Sejarah Berdirinya Yayasan Karya Murni

4.1.2 Letak Dan Batas Wilayah Panti Asuhan Karya Murni

Panti asuhan Yayasan Karya Murni yang berada dijalan Karya Wisata bagian selatan Kota Medan memiliki jarak tempuh sekitar 5 km dari pusat kota. Lokasi ini berada dibagian selatan Kota Medan, atau sering disebut Medan Johor berdekatan dengan daerah Simalingkar dan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Timur : Jln. ProtokolJln. Karya Wisata Sebelah Utara : Cadika Sebelah Barat : Susteran Sebelah Selatan : TK. Ignatius Walaupun daerah ini jauh dari pusat kota, tetapi lokasi ini daerah lintas bus angkutan umum karena dilalui daerah perkotaan dan perkampungan dengan luas wilayah kurang lebih 3,5 Ha. Di daerah ini terdapat juga perumahan mewah dan sepanjang jalan terdapat toko dan cafe yang menjadikan daerah ini ramai. Panti asuhan Yayasan Karya Murni merupakan yayasan milik Katolik dan bekerjasama dengan yayasan seri amal yang bertempat di jl. Hayam Wuruk.

4.2 Sejarah Berdirinya Yayasan Karya Murni

Awal berdirinya Yayasan Karya Murni diinspirasikan oleh kisah seorang gadis kecil yang sudah berumur 13 tahun, gadis itu adalah seorang yang buta total, bernama Martha Ponikem. Gadis kecil ini ditemukan oleh serdadu Belanda di satu jalan kota Martapura Kabupaten Langkat pada tahun 1950. Karena rasa belas kasihan serdadu Belanda itu, Martha Ponikem dibawa ke Jl. Daendlesstraat Jl. Hayam Wuruk Universitas Sumatra Utara sekarang. Serdadu itu meminta agar anak itu diasuh dan dirawat oleh Suster-suster St. Yoseph. Sr. Ildefonsa yang berhati emas terhadap penderita cacat menerima Martha Ponikem dengan baik. Setelah Sr. Ildefonsa van de Watering mengasuh dan merawat Martha Ponikem dengan baik, dia mengalami kendala bagaimana usaha supaya Martha Ponikem dapat membaca dan menulis, dan hidupnya tidak tergantung selamanya pada orang lain. Dia harus mendapat pendidikan walaupun buta sebagaimana orang yang melekawas dapat menikmati pendidikan dengan baik. Pada waktu cuti ke negeri Belanda, Sr. Ildefonsa pergi ke salah satu institute khusus pendidikan anak buta di GRAVE untuk belajar huruf Braille dan metode pengajaran untuk anak buta. Secara kebetulan Suster ini bertemu dengan seorang gadis yang buta, bernama Trees Kim Lan Bong. Gadis itu berasal dari P. Bangka dan menyatakan keinginannya untuk kembali ke Indonesia. Sr. Ildefonsa sangat senang dan beliau minta izin kepada Pimpinan Kongregasi Suster St. Yosef untuk membawa Trees Bong ke Jl. Hayam Wuruk Medan – Indonesia. Mereka tiba di pelabuhan Belawan pada tanggal 15 Agustus 1950, tepat pada hari raya St. Perawan Maria diangkat ke surga. Trees Bong menjadi guru yang pertama untuk mengajar anak buta, yaitu Martha Ponikem. Begitulah Tress Bong pada awalnya mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan situasi dan lingkungan, juga dalam bahasa. Namun semua itu dia jalani dengan penuh perjuangan dan kerja keras demi mengemban tugas mulia ini. Orang Universitas Sumatra Utara buta mengajari yang buta. Unik, namun disitulah komunikasi dan kontak batin terjalin. Tidak berapa lama lagi datang dua orang lagi anak buta yaitu: Agustina Hallatu 7 dan Cesilia Pardede 21. Tahun 1953, datang lagi Leo Siregar dan Saulina Oda Sijabat. Karena jumlah anak buta semakin bertambah, maka perlu dibentuk satu badan khusus yang mengelola pendidikan anak buta. Badan itu namanya “Sint Oda Stichting” yang diaktekan pada Notaris tanggal 26 Agustus 1953 dengan nomor akte 56. Pendidikan khusus untuk anak buta disebut SLB-A Sekolah Luar Biasa bagian A dan sekarang disebut ABK Anak Berkebutuhan Khusus. 4.2.1 Motto, Visi dan Misi Yayasan Karya Murni Motto : Venerate Vitam = Hormatilah Kehidupan Dilihat dari motto diatas, hal ini menunjukkan bahwa Yayasan Karya Murni mengajak dan mengingatkan manusia untuk menghormati atau mensyukuri kehidupan yang telah Tuhan berikan. Visi : Terwujudnya penghargaan dan pemberdayaan agar mereka yang dilayani mengalami kasih, dapat mandiri dan menemukan makna hidup sebagai citra allah. Dilihat dari visi diatas, hal ini menunjukkan bahwa Yayasan Karya Murni ingin menciptakan manusia yang mandiri walaupun mempunyai keterbatasan dalam diri mereka. Misi : 1. Melaksanakan proses pendidikan yang berkualitas Universitas Sumatra Utara 2. Menumbuh-kembangkan kemampuanpotensi Peserta Didik yang berorientasi pada pengetahuan, iman dan ketrampilan hidup 3. Menjadikan unit kegiatan sebagai komunitas persaudaraan yang saling menghargai dan mengasihi 4. Meningkatkan keahlian dan ketrampilan Sumber Daya Manusia melalui pelatihan, seminar dan magang 5. Menghargai dan memelihara lingkungan hidup 6. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Dilihatdari misi yang telah disebutkan diatas, Yayasan Karya Murni tidak hanya memandirikan anak berkebutuhan khusus tetapi juga mengajari mereka untuk saling mengasihi sesama manusia dan memlihara lingkungan. Ciri Khas: Pro Life = Berpihak Pada Kehidupan Empowering = Pemberdayaan Compassion = Bela Rasa Honesty = Kejujuran Trust = Kepercayaan Yayasan Karya Murni sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang sosial dan kemanusiaan dengan Moto VENERATE VITAM berupaya memegang teguh prinsip, bahwa hidup mesti dihormati, tanpa memandang asal usul atau keadaan fisik secara lahiriah.Anak-anak Tuhan yang lahir sebagai orang cacat tunanetra dan tunarungu Universitas Sumatra Utara yang berada di Karya Murni dididik, dibesarkan, diberdayakan, dan dimungkinkan untuk mandiri dan menemukan jati dirinya. Bukan karena belas kasihan semata, tetapi karena mereka adalah Citra Allah yang sederajat dengan orang lain. Mereka punya hak untuk mewujudkan jati dirinya melalui pemberdayaan, dan dalam hal itu mereka mesti ikut dalam proses pemberdayaan itu. Yayasan Karya Murni yakin, hanya dengan menghormati hidup, proses pemberdayaan dapat dilakukan dengan benar dan berbuah. Penyandang cacat berkebutuhan khusus sering dipandang dan diperlakukan sebagai warga masyarakat kelas dua yang tidak produktif; manusia tidak sehat dan beban bagi masyarakat. Pada hal bila mereka dilatih dengan tepat dan pelatihan itu diberikan sedini mungkin mereka dapat berkembang menjadi manusia dewasa yang mandiri dan berguna bagi masyarakat. Yayasan Karya Murni yakin, tidak ada pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan. Pekerjaan apa saja yang hendak dilakukan dalam rangka memberdayakan semua anak bangsa prinsip pertama dan utama adalah Venerate Vitam = Hormatilah Kehidupan. Anak-anak tunanetra dan tunarungu juga dapat belajar sebagaimana anak normal di sekolah Regular. Tentu saja cara belajar mereka sangat berbeda. Anak tunanetra menggunakan alat pembelajaran yang sangat spesifik dan cukup mahal seperti: reglet, alat tulis paku, reken plang untuk pelajaran matematika dan alat peraga Universitas Sumatra Utara lainnya, sedangkan anak tunarungu menggunakan Alat Bantu Dengar FM System digital dan dengan itu mereka dimudahkan untuk dapat belajar dengan baik. Yayasan Karya Murni dan mitra kerjanya serta para pendidik tidak henti- hentinya berpikir dan berupaya bagaimana membangkitkan, menumbuhkan dan mengembangkan potensibakat dalam diri anak tunanetra dan tunarungu. Karena itu mereka dibekali dengan berbagai pelatihan dengan maksud dan tujuan agar mereka kelak mampu menuju masa depan yang layak dan mandiri di masyarakat Pelatihan tersebut meliputi bidang: 1. Musik piano, organ, suling, gitar, band, keybord 2. Olah Vokal solo, duet, vocal group dan paduan suara 3. Masage Panti Pijat 4. Konveksi jahit-menjahit, sulaman, bordir, sablon, meronce 5. Pertukangan meuble seperti: lemari, kursi, meja tempat tidur, bangku gereja dan bangku sekolah 6. Membuat bermacam-macam bentuk lilin dengan berbagai kreasi: lilin paskah, lilin devosi, lilin ulang tahun, lilin pernikahan, lilin natal dll. 7. Salon menggunting rambut dengan berbagai mode, mencat rambut perawatan rambut dan kulit kepala dll 8. Computer: mengetik braille, awas dan anak tuna rungun kelak diharapkan menjadi desainer 9. Belajar internet Universitas Sumatra Utara 10. BPBI = Bina Persepsi Bunyi dan Irama latihan mendengar. Yayasan Karya Murni mengelola lima unit pelayanan, yaitu : 1. Panti asuhan yang terdiri dari anak-anak cacat netra, cacat rugu, yatim piatu 2. Pendidikan untuk anak tunanetra SLBA Tingkat SD dan SLTP 3. Pendidikan untuk anak tunarungu SLBB Tingkat SD 4. Panti Pijat Jamin lapangan kerja bagi anak yang sudah menyelesaikan kursus masage 5. Poliklinik yang dikhususkan untuk anak-anak panti asuhan dan juga masyarakat sekitar Dari lima unit pelayanan yang dikelola Yayasan Karya Murni salah satunya adalah Panti Asuhan Karya Murni yang berada di Jln. Karya wisata, Kecamatan Medan Johor yang menampung anak tunanetra untuk terwujudnya keyakinan diri para tunanetra akan kemandirian dan harkat manusia yang sama dengan sesamanya ditengah masyarakat melalui pemberdayaan berlandaskan ajaran dan moral katolik seperti visi panti asuhan tersebut.

4.2.2 Motto, Visi dan Misi Panti Asuhan Yayasan Karya Murni

Motto : Venerate Vitam = Hormatilah Kehidupan Dilihat dari motto diatas, hal ini menunjukkan bahwa Yayasan Karya Murni mengajak dan mengingatkan manusia untuk menghormati atau mensyukuri kehidupan yang telah Tuhan berikan. Universitas Sumatra Utara Visi: Terwujudnya keyakinan diri para tunanetra akan kemandirian dan harkat manusia yang sama dengan sesamanya ditengah masyarakat melalui pemberdayaan berlandaskan ajaran dan moral katolik. Dilihat dari visi diatas, hal ini menunjukkan bahwa Yayasan Karya Murni ingin menciptakan para tunanetra yang mandiri walaupun mempunyai keterbatasan dalam diri mereka melaui pelatiahan dan pengajaran yang diberikan sesuai ajaran dan moral katolik karena panti asuhan berada dibawah naungan katolik. Misi : 1. Memberdayakan para tunanetra agar mampu potensi yang ada dalam diri mereka 2. Mengadakan pelatihan untuk mengembangkan bakat atau minat dan ketrampilan yang ada dalam diri anak tunanetra 3. Menyediakan komunitas terpadu dan sarana prasarana selama mereka berada di panti 4. Menyelenggarakan pembinaan dan pengajaran sesuai dengan perkembangan fisik dan kejiwaan. 5. Melanjutkan pendidikan sampai keperguruan tinggi. 6. Mengupayakan tenaga pengasuh dan pembina yang profesional. 7. Meningkatkan kehidupan rohani melalui pembinaan iman, pendidikan agama dan retreat. Universitas Sumatra Utara 8. Menjalin relasi yang baik dengan pemerintah, masyarakat, dan berbagai instansi. Dilihat dari misi yang telah disebutkan diatas, panti asuhan tidak hanya memandirikan tunanetra tetapi juga memberikan sarana dan prasarana dalam bidang pendidikan dan peatihan serta meningkatkan kehidupan rohani melalui pembinaan iman, pendidikan agama dan retreat yang diadakan dan memelihara lingkungan hidup.

4.2.3 Struktur Panti Asuhan Karya Murni

Panti asuhan karya murni mempunyai struktur organisasi yang jelas dan mempunyai tugas masing-masing anggota sesuai dengan jabatan atau kedudukan yang dipegangnya. Struktur organisasi yang ada dibuat untuk mempermudah mengkordinir anak tunanetra yang berada di panti asuhan tersebut dan untuk melihat peran panti asuhan untuk memandirikan anak tunanetra. Struktur yang ada membuat anggota yang bekerja dipanti asuhan mengetahui tugas dan bisa melaksanakan perannya untu memberikan pola sosialisasi seperti apa yang harus diberikan kepada anak tunanetra untuk mendukung kemandirian anak tunanetra. Universitas Sumatra Utara Bagan 1 Struktur Panti Asuhan Karya Murni Pengurus Yayasan Karya Murni Cleaning Service Konsumsi UEP Olahraga Kesenian Pendidikan Kerohanian Personalia Pimpinan Panti Asuhan Sekretaris Usaha Panti Kebun Pertukangan Sablon Konveksi Massage Olah Vokal Universitas Sumatra Utara

4.2.4 Pembagian Tugas Job Description

1. Pimpinan Panti a. Mengkordinir pegawai atau pekerja yang dipanti asuhan. b. Mengkordinir program tahunan panti. c. Bertanggungjawab atas anak tunanetra yang ada dipanti. d. Bertanggungjawab atas kebutuhan anak tunanetra yang ada di panti. e. Menjalin kerjasama dengan pemerintah dan instansi lain. 2. Suster Unit a. Bertanggungjawab atas kebutuhan unit masing-masing. b. Membantu memperhatikan anak tunanetra di unit masing- masing. c. Mengatur kelengkapan anak-anak untuk pendidikan maupun keperluan sehari-hari. d. Mengkordinir kehidupan anak-anak di luar jam sekolah. e. Memotivasi anak-anak untuk dapat mengurus diri sendiri setiap hari. 3. Pegawai a. Membimbing dan memotifasi anak-anak untuk belajar di luar jam sekolah. b. Memandikan anak tunanetra yang berada diunit kecil unit anak-anak. Universitas Sumatra Utara c. Memperhatikan anak tunanetra apabila suster unit tidak ada di unit. d. Mengasuh anak tunanetra di unit masing-masing. e. Menata taman yang ada dipanti bagi pegawai kebun. f. Mengantar dan menjemput anak tunanetra apabila ada kegiatan diluar panti asuhan bagi supir panti asuhan. g. Mempersiapkan makanan anak tunanetra bagi pegawai dapur. h. Menjahit pakaian anak tunanetra bagi pegawai jahit.

4.2.5 Sumber Dana

Karya Murni sesuai namanya memang sebuah karya yang betul-betul murni menolong mereka yang miskin dan menderita. Anak-anak tunanetra di panti ini sebagian besar berasal dari keluarga-kelaurga miskin didesa-desa di pelosok Sumatera Utara, bahkan banyak diantaranya berasal dari Pulau Nias. Tak heran kalau hampir di sepanjang usia mereka ini satupun keluarga yang datang untuk menjenguk ataupun menanyakan kabar tentang keadaan anak-anak ini. semua seakan tak peduli lagi. Bagaimana mungkin membebankan biaya anak-anak pada mereka sedang untuk bisa datang melepas rindu saja sudah tidak. Memasuki era tahun 75, para donatur mulai melirik, badan-badan sosial baik dalam maupun luar negeri mulai mengulurkan tangan memberikan bantuan. Karya munri juga sangat berterima kasih kepada dinas sosial, Yayasan Darmais, Kelompok Veteran Tentara Belanda yang masih memperhatikan Karya Murni. Universitas Sumatra Utara Keterangan diatas menujukkan bahwa panti asuhan memang yayasan seri amal yang menolong orang yang ekonomi lemah dan tidak ada perlakuan khusus terhadap anak yang mampu dan kurang mampu yang berada dipanti asuhan.

4.2.6 Profil Panti Asuhan Karya Murni

Nama Panti : Panti Asuhan Cacat Karya Murni Berdiri : 26 Agustus 1953 No. Akte Notaris Panti : No.9. 23 Januari 2008 No. Pendaftaran Pada Dinas Sosial : No.4601003IX200824 September 2008 Alamat : Jl. Karya Wisata No.6, Medan 20144 Telepon : 061-7863987, 77866475 Email : karyamurni_mdn2yahoo.co.id

4.2.7 Pengurus Yayasan Karya Murni

Ketua : Sr.Reynelda Gultom Wakil Ketua : Dra. Siti Nurbaya Sekretaris :Sr.Aurelia Sarumaha Bendahara : Sr. Felisiana Purba Anggota : Sartono Simbolon, SH Universitas Sumatra Utara

4.2.8 Sarana dan Failitas di Panti Asuhan Yayasan Karya Murni

Panti asuhan Yayasan Karya Murni yang beralamat di Jl. Karya Wisata No.6 Kecamatan Medan Johor ini memiliki sarana dan fasilitas yang bisa digunakan oleh anak tunanetra yang tinggal di panti asuhan. Adapun sarana dan fasilitasnya adalah sebagai berikut: Tabel 1 Sarana dan prasana yang ada dipanti asuhan No Sarana dan Fasilitas Banyaknya 1 Asrama 5 2 Ruang Makan 1 3 Dapur 1 4 Kamar Mandi 10 5 Kantor 1 6 Susteran 1 7 Aula 1 8 Gudang 1 9 Kapel 1 Sumber : Data Primer Tahun 2013 Dengan adanya sarana dan fasilitas yang disediakan oleh panti asuhan dapat digunakan dengan baik oleh anak tunanetra dan membantu untuk perkembangan kemandirian anak tunanetra karena dengan adanya sarana dan fasilitas yang ada anak tunanetra dapat melakukan kegiatan sehari-hari dan bisa melakukan orientasi mobilisasi dipanti asuhan tersebut. Universitas Sumatra Utara

4.2.9 Keadaan Anak Tunanetra

Keadaan anak tunanetra yang ada dipanti asuhan sebanyak 45 orang dan mereka semua dibagi kedalam 5 unit yang masing-masing unit ada suster pengasuh dan pengasuh untuk mengawasi anak tunanetra dan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2 Keadaan Anak Tunanetra Sumber: Data Primer Tahun 2013

4.2.10 Program Pengasuhan Pada Anak Tunanetra

Sistem pengasuhan yan diberikan kepada anak tunanetra adalah disetiap unit ada satu suster yang mengawasi dan memperhatikan perkembangan anak tunanetra dan satu orang pengasuh untuk anak kecil. Hal ini dilakukan agar tiap-tiap pengasuh dapat fokus mengkoordinir dan mengasuh anak tunanetra yang menjadi anggotannya. Asrama yang diberikan oleh yayasan kepada anak tunanetra berbentuk rumah di mana pengelolaanya diberikan sepenuhnya kepada anak tunanetra yang ada di dalamnya yang di dampingi oleh suster dan pengasuh. Jenis Kelamin Umur Jumlah 05-15 16-25 26-35 36-45 46-55 55-65 Laki-Laki 09 11 1 1 22 Perempuan 11 11 1 23 Jumlah 20 22 1 1 1 45 Universitas Sumatra Utara Jadwal kegiatan yang ada di asrama diatur dan ditetapkan oleh panti asuhan. Adapun jadwal kegiatan yang ada di panti asuhan adalah sebagai berikut: 1. Belajar di sekolah bagi anak-anak yang masih dalam usia sekolah dan belajar malam bagi seluruh anak usia sekolah. 2. Beribadahkebaktian. 3. Membersihkan asrama masing-masing. 4. Membersihkan ruang makan dan peralatan dapur umum. 5. Merapikan tempat tidur dan menata barang-barang perlengkapan pribadi. 6. Memenuhi undangan atas persetujuan ketua panti asuhan 7. Menerima kunjungan pribadi. 8. Mencuci dan menyetrika pakaian sendiri. 9. Menyambut tamu panti asuhan. Jadwal kegiatan setiap hari yang harus dilakukan oleh anak tunanetra dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3 Kegiatan Setiap Hari Anak Tunanetra Kegiatan Pukul Bangun Pagi dan doa 04.30 Kerja 04.30-05.30 Mandi 05.30-05.40 Makan 05.40-06.55 Sekolah 06.55 Makan Siang 13.30 Membersihkan Unit 13.30-15.15 Istirahat 15.15 Mandi Sore 17.00 Makan Malam 18.00 Belajar 18.30-20.30 Universitas Sumatra Utara Rekreasi 20.30-21.30 Doa 21.30-21.35 Tidur 21.35 Sumber : Data Primer Tahun 2013 Setiap hari anak tunanetra yang berada dipanti asuhan wajib mengikuti kegiatan yang telah ditetapkan. Jadwal yang telah ditetapkan terlebih dahulu harus disetujui ketua panti asuhan dan setelah itu ditetapkan dimasing-masing unit. Setiap harinya kegiatan diatas ada jadwal yang bertambah seperti setiap hari senin dan jumat ada latihan vokal, kamis dan sabtu ada latihan musik, dan minggu beribadah. Kegiatan yang dijadwalkan setiap harinya berguna untuk memandirikan anak tunanetra. Dalam hal ini,agar anak tunanetra terlatih dan terbiasa ketika keluar dari pantiasuhan. Dengan demikian, mereka bisa melakukan kegiatan setiap harinya seperti anak awas.

4.2.8 Fungsi Orientasi Dan Mobilitas Bagi Anak Tunanetra

Kebutuhan bergerak bagi setiap mahluk hidup merupakan bagian yang esensial, karena dengan bergerak mahluk hidup dapat melakukan berbagia jenis kegiatan ataupun aktivitas khususnya manusia yang dapat melakukan banyak hal. Bagi anak normal penglihatan, kebutuhan untuk bergerak mobilitas barangkali tidak banyak persoalan lain halnya dengan anak tunanetra, hilangnya fungsi persepsi visul sabagai alat orientasi menyebabkan kemampuan untuk melakukan mobilitas dilingkungannya menjadi terhambat. Kesempatan untuk melakukan eksplorasi juga terbatas. Sempitnya kebebasan yang dimiliki anak tunanetra tak jarang mereka cenderung bersikap pasif, enggan untuk bergerak dan kontak dengan lingkunagn. Untuk melakukan orientasi dan mobilitas terhadap lingkungannya anak tunanetra Universitas Sumatra Utara memerlukan latihan yang serius, teratur, tekun dan berani untuk memfungsikan organ tubuh yang lainnya yang dapat membantu mereka. Kualitas kemampuan orientasi dan mobilitas anak tunanetra menurut Lowenveld, ternyata sangat dipengaruhi oleh locomotion dan orientasi mental. Locomotion dapat diartikan sebagai gerakan organisme dari suatu tempat ke tempat lain atas usaha organisme itu sendiri, sedangkan orientasi mental dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk mengenali lingkungan sekitarnya serta hubungan dirinya dengan sekitarnya. Moerdiani, 1987 Anak tunanetra yang berada di panti asuhan juga mendapatkan pembelajaran mengenai orientasi mobilisasi melalui pendidikan formal dan setiap harinya mereka lakukan dipanti asuhan.

4.3 Penyajian Data