Setting Pelayanan Bimbingan dan Konseling di TK Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling di TK

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 24 1 anak agar mampu mengeksplorasi sisi dirinya yang lebih gelap dan pribadi, konselor harus menunjukkan perilaku penerimaan sebisa mungkin sehingga anak yang menjadi klien kita “mendapat” izin untuk menjadi diri sendiri, tanpa pengekangan. Dengan menerima, konselor tidak menunjukkan persetujuan atua ketidaksetujuan. Sikap keempat adalah tidak melibatkan emosi pribadi. Hal ini penting mengingat anak-anak dapat dengan bebas mengutarakan permasalahannya dengan melihat lawan bicaranya. Konselor yang baik adalah konselor yang bersifat profesional, tidak menunjukkan persetujuan atau ketidaksetujuan.

f. Setting Pelayanan Bimbingan dan Konseling di TK

Pelayanan BK di TK merupakan sebuah proses yang sangat unik. Jika di pendidikan menengah, seorang guru pembimbing atau konselor berhadapan langsung dengan siswa yang dibimbingnya, maka pelayanan BK di TK, pada umumnya guru berhadapan dengan orang tua peserta didik. Disamping itu, jika pada pendidikan menengah komunikasi face to face, pengamatan terhadap gerak mata eye contact, gesture dan postur anak menjadi sangat penting, maka di TK aktifitas bimbingan seperti ini relatif sulit ditemui. Demikian pula dengan ragam masalah serta evaluasi bimbingan yang difokuskan pada terjadinya pemahaman, sikap, dan rencana tindakan understanding, comfort, dan action memiliki perbedaan yang sangat tinggi. Dilihat dari fokusnya, Suyadi 2009 memandang pelayanan BK pada anak usia dini lebih difokuskan pada bimbingan yang bersifat preventif, kesehatan mental, dan kesehatan mental dari pada bimbingan yang lebih menekankan pada psikoterapi maupun diagnosis perilaku bermasalah. Sementara itu, Geldard dan Geldard 1980 membagi teknik bimbingan di TK pada teknik kelompok dan teknik individual. Teknik kelompok yang dimaksud di sini adalah penyelenggaraan bimbingan yang ditujukan untuk membantu mengatasi masalah yang dialami bersama atau menghadapi masalah seorang peserta didik dengan menempatkannya dalam suatu kehidupan kelompok. Sementara itu, teknik individual yang dimaksud di sini 1 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 25 adalah teknik bimbingan dan konseling dimana guru menghadapi peserta didik secara individual. Dalam prakteknya, teknik kelompok maupun teknik individual dapat juga dilakukan kepada orangtua peserta didik, mengingat berbagai karakteristik perilaku anak dimana ketergantungan anak pada orangtua masih relatif tinggi.

g. Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling di TK

Syaodih 2005 mengemukakan sejumlah prinsip pelayanan bimbingan di TK, yaitu : 1 bimbingan bagian penting dari proses pendidikan, 2 bimbingan diberikan kepada semua anak didik dan bukan hanya untuk anak yang menghadapi masalah, 3 bimbingan merupakan proses yang menyatu integratif dalam semua kegiatan pendidikan, 4 bimbingan harus berpusat pada anak yang dibimbing, 5 kegiatan bimbingan mencakup seluruh kemampuan perkembangan anak yang meliputi kemampuan fisik- motorik, kecerdasan, sosial, maupun emosional, 6 bimbingan harus dimulai dengan mengenal mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan anak, 7 bimbingan harus luwes fleksibel sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan anak, 8 dalam menyampaikan permasalahan anak kepada orang tua hendaknya diciptakan situasi aman dan menyenangkan sehingga memungkinkan komunikasi yang wajar dan terhindar dari kesalahpahaman, 9 dalam melaksanakan kegiatan bimbingan hendaknya orangtua diikutsertakan agar mereka dapat mengikuti perkembangan dan memberikan bantuan kepada anaknya di rumah, 10 bimbingan dilakukan seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki guru sebagai pelaksana bimbingan dan bilamana perlu dikonsultasikan kepada kepala sekolah dan tenaga ahli, dan 11 bimbingan harus diberikan secara berkelanjutan. Sejalan dengan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling, dimana pelayanan bimbingan dan konseling menangani semua anak, bukan hanya anak yang bermasalah, maka pelayanan bimbingan dan konseling di TK juga diperuntukan bagi semua anak dan tidak hanya anak-anak yang menunjukkan masalah. Dalam konteks ini, fungsi pencegahan merupakan salah satu dasar pentingnya pelayanan BK di TK. Sejalan dengan fungsi pencegahan ini, maka kegiatan identifikasi terhadap tumbuh kembang PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 26 1 anak-anak TK menjadi sebuah keharusan. Melalui kegiatan ini, pemahaman guru terhadap kondisi anak didiknya jauh lebih tinggi, yang bermuara pada terwujudnya langkah-langkah pencegahan. Pemahaman dan kemampuan guru dalam melakukan deteksi terhadap berbagai perilaku bermasalah sesungguhnya merupakan bagian penting dari kompetensi yang harus dikuasainya. Merujuk pada pernyataan Syaodih 2005, langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru ketika melaksanakan bimbingan, salah satunya adalah melaksanakan diagnosis dan prognosis. Diagnosis merupakan suatu langkah untuk menemukan latar belakang masalah yang dihadapi anak, sementara prognosis merupakan langkah untuk menetapkan bantuan yang akan diambil. Hal ini dilandasi oleh pertimbangan bahwa untuk mampu melakukan pencegahan timbulnya berbagai perilaku bermasalah pada anak usia dini, pemahaman guru terhadap perilaku bermasalah, faktor penyebab, serta langkah- langkah penanganannya harus dimiliki.

h. Faktor-faktor Pelayanan Bimbingan dan Konseling di TK