Perikanan GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II - 86 No Jenis Ternak dan Unggas ekor Tahun Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 buras Telur itik 414.330.30 324.211 363.520 372.524 385.765 kg Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan Kota PayakumbuhTahun , 2015 Produksi daging di Kota Payakumbuh selama 5 lima tahun terakhir paling banyak berasal dari ternak unggas yaitu daging ayam ras pedaging dan daging sapi. Daging ayam ras pedaging sebesar 1.180.028,28 kg pada tahun 2010, terus turun menjadi 519.243 kg pada tahun 2012. Di tahun 2013 naik kembali hampir dua kali lipat yaitu sebesar 1.059.380 kg dan pada tahun 2014 kembali turun menjadi 1.000.159 kg. Daging sapi sebesar 925.650 kg pada tahun 2010 meningkat menjadi 1.152.009 kg pada tahun 2014. Untuk produksi telur selama 5 lima tahun terakhir paling banyak berasal dari telur ayam ras sebesar 5.379.344 kg pada tahun 2010 meningkat menjadi 5.404.155 kg pada tahun 2014. Tidak hanya dari sisi pengembangan produksi peternakan, Kota Payakumbuh juga telah menyiapkan Sentra Pemasaran Peternakan Terpadu, yang meintegrasikan lokasi Pasar Ternak, Rumah Potong Hewan RPH, Laboratorium Percontohan, BPP dan instalasi Pengolahan Pakan di kawasan Kelurahan Koto Panjang Payobasung Kecamatan Payakumbuh Timur. Kawasan Sentra Pemasaran Peternakan Terpadu ini kedepan diharapkan menjadi sentra agribisnis yang ditangani dengan pola agropolitan. Persiapan ke arah itu telah direspon oleh Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan mengalokasikan dana untuk penyiapan infrastruktur di kawasan Bukik Patah Sembilan sebesar 2,8 milyar. Lokasi ini kedepan diharapkan menjadi berskala regional karena berada di perbatasan Kabupaten Lima Puluh Kota ke arah timur. Dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan, nantinya direncanakan juga pengembangan kawasan agrotechnopark di Kecamatan Payakumbuh ini.

d. Perikanan

Pada sub sektor perikanan, kebijakan pembangunan perikanan diarahkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat petani ikan dengan peningkatan produktifitas dan efisiensi usaha perikanan sehingga tercipta iklim usaha yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya wirausaha perikanan. Untuk itu, pembangunan perikanan diarahkan untuk pengembangan budidaya ikan air tawar, pengembangan agribisnis perikanan, peningkatan sarana dan prasarana perikanan, pencegahan dan pemberantasan hama penyakit ikan. Aktivitas budidaya perikanan darat di Kota Payakumbuh melalui budidaya kolam air deras, kolam air tenang, keramba, dan perairan umum. Jenis ikan yang banyak dibudidayakan antara lain ikan nila, ikan lele, ikan mas, dan ikan gurami. Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II - 87 Dalam peningkatan kegiatan budidaya dalam rangka peningkatan produksi juga diiringi dengan penyediaan benih unggul, pakan yang murah dan jaminan pasar melalui kegiatan pengolahan. Luas kolam yang diusahakan masyarakat untuk budidaya ikan tidak mengalami perkembangan. Hal ini disebabkan berkembangnya infrastruktur kota sehingga terjadi mutasi lahan dari usaha perikanan ke usaha tanaman pangan seperti padi. Lahan yang berpotensi untuk kegiatan budidaya perikanan yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat pada tahun 2014 adalah kolam seluas 200 ha. Luas bertambah dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2013 seluas 192,57 Ha. Perkembangan luas dan produksi perikanan di Kota Payakumbuh Tahun 2010-2014 dapat dilihat pada Tabel 2.96. Tabel 2.96 Perkembangan Luas dan Produksi perikanan Kota Payakumbuh tahun 2010-2014 No Jenis usaha Satuan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1 Pembudidayaan ikan rakyat Luas Ha 193,970 192,570 198,3 192,57 200 Produksi ton 381,54 385,47 385,72 436,6 485,74 2 Perairan umum Luas Ha 38,95 38,95 38,95 38,95 38,95 Produksi ton 15,00 9,94 4,2 4,3 4,89 Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan Kota PayakumbuhTahun 2015 Adanya kenaikan luas dan produksi budidaya ikan didukung dengan adanya Balai Benih Ikan BBI sebanyak 1 unit dan Unit Pembenihan Ikan Rakyat UPR sebanyak 4 unit, dan nantinya juga akan didukung dengan pengembangan pabrik pakan ikan yang mana pada tahun 2016 nanti akan menjadi BLUD.

e. Kehutanan