Perkembangan Kurs USD Nilai Tukar USD

2000.4 747,028 2006.2 1,257,785 2001.1 766,812 2006.3 1,294,744 2001.2 796,440 2006.4 1,382,493 2001.3 783,104 2007.1 1,379,237 2001.4 844,053 2007.2 1,454,577 2002.1 831,411 2007.3 1,516,884 2002.2 838,635 2007.4 1,649,662 2002.3 859,706 2008.1 1,594,390 2002.4 883,908 2008.2 1,703,381 2003.1 877,776 2008.3 1,778,139 2003.2 894,213 2008.4 1,895,839 2003.3 911,224 2009.1 1,916,752 2003.4 955,692 2009.2 1,977,532 2004.1 927,302 2009.3 2,018,510 2004.2 973,398 2009.4 2,141,384 2004.3 988,173 2010.1 2,112,083 2004.4 1,033,877 2010.2 2,231,144 2005.1 1,022,703 2010.3 2,274,955 2005.2 1,076,526 2010.4 2,471,206 Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia Bank Indonesia

4.1.2.9 Perkembangan Kurs USD Nilai Tukar USD

Berdasarkan beberapa literatur, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar, yaitu faktor fundamental, faktor teknis, dan sentimen pasar Jeff Madura, 1993. Faktor fundamental berkaitan dengan indikator-indikator 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 JUB Gambar 4.8. Perkembangan JUB, Periode Tahun 2000-2010 Universitas Sumatera Utara ekonomi seperti inflasi, suku bunga, perbedaan relatif pendapatan antar-negara, ekspektasi pasar dan intervensi Bank Sentral. Faktor teknis berkaitan dengan kondisi penawaran dan permintaan devisa pada saat-saat tertentu. Apabila ada kelebihan permintaan, sementara penawaran tetap, maka harga valas akan naik dan sebaliknya. Sentimen pasar lebih banyak disebabkan oleh rumor atau berita-berita politik yang bersifat insidentil, yang dapat mendorong harga valas naik atau turun secara tajam dalam jangka pendek. Apabila rumor atau berita-berita sudah berlalu, maka nilai tukar akan kembali normal. Secara teoritis, dalam perekonomian terbuka dengan arus lalu lintas modal yang bebas, peningkatan suku bunga akan memperkuat nilai tukar karena terjadi pemasukan modal dari luar negeri. Selama periode tahun 2000–2010, nilai tukar USD terhadap Rupiah telah mengalami beberapa kali gejolak nilai tukar, baik terapresiasi maupun terdepresiasi. Depresiasi nilai Rupiah terhadap USD terjadi pada beberapa periode waktu, yaitu pada Tw.II tahun 2001 Rupiah terdepresiasi terhadap USD sebesar Rp.1.040 menjadi Rp.11.440,- dari Rp.10,400,- pada Tw.I tahun 2001. Pada Tw.IV tahun 2001 kembali Rupiah terdepresiasi terhadap USD sebesar Rp.725,- menjadi Rp.10.400,- dari Rp.9.675,- pada Tw.III tahun 2001. Dan pada Tw.III 2005 terdepresiasi lagi sebesar Rp.597,-, pada Tw.IV tahun 2008 terdepresiasi sebesar Rp.428,-, dan pada Tw.I tahun 2009 terdepresiasi sebesar Rp.625,-. TahunTw Tingkat Kurs TahunTw Tingkat Kurs Tabel 4.9. Perkembangan Kurs USD Rp. Periode Tahun 2000 - 2010 Universitas Sumatera Utara 2000.1 7,590 2005.3 10,310 2000.2 8,735 2005.4 9,830 2000.3 8,780 2006.1 9,075 2000.4 9,595 2006.2 9,300 2001.1 10,400 2006.3 9,235 2001.2 11,440 2006.4 9,020 2001.3 9,675 2007.1 9,118 2001.4 10,400 2007.2 9,054 2002.1 9,655 2007.3 9,137 2002.2 8,730 2007.4 9,419 2002.3 9,015 2008.1 9,217 2002.4 8,940 2008.2 9,225 2003.1 8,908 2008.3 9,378 2003.2 8,285 2008.4 10,950 2003.3 8,389 2009.1 11,575 2003.4 8,465 2009.2 10,225 2004.1 8,587 2009.3 9,681 2004.2 9,415 2009.4 9,400 2004.3 9,170 2010.1 9,115 2004.4 9,290 2010.2 9,083 2005.1 9,480 2010.3 8,924 2005.2 9,713 2010.4 8,991 Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia Bank Indonesia 4.1.2.10 Perkembangan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia SBI adalah surat berharga dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang 7000 8000 9000 10000 11000 12000 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 KURS Gambar 4.9. Perkembangan Tingkat Kurs USD, Periode Tahun 2000-2010 Universitas Sumatera Utara berjangka waktu pendek. SBI yang diterbitkan oleh Bank Indonesia memiliki karakteristik sebagai berikut: a. berjangka waktu paling singkat 1 bulan dan paling lama 12 bulan yang dinyatakan dalam jumlah hari dan dihitung sejak 1 hari sesudah tanggal setelmen sampai dengan tanggal jatuh waktu; b. diterbitkan dan diperdagangkan dengan sistem diskonto; c. diterbitkan tanpa warkat scripless; dan d. dapat dipindahtangankan negotiable. Selama periode tahun 2000 – 2010, suku bunga SBI telah beberapa kali meningkat, yaitu dimulai pada Tw.I tahun 2000 sebesar 10,95 persen terus naik sampai Tw.IV tahun 2001 menjadi sebesar 17,63 persen dengan rata-rata peningkatan sebesar 6,22 persen. Selanjutnya, sejak Tw.I tahun 2002 suku bunga SBI mengalami penurunan hingga mencapai tingkat 7,34 persen pada Tw.II tahun 2004. Dan suku bunga SBI kembali meningkat pada Tw III tahun 2004 sebesar 7,39 persen dan berlanjut sampai Tw.IV tahun 2005 dan Tw.I tahun 2006 yang mencapai 12,75 persen. Dan suku bunga SBI kembali menurun pada Tw.II tahun 2006 dan mencapai posisi terendah pada Tw.IV 2007 dan Tw.I tahun 2008 sebesar 8,00 persen. Pada Tw.IV tahun 2008 kembali naik menjadi 11,24 persen untuk kemudian turun kembali mencapai posisi terendah sebesar 6,43 persen pada Tw.IV tahun 2010. Tabel 4.10. Perkembangan Suku Bunga SBI persen Periode Tahun 2000 - 2010 Universitas Sumatera Utara TahunTw Suku Bunga SBI TahunTw Suku Bunga SBI 2000.1 10.95 2005.3 10.00 2000.2 11.71 2005.4 12.75 2000.3 13.47 2006.1 12.75 2000.4 14.42 2006.2 12.50 2001.1 15.26 2006.3 11.25 2001.2 16.47 2006.4 9.75 2001.3 17.57 2007.1 9.00 2001.4 17.63 2007.2 8.50 2002.1 16.83 2007.3 8.25 2002.2 15.15 2007.4 8.00 2002.3 13.67 2008.1 8.00 2002.4 13.03 2008.2 9.23 2003.1 11.69 2008.3 10.01 2003.2 9.86 2008.4 11.24 2003.3 8.71 2009.1 8.66 2003.4 8.33 2009.2 7.06 2004.1 7.42 2009.3 6.57 2004.2 7.34 2009.4 6.53 2004.3 7.39 2010.1 6.50 2004.4 7.43 2010.2 6.53 2005.1 7.44 2010.3 6.74 2005.2 8.25 2010.4 6.43 Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia Bank Indonesia

4.1.2.11 Perkembangan Suku Bunga Surat Berharga Pasar Uang