Metode Penelitian Universitas Karo Dan Pengaruhnya Terhadap Masyarakat Di Kabanjahe (1986-2004)

Adapun buku lain yang mendukung perantara lain buku penelitian ini antara lain Buku Sejarah Pendidikan Daerah Sumatra Utara 1981 yang diterbitkan oleh Departeman Pendidikan dan Kebudayaan; proses inventarisasi dan dokumentasi kebudayaan daerah membahas perkembangan pendidikan di Sumatra Utara secara garis besar diawali dari pendidikan tradisional yang dipengaruhi agama Hindu dan Budha serta pengaruh agama Islam. Pendidikan berlanjut setelah kedatangan bangsa barat dan misi penyebaran agama Kristen serta Trias Politiknya pada abad-20. Pendidikan pada masa ini dikenal dengan pendidikan barat. Setelah itu beralih kependidikan pada masa Jepang dan Indonesia merdeka, dimana pendidikan sudah dikembangkan pihak pemerintah dan juga pihak swastaasing.

1.5. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu hal penting dan yang tak terpisahkan dari suatu petunjuk teknis. Metode penelitian sejarah lazim juga disebut metode sejarah. Metode sejarah adalah suatu proses yang benar berupa aturan-aturan yang dirancang untuk membantu dengan efektif dalam mendapatkan kebenaran suatu sejarah 5 . Metode sejarah bertujuan untuk memastikan dan menganalisis serta mengungkapkan kembali fakta fakta masa lampau. Sejumlah sistematika penulisan yang terangkum didalam metode sejarah sangat membantu setiap penelitian didalam merekonstruksi kejadian pada masa lampau. Adapun beberapa tahapan yang lazim dilakukan dalam metode sejarah adalah sebagai berikut: 5 Gotschalk, Louis, Mengerti Sejarah, Terjemahan Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI Press, 1985, Hal 143 Universitas Sumatera Utara Tahapan pertama yang dilakukan adalah Heuristik yaitu pengumpulan data atau sumber melalui studi kepustakaan library research, pengamatan observasi lapangan, ataupun studi wawancara yang mana bertujuan untuk menemukan sumber- sumber yang diperlukan baik sumber primer dan sumber sekunder. Heuristik juga berarti merupakan suatu keterampilan dalam menemukan, menangani, dan memerinci bibliografi, atau mengklarifikasi dan merawat catatan 6 . Dalam hal ini, tidak ada batasan terhadap pengumpulan sumber selama sumber tersebut masih berkaitan dengan masalah yang kita teliti. Tahapan kedua yang dilakukan adalah kritik sumber yaitu usaha yang dilakukan peneliti untuk menyeleksi sumber atau bahan yang dikumpulkan, sehingga akan dihasilkan suatu nilai kebenaran dan keaslian sumber. Dengan kata lain sumber atau data-data akan objektif. Kritik sumber ini dibedakan jadi dua yaitu kritik internal yang menelaah dan menyeleksi kebenaran isi atau fakta baik yang bersifat tulisan buku, artikel dan arsip maupun lisan wawancara. Kritik eksternal yang dilakukan dengan cara pengujian untuk menentukan keaslian sumber baik dari buku maupun wawancara narasumber. Hal ini dilakukan demi menjaga keobjektifan suatu data. Tahapan ketiga yang dilakukan adalah Interpretasi, yaitu suatu tahap peneliti dalam hal menafsir atau menganalisis suatu sumber atau yang ditemukan. Hal ini dilakukan untuk berupaya menghilangkan kesubjektifitasan data, walaupun sebenarnya hal ini tidak dapat di hilangkan secara total. Interpretasi ini diharapkan dapat menjadi data sementara sebelum peneliti menuangkannya dalam penulisan. 6 Hugiono, dan Purwantara, Pengantar Ilmu Sejarah, Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 1992 hal 25 Universitas Sumatera Utara

1.6. Jadwal Penelitian