Temuan Khusus

B. Temuan Khusus

1. Materi ajar tentang Sejarah Kebudayaan Islam yang disusun oleh guru untuk Kelas VII Semester I pada Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Tanah Datar

a. Gambaran Umum Sejarah Kebudayaan Islam Dari hasil observasi yang penulis temukan di dalam bahan ajar guru tersebut, materi

gambaran umum ini hanya dijelaskan secara umum saja, tidak diperinci sebagaimana materi yang lainnya, padahal materi ini merupakan awal pengenalan siswa untuk pengertian sejarah dan pengertian kebudayaan Islam. Menurut informan lagi karena seperti itu yang terdapat di dalam buku yang dipaketkan. Seharusnya, gambaran umum sejarah kebudayaan Islam ini harus diketahui dan dipahami oleh siswa, karena awal pengenalannya tentang konsep-konsep dari pengertian sejarah dan kebudayaan Islam, termasuk tujuan untuk mempelajari sejarah kebudayaan Islam, unsur-unsur yang terdapat di dalam kebudayaan Islam itu, wujud kebudayaan Islam, dasar-dasar kebudayaan Islam dan peradaban Islam, dan kegunaan mempelajari sejarah kebudayaan Islam. Semua itu harus diketahui oleh siswa, kalau hanya dijelaskan secara umum saja, tidak dibahas satu-satu indikator siswa tidak akan paham tentang masing-masing indikator tersebut.

b. Arab Sebelum Masa Nabi Muhammad Saw Dari hasil observasi yang penulis temukana terhadap bahan ajar guru dan juga

ditambah dengan hasil wawancara penulis dengan informan tentang bangsa Arab sebelum Nabi Muhammad Saw, guru juga mempedomani penyusunan bahan tersebut dari buku yang dipaketkan, di sana guru menyusun bahan tersebut bahwa orang Arab sebelum masa Nabi Saw disebut dengan jahiliyah, perempuan kurang mendapat tempat atau kurang dihargai di tengah masyarakat, karena masa itu kebiasaan orang Arab apabila anaknya perempuan lahir, kebiasaannya membunuh hidup-hidup, tidak dijelaskan orang Arab yang mana yang melakukan perbuatan tersebut, karena menurut fakta sejarah yang sebenarnya, tidak semua suku Arab yang melakukan perbuatan seperti itu, hanya beberapa suku kecil saja. Suku tersebut tidak dijelaskan, dia Cuma mengemukakan semua orang Arab sebelum masa Nabi

Muhammad Saw melakukan perbuatan tersebut. Kalau demikian, tentu habis keturunan orang Arab, karena keturunan itu disebabkan adanya perempuan. Kalau hanya laki-laki yang dibiarkan hidup, tentu tidak akan terjadi perkembangan masyarakat. Itu semua tidak ada penjelasan, pada hal yang melakukan perbuatan itu hanya beberapa suku kecil saja di tanah Arab, di antaranya adalah Bani Asad da Bani Tamim. Kata guru tidak ada penjelasan dari buku tersebut. Kalau gurunya tidak kreatif untuk mencari sumber lain, atau tidak kritis terhadap materi yang terdapat dalam buku tersebut, tentu itu saja yang bisa dipahaminya, dan kemudian diberikan kepada siswa tanpa ada penjelasan yang lain, tentu siswa sudah salah dalam memahami materi tersebut, tidak sesuai dengan fakta sejarah kebudayaan bangsa Arab sebelum masa Nabi Muhammad Saw.

c. Masa Nabi Muhammad Saw Masa Nabi Muhammad Saw ini terdiri dari dua phase, yakni : 1). Phase Makkah Phase Makkah ini dimulai sejak turunnya wahyu pertama pada bulan Ramadhan 610

M (Tahun pertama Kenabian) sampai hijrahnya Nabi Saw dari Makkah ke Yatsrib pada bulan Rabi‟ al Awwal 622 M (Tahun ke 13 Kenabian). Berdasarkan hasil observasi penulis terhadap bahan ajar guru, guru tidak mengkaitkan dengan tahun kapan dimulai Phase Makkah ini, keadaan masyarakat Makkah waktu Nabi Saw mulai menerima wahyu dan sebelumnya ada dijelaskan, ditambah dengan proses turunnya wahyu dengan metode penyampaian dakwah Nabi Saw, kemudian tantangan yang dihadapi oleh Nabi Saw dalam menyampaikan dakwah, sebagian ada dijelaskan oleh guru, yang sebagian tantangan yang datang dari kelompok kabilah Quraysy yang lain di luar Bani Hasyim pemboikotan kelompok Bani Hasyim dan Nabi Saw sendiri didiskriminasikan dalam masyarakat Quraysy tidak diikut sertakan da;am hubungan sosial, hubungan perdagangan dan ekonomi dan lain-lain sebagainya, lebih kurang tiga tahun dialami oleh Nabi Saw dan kabilah Bani Hayim. Surat pemboikotan tersebut digantungkan di dinding Ka‟bah, mulai tahun ketujuh kenabian sampai tahun ke 10 kenabian. Akhirnya pemboikotan tersebut dibubarkan kembali oleh suku Quraysy tersebut dan dicabut kembali surat pem boikotan tersebut di dinding Ka‟bah. Setelah itu Nabi Saw kembali melanjutkan dakwahnya seperti biasa, dan pada tahun ke 11 Kenabian datang ujian kepada Nabi Saw, orang yang biasa menjadi pendukung dakwahnya pamannya sendiri Abu Thalib meninggal, tidak beberapa hari kemudian datang lagi ujian yang berat kepada Nabi Saw M (Tahun pertama Kenabian) sampai hijrahnya Nabi Saw dari Makkah ke Yatsrib pada bulan Rabi‟ al Awwal 622 M (Tahun ke 13 Kenabian). Berdasarkan hasil observasi penulis terhadap bahan ajar guru, guru tidak mengkaitkan dengan tahun kapan dimulai Phase Makkah ini, keadaan masyarakat Makkah waktu Nabi Saw mulai menerima wahyu dan sebelumnya ada dijelaskan, ditambah dengan proses turunnya wahyu dengan metode penyampaian dakwah Nabi Saw, kemudian tantangan yang dihadapi oleh Nabi Saw dalam menyampaikan dakwah, sebagian ada dijelaskan oleh guru, yang sebagian tantangan yang datang dari kelompok kabilah Quraysy yang lain di luar Bani Hasyim pemboikotan kelompok Bani Hasyim dan Nabi Saw sendiri didiskriminasikan dalam masyarakat Quraysy tidak diikut sertakan da;am hubungan sosial, hubungan perdagangan dan ekonomi dan lain-lain sebagainya, lebih kurang tiga tahun dialami oleh Nabi Saw dan kabilah Bani Hayim. Surat pemboikotan tersebut digantungkan di dinding Ka‟bah, mulai tahun ketujuh kenabian sampai tahun ke 10 kenabian. Akhirnya pemboikotan tersebut dibubarkan kembali oleh suku Quraysy tersebut dan dicabut kembali surat pem boikotan tersebut di dinding Ka‟bah. Setelah itu Nabi Saw kembali melanjutkan dakwahnya seperti biasa, dan pada tahun ke 11 Kenabian datang ujian kepada Nabi Saw, orang yang biasa menjadi pendukung dakwahnya pamannya sendiri Abu Thalib meninggal, tidak beberapa hari kemudian datang lagi ujian yang berat kepada Nabi Saw

Saw untuk melaksanakan Isra; dan Mi‟raj. Itu diabadikan oleh Allah SWT dalam Surat al Isra;, Nabi Saw berangkat dari Masjid al Haram pada malam hari ke Masjid al Aqsha di Palestina dan melanjutkan ke Shidrat al Muntaha. Di sana Nabi Saw menerima perintah untuk melaksanakan shalat sebanyak 5 kali sehari semalam. Besok paginya Nabi Saw sudah tiba kembali di Makkah, dan peristiwa tersebut serta perintah shalat itu disampaikan oleh Nabi Saw kepada masyarakat Makkah. Orang yang pertama kali membenarkan kejadian tersebut adalah Abu Bakr, maka Abu Bakr diberi gelar al Shiddiq. Banyak di antara masyarakat Makakah yang tidak mau menerima kejadian tersebut tidak mau melaksanakan ibadah shalat, maka Nabi Saw memerintahkan shalatlah kamu sebagaimana saya shalat. Itu disampaikan oleh Nabi Saw kepada para sahabat, Nabi Saw mengajarkan cara shalat yang benar, di dalam al Qur-an sendiri juga diperintahkan untuk melaksanakan shalat. Para sahabat mulai melaksanakan shalat 5 kali sehari semalam, apabila para sahabat tidak mengerti rukun dan syaratnya langsung bertanya kepada Nabi Saw, mulai dari cara beruduk sampai mengerjakan shalat mulai dari takbirat al ihram sampai salam. Itulah yang dilakukan oleh Nabi Saw di antaranya dalam pembinaan ibadah. Di samping itu setiap ayat yang turun Nabi Saw menyampaikan kepada para sahabat untuk menghafalkannya. Hal itu juga dapat dinilai sebagai pembinaan ibadah yang dilakukan oleh Nabi Saw kepada para sahabat pada Phase Makkah. Di dalam materi ajar guru berdasarkan hasil observasi penulis, belum terdapat pembinaan ibadah yang dilakukan oleh Nabi Saw pada Phase Makkah ini, padahal ini adalah merupakan pokok dan rukun Islam yang wajib dilakukan oleh umat Islam, materi-materi yang lain sudah dijelaskan oleh guru dalam bahan ajarnya Penekanan dakwah Nabi Saw di Phase Makkah hanya dalam masalah pembinaan tauhid saja.

2). Phase Madinah Dari hasil observasi penulis terhadap materi ajar guru, masa Nabi Saw di Madinah

tidak ditemukan tentang Piagam Madinah yang disusun oleh Nabi Muhammad Saw dengan masyarakat Madinah, yang isinya lebih kurang 47 fasal yang berkaitan dengan segala aspek kehidupan masyarakat pada masa itu, bahkan di dalam sejarah kebudayaan Islam, Piagam Madinah ini disebut sebagai Undang-Undang Dasar Islam Pertama yang menjadikan tidak ditemukan tentang Piagam Madinah yang disusun oleh Nabi Muhammad Saw dengan masyarakat Madinah, yang isinya lebih kurang 47 fasal yang berkaitan dengan segala aspek kehidupan masyarakat pada masa itu, bahkan di dalam sejarah kebudayaan Islam, Piagam Madinah ini disebut sebagai Undang-Undang Dasar Islam Pertama yang menjadikan

Berdasarkan hasil observasi terhadap materi ajar guru, juga tidak ditemukan bagaimana sistim yang dilakukan oleh Nabi Saw pada Phase Madinah, padahal pada phase ini pelaksanaan dakwah Nabi Saw sudah berbeda dengan Phase Makkah sebelumnya. Pada Phase Madinah ini dakwah Nabi Saw lebih luas lagi. di samping untuk membina akidah dan ibadah, juga berkaitan dengan mas alah mu‟amalah seperti jual beli, sewa-menyewa, pendidikan, politik pemerintahan, kemiliteran, sosial kemasyarakatan dan lain-lainnya.

Juga berdasarkan hasil observasi terhadap materi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam untuk Kelas VII Semester I, juga tidak ditemukan peristiwa Fat-h Makkah, yakni pembebasan kota Makkah oleh kaum muslimin dari kekuasaan kaum kafir, sehingga setelah itu, orang masuk Islam dengan cara berbondong-bondong, sehingga sebagian kecil lagi di antara penduduk yang tidak beriman, yang lainnya sudah memeluk Islam

Kemudian, dari hasil observasi juga tidak ditemukan peristiwa NabiSaw melaksanakan hajji wada‟ pada akhir tahun 10 Hijriyah. Setelah itu turun wahyu terakhir

kepada Nabi Muhammad Saw, yang sekarang ini terdapat pada pertengahan ayat 2 Surat al Ma-idah, yang maksudnya AllahSWT telah menyempurnakan Islam sebagai agama yang diredhai-Nya.

Selain dari yang dikemukakan di atas, telah disusun oleh guru dalam bahan ajarnya, dari hasil observasi yang lain juga masih tidak ditemukan pembagian peperangan yang dialami oleh nabi selama fase Madinah, yang dikemukakan hanya perang Badar Kubra, perang Uhud, dan perang Khandak. Sedangkan perang Badar Sugra dan perang tabuk dll tidak dikemukakan, termasuk pengelompokan peperangan yang berbentuk Gazwah dan Saryah tidak ada ditemukan.

2. Materi ajar tentang Sejarah Kebudayaan Islam yang disusun oleh guru untuk Kelas VII Semester II pada Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Tanah Datar

a. Masa al Khulafa al Rasyidun 1). Masa Abu Bakar Al- Shiddiq

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan tentang masa pemerintahan Abu Bakar sudah dijelaskan biografi dan usaha usaha Abu Bakar dalam pemerintahannya, hanya yang tidak ditemukan dari hasil observasi penulis bagaimana Abu Bakar mengantisipasi kelompok-kelompok yang membangkang yang muncul pada masa itu, seperti orang yang menganggap dirinya sebagai Nabi Palsu seperti Musailamah Al-Kazzab dan orang murtad, orang yang enggan membayar zakat.

Menurut fakta sejarah Abu Bakar mempersiapkan 11 pasukan tempur untuk memerangi masing-masing kelompok tersebut. Akhirnya orang-orang yang membangkang itu dapat ditundukkan kembali oleh Abu Bakar. Diantara panglima yang paling berani menghadapi kelompok-kelompok pembangkang itu adalah Khalid Bin Walid sebgai pimpinan panglima pasukan perang pada masa itu. Musailamah yang menganggap dirinya sebagai Nabi waktu itu berhasil ditumpas. Karena akibatnya sangat buruk sekali terhadap umat Islam yang lainnya, bahwa nabi palsu itu juga menyampaikan ajarannya yang salah kepada masyarakat Islam, seperti Shalat yang lima kali sehari-semalam bisa saja dikerjakan tiga kali sehari- semalam, dan puasa bulan Ramadan tidak diwajibkan. Itulah diantaranya dakwah nabi palsu yang merusak agama Islam. padahal semua itu telah diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya terdapat dalam Al-quran dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Kemudian orang yang tidak mau membayar zakat, berhasil disadarkan kembali oleh Abu Bakar kembali untuk kewajiban mmembayar zakat. Termasuk orang-orang yang murtad dan kembali kepada agamanya yang semula. Hanya di Makkah dan Madinah saja tidak ditemukan orang-orang murtad. Selainnya sudah banyak yang murtad. Semuanya sudah berhasil ditundukkan kembali untuk mematuhi ajaran Allah dan Rasul. 2). Masa „Umar ibn al Khaththab

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakuakan, belum tergambar bagaimana kemajuan pemerintahannya terutama dalam meyebarkan Islam dan dua kerajaan Adikuasa seperti kerajaan Byzantium (Romawi) dan kerajaan Persia berhasil ditundukkan oleh pemerintahan Islam. sehingga wilyah Islam menjadi luas, jadi delapan provinsi, bahkan ada juga ahli sejarah yang menyebutkan sepuluh provinsi. Masing-masing provinsi itu diletakkan seorang Amir (gubernur) untuk menguasai wilayah provinsi tersebut. Dan seorang Qadhi (hakim) yang bertanggung jawab terhadap permasalahan yang muncul di wilayah yang didudukinya. Kemudian Umar juga mengirim para Da‟i ke daerah-daerah yang telah dikuasai Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakuakan, belum tergambar bagaimana kemajuan pemerintahannya terutama dalam meyebarkan Islam dan dua kerajaan Adikuasa seperti kerajaan Byzantium (Romawi) dan kerajaan Persia berhasil ditundukkan oleh pemerintahan Islam. sehingga wilyah Islam menjadi luas, jadi delapan provinsi, bahkan ada juga ahli sejarah yang menyebutkan sepuluh provinsi. Masing-masing provinsi itu diletakkan seorang Amir (gubernur) untuk menguasai wilayah provinsi tersebut. Dan seorang Qadhi (hakim) yang bertanggung jawab terhadap permasalahan yang muncul di wilayah yang didudukinya. Kemudian Umar juga mengirim para Da‟i ke daerah-daerah yang telah dikuasai

oleh para da‟i yang didkirim. Selanjutnya dari hasil observasi juga belum ditemukan tentang kebiasaan Umar sering pergi keluar daerah untuk memantau masyarakat-masyarakat yang miskin. Kalau ditemukan masyarakat yang tidak memiliki pangan, makanan, maka Umar memerintahkan kepada gubernurnya untuk mengantarkan makanan ke tempat tersebut. Atau umar tersebut yang mengantarkannya. Begitulah rasa kesosialan Umar pada pemerintahnnya. Terhahap bawahannya Umar sangat tegas sekali kepada pegawai atau gubernur yang korupsi. Kalau kedapatan pendapatannya lebih banyak dari hasil gaji yang diterimanya, makan sebahagian hartanya aakan disita dan dimasukkan kebaitul mal. Kepada pegawainya Umar memerintahkan supaya pulang bekerja harus siang hari. Supaya bisa kelihatan kalau mereka membawa harta milik negara. Begitulah Umar menjaga stabilitas pemerintahnnya. Jadi pemerintahan Umar ini sangat disegani dan ditakuti oleh pegawai dan dikagumi oleh masyarakat karena kedisiplinannya yang tinggi dan rasa tanggung jawabnya yang penuh terhadap masyarakat. Sebenarnya tipe kepemimpinan Umar yang seperti itu bisa dijadikan sebagi ibrah oleh para pemimpin pemerintaha pada zaman modern sekarang.

Disamping itu dari hasil penelitian penulis, juga tidak ditemukan apa-apa yang menjadi sumber keuangan negara sebelum masa Umar dan Abu bakar dan Nabi Muhammad, jadi pada masa Umar ini dibentuk Baitul Mal, kemudian dibentuknya pajak Kharraj dan Usyur. Kharraj adalah pajak tanah yang dimiliki umat Islam yang digarap oleh orang non Islam, maka dia harus membayar pajak kepada umat Islam. Sedangkan Usyur adalah bea cukai adanya kapal-kapal asing yang datang ke daerah Islam, atau kepelabuhan wilayah Islam, maka dikenakan pakjak terhadap kapal tersebut uangnya dikumpul di Baitul Mal. Begitulah kebijaksanaan Umar dalam masa pemerintahnnya. Uang yang didapatkan dri pajak- pajak tersebut dikumpulkan di kas negara, dipergunakan untuk pembangunan-pembangunan gaji para pegawai untuk membantu anak yatim dan fakir miskin serta orang- orang yang terlantar. Masayrakat islam pada waktu itu boleh dikatakan cukup sejahtera hidupnya. Hal itu semua tentu perlu diketahui oleh siswa-siswa ditingkat Tsanawiyah. Terutama anak kelas 7 pada semester dua.

3). Masa „Utsman ibn Affan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dalam bentuk observasi, juga belum

terdapat usaha-usaha Usman di awal pemerintahannya. Untuk menundukkan daerah-daerah yang ingin keluar dari pemerintahan Usman. Seperti wilayah Iskandaria, wilayah Ahmid dan Iqrad yang terdapat diwilayah Irak. Dan Iskandaria yang terdapat di tepi pantai benua Afrika. Daerah itu mau keluar dari pemerintahan Usman. Semua itu bisa ditundukkan kembali oleh pemerintah Usman. Sehingga di dalam sejarah pemerintahan Usman bisa dikelompokkan dalam 6 tahun pertama dan 6 tahun kedua. 6 tahun pertama pemerintahan usman bisa berjalan dengan baik. Kelihatan usaha Usman itu terutama dalam menentramkan wilayah Islam. dan menyebarkan wilayah islam keluar wilayah Islam. dan juga termasuk memebukukan al-quran dalam bentuk mushaf yang disebut dengan mushaf usmani. 6 tahun kedua pemerintahan usman dikendalikan oleh para keluarganya dari golongan Umayyah. Hal itu terjadikarena pengangkatan usaman menjadi khalifah umurnya sudah melebihi dari 70 tahun. Sehingaa 6 tahun kedua, umurnya sudah 76 tahun lebih . kebijaksanaan pemerintahnnya itu, banyak dikendalikan oleh para keluarganya yang diangkadnya menjadi pembantunya dalam pemerintahan. Khalifah usman menganggap orang-orang tersebut pantas dan wajar. Karena orang-orang itu memiliki keuletan dasn kemampuan dalam pemerintahan. Akhirnya keluarga usman mengendalikan pemerintahan. 6 tahun kedua, sebagian masyarakat Islam kurang senang terhadap pemerintahan Usman. Karena dikendalikan oleh keluarganya. Oleh sebab itu, Usman rumahnya di kepung. Usman terbunuh oleh pemeberontak yang mengadakan kekacauan pada masa itu.

4). Masa Ali bin Abi Thalib Berdasarkan hasil observasi penulis terhadap materi ajar dikelas 7 semester satu, masa

pemerintahan Ali dari awal sudah terjadi perpecahan. Baru saja Ali dibai‟at jadi khalifah, telah muncul perpecahan. Karena ali memecat beberapa gubernur yang diangkad oleh usman. Tujuan ali adalah untuk membersihkan pemerintahnnya. Dari gubernur-gubernur yang berkuasa pada masa usman. Diantaranya adalah Muawiyah bin abi sofyan yang menjadi gubernur di Syiria semenjak masa Umar. Kemudian muawiyah tidak mao turun dari pemerintahnnya. Akibantnya terjadi pemberontakan masa Ali. Pemberontaknnya terjadi antara pasukan Ali dan Aisyah. Karena siti Aisyah istri Nabi Muhammad merasa terkejut diwaktu mendengar Usman terbunuh. Semenrata Ali dinagkad menjadi khalifah. sedangkan

pemebunuhan Usman belum selesai. Belum diketahui siapa yang membunuhnya. Disinilah orang-orang yang tidak senang kepada Ali mencari celah untuk menghasut siti aisyah untuk emerangi khalifah Ali. Pada waktu itu aisyah menjadi pemimpoin perang dan mengendarai onta.menyerang pasuakn ali yang dikenal dengan perang jamal. Akhirnya perang jamal ini dimenangkan oleh pasukan Ali. Thalhah dan Zubair yang ikut dengan pasukan aisyah meninggal dunia. Smentara pasukan aisyah kocar-kacir dan mengalami kekalahan . akhirnya aisyah dikembalikan ke Mekkah dengan selamat. Beberapa tahun setelah itu, terjadi lagi peperangan yang dipimpin oleh Muawiyah bin Abi sufyan menyerang pasukan ali yang berkedudukan di madinah yang disebut dengan perang shiffin. Karena muawiyah tidak senang kepada Ali dengan terbunuhnya Usman. Peperangan ini hamper berada di pihak ali, pasukan muawiyah orang yang ahli politik mengangkat mushaf ke atas pedangnya. Dia mintak berdamai. Karena dia tahu akan mengalami kekealahan. Pasukan ali tidak mao berdamai. Semmentara pasukan ali mendesak supaya diadakan perdamain. Akhirnya ali juga setuju unutuk berdamai. Akhirnya pasukan ali ada yang keluar dari barissn ali. Yang keluar tertsenut tang disebut dengan kelompok khawarij. Sebgian ada yang tetap demgan ali disebut dengan syiah. Dan kemudian diadakan lagi afkim shiffin di daumatul a\jandal. Tetapi bukan permaian yang terjadi. Melainkan perpecahan karena ada keinginan orang khawarij untuk memebunuh ali dan muawiyah dan amru bin Ash. Tapi yang berhasil dibubnuh adalah ali. Katanya orang- orang tersebut telah keluar dari Islam. karena ali telah terbeunuh ,maka orang-orang syiah yang ada di kuffah, mengangkat anak ali hasan untuk mengagantinya, sementara muawiyah ingin pula menjadi khalifah untuk menjadi khalifah. muawiyah memintak hasan untuk mundur dari kekhalifahan. Hasan mau mundur. Tapi harus memiliki persyaratan yang dimintanya. Persyaratannya adalah: tidak boleh mejelek-jelekkan „Ali dan keluarganya. Biasanya Mu ‟awiyah dalam berkutbah di mesjid bisanya memburuk-burukan nama „Ali dan keturunannya. Hasan meminta sebagaian harta baitul mal harus diserahkan kepada keluarga „Ali. Habis pemerintahan muawiyah nanti, untuk mencari penggantinya harus dimusyawarahkan. Hal itu disetujui oleh Mu ‟awiyah, asal Hasan mau mundur dari pemerintahannya. Hal itu disampaikan kepada masyarakat Islam lainnya. Tahun tersebut disebut „Am al Jama‟ah (tahun persatuan). Karena hasan sudah mundur dari pemerintahana. Karena sudah disetujui oleh hasan. Jadi pada tahun-tahun tersebut sudah disetujui bahawa yang menggantikan khalifah ali adalah khalifah Muawiyah ibn Abi Sufyan. Maka pemerintahan Mu ‟awiyah itu disebut dengan pemerintahan Daulah Bani Umayyah. Yang pemebunuhan Usman belum selesai. Belum diketahui siapa yang membunuhnya. Disinilah orang-orang yang tidak senang kepada Ali mencari celah untuk menghasut siti aisyah untuk emerangi khalifah Ali. Pada waktu itu aisyah menjadi pemimpoin perang dan mengendarai onta.menyerang pasuakn ali yang dikenal dengan perang jamal. Akhirnya perang jamal ini dimenangkan oleh pasukan Ali. Thalhah dan Zubair yang ikut dengan pasukan aisyah meninggal dunia. Smentara pasukan aisyah kocar-kacir dan mengalami kekalahan . akhirnya aisyah dikembalikan ke Mekkah dengan selamat. Beberapa tahun setelah itu, terjadi lagi peperangan yang dipimpin oleh Muawiyah bin Abi sufyan menyerang pasukan ali yang berkedudukan di madinah yang disebut dengan perang shiffin. Karena muawiyah tidak senang kepada Ali dengan terbunuhnya Usman. Peperangan ini hamper berada di pihak ali, pasukan muawiyah orang yang ahli politik mengangkat mushaf ke atas pedangnya. Dia mintak berdamai. Karena dia tahu akan mengalami kekealahan. Pasukan ali tidak mao berdamai. Semmentara pasukan ali mendesak supaya diadakan perdamain. Akhirnya ali juga setuju unutuk berdamai. Akhirnya pasukan ali ada yang keluar dari barissn ali. Yang keluar tertsenut tang disebut dengan kelompok khawarij. Sebgian ada yang tetap demgan ali disebut dengan syiah. Dan kemudian diadakan lagi afkim shiffin di daumatul a\jandal. Tetapi bukan permaian yang terjadi. Melainkan perpecahan karena ada keinginan orang khawarij untuk memebunuh ali dan muawiyah dan amru bin Ash. Tapi yang berhasil dibubnuh adalah ali. Katanya orang- orang tersebut telah keluar dari Islam. karena ali telah terbeunuh ,maka orang-orang syiah yang ada di kuffah, mengangkat anak ali hasan untuk mengagantinya, sementara muawiyah ingin pula menjadi khalifah untuk menjadi khalifah. muawiyah memintak hasan untuk mundur dari kekhalifahan. Hasan mau mundur. Tapi harus memiliki persyaratan yang dimintanya. Persyaratannya adalah: tidak boleh mejelek-jelekkan „Ali dan keluarganya. Biasanya Mu ‟awiyah dalam berkutbah di mesjid bisanya memburuk-burukan nama „Ali dan keturunannya. Hasan meminta sebagaian harta baitul mal harus diserahkan kepada keluarga „Ali. Habis pemerintahan muawiyah nanti, untuk mencari penggantinya harus dimusyawarahkan. Hal itu disetujui oleh Mu ‟awiyah, asal Hasan mau mundur dari pemerintahannya. Hal itu disampaikan kepada masyarakat Islam lainnya. Tahun tersebut disebut „Am al Jama‟ah (tahun persatuan). Karena hasan sudah mundur dari pemerintahana. Karena sudah disetujui oleh hasan. Jadi pada tahun-tahun tersebut sudah disetujui bahawa yang menggantikan khalifah ali adalah khalifah Muawiyah ibn Abi Sufyan. Maka pemerintahan Mu ‟awiyah itu disebut dengan pemerintahan Daulah Bani Umayyah. Yang

b. Masa Dawlah Bani Umayyah Dari hasil observasi penulis terhadap materi ajar SKI yang telah disusun oleh guru

yang berhubungan dengan pemerintahan Dawlah Bani Umayyah mulai dari latar belakang berdirinya Dawlah Bani Umayyah, silsilah Bani Umaayyah, khalifah Dawlah Bani Umayyah yang berjasa, usaha dan jasa dari masing-masing khalifah yang berjasa, mulai dari Mu‟awiyah ibn Abi Sufyan, „Abd al Malik ibn Marwan, al Walid ibn „Abd al Malik, Hisyam ibn „Abd al Malik, masing-masing usaha khalifah tersebut telah dijelaskan oleh guru. Hanya saja yang tidak dikemukakan adalah jumlah dan nama para khalifah secara keseluruhan, mulai dari khalifah yang pertama sampai kepada khalifah terakhir yang ke 14 dan masa pemerintahannya selama 90 tahun.

Kemudian dari perkembangan kebudayaan Islam pada masa Dawlah Bani Umayyah baik yang sifatnya internal dalam membangun pemerintahan maupun yang sifatnya eksternal dalam hal penyebaran Agama Islam ke luar daerah, baik ke barat maupun ke timur sampai ke India, dank e barat sampai ke Andalusia. Namun tidak dijelaskan berapa propinsi wilayah Islam pada itu secara keseluruhan.

Dari segi perkembangan ilmu pengetahuan, para informan juga sudah menjelaskan perkembangan ilmu pengetahuan pada masa dawlah Bani Umayyah ini, baik yang disebut dengan „Ilmu Naqli seperti hadits, fiqh, tafsir, tashawuf, bahasa dan sastera, maupun yang disebut „Ilmu „Akli seperti arsitektur, kimia dan kedokteran dengan tokohnyha masing- masing, termasuk juga „ibrah yang dapat diambil dari perkembangan kebudayaan Islam pada masa Dawlah Bani Umayyah ini juga telah dijabarkan, dan juga tokoh-tokoh yang bisa diteladani dengan karakternya masing-masing, telah ada penjelasannya di dalam materi tersebut.

Disamping itu, dari hasil observasi penulis terhadap bahan ajar yang telah disusun oleh guru yang berkaitan dengan pemerintahan Dawlah Bani Umayyah ini belum dijelaskan tentang kemunduran serta penyebab keruntuhannya.

3. Materi ajar tentang Sejarah Kebudayaan Islam yang disusun oleh guru untuk Kelas VIII Semester I pada Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Tanah Datar

Masa pemerintahan Dawlah „Abbasiyah Berdasarkan hasil observasi penulis terhadap materi ajar tentangSKI masa Dawlah

„Abbasiyah para informan telah menyusun bahan ajar tersebut mulai dari latar belakang berdirinya Dawlah „Abbasiyah, proses terbentuknya Dawlah „Abbasiyah, tokoh-tokoh yang berjasa dalam pemerintahan Dawl ah „Abbasiyah, periodesasi kekuasaan Dawlah „Abbasiyah mulai dari Periode Pertama sampai Periode Kelima serta khalifah yang berkuasa pada masing- masing periode, perkembangan kebudayaan dan peradaban pada masa pemerintahan Dawlah

„Abbasiyah, perkembangan bidang sosial dan ekonomi dalam bentuk pertanian, perdagangan, perindustrian, perkembangan ilmu pengetahuan , baik „Ilmu „Aqli seperti filsafat, kedokteran, astronomi, matematika, fisika, kimia, sejarah dan geografi, maupun „Ilmu Naqli seperti tafsir, hadits, fiqh, ilmu kalam, tashawuf dengan tokohnya masing-masing, dalam bidang politik pemerintahan.

Di samping itu, dari hasil observasi penulis, guru dalam menjelaskan perkembangan sosial masyarakat, ilmu pengetahuan, tidak mengelompokkan kepada masing-masing periode pemerintahan, cuma dikemukakan secara umum perkembangan kebudayaan dan ilmu

pengetahuan pada masa pemerintahan Dawlah „Abbasiyah. Selanjutnya dari hasil observasi penulis terhadap materi yang dipelajari oleh Kelas

VIII Semester I belum begitu tampak dijelaskan factor-faktor penyebab kemunduran pemerintahan Dawlah „Abbasiyah, baik dari segi factor internal dalam pemerintahan itu