3.2  Jenis dan Sumber Data
Dalam  penelitian  ini,  Peneliti  menggunakan  data  sekunder  dengan  jenis  data runtun  waktu  time  series  selama  kurun  waktu  Januari  2000  sampai  dengan
Desember 2010 secara kwartalan. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari  beberapa  sumber  antara  lain  :  Bank  Indonesia,  BPS,  dan  sumber  lain  yang
kompeten.
3.3  Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode  dan  teknik  pengumpulan  data  yang  digunakan  oleh  Peneliti  dalam penelitian ini adalah metode studi kepustakaan Library Research. Library research
adalah  suatu  penelitian  yang  dilakukan  dengan  mencari,  mengumpulkan,  dan menggunakan  bahan-bahan  kepustakaan  berupa  tulisan-tulisan  ilmiah  seperti  buku-
buku,  jurnal-jurnal  ilmiah,  artikel-artikel,  laporan-laporan  lembagainstansi  terkait, hasil penelitian ilmiah yang berkaitan dengan topik yang sedang diteliti.
Hal  ini  dilakukan  peneliti,  baik  untuk  mendapatkan  materi  penulisan  maupun untuk  memperoleh  data-data  yang  yang  cukup,  sesuai  dengan  kebutuhan  dalam
analisisnya. Data-data yang dibutuhkan adalah data runtun waktu selama periode 11 sebelas tahun, yaitu sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2010.
3.4   Uji Kesesuaian Test Goodness of Fit
Estimasi terhadap model dilakukan dengan menggunakan metode yang tersedia pada program statistic Eviews versi 5.1. Koefisien yang dihasilkan dapat dilihat pada
Universitas Sumatera Utara
output  regresi  berdasarkan  data  yang  dianalisis  untuk  kemudian  diinterpretasikan serta dilihat signifikansi tiap-tiap variable yang diteliti, yaitu :
a.
R
koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui kekuatan variable bebas independent variable menjelaskan variable terikat dependent variable.
b. Uji  parsial  t-test,  dimaksudkan  untuk  mengetahui  signifikansi  statistic
koefisien regresi secara parsial. Jika
t t
, maka
H
ditolak dan
H
diterima. c.
Uji  serempak  F-test,  dimaksudkan  untuk  mengetahui  signifikansi  statistic koefisien regresi secara serempak. Jika
F F
, maka
H
ditolak dan
H
diterima.
3.5   Uji Stasioneritas Data dengan Akar Unit
Salah satu tipe data  yang digunakan dalam analisis empiris adalah data runtun waktu time series. Sementara data runtun waktu diasumsikan adalah stasioner.
Arti “stasioner”  adalah  apabila  suatu  data  runtut  waktu  memiliki  rata-rata  dan  memiliki
kecenderungan bergerak menuju rata-rata. Untuk  data  yang  stasioner,  bila  digambar  data  tersebut  terhadap  waktu  maka
akan  sering  melewati  sumbu  horizontal,  dan  autokorelasinya  akan  menurun  dengan teratur untuk lag yang cukup besar.
Sebaliknya,  bagi  data  yang  “tidak  stasioner”,  varians  menjadi  semakin  besar bila jumlah data runtut waktu diperluas, tidak sering melewati sumbu horizontal, dan
Universitas Sumatera Utara
autokorelasinya cenderung tidak menurun. Terlihat bahwa data ini mengandung unsur trend dan musiman
Salah satu uji stasioner yang umum dilakukan adalah uji akar unit. Uji akar unit yang sekarang terkenal adalah uji dari Dickey Fuller dan Phillips Perron, namun yang
biasa digunakan adalah uji Dickey Fuller karena uji ini sangat sederhana. Proses acak akar unit dimulai dengan model berikut :
t t
t
Y Y
 
 
1
3.1 dimana  -1
   1 dan 
t
adalah  kejutan  acak  murni.  Jika  = 1 maka model 3.1
disebut  akar  unit  atau  RWM  tanpa  konstanta,  artinya  proses  acak  nonstasioner. Manipulasi  3.1  dengan  cara  mengurangkan  Y
t-1
pada  kedua  sisi  menghasilkan persamaan:
t t
t t
t
Y Y
Y Y
 
 
 
 
 1
1 1
t t
t t
t
Y Y
Y
 
 
 
 
 
 
1 1
] 1
[
3.2 Secara  praktis  uji  hipotesis  nol  adalah
  =  0.  Jika    =  0  atau    =  1  maka diperoleh akar unit, artinya runtun waktu adalah nonstasioner. Jika
 = 0 atau  = 1 maka persamaan 3.2 dapat dituliskan menjadi Y
t
- Y
t-1
= Y
t-1
- Y
t-1
+ 
t
= Y
t
= 
t
. Kejutan  acak  murni  menjadi  stasioner,  artinya  beda  pertama  dari  RWM  adalah
stasioner.  Penggunaan  uji  t-statistic  pada  3.2  kurang  tepat  karena  sifat  distribusi normal  asimptotis,  alternatif  lainnnya  adalah  Dickey-Fuller  test.  Bila  hipotesis  nol
yang  menyatakan  = 0 ditolak  maka runtun waktu adalah  stasioner. Implementasi
DF-test  mencakup  beberapa  alternatif  keputusan,  antara  lain  adalah  kejutan  acak
Universitas Sumatera Utara
t t
t
Y Y
 
 
1
, kejutan acak dengan konstanta:
t t
t
Y Y
 
 
 
1
, kejutan acak tren  acak  dengan  konstanta
t t
t
Y T
Y 
 
 
 
 
1 1
,  dan  T  adalah  variabel  tren waktu. Hipotesis nol adalah
 = 0, yaitu runtun waktu adalah akar unit atau unit root dan  nonstasioner.  Hipotesis  alternatif  adalah
    0,  artinya  runtun  waktu  adalah stasioner. Jika  hipotesis  nol ditolak  maka Y
t
adalah  stasioner dengan rerata nol atau kejutan acak Y
t
adalah stasioner dengan rerata [ 
1- ] tidak nol atau kejutan acak
dengan konstanta, dan Y
t
adalah stasioner sekitar tren deterministik atau kejutan acak dengan konstanta sekitar tren acak.
Catatan  penting  adalah  bahwa  nilai  kritis  dari -statistic  untuk  menguji
hipotesis bahwa  = 0 adalah berbeda untuk setiap spesifikasi DF-test. Prosedur untuk
menguji  hipotesis  nol  adalah  menaksir  kejutan  acak,  kejutan  acak  dengan  konstanta dan  kejutan  acak  tren  acak  dengan  konstanta  penaksir  OLS,  membagi  taksiran
koefisien  Y
t-1
dengan  kesalahan  baku  yang  digunakan  untuk  menghitung -statistic
dan  membandingkannya  dengan  Tabel  Distribusi-DF.  Jika  nilai  mutlak -statistic
lebih besar dari Tabel Distribusi-DF atau MacKinnon maka hipotesis nol ditolak atau runtun waktu adalah stasioner, dan sebaliknya.
Dickey-Fuller  mengembangkan  uji  stasioneritas  dengan  Augmented  Dickey- Fuller  [ADF]  test. Uji  ini  dibentuk dengan  interraksi tiga persamaan di  atas dengan
menambah  nilai  tenggang  waktu  dari  variabel  endogen Y
t
.  ADF  test mengasumsikan  bahwa
t
dari proses autoregressif orde-p: Y
t
=  Y
t  -  1
+ 
t
adalah independently  and  identical  distributed  [IID]  atau  variabel  acak,  dengan  nilai  rerata
Universitas Sumatera Utara
nol  dan  varians 
2
konstan.  Apabila  nilai   =  1  maka  
t
adalah  stasioner  pada autoregressif orde-p, yaitu:
t P
t P
P t
P P
t P
t t
t
Y a
Y a
Y a
Y a
Y a
Y 
 
 
 
 
 
 
 
 1
1 2
2 2
2 1
1
 3.3
Penambahan  dan  pengurangan  [a
p
Y
t-p+1
]  serta  [a
p-1
+a
p
Y
t-p+2
]  dari  3.3  akan menghasilkan persamaan:
t P
t P
P t
P P
P t
P t
t t
Y a
Y a
a Y
a Y
a Y
a Y
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
1 2
1 2
2 2
2 1
1
] [
t P
t P
P t
P P
t t
t
Y a
Y a
a Y
a Y
a Y
 
 
 
 
 
 
 
 
 1
2 1
2 2
1 1
] [
 dan seterusnya, sehingga diperoleh persamaan Augmented Dickey-Fuller [ADF]
test sebagai berikut:
t i
t p
i i
t t
Y Y
T Y
 
 
 
 
 
 
 
1 2
1 1
3.3
dimana 
 
 
 
 p
j j
a
1
1 
dan
p j
j i
a
1
. 
Jika 1
1
 p
j j
a maka
  =  0,  artinya
sistem  mempunyai  akar  unit  dan 
t
adalah  IID,  dimana  nilai  rerata  nol  dan  varians konstan.
3.6  Uji Kointegrasi