2.4. Sebagai Pusat Pemerintahan Daerah
Pada sebuah pemerintahan daerah pastinya ada ibukota yang menjadi pusat pemerintahannya. Dan disini kota Kabanjahe adalah Ibukota dari Kabupaten Karo.
Kabanjahe merupakan pusat pemerintahan dari Kabupaten Karo. Di kota Kabanjahe juga adalah tempat bernaung atau berkantornya Bupati, karena Bupati adalah kepala
pemerintahan dari Daerah Tingkat II. Secara otonomi sebuah Daerah Tingkat II juga mempunyai wilayah dan pembagiannya.
Secara administrasi, Kabupaten Karo terdiri dari 17 kecamatan dan 262 desakelurahan 252 desa dan 10 kelurahan
9
. Karena Pusat pemerintahan Kabupaten Karo berada di Kabanjahe, maka disini segala kegiatan administrasi dilaksanakan,
dan juga terdapat kantor-kantor Pemerintahan. Seperti kantor Bupati Karo di JL. Jamin Ginting, Kantor DPRD Karo di jalan Veteran, Kantor Kejaksaan Negeri di
jalan Jamin Ginting dan berbagai kantor pemerintahaan lainnya. Sebagai Ibukota Kabupaten, di kota ini juga tersedia pusat kesehatan yang memadai. Tiga rumah sakit
besar yaitu Rumah Sakit Umum Kabanjahe, Rumah Sakit Ester dan Rumah Sakit Flora serta rumah sakit Lainnya.
2.5. Agama
Beribadah merupakan suatu kebutuhan rohani bagi setiap umat yang beragama. Penduduk Kabanjahe mayoritas adalah suku Karo lebih kurang 90.
Selain itu didiami sejumlah suku-suku pendatang seperti Batak Toba, Simalungun,
9
Kabupaten Karo dalam angka tahun 2003
Universitas Sumatera Utara
Jawa, Tionghoa, tetapi mereka semua saling berhubungan baik. Perbedaan ini juga ada dalam bidang Agama. Keadaan rukun beragama di Kabanjahe dipelihara dengan
baik, karena masyarakat tidak mempermasalahkan perbedaan Agama dalam pergaulan dan saling menghormati.
Agama sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bertanah air. Indonesia dikenal memiliki banyak macam agama. Antara lain agama
Islam, agama Kristen Protestan, agama Kristen Khatolik, agama Budha, dan agama Hindu ditambah dengan satu kepercayaan yang diakui yaitu Konghuchu. Setiap
warga negara berhak dan wajib memeluk salah satu agama yang diakui tersebut. Hal itu juga tertuang dalam dasar negara yaitu Pancasila dan UUD 1945.
Selain agama-agama yang kita kenal dan diakui di Indonesia masih ada penduduk yang mempunyai aliran kepercayaan yang lain. Seperti misalnya penganut
kepercayaan asli masyarakat Karo yaitu Agama Pemena atau Agama Perbegu
9
. Biasanya yang masih menganut agama ini adalah orang- orang tua yang juga tinggal
didaerah pedalaman atau pelosok. Diketahui bahwa agama yang paling dominan di kota Kabanjahe sampai pada
tahun 2004 adalah Kristen Protestan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya gereja bagi kaum Kristen Protestan disana. Hal ini juga di dorong oleh banyaknya penganut
agama Kristen Protestan disana yang dikenal dengan sebuah ikatan kegerejaan yang cukup besar hingga menyeluruh ke seluruh bagian dari Kabupaten Karo yaitu Gereja
Batak Karo Protestan GBKP.
9
Agama Pemena atau Perbegu adalah Sebuah kepercayaan yang sudah lama dan bertradisi dari nenek moyang pada sebuah hal gaib yang di anggap dapat membawa berkah oleh masyarakat
Karo
Universitas Sumatera Utara
Gereja GBKP tersebut banyak mempunyai kesamaan dengan gereja pada suku Batak Toba HKBP di daerah Tapanuli atau Toba. Dimana mayoritas
pengikutnya adalah masyarakat setempat dengan suku yang dominan atau yang paling banyak. Bahkan gereja-gereja HKBP maupun GBKP juga mempunyai
berbagai cabang di sejumlah daerah di Indonesia. Selain dari agama Kristen Protestan yang dominan di kota Kabanjahe, agama
Islam juga mempunyai penganut yang cukup besar pula. Hal ini juga ditunjukkan dengan makin banyaknya jumlah masjid dan penganut agama Islam didaerah ini.
Berikut ini dapat dilihat jumlah penduduk di kecamatan Kabanjahe yang dibagi berdasarkan penganut agamanya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.5 Keadaan penduduk di kecamatan Kabanjahe menurut Agama. No. DesaKelurahan Islam Katolik Kristen
lainnya Hindu
Budha Lainnya Jumlah
1. Lau Simomo
180 222
223 -
- 625
2. Kandibata 704
577 693
- -
1974 3. Kacaribu
247 304
721 -
- 1272
4. Lau Cimba
2705 2469 3645
- -
8849 5. Padang
Mas 3655
421 4072
82 289
8519 6. Gung
Leto 1762
606 1956
70 87
4601 7. Gung
Negeri 3530
2707 3288 -
55 8770
8. Samura 413
392 764
- -
1569 9. Ketaren
1947 786
1689 -
- 4422
10. Kampung Dalam
2167 1428
3331 17
19 6962
11. Rumah Kabanjahe
94 236
1283 -
- 1613
12. Kaban 6
11 976
- -
993 13. Sumber
Mufakat 244
326 1479
- -
2149 JUMLAH 17654 10485 23620 169 450 52318
Sumber: Kecamatan Kabanjahe Dalam Angka Tahun 2004
Universitas Sumatera Utara
BAB III SEJARAH BERDIRINYA UNIVERSITAS KARO
3.1. Latar Belakang Berdirinya Universitas Karo