BAB  2 TINJAUAN  PUSTAKA
2.1  Landasan Teoritis 2.1.1  Sistem Keuangan
2.1.1.1   Pengertian Sistem Keuangan
Sistem  keuangan  dapat  diartikan  sebagai  kumpulan  institusi,  pasar,  ketentuan perundangan,  peraturan-peraturan,  dan  teknik-teknik  dimana  surat  berharga
diperdagangkan, tingkat bunga ditetapkan, dan jasa-jasa keuangan financial services dihasilkan serta ditawarkan ke seluruh bagian dunia Rose : 2002.
Sistem  keuangan,  yang  terdiri  dari  otoritas  keuangan,  sistem  perbankan,  dan sistem  lembaga  keuangan  bukan  bank,  pada  dasarnya  merupakan  tatanan  dalam
perekonomian suatu negara yang memiliki peran utama dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa keuangan. Fasilitas jasa keuangan tersebut diberikan oleh lembaga-lembaga
keuangan, termasuk pasar uang dan pasar modal. Sistem  keuangan  yang  stabil  adalah  sistem  keuangan  yang  kuat  dan  tahan
terhadap  berbagai  gangguan  ekonomi  sehingga  tetap  mampu  melakukan  fungsi intermediasi, melaksanakan pembayaran dan menyebar risiko secara baik.
Stabilitas  sistem  keuangan  adalah  suatu  kondisi  dimana  mekanisme  ekonomi dalam penetapan harga, alokasi dana dan pengelolaan risiko berfungsi secara baik dan
mendukung pertumbuhan ekonomi.” Salah satu masalah krusial dalam sistem keuangan yang dapat menjadi sumber
instabilitas keuangan
financial  instability yakni
menyangkut  terjadinya
Universitas Sumatera Utara
asimetriketidaksamaan  informasi  asymmetric  information,  yakni  suatu  situasi dimana  satu  pihak  yang  terlibat  dalam  kesepakatan  keuangan  tidak  memiliki
informasi  yang  akurat  dibanding  pihak  lain.  sebagai  contoh,  peminjam  debitur biasanya  memiliki  informasi  yang  lebih  baik  tentang  keuntungan  dan  kerugian
potensial dari suatu proyek  investasi  yang direncanakan dibandingkan  dengan pihak pemberi pinjaman kreditur.
2.1.1.2   Pengertian Stabilitas Sistem Keuangan
Stabilitas  Sistem  Keuangan  SSK  adalah  sistem  keuangan  yang  stabil  yang mampu  mengalokasikan  sumber  dana  dan  menyerap  kejutan  shock  yang  terjadi
sehingga dapat mencegah gangguan terhadap kegiatan sektor riil dan sistem keuangan Bank Indonesia.
Sistem  keuangan  yang  stabil  adalah  sistem  keuangan  yang  kuat  dan  tahan terhadap  berbagai  gangguan  ekonomi  sehingga  tetap  mampu  melakukan  fungsi
intermediasi, melaksanakan pembayaran dan menyebar risiko secara baik. Stabilitas  Sistem  Keuangan  adalah  suatu  kondisi  dimana  mekanisme  ekonomi
dalam penetapan harga, alokasi dana dan pengelolaan risiko berfungsi secara baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Operasi Pengendalian Moneter : 1.
Berbeda  dengan  pelaksanaan  selama  ini  yang  menggunakan  uang  primer, sasaran operasional pengendalian moneter adalah BI Rate. Dengan langkah ini,
sinyal  kebijakan  moneter  diharapkan  dapat  lebih  mudah  dan  lebih  pasti  dapat
Universitas Sumatera Utara
ditangkap  oleh  pelaku  pasar  dan  masyarakat,  dan  karenanya  diharapkan  pula dapat meningkat efektivitas kebijakan moneter.
2. Pengendalian  moneter  dilakukan  dengan  menggunakan  instrumen:  i  Operasi
Pasar  Terbuka  OPT,  ii  Instrumen  likuiditas  otomatis  standing  facilities, iii Intervensi di pasar valas, iv Penetapan giro wajib minimum GWM, dan
v Himbauan moral moral suassion. 3.
Pengendalian  moneter  diarahkan  pula  agar  perkembangan  suku  bunga  PUAB berada pada koridor suku bunga yang ditetapkan. Langkah ini dilakukan untuk
meningkatkan  efektivitas  pengendalian  likuiditas  sekaligus  untuk  memperkuat sinyal kebijakan moneter yang ditempuh Bank Indonesia.
2.1.1.3   Pengertian Stabilitas Moneter Stabilitas  moneter  adalah  salah  satu  dimensi  stabilitas  nasional  yang
merupakan  bagian  integral  dan  sasaran  pembangunan  nasional.  Stabilitas  moneter yang   mantap   mempunyai   pengaruh   luas   terhadap   kegiatan   perekonomian
termasuk diantaranya kegiatan di sektor perbankan. Pohan, 2008 : 51. Monetery  stability  atau  kestabilan  moneter  mengacu  pada  stabilitas  harga
general  price  stability  dalam  bentuk  kestabilan  mata  uang  sedangkan  financial stability,  mengacu  kepada  kestabilan  institusi  keuangan  dan  kestabilan  pasar-pasar
yang tergabung dalam pasar keuangan. Marcflame, Gubernur Reserve Bank Australia dalam  “Financial  Stability”.  1990  mengemukakan  bahwa  “financial  stability  is
avoidance  of  crisis”.  Artinya  stabilitas  keuangan  diartikan  sebagai  upaya  untuk menghindari  terjadinya  krisis,  dari  definisi  diatas  dapat  ditarik  benang  merah
Universitas Sumatera Utara
pengertian  bahwa  stabilitas  keuangan  terkait  dengan  ketiadaan  krisis  keuangan finacial crisis.
Kestabilan nilai rupiah adalah kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa, serta terhadap mata uang negara lain. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa
diukur dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflasi. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain diukur dengan atau tercermin dari perkembangan nilai
tukar rupiah  terhadap  mata  uang  negara  lain.  Kestabilan  nilai  rupiah  sangat  penting untuk  mendukung  pembangunan  ekonomi  yang  berkelanjutan  dan  meningkatkan
kesejahteraan rakyat UU No.3 Tahun 2004. Untuk
mendukung terwujudnya
pembangunan nasional
yang berkesinambungan  dan  sejalan  dengan  tantangan  perkembangan  serta  pembangunan
ekonomi  yang  semakin  kompleks,  sistem  keuangan  yang  semakin  maju  serta
perekonomian  internasional  yang  semakin  kompetitif  dan  terintegrasi,  maka
kebijakan  moneter  harus  dititikberatkan  pada  upaya  untuk  memelihara  stabilitas nilai rupiah UU No.3 Tahun 2004.
Hubungan  antara  stabilitas  sistim  keuangan  dan  stabilitas  moneter  ini  dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
2.1.1.4   Indikator Variabel Moneter a.