Hasil Musyawarah Faktor Pendukung Berdirinya Universitas Karo

3.2. Faktor Pendukung Berdirinya Universitas Karo

Didalam mendirikan sebuah instansi baik yang negeri maupun swasta, hendaknya perlu mamperhatikan faktor-faktor yang juga akan berpengaruh dalam pengerjaanya. Begitu pula halnya dalam pendirian sebuah instansi pendidikan seperti perguruan tinggiuniversitas. Tidak akan berhasil sebuah pendirian tersebut jika tidak diketahui apa saja faktor pendukung maupun faktor penghambatnya. Dalam ha ini akan coba di jelaskan beberapa faktor pendukung dari berdirinya Universitas Karo di Kabanjahe. Dan faktor pendukung disini maksudnya adalah hal- hal apa saja yang membantu bahkan hal utama dalam latar belakang berdirinya universitas karo. Adapun beberapa faktor pendukung tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

3.2.1. Hasil Musyawarah

Adapun musyawarah disini maksudnya adalah melakukan perkumpulan dan memutuskan untuk mencapai suatu tujuan mufakat musyawarah juga dengan diselingi kegiatan diskusi. Inilah salah satu faktor pendorong berdirinya Universitas Karo di Kabanjahe. Dan salah satu hasil penting dari musyawarah yang dilakukan pada tanggal 1 sampai 3 oktober 1985 di Kabanjahe adalah adanya suatu rumusan tentang perlunya perguruan tinggi yang lahir dan berdiri di tengah-tengah kota Kabanjahe itu sendiri. Musyawarah tersebut dihadiri oleh para tokoh masyarakat, pejabat dan pimpinan pemerintahan Kabupaten Karo pada saat itu. Musyawarah mufakat dalam usaha membangun pendidikan perguruan tinggi di Tanah Karo Kabanjahe adalah salah satu dari tiga butir penting yang dibuat oleh para peserta musyawarah tersebut. Dan inti dari musyawarah tersebut adalah Universitas Sumatera Utara musyawarah mufakat untuk pembangunan Daerah Kabupaten Karo. Catatan mengenai musyawarah dan ketiga hasilnya tersebut antara lain : 1. Musyawarah Mufakat Pembangunan Desa MMP-D adalah salah satu program dari Bupati Tingkat II Karo, dan MMP-D yang pertama dilaksanakan di Kabupaten Karo adalah Musyawarah Mufakat Pembangunan tanggal 1-3 Oktober 1985 dengan peserta Muspida Dati II Karo, DPRD Tingkat II Karo, dan anggota pemerintahan Daerah 49 Orang. 2. Adapun musyawarah mufakat pembangunan tersebut terlaksana dengan fasilitator dari Universitas Sumatera Utara yaitu oleh tim Lembaga Pengabdian pada masyarakat USU. Terdiri dari Drs. S.S. Brahmana, Hj. Rehngena Purba,S.H dan teman-temannya dengan pembukaannya dilaksanakan langsung oleh Rektor USU : Prof. Dr. A.P. Parlindungan , S.H. 3. Hasil Musyawarah Mufakat Pembangunan tersebut tertuang dalam perumusan: Strategi dan Pembangunan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Karo yang berisikan tentang “ Idaman - Hambatan Dasar - Usul - Taktik - Pelaksanaan.”. Dalam rumusan tersebut dalam “ Idaman” tercantum salah satu kata “Idaman” adalah keberadaan Perguruan Tinggi di Tanah Karo 12 Setelah Musyawarah Mufakat Pembangunan tersebut, terjadi beberapa kali pertemuan, diskusi, antara Bupati Dati II Karo dengan para Alumni SMA Negeri 12 Meneth Ginting, Idaman dan Harapan Masyarakat Desa Kabupaten Karo, Medan: USU Press, 1990 Universitas Sumatera Utara Kabanjahe secara terpisah- pisah maupun secara bersamaan untuk membicarakan reuni SMA Negeri Kabanjahe dan juga membicarakan mengenai perguruan tinggi di Tanah Karo. Beberapa orang diantara alumni SMA Negeri Kabanjahe yang sering mengadakan diskusi tersebut adalah : - Kolonel Peringeten Ginting Komandan Resimen Kawal Samudra Bukit Barisan. - Dr. Ngarap Dat Tarigan Dokter di RSU Kabanjahe dan pimpinan RS Esther Kabanjahe - Kitab Sembiring, S. H. Dosen IKIP Medan - Ir. Musa Sembiring, MS. Dosen USU dan juga Staff Kopertis Wilayah – I. - Ir. Sehat Keloko Kepala P. U. Dati II Medan - Drs. S. S. Berahmana Dosen USU Medan - Terangate Purba Wiraswasta di Kabanjahe. - Beberapa orang alumni SMA Negeri Kabanjahe yang jadi staff Bupati Dati II Karo. Universitas Sumatera Utara Pembicaraan dan diskusi mengenai perguruan tinggi di tanah karo bukan saja antara alumni SMA Negeri Kabanjahe dengan Bupati Karo, tetapi juga dengan tokoh masyarakat antara lain dengan : - Let. Kol.Purn Kursi Singarimbun Ketua DPRD Dati II Karo. - Mulia Tarigan seorang tokoh masyarakat dan pengusaha dari Jakarta. - Ir. Derom Bangun pernah menjabat Ketua Persatuan Insinyur Indonesia PII Sumatra Utara, Pengurus Kamar Dagang Indonesia KADIN tingkat I Sumatra Utara, dan seorang pengusaha. - Kolonel Drs. Kombar Sinulingga Anggota DPRD Tingkat I Sumatra Utara. Diskusi pendirian perguruan tinggi di Tanah Karo terlaksana secara sederhana yang dilaksanakan oleh Alumni SMA Negeri Kabanjahe tanggal 7 bulan januari tahun 1986. Adapun perlunya acara reuni SMA Negeri Kabanjahe dan panel diskusi dibicarakan pada tanggal 8 bulan september tahun 1985 dalam upacara pengantar tugas Bupati baru yang dilaksanakan oleh Staf Pengajar Merga Silima USU yang kebanyakan para anggotanya adalah Alumni SMA Negeri Kabanjahe dan para alumni SMA Negeri yang ada di Kabanjahe. Dalam panel diskusi tersebut yang menjadi panelis adalah : - Drs. S. S. Berahmana dosen USU dan Ketua LPPM – USU. - Dr. Ir. Naik Kaban dosen IPB Universitas Sumatera Utara - Pdt. Borong Tarigan Petugas Lembaga Swadaya Masyarakat yang aktif dan seorang pecinta lingkungan. - Ir. Meneth Ginting, M. A. D. E. Bupati Dati II Karo. Dalam diskusi ini diperoleh kesepakatan tentang perlunya mendirikan perguruan tinggi di Tanah Karo dengan alasan adanya potensi calon mahasiswa, dosen, keinginan, yang tinggi untuk memasuki perguruan tinggi. Juga disarankan akan perlunya pembentukan yayasan sebagai pembina perguruan tinggi yang akan dibentuk sekaligus sebagai penyantun administrasi. Yayasan tersebut adalah merupakan wujud nyata swadaya masyarakat. Sebagai tambahan keterangan mengenai potensi tentang calon mahasiswa dalam panel diskusi tersebut mengajukan perkiraan bahwa: Akan ada 10 dari jumlah siswa SLTA yang akan memasuki perguruan tinggi swasta yang ada di Kabupaten terdekat. Perkiraan ini untuk tahun 1986 adalah sekitar 950 orang dari Kabupaten Karo. Selain siswa SLTA lulusan dari Kabupaten Karo, diperkirakan juga bahwa lulusan SLTA dari Aceh Tenggara, lulusan SLTA dari Kabupaten Dairi dan SLTA Kabupaten Simalungun akan berminat menjadi mahasiswa, kalau perguruan tinggi didirikan di Kabanjahe Kabupaten Karo.

3.2.2. Pembentukan Yayasan