BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Penjadwalan
Penjadwalan dapat didefinisikan sebagai suatu petunjuk atau indikasi apa saja yang harus dilakukan, dengan siapa, dan dengan peralatan apa yang digunakan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan pada waktu tertentu Scroeder, 2000. Keputusan dalam suatu penjadwalan yang diartikan pada penugasan adalah
berupa mengurutkan pekerjaan sequencing dan waktu timing untuk memulai pekerjaan, dimana untuk menentukan semuanya itu harus diketahui urutan operasinya
terlebih dahulu. Penjadwalan selalu berhubungan dengan pengalokasian sumber daya yang ada
pada jangka waktu tertentu, hal tersebut adalah proses pengambilan keputusan yang tujuannya adalah untuk optimalitas Pinedo, 2002.
Penjadwalan berperan penting dalam industri manufaktur dan industri servis. Penjadwalan tidak bisa lepas dari sequencing yaitu pekerjaaanjob mana yang harus
dikerjakan terlebih dahulu dalam suatu pesanan. Penjadwalan bisa menjadi sumber masalah apabila terdapat order yang datang
secara bersamaan pada waktu tertentu, sedangkan fasilitas yang dimiliki perusahaan terbatas. Jika hal ini terjadi, maka aturan prioritas akan diberlakukan. Untuk membuat
suatu penjadwalan, diperlukan data diantaranya adalah mencakup jenis dan banyaknya job yang akan diproses, urutan ketergantungan antar proses produksinya,
waktu proses untuk masing-masing operasi, serta fasilitas yang dibutuhkan oleh
Universitas Sumatera Utara
setiap operasi. Dari masukan tersebut, penjadwalan yang dihasilkan adalah berupa urutan pekerjaan yang akan dijadwalkan.
Dalam membuat penjadwalan yang baik, perusahaan membutuhkan suatu perencanaan produksi dan pengendalian produksi agar fasilitas yang digunakan untuk
memproduksi dapat digunakan secara efisien, dengan demikian perencanaan dan pengendalian produksi yang dibutuhkan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Membuat suatu daftar pesanan yang datang dengan memperhitungkan kapasitas produksinya.
2. Sebelum pesanan tersebut diproduksi, periksa terlebih dahulu mengenai ketersediaan bahan bakunya.
3. Menentukan batas waktunya untuk pekerjaan yang ada, dan melakukan pengawasan saat produksi berlangsung.
4. Dari aktifitas produksi yang berjalan dibuat laporannya sebagai feedback. 5. Dilakukan pengwasan terhadap efisiensi peroduksi yang berjalan.
2.2 Tujuan Penjadwalan