1. Apa sajakah peran lembaga dalam proses pola sosialisasi kemandirian anak
berkebutuhan khusus pada Yayasan Karya Murni? 2.
Apakah bentuk kemandirian anak berkebutuhan khusus setelah keluar dari Yayasan Karya Murni?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan peneliti adalah :
1. Untuk mengetahui peran lembaga dalam proses sosialisasi kemandirian anak
berkebutuhan khusus yang sedang terjadi pada Panti Asuhan Yayasan Karya Murni.
2. Untuk mengetahui bentuk kemandirian anak berkebutuhan khusus di Panti
Asuhan pada Yayasan Karya Murni.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Manfaat Teoritis a.
Untuk menjadi bahan pertimbangan Yayasan dalam mendidik, melatih dan memandirikan anak berkebutuhan khusus.
b. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan khususnya dalam proses
memandirikan anak berkebutuhan khusus. c.
Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian berikutnya.
Universitas Sumatra Utara
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai sumbangan pemikiran yang dapat dipakai oleh lembaga sosial
untuk menjadi bahan masukan dalam perencanaan pembangunan masyarakat pada masa mendatang.
b. Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan memberi pandangan
mengenai pola sosialisasi kemandirian yang diberikan kepada anak berkebutuhan khusus oleh yayasan yang mengasuh.
c. Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat melihat fungsi
yayasan yang ada ditengah-tengah masyarakat.
1.5 Defenisi Konsep
1. Pola adalah bentuk atau gambaran. Pengertiannya dalam penelitian adalah
bentuk dan gambaran yang dilakukan oleh pihak yayasan dalam pola sosialisasi kemandirian anak berkebutuhan khusus. Program-program yang
dilaksanakan dengan diberikannya pendidikan keterampilan dan pengetahuan dan program-program kemandirian tunanetra dalam usaha untuk
memandirikan mereka. 2.
Pola pengasuhan bentuk dan gambaran pengasuhan anak yang dilakukan oleh keluraga atau lembaga pemerintah dan swasta. Maksudnya dalam hal ini
adalah untuk melihat bagaimana pola sosialisasi anak berkebutuhan khusus terhadap kemandirian yang ada di yayasan tersebut seperti pola asuh
demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu dalam mengendalikan mereka, pola asuh otoriter adalah pola
asuh cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti, biasanya
Universitas Sumatra Utara
dibarengi dengan ancaman-ancaman, pola asuh permisif adalah memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang
cukup. http:www.sarjanaku.com201212pengertian-pola-asuh-menurut-
para-ahli.html diakses 27 November 2012 pukul 19.40 3.
Panti Asuhan Karya Murni adalah merupakan wadah atau tempat anak-anak berkebutuhan khusus untuk dilatih, dibina dan dididik untuk menemukan jati
diri setiap anak-anak tersebut. Yayasan ini merupakan yayasan yang bergerak di bidang pensejahteraan masyarakat yang dimiliki oleh satu organisasi
tertentu. 4.
Peran lembaga sosial dalam pola sosialisasi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam bidang pendidikan, pelatihan, pengajaran,
kerohanian dan lainnya agar menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa.
5. Sosialisasi adalah sebuah proses seumur hidup yang berkenaan dengan
bagaimana individu mempelajari cara-cara hidup, norma dan nilai sosial yang terdapat dalam kelompoknya agar dapat berkembang menjadi pribadi yang
dapat diterima oleh kelompoknya. 6.
Kemandirian adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan sendiri tanpa menyusahkan orang lain yang dapat melaksanakan tanggungjawabnya.
7. Anak berkebutuhan khusus tunanetra adalah sesorang yang tidak dapat
melihat jarinya sendiri dalam jarak 1 meter.
1.6 Defenisi Operasional Variabel