“Lembaga Penjamin Simpanan dapat melakukan pemeriksaan terhadap bank yang terkait dengan fungsi, tugas dan wewenangnya, serta
berkoordinasi terlebih dahulu dengan OJK”
15
Berdasarkan hal tersebut, penulis merasa perlu untuk mengkaji lebih lanjut mengenai hubungan koordinasi antara OJK dengan LPS dalam hal
penanganan bank bermasalah, sehingga penulis mengangkat judul “Sistem Koordinasi Antara Otoritas Jasa Keuangan dengan Lembaga Penjamin Simpanan
dalam Penanganan Bank Gagal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang diatas, maka selanjutnya dikemukakanlah beberapa permasalahan yang muncul, yaitu:
1. Apakah Otoritas Jasa Keuangan merupakan lembaga yang Independen?
2. Bagaimanakah kedudukan Lembaga Penjamin Simpanan sebagai lembaga
yang Independen? 3.
Bagaimana sistem koordinasi antara Otoritas Jasa Keuangan dengan Lembaga Penjamin Simpanan dalam penanganan bank gagal?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan pembahasan dari skripsi ini adalah sebagai berikut:
15
Ibid.,hal.. 30.
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk mengetahui independensi Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan
peraturan perundang-undangan tentang OJK 2.
Untuk mengetahui Lembaga Penjamin Simpanan sebagai lembaga yang independen.
3. Untuk mengetahui sistem koordinasi yang dilakukan antara OJK dengan LPS
dalam hal penanganan bank gagal berdasarkan Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21 Tahun 2011
Disamping dari tujuan penulisan, adapaun manfaat yang ingin dicapai oleh penulis. Dalam hal iniadalah manfaat teoritis dan juga manfaat praktis, yaitu:
1. Manfaat secara teoritis
Pembahasan terhadap permasalahan diatas diharapkan dapat menjadi pemahaman dan pengertian bagi pembaca mengenai penanganan bank gagal yang
dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan juga Lembaga Penjamin Simpanan berdasarkan Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21 Tahun 2011
2. Manfaat secara praktis
Penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua orang, dan juga menjadi sumbangan pemikiran bagi hukum positif yang ada di Indonesia dan
dapat menjadi bahan referensi bagi penulisan karya ilmiah selanjutnya yang berkaitan dengan penanganan bank gagal.
Universitas Sumatera Utara
D. Keaslian Penulisan
Adapun judul yang berkaitan dengan judul skripsi ini adalah skripsi yang berjudul “Sistem Koordinasi antara Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan
dalam Pengawasan Bank Setelah Lahirnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan” yang ditulis oleh Rebekka D Sinaga tahun
2013 yang didalamnya membahas kerjasama yang dilakukan antara Bank Indonesia sebagai bank sentral di Indonesia dengan Otoritas Jasa Keuangan
sebagai pengawas perbankan, yang mana masing-masing mempunyai tugas dalam pengawasan terhadap sistem perbankan setelah lahirnya Undang-Undang Nomor
21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan. Sedangkan didalam skripsi ini hal yang dibahas adalah mengenai
hubungan kerjasama yang dilakukan antara Otoritas Jasa Keuangan dengan Lembaga Penjamin Simpanan dalam pengawasan bank gagal berdasarkan
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan. Lembaga Penjamin Simpanan juga berfungsi dalam pengawasan bank, yang
secara khusus melakukan pengawasan terhadap simpanan yang ada didalam bank itu sendiri. Otoritas Jasa Keuangan juga bertugas dalam pengawasan bank, dalam
hal ini melakukan pengawasan terhadap kesehatan bank, yang mana memiliki hubungan yang sangat erat dengan simpanan yang ada didalam bank itu sendiri.
Karena penilaian terhadap kesehatan bank juga tidak terlepas dari bagaimana keadaan simpanan yang ada didalam bank tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apa yang ada di dalam skripsi ini adalah murni hasil karya si penulis sendiri dan bukan hasil jiplakan dari
skripsi orang lain. Skripsi ini juga diperoleh dari hasil pemikiran para praktisi, refrensi buku-buku, makalah, hasil seminar, media cetak, media elektronik seperti
internet serta bantuan dari berbagai pihak yang berdasarkan pada asas keilmuan yang jujur, rasional, dan terbuka. Sehingga hasil dari penulisan skripsi ini dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.
E. Tinjauan Kepustakaan