Dawlah 'Abbasiyah Pada Periode Ketiga

E. Dawlah 'Abbasiyah Pada Periode Ketiga

1. Perkembangan Politik dan Pemerintahan

Setelah kekuasaan berada di tangan orang-orang Turki pada Periode Kedua, maka pada Periode Ketiga (334 - 447 H / 945- – 1055 M), Dawlah 'Abbasiyah berada di bawah kekuasaan Bani Buwayh. Penguasa Bani Buwayh Abu al Husayn Ahmad ibn Abi Syuja' Buwayh bergerak menuju ke Baghdad dengan pasukannya pada bulan Jumad al Awwal 334 H (Desember 945 M), sekitar setahun tiga bulan al Mustakfiy menjadi khalifah. Ketika mereka telah mendekati Baghdad, al Mustakfiy mengirim utusan untuk menyambut kedatangannya sambil memberikan berbagai macam hadiah. Setelah memasuki Baghdad, Abu al Husayn Ahmad datang menghadap khalifah. Khalifah mengangkatnya menjadi Amir al Umara; , penguasa politik dan negara dengan gelar Mu'izz al Dawlah , sedangkan saudaranya Abu al Hasan 'Ali yang memerintah di bagian selatan Persia dengan pusatnya di Syiraz digelari 'Imad al Dawlah dan Abu 'Ali al Hasan yang memerintah di bagian utara digelari Rukn al Dawlah

Sejak itu, sebagaimana terhadap para pemimpin militer Turki sebelumnya, para khalifah tunduk kepada Bani Buwaih. Pada masa ini para khalifah 'Abbasiyah benar-benar tinggal namanya saja, karena pelaksanaan pemerintahan sepenuhnya berada di tangan amir- amir Bani Buwayh. Mereka membangun gedung tersendiri di tengah kota dengan nama Dar al-Mamlakah . Meskipun demikian, kendali politik yang sebenarnya masih berada di Syiraz, tempat Ali ibn Buwayh, saudara tertua mereka bertahta.

Penguasa Bani Buwayhi Abu al Husayn Ahmad masuk ke Baghdad pada bulan Jumad al Awwal 334 H, sekitar setahun tiga bulan setelah al Mustakfiy menjadi khalifah. Setelah memasuki Baghdad, dia datang menghadap kepada al Mustakfiy. Khalifah 'Abbasiyah yang kedua-puluh dua itu mengangkatnya menjadi Amir al Umara; , penguasa politik dan negara dengan gelar Mu'izz al Dawlah .

Pada tahun 477 H / 1055 M, kekuasaan al Malik al Rahim ini dirampas oleh panglimanya sendiri, Arselan al Basasiriy. Dengan kekuasaan yang ada ditangannya, al Basasiriy berbuat sewenang-wenang terhadap Khalifah al Qa-im dan al Malik al Rahim, bahkan dia mengundang khalifah Fathimiyah, al Mustanshir untuk menguasai Baghdad. Hal ini mendorong khalifah meminta bantuan kepada Thugril Beik dari Dinasti Saljuk yang berpangkalan di Negeri Jabal. Karena itu, Thughril Beyk pimpinan Saljuk memasuki Baghdad pada bulan Ramadhan tahun 447 H / Desember 1055 M. Al Malik al Rahim, Amir al Umara Bani Buwaih yang terakhir dipenjarakan, sedangkan Arselan al Basasiriy melarikan diri.

Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Bani Buwayh atas Dawlah „Abbasiyah dan bermulalah kekuasaan Dinasti Saljuk, yang sekaligus juga menandakan awal periode keempat khilafah 'Abbasiyah. Bani Buwayh ini berkuasa dari Jumad al Awwal 334 H sampai

Ramadhan 447 H, lebih kurang selama 113 tahun, yakni sejak khalifah „Abbasiyah yang kedua-puluh dua al Mustakfiy sampai kepada khalifah yang kedua-puluh enam al Qa-im.

Selama masa ini, Bani Buwayh telah berjasa dalam pembangunan kanal-kanal, mesjid-mesjid, beberapa rumah sakit dan sejumlah bangunan umum lainnya. Kegiatan pembangunan ini juga diimbangi dengan laju perkembangan ekonomi, pertanian, perdagangan dan perindustrian, terutama industri tikar permadani.

2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan

a. ‘Ulum al ‘Aqliyah

1). Bidang Filsafat a). Ikhwan al Shaffa

Ikhwan al Saffa adalah nama bagi sekelompok pemikir dan filosuf dari beberapa thabaqat, yang bergerak secara rahasia dan selalu menyembunyikan identitas mereka pada setiap risalah yang mereka sebarkan. Tampaknya kelompok ini berusaha untuk menyesuaikan agama dengan ajaran filsafat, namun usaha mereka itu malah menibulkan kecaman dari kedua Ikhwan al Saffa adalah nama bagi sekelompok pemikir dan filosuf dari beberapa thabaqat, yang bergerak secara rahasia dan selalu menyembunyikan identitas mereka pada setiap risalah yang mereka sebarkan. Tampaknya kelompok ini berusaha untuk menyesuaikan agama dengan ajaran filsafat, namun usaha mereka itu malah menibulkan kecaman dari kedua

b). Ibn Sina Nama lengkapnya adalah Abu „Ali al Husayn ibn „Abdillah, namun lebih terkenal

dengan nama Ibn Sina (370 - 428 H / 980 - 1036 M), yang dipandang sebagai filosuf Islam terbesar sepanjang masa, sehingga dia digelari dengan al Ra-is (Bapak Ilmuan). Karya- karyanya sangat banyak dalam bidang filsafat ini, sehingga namanya terkenal sampai ke dunia barat dan disebut dengan Avensina. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Kitab al Syifa , yang terdiri dari empat bagian, yakni logika, fisika, matematika dan metafisika. Naskah kitab ini masih terdapat di berbagai perpustakaan besar di dunia Barat dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.

2). Bidang Kedokteran a). „Ali ibn al „Abbas al Majusiy

„Ali ibn al „Abbas al Majusiy (384 H / 897M) ini menjadi dokter istana pada masa Amir al Umara; „Adhad al Dawlah. Dia juga banyak menyusun kitab tentang kedokteran, yang paling terkenal di antaranya adalah kitab Kamil al Shana’ah. Dalam kitab ini, al Majusiy menjelaskan tentang berbagai penyakit dan sebab-sebabnya, dan diiringi dengan cara-cara pengobatannya.

b). Ibn Sina Ibn Sina selain dikenal sebagai filosuf, juga termasyhur sebagai seorang dokter

terbesar, malah jasanya dalam bidang ini lebih kongkrit. Salah satu karyanya yang terkenal adalah al Qanun fiy al Thib , yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan dipakai sebagai buku standar pada universitas-universitas di Eropa sampai akhir abad XV M.

3). Bidang Riyadhiyat (Ilmu Pasti) Tokoh ilmu pasti yang terkenal pada masa ini adalah Abu al Wafa; Muhammad ibn

Muhammad ibn Isma‟il ibn al „Abbas al Naysaburiy yang lahir tahun 328 H (939 M) dan telah menyusun berbagai kitab, di antaranya adalah Kitab Ma Yahtaj Ilayh al ‘Ummal wa al Kuttab Min Shana’at al Hisab, Kitab al Khawarizmij fiy al Jabr wa al Muqabalah dan lain- lainnya.

4). Bidang Astronomi Tokoh astronomi yang terkenal adalah Abu al Rayhan al Biruniy (440 H / 1048 M),

penyusun kitab al Qanun al Mas’udiy fiy al Nujum dan al Tafhim li Awa- il Shana’at al Tanjim .

b. ‘Ulum al Naqliyah

1). Bidang Fiqh Pada Periode Ketiga ini para ahli fiqh telah terfokus kepada salah satu dari empat

madz-hab fiqhiyah yang terbentuk pada Periode Kedua dahulu dan mereka berusaha untuk membela madz-habnya masing-masing, tidak ada lagi yang mau melakukan ijtihadnya sendiri seperti ahli fiqh pada Periode Pertama.

Madzhab al Hanafiyah mendapat dukungan dari para faqih terkenal, di antaranya adalah Abu Bakr Ahmad ibn 'Ali al Raziy al Hanafiy (370 H / 980 M), penyusun kitab Ah kam al Qur-an . Al Khalil ibn Ahmad al Qadhiy al Hanafiy (378 H / 988 M), Abu Bakr Muhammad ibn Musa al Khawarizmiy al Hanafiy (403 H / 1012 M), Abu Ja‟far Muhammad ibn Ahmad al Nasafiy al Hanafiy (414 H / 1023 M), Abu al Hasan Ahmad ibn Muhammad ibn Ahmad al Qadrawiy al Hanafiy (418 H / 1027 M), penyusun kitab al Mushannaf al

Mukhtashar dan Abu Zayd „Abdullah ibn Umar al Faqih al Hanafiy (430 H / 1038 M), penyusun kitab al Asrar .

Madz-hab al Malikiyah didukung pula oleh para tokohnya, di antaranya yang terkenal adalah Muhammad ibn 'Abdillah al Faqih al Malikiy (375 H / 985 M), Ahmad ibn Muhammad al al Qadhiy al Malikiy (389 H / 998 M), Ibrahim ibn Ahmad ibn Malikiy (393 H / 1002 M), dan „Abd al Wahhab ibn „Ali al Baghdadiy al Malikiy (422 H / 1030 M), penyusun

kitab al Talqin . Madz- hab al Syafi‟iyah mendapat dukungan pula dari para ahli fiqh terkenal, di

antaranya adalah Hassan ibn Muhammad Khurasaniy (257 - 349 H / 870 - 960 M), al Husayn ibn al Qasim al Thabariy (350 H / 961 M), penyusun kitab al Idhah fiy al Madhab . 'Umar ibn Aktsam al Asadiy (352 H / 963 M), , Muhammad ibn Ahmad al Marwaziy (371 H /

981 M), Ahmad ibn Muhammad al Isfarayaniy al Syafi‟iy (344 – 405 H / 955 - 1014 M), „Abdullah ibn Yusuf ibn Muhammad al Juwayniy (438 H / 1046 M), penyusun kitab al Tabshirah wa al Tadzkirah, Mukhtashar al Mukhtashar, al Farq wa al Jam’, dan lain-lainnya.

serta Abu al Hasan „Ali ibn Muhammad al Mawardiy al Bashriy (450 H / 1058 M), penyusun al Hawiy al Kabir, al Ahkam al Sulthaniyah wa al Wilayat al Diniyah dan lain-lainnya.

Madz-hab al Hanabilah juga didukung oleh para ahli fiqh terkenal, di antaranya adalah Abu Bakr Ahmad ibn Sulayman ibn al Hasan al Faqih al Nujjad (253 – 348 H / 867 - 959 M), Abu Bakr 'Abd al 'Aziz ibn Ja'far (363 H / 974 M), penyusun kitab al Muqna', al Syafiy dan lain-lainnya. Abu al Hasan 'Abd al 'Aziz ibn al Harits al Tamimiy (371 H / 981 M), Abu 'Abdillah 'Ubaydullah ibn Hamran al 'Askariy (387 H / 987 M), yang kebih dikenal dengan nama Ibn Buththah. Al Hasan ibn Hamid ibn „Aliy al Warraq al Hanbaliy (403 H / 1012 M), penyusun kitab al Jami’ fiy Ikhtilaf al ‘Ulama’, Ushul al Fiqh wa al Din dan lainnya, Abu al Shabbah „Abd al Wahha ibn „Abd al „Aziz ibn al Harits al Tamimiy (425 H / 1033 M) dan Abu „Ali al Hasan ibn Syihab ibn al Hasan al „Akbariy (428 H / 1036 M).

2). Bidang Hadits Seperti halnya pada Periode Kedua dahulu, pada Periode Ketiga ini bamyak pula para

tokoh hadits yang terkenal, di antaranya adalah :

1. Imam Abu 'Ali al Hasan ibn 'Ali ibn Dawud al Naysaburiy (349 H / 960 M),

2. Imam Abu Hatim Muhammad ibn Hibban al Bistiy (354 H / 965 M), penyusun kitab al Anwa' wa al Taqasim , yang lebih dikenal dengan nama Shahih Ibn Hibban .

3. Imam Abu al Qasim Sulayman ibn Ahmad ibn Ayyub al Thabraniy (260 - 360 H / 873 - 970 M), penyusun tiga kitab mu'jam, yakni Mu'jam al Shaghir, Mu'jam al Awsath dan Mu'jam al Kabir .

4. Imam Abu Ahmad Abdullah ibn „Adiy al Jurjaniy (365 H / 975 M), penyusun kitab al Kamil fiy al Jarh wa al Ta’dil.

5. Imam Abu Bakr Ahmad ibn Ibrahim ibn Isma'il al Isma'iliy al Jurjaniy (371 H / 981 M), penyusun kitab al Mustakhraj 'Ala Shahih al Bukhariy .

6. Imam Abu al Hasan 'Ali ibn 'Umar ibn Ahmad al Daruquthniy (385 H / 995 M), penyusun kitab al Sunan, al 'Ilal, al Ifrad dan lainnya.

7. Imam Ahmad ibn Muhammad ibn Ibrahim ibn al Khaththab al Khaththabiy (388 H / 996 M), penyusun kitab Ma’alim al Sunan, Syarh Shahih al Bukhariy dan lain- lainnya.

8. Imam Abu Mas‟ud Ibrahim ibn Muhammad ibn „Ubayd al Dimasyqiy (401 H / 1010 M), penyusun kitab al Athraf ’Ala al Shahihayn, dan lainnya.

9. Imam Muhammad ibn „Abdillah ibn Muhammad al Hakim al Naysaburiy (321 - 405

H / 933 - 1014M), penyusun kitab al Mustadrak ‘Ala al Shahihayn dan kitab hadits lainnya.

3). Bidang Tafsir Tokoh tafsir yang terkenal pada masa ini adalah Abu Bakr Muhammad ibn al Hasan

al Nuqqasy (351 H / 961 M), penyusun kitab tafsir Syifa;al Shudur dan Abu Bakr Ahmad ibn „Ali al Raziy al Jashshash (370 H / 980 M) penyusun kitab tafsir Ahkam al Qur-an .

4). Bidang Sejarah Pada periode ini juga banyak muncul tokoh sejarah yang pada terkenal, di antaranya

adalah :

1. Abu Bakr Muhammad ibn „Abdillah ibn al „Abbas al Shuwaliy (335 H / 946 M), penyusun kitab al Awraq ,

2. Abu al Hasan „Ali ibn al Husayn ibn „Ali al Mas‟udiy al Baghdadiy (345 H / 956 M) penyusun kitab Muruj al Dzahab wa Ma’adin al Jawhar.

3. Abu Sa'id 'Abd al Rahman ibn Yunus ibn 'Abd al A'la al Mishriy (347 H / 958 M), penyusun kitab Tarikh Mishr.

4. „Arib ibn Sa‟ad al Qurthubiy (366 H / 976 M), yang meneruskan Tarikh al Thabariy dengan kitabnya Shillat Tarikh al Thabariy .

5. Manshur ibn „Abd al Malik ibn Muhammad al Tsa‟labiy al Naysaburiy (429 H / 1027 M), penyusun kitab Ya timat al Dahr wa Mahasin al ‘Ashr.

5). Bidang Bahasa Pada periode ini juga banyak muncul ahli-ahli bahasa yang terkenal, di antaranya

adalah :

1. Abu Sa'id al Hasan ibn 'Abdillah al Sirafiy al Nahwiy (366 H / 976 M), penyusun kitab Thabaqat al Nuhhah , Syarh Kitab Sibawayh dan lain-lainnya.

2. Abu al Hasan Ahmad ibn Zakariyah al Lughawiy (367 H / 977 M), penyusun kitab al Jamal fiy al Lughah .

3. Abu 'Abdillah al Hasan ibn Ahmad ibn Khalawayh al Nahwiy al Lughawiy (370 H / 980 M), penyusun kitab Laysa fiy Kalam al 'Arab dan lain-lainnya.

4. Abu 'Ali al Farisiy al Nahwiy (377 H / 987 M), penyusun kitab al Idhah .

5. Al Hasan ibn 'Abdillah al 'Askariy (382 H / 992 M), penyusun kitab al Tashhifat .

6. Abu al Husayn Ahmad ibn Faris ibn Zakariya al Raziy (395 H / 1004 M), penyusun kitab al Mujmal fiy al Lughah .

7. Abu „Ubayd Ahmad ibn Muhammad ibn al Harawiy (401 H / 1010 M), penyusun kitab al Gharibayn fiy Ma’rifat Gharib al Qur -an wa al Hadits .

8. Abu al Hasan „Ali ibn Ibrahim ibn Sa‟id ibn Yusuf al Hufiy al Nahwiy (430 H / 1038 M), penyusun kitab I’rab al Qur -an .

9. „Umar ibn Tsabit al Nahwiy al Dharir (442 H / 1050 M) penyusun Syarh al Luma’.

6). Bidang Sastera Sasterawan yang terkenal pada masa ini adalah Ahmad ibn al Husayn al Ju'fiy, yang

lebih dikenal dengan nama al Mutanabbiy (306 - 354 H / 918 - 965 M), Muhammad ibn al Husayn al Anbariy, yang lebih dikenal dengan nama al Wadhdhahiy (355 H / 966 M). 'Ali ibn al Husayn al Ashbahaniy (356 H / 967 M), penyusun Kitab al Aghaniy , 'Uqayl ibn Muhammad ibn 'Abd al Wahid al 'Akbariy (385 H / 995 M), penyusun Diwan Mufrad , dan lain-lainnya.

7). Bidang Teologi Tokoh teologi yang terkenal pada periode ini adalah al Qadhiy Abu Bakr Muhammad