Perkebunan Peternakan GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II - 83 penyumbang keempat terbesar dalam pembentukan PDRB Kota Payakumbuh pada tahun 2014. Pada tahun 2010 kontribusinya terhadap PDRB atas dasar harga berlaku Kota Payakumbuh sebesar 9,96 , pada tahun 2011 menjadi 9,97 , pada tahun 2012 kontribusinya sama dengan tahun 2011 yaitu sebesar 9,97 , pada tahun 2013 kontribusi sektor pertanian naik sedikit menjadi 9,99 , dan pada tahun 2014 data sementara kontribusi sektor pertanian sama dengan tahun 2013 yaitu sebesar 9,99 .

b. Perkebunan

Usaha perkebunan di Kota Payakumbuh berskala kecil perkebunan rakyat dengan lahan terbatas. Luas areal tanam dan produksi tanaman perkebunan dari tahun ke tahun mengalami penurunan kecuali tanaman kakao. Dari sekitar 24 jenis komoditas perkebunan yang diusahakan, tanaman kakao yang menjadi komoditi unggulan Kota Payakumbuh. Dalam kurun waktu 2010 s.d. 2014, produksi dan luas tanam tanaman kakao terus meningkat. Luas tanaman kakao mengalami peningkatan yang disebabkan karena harga komoditas kakao dari waktu ke waktu cenderung naik dan karena ada bantuan bibit coklat yang dibagikan kepada petani secara cuma-cuma. Perkembangan luas dan produksi komoditas perkebunan dapat dilihat pada Tabel 2.93 Tabel 2.93 Perkembangan Luas Tanam dan Produksi Komoditas Perkebunan Tahun 2010 s.d. 2014 Kota Payakumbuh No Komoditi Tahun Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 1. Kelapa Luas area tanam 659,01 593,35 654,75 936,00 635 Ha Produksi 569,25 445,87 444 435,00 435 Ton 2. Tebu Luas area tanam 11,00 11,00 10,10 7,95 7,95 Ha Produksi 1,95 2,09 63 60,00 59,40 Ton 3. Tembakau Luas area tanam 35 36 1,00 1,00 0,00 Ha Produksi 21 21,60 0,80 0,00 Ton 4. Pinang Luas area tanam 15,75 16,25 12,50 11,75 11,75 Ha Produksi 5,44 6,25 7,60 7,00 7,00 Ton 5. Kopi Luas area tanam 8,50 8,50 8,00 7,75 7,75 Ha Produksi 5,53 5,53 9,75 8,70 8,70 Ton 6. Cengkeh Luas area tanam 10,00 8,50 9 7,50 12,50 Ha Produksi 1,90 1,79 5 3,70 4,95 Ton 7. Kayu manis Luas area tanam 27,00 27,00 17,50 15,50 15,50 Ha Produksi 16,00 15,00 15,2 16,90 16,90 Ton 8. Aren Luas area tanam 2,00 2,00 7 7,50 10 Ha Produksi 3,00 3,00 5,60 5,00 6 Ton Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II - 84 9. Coklat Kakao Luas area tanam 893,94 1.500,50 1.122,86 1170,42 1.276,97 Ha Produksi 587,75 1350,45 727,75 924,00 937,30 Ton Sumber : Dinas Tanaman Pangan Dan Bunhut Kota Payakumbuh, 2015

c. Peternakan

Pembangunan peternakan diarahkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat dengan pengembangan peternakan rakyat, salah satunya yaitu dengan penguatan modal masyarakat. Di samping itu juga dilakukan pelayanan kesehatan ternak secara intensif, bimbingan usaha, temu agribisnis dan berbagai bentuk penyuluhan lainnya. Dengan kegiatan-kegiatan tersebut terjadi peningkatan minat usaha di bidang peternakan, sehingga usaha ini secara berangsur-angsur mengalami perubahan paradigma dari usaha sampingan kepada usaha utama. Peternakan yang ada di Payakumbuh umumnya berskala kecil yang terdiri dari peternakan ternak besar, ternak kecil, dan unggas. Program pengembangan ditujukan pada pengembangan sapi potong, kambing, ayam ras petelur, ayam ras pedaging, itik dan ayam buras. Untuk ternak sapi potong, perkembangan populasi berfluktiatif selama 5 lima tahun terakhir. Telah terjadi penurunan populasi dari 8.255 ekor tahun 2010 menjadi 6.709 ekor pada tahun 2011 dan 5.164 ekor pada tahun 2012, pada tahun 2013 naik sedikit menjadi 5.293 ekor, namun pada tahun 2014 terjadi lagi penurunan menjadi 5.522 ekor Penurunan jumlah populasi ternak sapi tersebut dikarenakan banyak sapi yang disembelih untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging bagi penduduk. Namun, di sisi lain, tidak diimbangi penambahan sapi-sapi baru melalui pembudidayaan atau pengembangan di kalangan petani dan peternak. Dalam dua tahun terakhir ini, memang ada semacam keengganan dari para petani dan peternak untuk membudidayakan atau mengembangkan ternak sapi tersebut. Hal itu lantaran harga bakalan bibit sapi dan biaya pemeliharaan ternak tersebutdinilai mahal. Banyak petani dan peternak tak berani membeli sapi saat harganya mahal seperti sekarang ini. Sebab, diperkirakan pada waktu dijual nanti akan mengalami kerugian, terlebih sampai saat ini tidak ada standarisasi harga sapi. Untuk itu perlu dilakukan pengkajian yang seksama dan arif ditinjau dari berbagai sudut pandang dan esensi dasar pembangunan itu sendiri, yaitu bahwa peternakan merupakan subsektor yang strategis dalam pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia SDM, sehingga dapat memenuhi permintaan masyarakat konsumen terhadap kebutuhan daging sapi segar di Kota Payakumbuh dan hinterlandnya, dan ini diharapkan akan terus mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan pembangunan infrastruktur RPH dan Pasar Ternak. Untuk pengembangan usaha peternakan sapi telah terjadi peningkatan Pos IB Inseminasi Buatan dari 1 unit pada tahun 2008 menjadi 5 unit pada tahun 2014. Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II - 85 Untuk ternak unggas jumlahnya sepanjang lima tahun terakhir berfluktuatif karena jumlah produksi sangat tergantung pada harga daging ayam dan telur. Pada tahun 2010 s.d. 2014 ternak unggas yang populasinya meningkat adalah ayam kampung, ayam ras petelur dan itik, sedangkan ternak unggas yang jumlahnya mengalami penurunan adalah ternak puyuh dan ayam ras pedaging. Populasi burung puyuh dan ayam ras pedaging mengalami penurunan dari tahun sebelumnya disebabkan harga pakan yang terus naik dan berfluktuasinya harga daging. Tabel 2.94 Perkembangan Populasi Ternak dan Unggas Menurut Jenisnya Tahun 2010 s.d. 2014 di Kota Payakumbuh No Jenis Ternak dan Unggas ekor Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1. Sapi 8.255 6.709 5.164 4.075 5.522 2. Kerbau 430 361 432 296 346 3. Kuda 619 603 536 551 513 4. Kambing 6.053 5.294 5.995 5.875 5.459 5. Ayam Kampung 118.841 80.412 82.952 89.588 106.092 6. Puyuh 135.170 309.85 268.950 232.000 219.250 7. Itik 56.470 59.055 66.215 67.855 70.267 8. Ayam Ras Petelur 749.900 624.085 679.000 737.500 751.500 9. Ayam Ras Pedaging 1.256.150 1.192.950 966.800 1.127.000 1.064.000 Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan Kota PayakumbuhTahun 2015 Tabel 2.95 Perkembangan Produksi Daging, Telur Tahun 2010 s.d. 2014 di Kota Payakumbuh No Jenis Ternak dan Unggas ekor Tahun Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 1. Daging 3.135.924 2.903.727 2.692.273 3.006.108 3.154.404 kg Daging Sapi 925.650 917.146 947.208 1.031.766 1.152.009 kg Daging Kerbau 216.321 208.862 113.169 105.923 190.533 kg Daging kambing 69.226 45.629 81.665 105.862 79.695 kg Daging Kuda 756 20.790 5.460 13.440 13.440 kg Daging ayam buras 133.500 86.684 89.422 96.576 114.367 kg Daging Ayam ras pedaging 1.180.028 1.121.372 519.243 1.059.380 1.000.159 kg Daging ayam ras petelur 579.308 478.880 908.792 565.171 575.214 kg Daging itik 31.131 24.360 27.314 27.990 28.985 kg 2. Telur 5.872.778 4.883.460 5.353.936 5.729.653 5.857.687 kg Telur ayam ras 5.379.344 4.507.885 4.937.430 5.299.905 5.404.155 kg Telur ayam 79.103 51.363 52.986 57.224 67.766 kg Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 II - 86 No Jenis Ternak dan Unggas ekor Tahun Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 buras Telur itik 414.330.30 324.211 363.520 372.524 385.765 kg Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan Kota PayakumbuhTahun