tidak disertakan didalam persamaan sangat mempengaruhi Tingkat Inflasi sebesar 75,82 persen.
Berdasarkan hasil estimasi diperoleh nilai DW hitung sebesar 0.537252, pada tingkat signifikasi α = 5 persen, k=3 dan n =132 diperoleh nilai dl = 1.6696 dan du =
1.7624 yang berarti ada autokorelasi positif pada model persamaan tingkat Inflasi INF. Selanjutnya, seperti pada Tabel 4.15, persamaan INF ini memiliki nilai JB-test
sebesar 6.341785 dengan probabilitas sebesar 0.041966 0,05, yang berarti data tidak berdistribusi normal.
Dari Tabel 4.14., ditunjukkan variabel yang mempengaruhi tingkat Inflasi terdiri dari Kurs dan suku bunga SBPU. Pengaruh Kurs terhadap tingkat Inflasi INF
sebesar positif 3.756 dan tidak signifikan pada tingkat α = 10 persen. Artinya setiap 1
persen peningkatan Kurs akan menaikkan INF sebesar 3.756 persen. Hal ini sesuai dengan ekspektasi teori, karena peningkatan Kurs akan meningkatkan INF.
Pengaruh suku bunga SBPU terhadap tingkat Inflasi INF sebesar positif 0.581 dan tidak signifikan pada tingkat
α = 10 persen. Artinya setiap 1 persen peningkatan Kurs akan menaikkan tingkat Inflasi INF sebesar 3.756 persen. Hal ini sesuai
dengan ekspektasi teori, karena peningkatan Kurs akan meningkatkan INF.
4.3 PEMBAHASAN PENELITIAN 4.3.1 Simulasi Kebijakan Moneter
Dari Tabel 4.14. diperoleh model persamaan simultan sebagai berikut : LogDEP = -21.1547 + 2.6386 LogPDB + 0.4472LogSBD - 0.1462LogINF
Universitas Sumatera Utara
LogKRD = -34.0640 + 3.6606LogPDB - 0.0498LogSBK - 0.0200LogINF LogSBD = 3.9415 + 0.05211LogSBI + 0.5473LogSBPU - 0.2060LogDEP
LogSBK = 4.3263 - 0.1105 LogSBI + 0.2132 LogSBPU - 0.1309LogKRD LogSBPU = - 0.3163LogGWM + 0.7787LogSBI + 0.3079LogKRD
LogKURS = 8.2450 + 0.0743LogINF + 0.0535LogJUB LogINF = - 33.5714 + 3.7564LogKURS + 0.5814LogSBPU
Pada simulasi kebijakan moneter ini digunakan dua asumsi, yaitu : a.
Penurunan suku bunga SBI sebesar 0,25 persen. b.
Penurunan Giro Wajib Minimum sebesar 5 persen. Hasil simulasi kebijakan moneter berupa penurunan tingkat bunga SBI sebesar
0,25 persen dan penurunan Giro Wajib Minimum sebesar 5 persen dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Penurunan suku bunga SBI sebesar 0,25 persen.
Dari Tabel 4.16. ditunjukkan bahwa penurunan suku bunga SBI SBI sebesar 0,25 persen akan menurunkan Total Deposito DEP, tingkat Inflasi INF, suku
bunga Deposito SBD, suku bunga Kredit SBK, dan suku bunga Surat Berharga Pasar Uang SBPU, masing-masing sebesar 0.2819 persen, 0.0930 persen, 0.1223
persen, 0.0248 persen dan 0.1659 persen. Sebaliknya, Total Kredit perbankan KRD naik sebesar 0.1584 Persen dan Kurs terapresiasi sebesar 0.111 persen.
Penurunan Total Deposito perbankan sesuai dengan ekspektasi teori karena penurunan tingkat bunga SBI akan menurunkan tingkat bunga deposito. Kebijakan
Bank Indonesia dalam hal ini penurunan suku bunga SBI sudah cukup efektif untuk menurunkan suku bunga deposito secara umum.
Universitas Sumatera Utara
Namun demikian, perubahannya tidak serta merta pada saat yang bersamaan. Dan penurunan tingkat bunga Deposito berakibat akan mengurangi minat masyarakat
untuk menabung pada lembaga perbankan. Dampak dari hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap suku bunga SBPU yang juga mengalami penurunan.
Pergerakan suku bunga SBI ini direspon oleh masing-masing jenis kredit secara berbeda-beda. Secara umum, kredit konsumsi merupakan jenis kredit yang paling
responsive terhadap pergerakan suku bunga SBI, sedangkan yang paling reluctant lambat bergerak adalah suku bunga kredit investasi dibandingkan dengan jenis
kredit lainnya. Walaupun demikian, efek perubahan suku bunga SBI akan lebih lama dirasakan
oleh suku bunga kredit dibandingkan dengan suku bunga deposito. Dengan demikian, penyesuaian suku bunga kredit relative lebih lama dibandingkan dengan suku bunga
deposito. Faktor yang menyebabkan cukup reluctant-nya pergerakan suku bunga kredit
diantaranya adalah sektor riil belum bergerak secara optimal, sehingga untuk mempertahankan keuntungannya bank cenderung memberikan tingkat suku bunga
yang tinggi. Hal ini terkait dengan iklim usaha dan investasi di Indonesia yang belum kondusif. Dengan demikian, kerjasama yang lebih intens dalam hal perbaikan iklim
investasi tentunya akan membawa manfaat yang cukup besar, baik bagi pelaku usaha maupun bagi masyarakat secara umum.
Selanjutnya, turunnya suku bunga SBPU juga dapat menekan suku bunga Deposito untuk terus turun dan tingkat Inflasi juga turun. Suku bunga Deposito yang
Universitas Sumatera Utara
turun bersamaan dengan tingkat inflasi turun, kembali menyebabkan Total Deposito, Total Kredit ikut turun.
Dan secara keseluruhan, akibat dari kebijakan moneter ini adalah tekanan yang lebih terhadap suku bunga Deposito, suku bunga SBPU dan tingkat Inflasi, sehingga
terlihat pada Tabel 4.16., terhadap ketiga variable ini lebih tinggi penurunannya dibanding variable lainnya. Sementara Total Kredit naik dan Kurs justru terapresiasi
dan tidak mengalami tekanan yang berlebihan.
Tabel 4.16. : Simulasi Kebijakan Moneter : Penurunan Suku Bunga SBI = 0.25 persen dan Penurunan GWM = 5 persen
Statistics DEPB
DEPBI DEPRR
Mean 1,162,573.00
1,159,296.00 1,163,785.00
Median 1,063,360.00
1,057,554.00 1,061,652.00
Maximum 2,092,658.00
2,075,830.00 2,091,146.00
Minimum 604,666.40
603,427.00 606,345.70
Std. Dev. 424,520.80
422,443.70 424,624.30
Statistics KRDB
KRDBI KRDRR
Mean 750,633.90
751,822.60 750,468.50
Median 606,041.10
604,048.80 603,524.20
Maximum 1,862,309.00
1,861,346.00 1,859,147.00
Minimum 240,306.60
240,549.50 240,153.00
Std. Dev. 463,288.10
464,394.10 463,359.90
Statistics KURSB
KURSBI KURSRR
Mean 9,361.32
9,350.92 9,367.28
Median 9,388.60
9,381.48 9,393.13
Maximum 9,693.79
9,670.97 9,704.97
Minimum 8,966.74
8,958.36 8,953.85
Std. Dev. 203.95
200.41 206.65
Statistics INFB
INFBI INFRR
Mean 8.27
8.17 8.37
Median 7.87
7.69 8.05
Maximum 12.34
12.32 12.55
Universitas Sumatera Utara
Minimum 5.53
5.45 5.67
Std. Dev. 1.85
1.87 1.82
Statistics SBDB
SBDBI SBDRR
Mean 10.76
10.63 10.85
Median 9.73
9.64 9.82
Maximum 16.52
16.51 16.76
Minimum 7.10
6.96 7.14
Std. Dev. 2.85
2.86 2.87
Statistics SBKB
SBKBI SBKRR
Mean 16.07
16.05 16.13
Median 15.66
15.60 15.69
Maximum 19.09
19.03 19.09
Minimum 13.32
13.28 13.37
Std. Dev. 1.81
1.82 1.82
Statistics SBPUB
SBPUBI SBPURR
Mean 8.67
8.50 8.81
Median 8.23
8.03 8.24
Maximum 15.85
15.95 16.31
Minimum 5.34
5.08 5.39
Std. Dev. 3.15
3.15 3.21
Sumber : Data diolah dengan Eviews 5.1 Keterangan :
B = Simulasi Dasar Base Line
BI = Simulasi Penurunan Suku Bunga SBI sebesar 0,25
RR = Simulasi Penurunan Giro Wajib Minimum sebesar 5.
b. Penurunan Giro Wajib Minimum sebesar 5 persen.