Uji Validitas Uji Persyaratan Instrumen

Berdasarkan hasil realibilitas tes pada uji coba instrumen tes diperoleh hasil koefisien realibilitas tes dengan nilai 0,78 pada uji tes dengan hasil tes bahwa instrumen tes mendapatkan tingkat realibilitas dengan kriteria tinggi.

3. Taraf Kesukaran

Tingkat kesukaran butir tes adalah peluang untuk menjawab benar suatu butir tes pada tingkat kemampuan tertentu. Untuk menguji tingkat kesukaran soal dalam penelitian ini akan digunakan rumus: TK = Keterangan: TK : Tingkat Kesukaran : Banyaknya siswa yang menjawab item dengan benar N : Banyaknya siswa yang menjawab item Tabel 10. Kriteria Taraf Kesukaran soal No Indeks Kesukaran Tingkat Kesukaran 1 0,00 – 0,29 Sukar 2 0,30 – 0,69 Sedang 3 0,70 – 1,0 Mudah Suharsimi Arikunto, 2010 : 210 Dalam penelitian ini untuk mengetahui taraf kesukaran soal menggunakan program ANATES V4.0.9. Berdasarkan hasil uji coba tes yang telah dilakukan, maka diperoleh perhitungan taraf kesukaran soal seperti pada Tabel 11. Tabel 11. Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal No. Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah Soal 1. Sukar 12, 20 dan 24. 3 soal 2. Sedang 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 21, 22, 23 dan 25. 11 soal 3. Mudah 1, 2, 3, 8, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 19. 11 soal Sumber : Hasil Perhitungan Anantes V4.0.9. . Perhitungan taraf kesukaran pada 25 soal yang diujikan kepada sampel di luar kelas penelitian terdapat 3 butir soal bernilai sukar, 11 butir soal bernilai sedang, dan 11 butir soal bernilai mudah.

4. Uji Daya Pembeda Soal

Menurut Suharsimi Arikunto 2009 : 211 daya beda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk menentukan daya beda soal menurut Suharsimi Arikunto 2009 : 213 menggunakan rumus sebagai beikut: D = Dimana = = Keterangan: D : Indeks diskriminasi satu butir soal P A : Proporsi kelompok atas yang dapat menjawab dengan benar butir soal yang diolah P B : Proporsi kelompok bawah yang dapat menjawab dengan benar butir soal yang diolah B A : Banyaknya kelompok atas yang dapat menjawab dengan benar butir soal yang diolah

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS SMA NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 5 70

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU, MOTIVASI BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 76

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS SMA NEGERI 6 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

0 6 71

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII A SMP NEGERI 3 TUMIJAJAR TAHUN AJARAN 2014/2015

3 16 60

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KALIREJO

0 5 53

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 58

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA AL-KAUTSAR BANDAR LAMPUNG

2 17 74

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMK GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 59

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 RAJABASA RAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 8 51

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN AJARAN 2013/2014

3 16 92