Fokus Kesejahteraan Sosial ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI

Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II - 20 terlihat bahwa RPJMD Tahap pertama telah tercapai pada tahun 2009 dan target Tahap Kedua tercapai pada tahun 2010, meskipun pada tahun 2014 terjadi peningkatan signifikan. Tingkat inflasi Kota Payakumbuh pada tahun 2014 yang dihitung menggunakan angka inflasi ibu kota propinsi Sumatera Barat Kota Padang adalah sebesar 11,90 lebih tinggi dari inflasi tahun 2013 sebesar 10,87 dan nasional sebesar 2,78 . Sejalan dengan terjadinya penurunan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 maka tingkat inflasi secara nasional juga mengalami peningkatan. Penyebab terjadinya kenaikan inflasi adalah pertama karena kenaikan tingkat harga barang impor karena semakin melemahnya nilai rupiah; kedua karena adanya kenaikan tingkat upah tenaga kerja yang tidak diimbangi oleh peningkatan produktifitasnya. Kenaikan upah tenaga kerja menyebabkan biaya produksi meningkat sehingga memicu kenaikan harga jual di dalam negeri. Terlebih lagi jika tidak diimbangi oleh peningkatan produktifitas dengan peningkatan jumlah produksi. Jika kelangkaan produksi danatau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi terjadi kenaikan harga juga tidak bisa dielakkan; dan ketiga karena adanya kenaikan harga BBM yang mengakibatkan meningkatnya harga barang dan jasa terkait produksi maupun konsumsi masyarakat dan UKM.

2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial

Tingkat kesejahteraan sosial masyarakat kota dilihat dari dua aspek, yaitu pendidikan dan kesehatan 1. Pendidikan Tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menentukan tingkat kecerdasan dan keterampilan serta sikap manusia. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai, maka kualitas sumber daya manusia juga semakin tinggi. Pemerintah dalam setiap rencana pembangunan selalu menetapkan pendidikan sebagai salah satu urusan yang harus mendapat perhatian penting. Hal ini berkaitan dengan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas secara intelegensia maupun skill yang mampu menunjang kebutuhan pada era sekarang ini. Program pemerintah dalam jangka pendek adalah dengan meningkatkan tingkat partisipasi sekolah, sehingga diharapkan seluruh masyarakat dapat mengenyam pendidikan secara formal.Tujuan akhir dari kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing dalam menghadapi era globalisasi yang semakin berkembang. Untuk menggambarkan sejauh mana capaian program dalam bidang pendidikan di Kota Payakumbuh digunakan berbagai indikator di bidang pendidikan sebagai berikut : Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II - 21 a. Angka Melek Huruf Kemampuan membaca dan menulis merupakan keterampilan minimum yang dibutuhkan oleh penduduk untuk dapat menuju hidup yang lebih sejahtera. Kemampuan membaca dan menulis tercermin dari angka melek huruf yang dalam hal ini didefinisikan sebagai persentase penduduk 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya. Kemampuan baca tulis angka melek huruf di Kota Payakumbuh pada tahun 2010 sebesar 99.5, tahun 2011 sebesar 99.58, tahun 2012 sebesar 99.2, tahun 2013 sebesar 99,25 dan tahun 2014 sebesar 99,30. Data lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 2.16 Tabel 2.16 Perkembangan Angka Melek Huruf Kota Payakumbuh Tahun 2010 sd 2014 No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 1 Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun yang bisa membaca dan menulis 80.678 82.230 83.869 85.895 80.515 2 Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas 81.083 82.577 84.545 86.544 81.083 3 Angka melek huruf 99,50 99,58 99,20 99,25 99,30 Sumber : Profil Daerah Tahun 2014 b. Angka Rata-rata Lama Sekolah Tinggi rendahnya tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk mempunyai pengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung. Artinya semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang, kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan semakin besar sehingga tingkat kesejahteraan diharapkan semakin meningkat. Sedangkan pengaruh tidak langsung, akan terlihat dari pola pikir masyarakat. Semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditamatkannya, maka cara berpikir mereka akan lebih maju sehingga lebih mudah menerima perubahan dan kemajuan. Kesadaran akan pentingnya pendidikan dan semakin tingginya kebutuhan pasar mengenai sumber daya manusia yang mempunyai kualitas pendidikan yang lebih tinggi, membuat masyarakat semakin berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikannya. Hal ini dapat dilihat berapa lama seseorang dalam menempuh pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi yang merupakan cerminan kualitas penduduk. Untuk Kota Payakumbuh rata-rata lama sekolah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas tahun 2010 sampai tahun 2014 berkisar 9.82. Rata-rata lama sekolah penduduk Kota Payakumbuh baru sampai level sekolah Lanjutan Atas. Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II - 22 Hasil analisa angka rata-rata lama sekolah penduduk Kota Payakumbuh dari tahun 2010-2014, dapat dilihat pada Tabel 2.17 : Tabel 2.17 Rata-Rata Lama Sekolah di Kota PayakumbuhTahun 2010 s.d 2014 Kota 2010 2011 2012 2013 2014 Payakumbuh 9,66 9,72 9,91 9,91 9.92 Sumber : Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2014 c. Angka Partisipasi Kasar Angka Partisipasi Kasar APK merupakan salah satu indikator dalam melihat partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan yang bersekolah pada masing-masing kelompok usia sekolah dibagi dengan jumlah penduduk di masing-masing kelompok usia sekolah yang bersangkutan. Pada pendidikan dasar 9 tahun dapat dibagi 2 dua kelompok usia yaitu usia 7-12 tahun pada jenjang SDMI dan kelompok usia 13-15 tahun pada jenjang SMPMTs dan pendidikan menengah SMAMASMK kelompok usia 16-18 tahun. Pada tabel di bawah ini dapat digambarkan partisipasi masyarakat mulai dari tahun 2010 sampai tahun 2014 baik yang kelompok usia 7-12 tahun untuk SDMI dan kelompok usia 13-15 tahun kelompok untuk SMPMTs, dan kelompok usia 16-18 tahun. Angka Partisipasi Kasar APK SDMI Kota Payakumbuh dari tahun 2010 sebesar 160, tahun 2011 sebesar 126, tahun 2012 sebesar 108, tahun 2013 sebesar 108,2 dan tahun 2014 sebesar 108,4, perkembangan naik turunnya APK disebabkan pertambahan jumlah murid dan pertambahan jumlah penduduk usia 7-12 juga tidak sama besarannya. Pada Angka Partisipasi Kasar APK SMPMTs tahun 2010 sebesar 126, tahun 2011 sebesar 85, tahun 2012 sebesar 124 , tahun 2013 sebesar 128, dan tahun 2014 sebesar 132 perkembangan naik turunnya APK disebabkan pertambahan jumlah murid dan pertambahan jumlah penduduk usia 13-15 juga tidak sama besarannya. Selanjutnya Angka Partisipasi Kasar APK SMAMASMK tahun 2010 sebesar 194, tahun 2011 sebesar 139, tahun 2012 sebesar 157 , tahun 2013 sebesar 157,2, dan tahun 2014 sebesar 157,4, perkembangan naik turunnya APK disebabkan pertambahan jumlah murid dan pertambahan jumlah penduduk usia 16-18 juga tidak sama besarannya. Jika dilihat perkembangannya angka partisipasi kasar Kota Payakumbuh melebihi 100, hal ini disebabkan karena banyaknya penduduk usia sekolah dari daerah lain yang bersekolah di Kota Payakumbuh. Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II - 23 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar Kota Payakumbuh tahun 2010 – 2014 dapat dilihat pada Tabel 2.18. Tabel 2.18 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar APK Tahun 2010 s.d 2014 No Jenjang Pendidikan 2010 2011 2012 2013 2014 1 SDMI 1.1. Jumlah murid SDMI orang 15.706 16.424 15.539 15.956 15.026 1.2. Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun orang 9.816 13.035 14.388 14.747 13.862 1.3. APK SDMI 160 126 108 108,2 108,4 2 SMPMTs 2.1. Jumlah murid SMPMTs orang 6.277 6.182 9.019 9.670 8.791 2.2. Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun orang 4.982 7.273 7.273 7.555 6.660 2.3. APK SMPMTs 126 85 124 128 132 3 SMAMASMK 3.1. Jumlah murid SMAMASMK orang 7.874 9.123 11.101 10.716 10.541 3.2. Jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun orang 4.059 6.563 7.071 6.817 6.697 3.3. APK SMAMASMK 194 139 157 157,2 157,4 Sumber : Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2014 d. Angka Partisipasi Murni Untuk SDMI APM tahun 2010 sebesar 144, tahun 2011 sebesar 114, tahun 2012 sebesar 95 , tahun 2013 sebesar 95,1 dan tahun 2014 menjadi 105,2, naik turunnya APM disebabkan pertambahan jumlah murid dan pertambahan jumlah penduduk usia 7 - 12 tahun tidak sama besarny. Pada Angka Partisipasi Murni APM SMPMTs tahun 2010 sebesar 132, tahun 2011 sebesar 84, tahun 2012 sebesar 92, tahun 2013 sebesar 95 dan tahun 2014 sebesar 98, naik turunnya APM disebabkan pertambahan jumlah murid dan pertambahan jumlah penduduk usia 13 - 15 tahun tidak sama besarnya. Berikutnya Angka Partisipasi Murni APM SMAMASMK tahun 2010 sebesar 187, tahun 2011 sebesar 127, tahun 2012 sebesar 122, tahun 2013 sebesar 122,5, dan tahun 2014 sebesar 123 naik turunnya APM disebabkan pertambahan jumlah murid dan pertambahan jumlah penduduk usia 16 - 18 tahun tidak sama besarnya. Perkembangan Angka Partisipasi Murni tahun 2010 sampai tahun 2014 dapat digambarkan dalam Tabel 2.19. Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II - 24 Tabel 2.19 Perkembangan Angka Partisipasi Murni APM Tahun 2010 s.d 2014 No Jenjang Pendidikan 2010 2011 2012 2013 2014 1 SDMI 1.1. Jumlah murid SDMI usia 7-12 tahun orang 14.135 14.860 13.669 14.024 13.197 1.2. Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun Jumlah 9.816 13.035 14.388 14.747 13.862 1.3. APM SDMI 144 114 95 95,1 95,2 2 SMPMTs 2.1. jumlah murid SMPMTs usia 13 -15 tahun orang 6.576 6.109 6.691 7.177 6.527 2.2. jumlah penduduk kelompok usia 13 -15 tahun orang 4.982 7.273 7.273 7.555 6.660 2.3. APM SMPMTs 132 84 92 95 98 3 SMAMASMK 3.1. Jumlah murid SMAMASMK usia 16-18 tahun orang 7.590 8.335 8.627 8.351 8.237 3.2. Jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun orang 4.059 6.563 7.071 6.817 6.697 3.3. APM SMAMASMK 187 127 122 122,5 123 Sumber : Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Tahun 2014 e. Angka Pendidikan Yang Ditamatkan Kesadaran akan pentingnya pendidikan dan semakin tingginya tuntutan kebutuhan pasar tenaga kerja terhadap sumber daya manusia yang mempunyai kualitas yang lebih tinggi membuat masyarakat semakin bersaing dalam meningkatkan kualitas pendidikannya. Untuk mengetahui persentase penduduk usia 10 tahun ke atas menurut ijazah tertinggi yang dimiliki pada tahun 2010 - 2014, dapat dilihat pada Tabel 2.20. Tabel 2.20 Persentase Penduduk 10 tahun ke atas Menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki padaTahun 2010 dan 2014 No. Tingkat Pendidikan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1 Tidak punya ijazah 18.28 19.46 27,21 18,39 19,24 2 SD MI 22.22 22.63 23,74 22,72 22,91 3 SMP MTs 20.84 19.22 19,05 18,16 17,35 4 SMA SMK MA 27.36 28.60 22,57 30,38 32,21 5 AkademiUniv 11.28 10.10 7,43 10,35 10,43 Sumber Data: Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Payakumbuh tahun 2013 data sementara Jika dilihat dari tingkat pendidikan yang telah ditamatkan pada tahun 2014, sekitar 22.91 penduduk menamatkan pendidikan Sekolah Dasar, sedangkan yang menamatkan pendidikan tinggi sekitar 10.43. Sementara itu penduduk yang menamatkan SLTP SMPMTssekitar Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II - 25 17.35. Bahkan masih ada penduduk usia 10 tahun ke atas yang tidak memiliki ijazah sekitar 19.24. Dari data ini dapat disimpulkan sekitar 42.15 penduduk usia 10 tahun ke atas yang telah berhasil menamatkan pendidikan dasar tingkat SLTP ke bawah. 2. Kesehatan Kesehatan termasuk sektor penting dalam bidang pembangunan di daerah. Analisis kinerja dibidang kesehatan dilakukan terhadap indikator- indikator angka kelangsungan hidup bayi, usia harapan hidup dan persentase balita gizi buruk. Sebagai gambaran dari pencapaian indikator bidang kesehatan dapat dilihat dari uraian berikut ini: a. Angka Kelangsungan Hidup Bayi Tingkat kematian secara umum berhubungan erat dengan tingkat kesakitan, karena biasanya merupakan akumulasi akhir dari berbagai penyebab terjadinya kematian. Untuk Kota Payakumbuh pada tahun 2010 terdapat 12 kasus kematian bayi, tahun 2011 terjadi 24 kasus dan tahun 2012 terjadi 21 kasus kematian bayi, ditahun 2013 sebanyak 28 kasus kematian bayi. Pada tahun 2014 terjadi penurunan dengan jumlah kasus 22 orang. Sementara itu angka kematian balita pada tahun 2010 terdapat 4 empat kasus, tahun 2011 tidak terdapat kasus kematian balita, tahun 2012 sebanyak 2 dua kasus, tahun 2013 terdapat 2 dua kasus dan ditahun 2014 terdapat 2 dua kasus kematian balita. Sedangkan jumlah kematian ibu melahirkan pada tahun 2010 sebanyak 2 dua orang, tahun 2011 sebanyak 5 lima orang, tahun 2012 sebanyak 3 tiga orang, tahun 2013 sebanyak 2 dua orang dan tahun 2014 berjumlah 2 dua orang. b. Angka Usia Harapan Hidup Angka usia harapan hidup merupakan salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan. Usia harapan hidup Kota Payakumbuh pada tahun 2010 yaitu 70,62 dan, pada tahun 2011 yaitu 70,78 pada tahun 2012 yaitu 70,94, pada tahun 2013 yaitu 70,94 dan pada tahun 2014 naik menjadi 70,98. c. Persentase Balita Gizi Buruk Dari indikator persentase balita Bawah Garis Merah BGM di Kota Payakumbuh, sejak tahun 2010 sampai tahun 2012 cenderung terjadi kenaikan. Pada tahun 2010 persentase balita BGM sebanyak 0,4, tahun 2011 sebanyak 0,5, pada tahun 2012 sebanyak 0,6 sedangkan tahun 2013 sebanyak 0,1 dan tahun 2014 juga sebesar 0,4. Hal ini mengindikasikan bahwa kualitas pelayanan kesehatan masih perlu Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II - 26 ditingkatkan, serta menggiatkan kembali penyuluhan pola hidup sehat ditengah-tengah masyarakat.

2.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga