=
−
∗
+ 1
− −
−
, = 0.
Syarat First Order Condition diatas dapat juga ditulis sebagai :
r
∗
−
r
− γ
D r
∗
= 1
N
ε
r
∗
r 1
− α
–
γ
D
−
r
∗
r
∗
= 1
N
ε
r
∗
2.1.3.6 Menganalisis Dampak Regulasi terhadap Suku Bunga Deposito
Model Monti-Klein juga mempelajari tentang apa yang terjadi jika pemerintah menetapkan suatu batas atas terhadap suku bunga deposito, yaitu :
≤ ̅ . Pembatasan semacam ini di Amerika Serikat dikenal sebagai regulasi Q, itu
diterapkan sampai April 1986. Masih ada di beberapa negara Eropa termasuk Jerman dan Perancis dan dinegara lainnya hal ini sudah tidak ada lagi.
Salah satu justifikasi untuk menerapkan peraturan suku bunga deposito adalah anggapan bahwa penurunan biaya sumber daya untuk bank akan memerlukan
penurunan tarif yang mereka tetapkan kepada debitur. Hal ini didasarkan pada gagasan mark up harga atas nama bank. Dalam yang lebih rumit, atur seperti pada
model Monti-Klein, ide ini tidak benar, karena akan ditampilkan. Sebagai bagian terakhir menunjukkan, diskusi dapat dibatasi, tanpa kehilangan
umum, untuk kasus monopoli, maka simetris Cournot oligopoli yang diperoleh dengan memperbaiki elastisitas dengan parameter perkalian. Sebuah penyederhanaan
Universitas Sumatera Utara
yang kedua diperoleh, dalam konteks ini, dengan menggunakan tingkat bunga sebagai fungsi keuntungan bank monopoli dapat ditulis dipersamakan sebagai
, =
−
+
− −
, ,
atau Π
r , r = r
−
r L r ÷ r
−
r D r
−
C D r , L r
dimana diasumsikan untuk kesederhanaan bahwa = 0 tidak ada cadangan wajib. Komputasi kondisi order pertama untuk memaksimalkan yang tanpa sehubungan
dengan hasil
r
dan
r
.
2.1.3.7 Persaingan Double Bertrand
Model umum Monti-Klein, yang disajikan diatas merupakan suatu deskripsi yang baik sekali dari persaingan tidak sempurna pada industri perbankan, walaupun
mendapat kritikan dianggap sama seperti model Cournot, karena model ini mengadaptasinya. Secara khusus, Bertrand menekankan bahwa harga suku bunga
merupakan variabel yang strategis dalam menggambarkan perilaku perusahaan bank. Seperti diketahui, bagaimanapun, kompetisi harga ala Bertrand akan terus
terjadi, karena 1 tidak terjamin akan tetap ada suatu keseimbangan, dan 2 apabila terdapat dua perusahaan, maka persaingan sempurna akan terjadi. Sebuah kompromi
klasik terjadi karena adanya keterbatasan kapasitas ala Edgeworth. Sepanjang bank-bank masih beroperasi, memungkinkan terjadinya kendala
kapasitas. Sehingga, paradigma Bertrand-Edgeworth menjadi tidak sesuai dalam konteks perbankan.
Universitas Sumatera Utara
Contoh ini akan fokus terhadap kasus biaya marjinal yang konstan, yang dapat dinormalisasi menjadi nol tanpa kehilangan generalitas. Hal ini ditunjukkan dengan
sebagai permintaan akan pinjaman dan sebagai penawaran deposito.
Dengan mengabaikan pasar keuangan dan kebutuhan cadangan, maka diasumsikan biaya marjinal menjadi konstan nol, sehingga keseimbangan Walrasian secara
sederhana dicirikan oleh
= =
̂ , dimana ̂ adalah solusi yang unik dari
=
.
2.1.3.8 Persaingan Monopolistik