Metodologi Pembahasan Lingkup dan Batasan Proyek Asumsi

Masalah perancangan adalah perihal yang akan menjadi kendala dalam perancangan Oceanarium ini dan seterusnya akan dicari jalan penyelesaian untuk mengatasi masalah tersebut. Rumusan masalah yang timbul dalam perancangan Oceanarium ini adalah: Bagaimana merancang bangunan sehingga maksud dan tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Bagaimana memilih lokasi bangunan yang sesuai untuk dapat mewujudkan rancangan bangunan yang dapat mengakomodasi kegiatan-kegiatan yang diinginkan. Bagaimana bentuk desain yang tepat, sehingga dapat mencerminkan kehidupan bawah laut dan nantinya dapat dijadikan landmark. Bagaimana penerapan teknologi yang tepat untuk mengakomodasi air beserta biota- biota laut dan fasilitas yang ada didalamnya. Bagaimana sistem teknologi untuk regulasi air serta mengatur suhu yang sesuai pada aquarium air laut.

1.4. Pendekatan Masalah

Pendekatan masalah merupakan bentuk pengenalan terhadap masalah yang berfokus pada hal yang lebih khusus untuk mencari penyelesaian yang lebih tepat. Dalam hal ini pendekatan pada masalah perancangan Oceanarium. Melalui pendekatan fungsinya sebagai Oceanarium, maka direncanakan adanya suatu akuarium raksasa publik yang dapat menampung dan memerkan biota- biota laut seperti beraneka ragam ikan, mulai dari yang berukuran kecil hingga yang berukuran besar seperti ikan hiu dan paus. Selain terdapat akuarium publik, juga direncanakan fasilitas lainnya yang dapat menunjang kegiatan Oceanarium tersebut. Lokasi perancangan terletak di dekat pantai. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam pengakomodasian hewan-hewan laut ke dalam aquarium serta memudahkan dalam system utilitas.. Dalam perancangan Oceanarium ini diterapkan desain yang bertemakan Arsitektur Metafora.

1.5. Metodologi Pembahasan

Studi Literatur Studi literatur dilakukan untuk mendefenisikan secara kwantitatif dan kwalitatif akan hal-hal yang dibutuhkan terhadap fungsi bangunan. Studi Lapangan Dilakukan secara survey langsung ke lokasi perencanaan berupa pengamatan dan pengumpulan data yang berhubungan dengan kasus proyek untuk mengetahui kondisi lingkungan dan potensi kawasan sekitar site. Studi Analisa Menganalisa data-data yang telah diperoleh dan permasalahan yang ada khususnya dalam kaitannya dengan sistem pengolahan air, tingkat suhu yang nyaman untuk oceanarium, dan sarana rekreasi air. Sintesis Dari segala data yang ada disintesis untuk memperoleh berbagai masukan arsitektural maupun non arsitektural bagi keperluan perancangan.

1.6. Lingkup dan Batasan Proyek

Lingkup dan batasan proyek adalah suatu perihal yang menjadi cakupan, wilayah pembahasan suatu peristiwa agar pembahasannya tersebut tepat sasaran dari tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini akan dibahas sejauh mana hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan Oceanarium ini, yaitu: Seluruh aspek fisik yang berhubungan dengan pembahasan dan perancangan mengenai bangunan sarana rekreasi yang menyangkut lingkungan tapak, massa bangunan, dan pembentukkan ruang. Perencanaan fasilitas hiburan yang disertai fasilitas pendukungnya ini hanya menawarkan keberadaan wisata bahari yang diwujudkan dalam bentuk hiburan. Fasilitas yang ditawarkan dalam proyek ini terbatas pada sarana pertunjukkan dan pengetahuan. Teknologi yang diterapkan untuk aquarium tepat guna, efisien, dan fleksibel .

1.7. Asumsi

Karena kasus proyek bersifat fiktif, maka diperlukan beberapa asumsi sebagai dasar perencanaan dan perancangan, yaitu: Diasumsikan kepemilikan bangunan oleh pihak swasta dengan penekanan bangunan yang mewadahi kegiatan komersil yang bersifat rekreatif. Diasumsikan lokasi lahan studi layak untuk didirikan bangunan sesuai dengan peruntukan lahan sebagai kawasan wisata yang bersifat komersil. Diasumsikan kondisi perairan tidak menjadi permasalahan yang dapat menghambat keberadaan proyek ini. Diasumsikan bahwa perekonomian di Indonesia berada dalam kondisi normal sehingga dapat mendukung keberadaan proyek ini.

1.8. Kerangka Berfikir