Dalam teori fungsionalisme struktural, masyarakat dipandang sebagai suatu sistem sosial yang terdiri dari atas bagian-bagian atau elemen yang saling berkaitan,
dan saling menyatu dalam keseimbanganequalibirium. Demikian pula institusi yang terdapat dimasyarakat, karena masyarakat dilihat pada kondidsi dinamika dalam
keseimbangan. Masyarakat senatiasa berada dalam keadaan berubah-ubah secara berangsunr-angsur. Perubahan yang terjdai pada suatu bagian, juga akan membawa
perubahan terhadap bagian lainnya. Asumsi dasarnya adalah bahwa setiap struktur dalam sistem sosial fungsional terhadap yang lain.Ritzer,2002 : 21-25
2.2 Lembaga Sosial
Lembaga sosial selalu melekat pada setiap masyarakat. Hal ini disebabkan karena setiap masyarakat pasti memiliki kebutuhan-kebutuhan pokok yang apabila
dikelompokkan, maka akan terhimpun menjadi lembaga sosial. Basrowi, 2005:94. Mansyurudin dalam Soejono Soekanto 2003:120 mengemukakan pengertian
lembaga sosial adalah himpunan kaidah segala tingkatan yang berkisar pada kebutuhan pokok manusia. Ia juga mengemukakan lembaga sosial memiliki fungsi-
fungsi tertentu yakni sebagai berikut : 1.
Memberi pedoman kepada warga masyarakat bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap mengahadapi masalah-masalah dalam
masyarakat terutama yang menyangkut kebutuhan pokok. 2.
Untuk menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan.
Universitas Sumatra Utara
3. Memberi pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem
pengendalian sosial social control. Dari pengertian diatas lembaga sosial mempunyai tujuan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat, baik lembaga agama, politik, ekonomi, pendidikan mempunyai nilai-nilai atau norma-norma yang merupakan aturan dan pedoman
tingkah laku yang mengatur kegiatan-kegiatan masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu. Dimana norma dan nilai tersebut merupakan pola-pola perilaku yang harus
dituruti dan dilaksanakan. Lembaga sosial dalam penelitian ini juga memiliki peranan untuk memandirikan
anak berkebutuhan khusus. Peran merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan. Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya, maka dia sudah menjalankan suatu peran. Peran tersebut mengatur perilaku seseorang berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
Peranan menunjukkan bahwa masyarakat adalah sebuah lakon yang bagian pementasannya pada anggota-anggota masyarakat. Lakon inilah yang disebut fungsi
atau tugas masyarakat. Secara garis besar lembaga sosial dapat diklasifikasikan ke dalam dua cara yaitu :
1. Secara tidak terencana artinya lembaga sosial lahir secara bertahap dalam
praktek kehidupan masyarakat. Hal ini biasanya terjadi ketika manusia dihadapkan pada masalah-masalah yang berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan hidupnya.
Universitas Sumatra Utara
2. Secara terencana artinya lembaga sosial muncul melalui suatu perencanaan
yang matang oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang.
Dengan demikian lembaga sosial tidak hanya bisa berdiri begitu saja tetapi berdiri untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya demi terwujudnya tujuan yang
akan dicapai lembaga tersebut dan lembaga soisal juga mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Terdiri dari seperangkat organisasi daripada pemikiran-pemikiran dan pola–
pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas manusia. 2.
Relatif mempunyai tingkat kekekalan tertentu. 3.
Mempunyai tujuan yang dicapai atau diwujudkan. 4.
Merupakan alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. 5.
Lembaga sosial pada umumnya dilakukan dalam bentuk lambang-lambang. 6.
Mempunyai dokumen tertulis maupun tidak Narwoko, 2004:220 Terkait dengan penjelasan diatas Panti Asuhan Yayasan Karya Murni juga
mempunyai tujuan yang dicapai atau diwujudkan untuk memandirikan anak berkebutuhan khusus dengan visi: terwujudnya penghargaan dan pemberdayaan agar
mereka yang dilayani mengalami kasih, dapat mandiri dan menemukan makna hidup sebagai citra Allah dan dengan motto: “Venerate Vitam“ yang artinya hormatilah
kehidupan. Panti asuhan Yayasan Karya Murni berdiri sejak tahun 1953 dan mempunyai dokumen tertulis tentang sejarah lahirnya Panti Asuhan Yayasan Karya
Murni.
Universitas Sumatra Utara
Dengan demikian Panti asuhan adalah lembaga atau unit kerja pelayanan bagi pemelihara dan pembinaan anak yatim piatu, yatim, piatu, terlantar atau kurang
terurus dalam pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani, dan sosialnya secara wajar Marpaung, 1988:52.
Lembaga sosial juga mempunyai fungsi sebagai berikut: 1.
Fungsi manifes nyata adalah fungsi lembaga sosial yang didasari dan menjadi harapan banyak orang.
2. Fungsi laten adalah fungsi lembaga sosial yang tidak didasari dan bukan
menjadi tujuan utama banyak orang. Dengan kata lain, fungsi laten adalah fungsi yang tidak tampak dipermukaan dan tidak diharapkan masyarakat,
tetapi ada. Terkait dengan fungsi lembaga sosial diatas, panti asuhan juga mempunyai fungsi
sebagai berikut : 1.
Fungsi perlindungan Menghindarkan anak dari keterlantaran, perlakuan kekejaman atau
semena-mena dari orang tua atau wilayah. 2.
Fungsi pendidikan Membimbing dan mengembangkan kepribadian anak asuh secara wajar
melalui berbagai keahlian, teknik dan penggunaan fasilitas-fasilitas sosial untuk tercapainya pertumbuhan dan perkembangan fisik, rohani dan sosial
anak asuh.
Universitas Sumatra Utara
3. Fungsi pengembangan
Mengembangkan kemampuan atau potensi anak asuh sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan yang baik sehingga anak tersebut dapat
menjadi anggota masyarakat yang hidup layak dan penuh tanggungjawab terhadap dirinya, keluarga maupun masyarakat.
4. Fungsi pencegahan
Menghindarkan anak asuh dari pola-pola tingkah laku sosial anak asuh yang bersifat menghambat atau negatif dengan mendorong lingkungan
sosialnya untuk mengembangkan pola-pola tingkah laku yang wajar melalui kegiatan penyuluhan dan bimbingan sosial Marpaung,1988:69.
Penelitian yang telah dilakukan diperoleh data dari lapangan bahwa panti asuhan juga menjalankan fungsi panti asuhan tersebut.
1. Fungsi perlindungan
Menghindarkan anak dari keterlantaran, perlakuan kekejaman atau semena-mena dari orang tua atau wilayah.
2. Fungsi pendidikan
Memberikan pendidikan keterampilan dan pengetahuan, memberikan pendidikan formal dan non formal kepada anak tunanetra. Panti asuhan
tidak hanya memberikan kebutuhan secara jasmani tetapi juga rohani. Hal ini dilakukan agar anak tunanetra juga bisa menhargai dan mengasihi
sesama manusia dan juga untuk tercapainya pertumbuhan dan
Universitas Sumatra Utara
perkembangan mereka selama berada di panti asuhan dan setelah keluar dari panti asuhan.
3. Fungsi pengembangan
Panti asuhan memberikan program pendidikan dan pelatihan yang disesuiakan dengan kemampuan anak tunanetra agar anak tunanetra bisa
mengembangkan kemampuan atau potensi yang ada dalam diri mereka. Hal ini menunjukkan peran panti asuhan dalam memandirikan anak
tunanetra sehingga anak tunanetra dapat menjadi anggota masyarakat yang hidup layak dan penuh tanggungjawab terhadap dirinya, keluarga maupun
masyarakat. 4.
Fungsi pencegahan Panti asuhan memberikan program pendidikan dan pelatihan kepada anak
tunanetra melalui program ini para staff panti asuhan dan pengasuh memberikan motivasi kepada anak tunanetra agar mereka tidak putus asa
dan percaya diri bahwa dengan keterbatasan yang ada dalam diri mereka, mereka bisa menjadi manusia yang mandiri.
2.3 Sosialisasi