Sig. adalah 0.000, nilai ini lebih kecil dari tingkat kesalahan α 0.05. Jadi, nilai
F
hitung
ini adalah sangat signifikan sekali. Berdasarkan kriteria uji hipotesis apabila nilai F
hitung
17,392 nilai F
tabel
2,48, dan nilai signifikansi F
hitung
0.000 tingkat kesalahan
α 0.05, maka H
a
diterima dan H ditolak.
Berdasarkan hasil uji F
hitung
Uji Serentak maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa variabel bebas yaitu brand awareness, brand association,
perceived quality dan brand loyalty secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap variabel terikat yaitu loyalitas konsumen pada mahasiswa jurusan Sistem
Informasi Universitas Harapan Medan.
4.2.4.3 Uji Parsial Uji
t
Uji t
hitung
bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat dan mencari tingkat dominansi dari
variabel bebas terhadap variabel terikat dengan tingkat α = α2.
Model hipotesis yang digunakan dalam uji t
hitung
ini adalah: H
: b
i
= 0 variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
H
a
: b
i
≠ 0 variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat. Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Nilai t
tabel
pada tingkat kesalahan α = 0,025, dengan derajat kebebasan df = n – k. Jumlah sampel n adalah
sebanyak 93 orang, dan jumlah variabel penelitian k adalah sebanyak 5. Jadi, df = 93 – 5 = 88. Oleh karena uji t
hitung
yang dilakukan adalah uji dua arah, maka t
tabel
yang digunakan adalah t
½
atau t
0.025.
Dengan demikian, nilai t
tabel
0.025;88 adalah sebesar 1.98729.
Universitas Sumatera Utara
Coefficients
a
2.701 1.104
2.447 .016
-.181 .072
-.227 -2.513
.014 .182
.089 .225
2.044 .044
.029 .070
.044 .409
.683 .326
.074 .519
4.396 .000
Constant B.Awrss
B.Asstn P.Qualty
B.Loylty Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: L.Knsmen a.
Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu:
H diterima jika t
hitung
t
tabel
, pada α=0,025
H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
, pada α= 0.025
Tabel 4.15
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Tabel 4. 15 Menunjukkan bahwa : 1.
Variabel Brand Awareness t
hitung
= -2,513 dengan tingkat signifikansi 0,014 t
tabel
= 1.98729 Maka Ho diterima karena t
hitung
t
tabel
pada α2=0,025 dan nilai signifikan
0,014 0,025. Hal ini menunjukkan bahwa variabel brand awareness secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap loyalitas
konsumen. Dengan nilai signifikansi 0,014 lebih kecil dari 0,025 menandakan variabel tersebut memberikan pengaruh yang besar terhadap
loyalitas konsumen. 2.
Variabel Brand Association t
hitung
= 2,044 dengan tingkat signifikansi 0,044 t
tabel
= 1.98729
Universitas Sumatera Utara
Maka Ha diterima karena t
hitung
t
tabel
pada α2=0,025 dan nilai signifikan
0,044 0,025. Hal ini menunjukkan bahwa variabel brand association secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap loyalitas
konsumen. Dengan nilai signifikansi 0,044 lebih besar dari 0,025 menandakan variabel tersebut tidak memberikan pengaruh yang besar
terhadap loyalitas konsumen. 3.
Variabel Perceived Quality t
hitung
= 0,409 dengan tingkat signifikansi 0,683 t
tabel
= 1.98729 Maka Ho diterima karena t
hitung
t
tabel
pada α2=0,025 dan nilai signifikan
0,683 0,025. Hal ini menunjukkan bahwa variabel perceived quality secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap loyalitas
konsumen. Dengan nilai signifikansi 0,683 jauh lebih besar dari 0,025 menandakan variabel tersebut tidak memberikan pengaruh yang besar
terhadap loyalitas konsumen. 4.
Variabel Brand Loyalty t
hitung
= 4,396 dengan tingkat signifikansi 0,000 t
tabel
= 1.98729 Maka Ha diterima karena t
hitung
t
tabel
pada α2=0,025 dan nilai signifikan
0,000 0,025, Hal ini menunjukkan bahwa variabel brand loyalty secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen.
Dengan nilai signifikansi 0,000 jauh lebih kecil dari 0,025 menandakan variabel tersebut memberikan pengaruh yang besar terhadap loyalitas
konsumen.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Pembahasan
Merek brand akan menjadi sumber daya saing yang bisa berlangsung
lama dan bisa menjadi penghasil arus kas bagi perusahaan dalam jangka panjang. Produk yang memiliki brand yang kuat akan sulit ditiru karena persepsi
konsumen atas nilai suatu brand tertentu tidak akan mudah diciptakan. Dengan ekuitas merek brand equity yang kuat, konsumen yang memiliki persepsi akan
mendapatkan nilai tambah dari suatu produk yang tak akan didapatkan dari produk-produk lainnya.
Menurut Aaker
1997:23, ekuitas merek brand equity adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama,
dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan. Aset
dan liabilitas yang menjadi dasar ekuitas merek dapat dikelompokkan kedalam lima kategori, yaitu: kesadaran merek brand awareness, asosiasi merek brand
association, persepsi kualitas perceived quality, loyalitas merek brand loyalty dan aset merek lainnya.
Menurut Kotler 1997:172: “Timbulnya loyalitas pelanggan terhadap suatu produk dipengaruhi oleh beberapa atribut produk tersebut apakah tampilan,
rancangan serta pelayanan, nilai ekuitas dari merek tersebut dan keputusan pelanggan didalam membeli, namun secara psikologis timbul keinginan
konsumen untuk tetap setia membeli suatu produk dengan merek tertentu bersumber dari faktor pribadi dari dalam diri seperti umur, pekerjaan, situasi
ekonomi dan kepribadian”. Apabila ekuitas merek memiliki tingkat nilai yang
Universitas Sumatera Utara