para remaja ini. Ambar, sebagai remaja putus sekolah menuturkan bahwa ia cukup kesulitan dalam
mencari pekerjaan dikarenakan pandangan masyarakat yang memandang sebelah mata terhadap remaja putus sekolah. Latar belakang pendidikan yang rendah
membuat anggapan masyarakat luas bahwa remaja putus sekolah kurang mempunyai keterampilan. Hal tersebut akan menghambat peran keluarga dalam
mengembangakan remaja mereka. 5. Kurangnya pengetahuan
Kecenderungan remaja untuk mencoba hal-hal baru dan kurang berkebangnya orangtua membuat pemikiran mereka berseberangan. Hal tersebut
yang sering menimbulkan konflik sehingga menumbuhkan sikap antipasti pada remaja. Peran keluarga sebagai panutan pun terhambat. Selain dari itu, keluarga
belum ataupun kurang menyadari bahwa peran mereka, tingkah laku mereka secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi perkembangan remaja.
4.2.2.2 Lingkungan Masyarakat