guna menetapkan waktu standar ataupun mengukur kondisi kerja yang tidak produktif. Salah satu dari cara ini, akan didapatkan waktu standar dari suatu pekerja
yaitu waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
2.7.1 Penelitian Waktu
Penelitian waktu didefinisikan sebagai analisa tentang penentuan elemen kerja beserta urutan-urutannya, serta waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut secara efektif. Umumnya penelitian waktu dilakukan untuk mendapatkan waktu standard.
2.7.2 Pengukuran Waktu langkah Langkah Sebelum Melakukan Kerja
Ada beberapa aturan pengukuran yang perlu dijalankan untuk mendapatkan hasil yang baik. Aturan-aturan tersebut akan dijelaskan dalam langkah-langkah
berikut: 1. Penetapan tujuan pengukuran.
Dalam melakukan pengukuran waktu, hal-hal penting yang harus diketahui dan ditetapkan adalah untuk apa hasil pengukuran digunakan,
berapa tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang diinginkan dari hasil pengukuran tersebut. Misalnya jika waktu standar yang akan diperoleh
dimaksudkan untuk dipakai sebagai dasar upah perangsang, maka ketelitian dan keyakinan tentang hasil pengukuran harus tinggi karena
Universitas Sumatera Utara
menyangkut prestasi dan pendapatan buruh disamping keuntungan bagi
perusahaan itu sendiri.
2.
Melakukan penelitian pendahuluan. Dalam penelitian pendahuluan dilakukan pengumpulan dan pencatatan
semua keterangan yang dapat diperoleh mengenai kondisi pekerjaan, pekerja, dan keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi keadaan
pekerjaan. Dari hasil pengukuran waktu akan diperoleh waktu yang pantas diberikan kepada pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Waktu
kerja yang pantas merupakan waktu kerja yang didapat dari kondisi kerja yang baik. Untuk itu perlu ditetapkan secara tertulis kondisi kerja dan
metode kerja yang ada. 3. Memilih operator.
Operator yang akan melakukan pekerjaan harus memenuhi persyaratan tertentu agar pengukuran dapat berjalan baik. Syarat-syarat tersebut
adalah berkemampuan normal dan dapat diajak bekerja sama. Pada dasarnya operator yang diamati memiliki kemampuan yang mengikuti
distribusi normal, yaitu dari yang berkemampuan rendah sampai tinggi. Selain itu, operator yang dipilih adalah pekerja yang pada saat
pengukuran dilakukan dapat bekerja secara wajar dan operator mampu bekerja sama dengan pengamat. Hal ini dimaksud karena operator
mungkin akan mencurigai maksud-maksud dari pengukuran waktu tersebut, sehingga operator bekerja tidak wajar. Operator harus dapat
bekerja secara wajar tanpa canggung walaupun dirinya sedang diukur dan
Universitas Sumatera Utara
pengukuran beradadidekatnya. Operator yang dipilih merupakan operator yang waktu penyelesaian pekerjaan yang secara wajar diperlukan oleh
pekerja normal. 4 . Melatih Operator.
Walaupun operator yang baik telah didapat, kadang-kadang masih memerlukan latihan bagi operator tersebut, terutama jika kondisi dan cara
kerja yang digunakan tidak sama dengan yang biasa dijalankan operator. Hal ini terjadi jika pada saat penelitian pendahuluan kondisi kerja atau
cara kerja sudah mengalami perubahan. Dalam keadaan ini operator harus dilatih terlebih dahulu karena sebelum diukur operator harus terbiasa
dengan kondisi dan cara kerja yang telah ditetapkan. 5. Menguraikan pekerjaan atas elemen pekerjaan.
Untuk memudahkan pengamatan, pengukuran, dan analisa, maka pemecahan siklus kerja atau operasi menjadi bagian-bagian yang
terperinci, yang dalam hal ini disebut dengan elemen-elemen kerja. Elemen-elemen kerja ini akan diukur dengan waktunya masing-masing.
Selanjutnya akan diperoleh jumlah dari waktu setiap elemen yang disebut sebagai waktu siklus.
Beberapa alasan yang menyebabkan pentingnya melakukan penguraian pekerjaan atas elemen-elemen, yaitu:
a. Menjelaskan catatan tentang tata cara kerja yang dibakukan.
Universitas Sumatera Utara
b. Memungkinkan melakukan Rating Performance bagi setiap elemen karena keterampilan operator dalam bekerja belum tentu sama untuk
semua bagian dari gerakan-gerakan kerjanya. c. Memudahkan mengamati terjadinya elemen yang tidak baku yang
mungkin saja dilakukan pekerja. d. Memungkinkan dikembangkannya data waktu standar atau tempat kerja
yang bersangkutan. 6. Menyiapkan alat-alat pengukuran.
Setelah langkah-langkah diatas dijalankan, maka pada langkah terakhir sebelum melakukan pengukuran dilakukan penyiapan alat-alat yang
diperlukan. Alat-alat tersebut adalah: a. Stop watch.
b. Lembaran-lembaran pengamatan. c. layarPapan pengamatan.
d. Alat tulis.
2.7.3 Tahapan Pengukuran Waktu Kerja