Fokus Pelayanan Urusan Pilihan a.

Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II - 81 diperpustakaan. Kemudian dari jumlah perpustakaan yang ada ternyata masih jauh dari target populasi yang harus dilayani. Dilihat dari jumlah pengunjung perpustakaan tahun 2010 sd 2012 masih dibawah 30. Tahun 2013 telah mengalami peningkatan menjadi 38.80, tahun 2014 mengalami peningkatan yang cukup besar menjadi 48.33. berarti minat membaca masyarakat sudah mengalami peningkatan yang cukup tinggi walaupun masih dibawah 50.

2.3.2. Fokus Pelayanan Urusan Pilihan a.

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Potensi pertanian tanaman pangan dan hortikultura di wilayah Kota Payakumbuh beraneka ragam dan tersebar di seluruh kecamatan. Komoditas unggulan tanaman pangan dan hortikultura di Kota Payakumbuh terdiri dari padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang panjang, cabe, terung, ketimun, kangkung dan tanaman hias merupakan komoditas yang sangat prospektif untuk dikembangkan, terutama untuk komoditas hortikultura karena disamping untuk memenuhi kebutuhan lokal, komoditas hortikultura terutama sayur-sayuran telah dipasarkan ke luar provinsi Sumatera Barat. Lahan pertanian dari tahun 2010 sampai tahun 2014 terus mengalami penurunan karena telah banyak beralih fungsi menjadi area pemukiman dan pemanfaatan lahan untuk non pertanian. Namun dengan program intensifikasi pertanian seperti penggunaan benih unggul bermutu, dan penerapan teknologi anjuran sudah berkembang maka produktifitas komoditi pertanian dapat meningkat selama lima tahun terakhir. Berikut data produktifitas komoditas pertanian tanaman pangan dan hortikultura andalan Kota Payakumbuh, tergambar pada Tabel 2.92. Tabel 2.92 Produktifitas Beberapa Komoditas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2010 s.d. 2014 tonha No. Komoditas Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1. Padi 4,44 5,55 5,10 5,09 5,03 2. Jagung 3,83 5,37 6,24 5,55 6,23 3. Ubi Kayu 20,46 36,34 38,10 42,07 73,67 4. Kacang panjang 2,12 3,07 3,90 3,90 5,03 5. Cabe 2,12 2,88 3,22 3,24 3,59 6. Terung 3,56 4,78 6,27 6,27 6,30 7. Ketimun 7,35 7,95 6,60 5,75 5,74 8. Kangkung 3,60 4,21 5,10 5,10 5,11 Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Bunhut Kota Payakumbuh , 2015 Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II - 82 Dilihat dari Tabel 2.93 secara umum produktifitas komoditas tanaman pangan dan hortikultura selama lima tahun terakhir 2010 s.d. 2014 mengalami kenaikan kecuali untuk komoditi padi dan ketimun. Produktifitas komoditi ubi kayu, kacang panjang mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada tahun 2014. Hal ini sejalan dengan semakin berkembangnya usaha industri rumah tangga yang bahan bakunya dari ubi kayu di Kota Payakumbuh dan harga untuk komoditi kacang panjang, terung dan mentimun yang cukup menjanjikan serta permintaan pasar yang semakin meningkat dari daerah riau sehingga memacu petani untuk menanam kedua tanaman tersebut. Pengembangan komoditas tanaman pangan dan hortikultura juga telah dibarengi dengan peningkatan dan pengembangan kelembagaan, akses permodalan dan pemasaran yaitu Gabungan Kelompok Tani, Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis LKMA, Terminal Agribisnis dan Sub Terminal Agribisnis STA. Jumlah Kelompok Tani ini sampai tahun 2014 terus meningkat hingga mencapai 257 kelompok dengan 40 Gabungan Kelompok Tani, 10 unit STA, 1 TA dan 33 unit LKMA, 7 unit UP3HP. Dengan Pengembangan agribisnis diharapkan selain dapat memenuhi kebutuhan konsumsi lokal dalam rangka ketahanan pangan, juga diperdagangkan untuk kebutuhan industri makanan dan kerajinan serta kebutuhan konsumsi luar daerah. Tanaman hias mempunyai peluang untuk diberdayakan sebagai komoditas komersial yang penting dan dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan petani tanaman hias dan devisa negara. Potensi untuk mengembangkan usaha tanaman hias sangatlah prospek dalam peluang pasar internasional. Potensi pengembangan tanaman hias di Sumatera Barat bagi investor telah dipersiapkan lahan seluas 99 hektar tersebar di 4 empat daerah di Provinsi Sumatera Barat yaitu Kota Padang, Kota bukittinggi, Kota Padang Panjang dan Kota Payakumbuh yang didukung letak ketinggian dari permukaan laut, tipe iklim, curah hujan, tipe tanah, kesuburan tanah, dan temperatur udara. Tanaman yang cocok dikembangkan adalah bunga anthurium, aglonema, cladium, orchid, adenium, palm, hyphorbia, raphis excelsa, cycas dan bougenville. Untuk Kota Payakumbuh pengembangan tanaman hias seluas 25 hektar yang berada di Kecamatan Payakumbuh Barat yaitu pada Kelurahan Koto Tangah dan Talang serta di Kecamatan Payakumbuh Timur pada Kelurahan Padang Alai. Pada 2 dua tahun terakhir ini di Kota Payakumbuh sedang digalakkan pengembangan tanaman raphis excelsa sebagai komoditas eksport yang berlokasi di Kelurahan Koto Tangah dan Talang Kecamatan Payakumbuh Barat dan di Kelurahan Padang Alai Kecamatan Payakumbuh Timur, meliputi 21 aneka tanaman hias dan Biofarmaka. Sektor pertanian selama periode lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang berfluktuasi, dan ditahun-tahun terakhir sektor pertanian yang peranannya cenderung mengalami penurunan. Sektor pertanian merupakan Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II - 83 penyumbang keempat terbesar dalam pembentukan PDRB Kota Payakumbuh pada tahun 2014. Pada tahun 2010 kontribusinya terhadap PDRB atas dasar harga berlaku Kota Payakumbuh sebesar 9,96 , pada tahun 2011 menjadi 9,97 , pada tahun 2012 kontribusinya sama dengan tahun 2011 yaitu sebesar 9,97 , pada tahun 2013 kontribusi sektor pertanian naik sedikit menjadi 9,99 , dan pada tahun 2014 data sementara kontribusi sektor pertanian sama dengan tahun 2013 yaitu sebesar 9,99 .

b. Perkebunan

Usaha perkebunan di Kota Payakumbuh berskala kecil perkebunan rakyat dengan lahan terbatas. Luas areal tanam dan produksi tanaman perkebunan dari tahun ke tahun mengalami penurunan kecuali tanaman kakao. Dari sekitar 24 jenis komoditas perkebunan yang diusahakan, tanaman kakao yang menjadi komoditi unggulan Kota Payakumbuh. Dalam kurun waktu 2010 s.d. 2014, produksi dan luas tanam tanaman kakao terus meningkat. Luas tanaman kakao mengalami peningkatan yang disebabkan karena harga komoditas kakao dari waktu ke waktu cenderung naik dan karena ada bantuan bibit coklat yang dibagikan kepada petani secara cuma-cuma. Perkembangan luas dan produksi komoditas perkebunan dapat dilihat pada Tabel 2.93 Tabel 2.93 Perkembangan Luas Tanam dan Produksi Komoditas Perkebunan Tahun 2010 s.d. 2014 Kota Payakumbuh No Komoditi Tahun Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 1. Kelapa Luas area tanam 659,01 593,35 654,75 936,00 635 Ha Produksi 569,25 445,87 444 435,00 435 Ton 2. Tebu Luas area tanam 11,00 11,00 10,10 7,95 7,95 Ha Produksi 1,95 2,09 63 60,00 59,40 Ton 3. Tembakau Luas area tanam 35 36 1,00 1,00 0,00 Ha Produksi 21 21,60 0,80 0,00 Ton 4. Pinang Luas area tanam 15,75 16,25 12,50 11,75 11,75 Ha Produksi 5,44 6,25 7,60 7,00 7,00 Ton 5. Kopi Luas area tanam 8,50 8,50 8,00 7,75 7,75 Ha Produksi 5,53 5,53 9,75 8,70 8,70 Ton 6. Cengkeh Luas area tanam 10,00 8,50 9 7,50 12,50 Ha Produksi 1,90 1,79 5 3,70 4,95 Ton 7. Kayu manis Luas area tanam 27,00 27,00 17,50 15,50 15,50 Ha Produksi 16,00 15,00 15,2 16,90 16,90 Ton 8. Aren Luas area tanam 2,00 2,00 7 7,50 10 Ha Produksi 3,00 3,00 5,60 5,00 6 Ton