Presentasi dan Mengajar Tips Agar Presentasi Berjalan dengan Baik

2 KP 2 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 42 suatu idegagasan sehingga secara tidak langsung dapat membantu suatu tujuan lembaga. g. Menyentuh emosi pendengar Tujuan yang ketujuh yaitu untuk menyentuh emosi pendengar. Dalam hal ini pembicara bertugas untuk melakukan pembicaraannya yang dapat menyentuh perasaanemosi seseorang. Sebagai contoh pembicara melakukan presentasi kepada para pendengar mengenai kondisi sekolah yang terjadi akhir-akhir ini. Presentasi yang dilakukan pembicara membuat pendengar merasa tersentuh untuk membantu para korban bencana dengan cara menyumbangkan sebagian hartanya.

3. Presentasi dan Mengajar

Presentasi dan mengajar sepintas memiliki pengertian yang sama, yaitu menyampaikan informasi kepada sekelompok orang. Padahal keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, baik dilihat dari aspek penyaji dan pendengar, tingkat pengetahuan atau pendidikan penyaji dan pendengarnya, tujuan penyajian, cakupan, dan waktu penyajian. Dalam presentasi, penyaji biasanya merupakan kolega-kolega, termasuk para orangtua yang tingkat pengetahuannya bisa selevel dengan pendengarnya. Sementara itu, dalam mengajar penyajinya biasanya gurudosen yang tingkat pengetahuannya lebih tinggi atau lebih menguasai. Secara umum tujuan dari presentasi adalah untuk menyampaikan hal yang baru atau spesifik dengan cakupan yang terbatas dan waktu relatif sebentar kurang lebih 2 jam, sementara mengajar bertujuan untuk menyampaikan materi baku dengan cakupan yang luas dan waktu yang relatif lama semester, catur wulan atau periode tertentu. Untuk memberikan gambaran, pada tabel ini disajikan perbedaan diantara keduanya. Tabel 2. 1 Perbedaan Presentasi dan Mengajar ASPEK PRESENTASI MENGAJAR PENYAJI PENDENGAR KOLEGA-KOLEGA NARASUMBER AWAM GURUDOSEN- SISWAMAHASISWA PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 43 2 ASPEK PRESENTASI MENGAJAR TINGKAT PENGETAHUAN PENDIDIKAN BISA SELEVEL UMUMNYA PENYAJI LEBIH MENGUASAI TUJUAN PENYAJIAN CENDERUNG MENYAMPAIKAN HAL BARU ATAU SPESIFIK MENYAMPAIKAN MATERI BAKU CAKUPAN TERBATAS SPESIFIK HASIL STUDI DLL LUAS DAN MENDALAM SESUAI KURIKULUM TEXT BOOK WAKTU SINGKAT 2 JAM PER TOPIK SATU PERIODE SEMESTER, CATUR WULAN,DLL Sumber: Agus Mulyadi, 2012

4. Tips Agar Presentasi Berjalan dengan Baik

Untuk melakukan presentasi dengan baik, John Robert Power mengemukakan sejumlah tips penting, yaitu: a. Menguasai Materi, yaitu memahami betul substansi materi yang akan di bahasnya. Ini merupakan syarat pertama, karena sehebat apapun teknik presentasi yang dimiliki seorang presenter, tanpa diimbangi penguasaan materi yang baik, tetap saja akan terasa hambar dan tidak berisi. Seorang guru yang akan mempresentasikan tentang target-target capaian perkembangan peserta didik, tentu harus menguasai betul materi tentang ruang lingkup perkembangan anak usia dini, permasalahan, serta upaya- upaya mencegah, mengatasi, dan mengembangkan potensi anak usia dini. Melalui langkah ini, maka guru sebagai penyaji akan merasa nyaman dan percaya diri dalam menyampaikan materi presentasinya b. Memiliki Rasa Percaya Diri, yaitu keadaan dimana seorang penyaji merasa yakin dengan apa yang dimiliki kemampuan, sifat, dan modalitas lainnya dan apa yang akan dilakukannya. Rasa percaya diri ini tumbuh, umumnya didukung oleh penguasaan materi yang kuat. Sekalipun demikian, mengandalkan penguasaan materi semata, tanpa diimbangi rasa percaya diri, maka materi yang sudah dikuasai kadang-kadang menjadi hilang. 2 KP 2 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 44 Rasa percaya diri sering goyah ketika melihat peserta atau audience adalah orang-orang yang diperkirakan lebih tinggi ilmuanya, lebih luas pengalamannya, atau guru dan dosen dimana penyaji belajar. Oleh karena itu, harus ditanamkan tanpa merasa over confidence atau percaya diri yang berlebihan, bahwa apa yang akan disampaikannya memiliki atau memenuhi unsur kebaruan sehingga materi presentasi yang disajikan dimanapun dan dengan audience seperti apapun, penyaji tetap optimis. c. Memiliki Antusiasme, yaitu kondisi dimana penyaji merasa sangat bersemangat dan bersungguh-sungguh untuk melakukan presentasi. Faktor kebersemangatan ini dapat dilatar belakangi oleh berbagai alasan, baik alasan self promotion, financial, dan terutama sekali alasan bahwa materi yang akan disampaikan ini diprediksi mampu memberikan kontribusi bagi terjadinya sebuah perubahan dari para pendengarnya, baik perubahan pikiran, sikap, maupun tindakan. Dapat dibayangkan, seorang penyaji yang tidak bersemangat, maka pendengarnya pun pasti tidak semangat. Tinggi rendahnya semangat seorang penyaji, seringkali dipengaruhi oleh tinggi rendahnya keyakinan penyaji tentang kebermanfaatan atau kebaruan materi yang akan disajikan. d. Menguasai Teknik Presentasi, yaitu keterampilan seorang penyaji dalam menyelenggarakan seluruh rangkaian presentasi, mulai dari persiapan, pembukaan, inti, dan penutup. Teknik presentasi ini menjadi penting, karena banyak informasi penting tidak terkomunikasikan dengan baik, hanya karena cara menyajikannya yang tidak menarik. Dalam hal ini, penguasaan materi, sekalipun sangat penting, tanpa diimbangi dengan teknik-teknik presentasi yang tepat, boleh jadi tidak terkomunikasikan dengan baik. Beberapa teknik yang sangat penting diantaranya, penggunaan “aha” faktor, intonasi suara, atau “eye contact.”

5. Faktor Keberhasilan dan Kegagalan dalam Melakukan Presentasi