BAB II
DESKRIPSI PROYEK
2.1. Terminologi Judul
Terminologi judul adalah pembahasan mengenai pengertian dan makna dari sebuah kata judul agar bisa dipahami tujuan maupun sasarannya. Adapun judul proyek
ini a dalah “Oceanarium”.
Oceanarium terdiri dari dua kata yaitu “Ocean” dan “rium”. Ocean berasal dari bahasa Inggris yang artinya lautan atau samudra, sedangkan “rium” merupakan
penggalan dari kata akuarium yang artinya tempat.
Maka Oceanarium adalah sebuah tempat penangkaran ikan-ikan dan hewan-
hewan air laut lainnya dalam suatu akuarium raksasa yang dibuat menyerupai habitat aslinya, dilengkapi dengan fasilitas penelitian serta fasilitas lainnya yang berhubungan
dengan wisata yang dapat menunjang kegiatan Oceanarium tersebut. Selain itu, juga akan disediakan fasilitas pendidikan berupa mini museum tentang biota laut serta mini
theater yang akan mempertontonkan film tentang biota laut, sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi sekaligus sarana pendidikan informal bagi
masyarakat. Oceanarium ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan
wisatawan akan sarana wisata dan pendidikan yang berhubungan dengan laut. Selain itu, diharapkan mampu memberikan nuansa lain dari objek wisata bahari serta dapat
menyadarkan masyarakat dan wisatawan akan keindahan bawah laut yang harus dijaga bersama.
2.2. Tinjauan Umum
Tinjauan umum membahas tentang berbagai hal yang berhubungan dengan
aquarium air laut atau Oceanarium secara keseluruhan.
2.2.1 Pengertian Aquarium
Aquarium berasal dari bahasa latin “aqua”, yang berarti air,dan “rium” yang artinya tempat atau bangunan. Jadi aquarium adalah sebuah tempat, yang umumnya
dibuat dari gelas atau plastik tembus pandang yang berisikan air dengan ikan, binatang
serta tumbuhan hidup di dalamnya Budiono Mismail “Akuarium Terumbu Karang”
Penerbit UB Press Cetakan I, 2010. Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, Aquarium adalah tempat
memelihara ikan hias ; Aquarium itu mirip dengan satu ekosistem tang berisikan banyak komponen saling berinteraksi sehingga keseluruhan sistem berjalan.
Istilah aquarium sebenarnya sudah dipakai oleh bangsa Romawi, dimana mereka membuat kolam-kolam besar dihalaman rumah untuk memelihara ikan yang
nantinya dikonsumsi The Complete Aquarium Encyclopedia of Tropical Freshwater
Fish, Dr. J. D. Van Ramshort. 2.2.1.1 Sejarah Aquarium
Memelihara ikan dalam satu tempat terbatas atau di lingkungan buatan telah dikembangkan sejak lama. Bangsa Sumeria kuno diketahui menyimpan ikan hasil
tangkapan di kolam sebelum disajikan sebagai hidangan. Pada awalnya ide untuk memelihara ikan dawan suatu tempat berasal dari bangsa Romawi dan Mesir, tetapi
pada saat itu bukan untuk dinikmati keindahannya melainkan untuk memenuhi kebutuhan ikan segar, karena pada saat itu belum ditemukannya alat pendingin The
Complete Aquarium Encyclopedia of Tropical Freshwater Fish, Dr. J. D. Van Ramshort.
Di Cina penangkaran secara selektif sejenis ikan tambera keluarga Cyprinidae sehingga menghasilkan ikan mas atau koi telah dimulai sekitar 2000
tahun yang lalu. Pada jaman dinasti Song di Cina, ikan mas mulai dipelihara di dalam rumah dalam bejana keramik besar
Budiono Mismail “Akuarium Terumbu Karang” Penerbit UB Press Cetakan I, 2010.
Pada tahun 1665 Samuel Pepys 1633-1703, administrator angkatan laut Inggris
menulis dalam buku hariannya bahwa di London ia melihat: „ikan asing dan langka yang indah di dalam gelas berisi air dan hidup selamanya‟. Selanjutnya,
memelihara ikan dalam aquarium menjadi kegemaran populer di Inggris setelah tahun 1851 dimana terdapat pameran akbar Great Exhibition
Budiono Mismail “Akuarium Terumbu Karang” Penerbit UB Press Cetakan I, 2010.
Di jaman pemerintahan ratu Inggris Victoria, Aquarium menjadi sesuatu yang baru dan menarik karena jasa Philip Gosse. Ia adalah orang pertama yang
memiliki gagasan untuk membuka aquarium umum pertama di dunia pada tahun 1853,
yaitu London Zoo keb un binatang London yang bernama „Fish House‟. Pada thun
1871 di Sydenham dibuka aquarium buatan pertama didunia yang bernama Crystal Palace Aquarium. Aquarium rumah sendiri mulai diperkenalkan sejak tahun 1816.
2.2.1.2 Fungsi Aquarium
Aquarium memiliki fungsi untuk memelihara ikan atau tumbuh-tumbuhan air yang diteliti, sehingga mempermudah para peneliti untuk melakukan pekerjaannya
tanpa perlu mendatangi daerah yang diteliti secara berulang kali, cukup dengan contoh atau sampel saja, sehingga menghemat biaya untuk penelitian. Didalam
perkembangannya aquarium juga dimanfaatkan oleh umum untuk menghias ruang dalam skala yang lebih kecil.
Selain itu, Aquarium dapat memberikan kepuasan dan ketenangan jiwa disamping sebagai hiasan perabot rumah.
2.3. Landasan Teoritis
2.3.1 Macam-macam Aquarium
Terdapat bermacam-macam aquarium, tetapi secara umum aquarium dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Aquarium Geografik, aquarium dengan nuansa hijau dengan suasana
pegunungan alami. 2.
Aquarium Display, aquarium dengan wadah-wadah yang membatasi ruang gerak biotanya
Berdasarkan keadaan air yang ada, aquarium dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1.
Aquarium air laut, dimana di dalamnya dipelihara jenis-jenis binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di air laut.
2. Aquarium air tawar, dimana didalamnya dipelihara jenis-jenis binatang dan
tumbuh-tumbuhan yang hidup di air tawar. Berdasarkan penggunaannya, aquarium dapat dibagi menjadi :
1. Aquarium untuk penelitian riset, hanya digunakan untuk tempat
binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan untuk diteliti. 2.
Aquarium untuk umum, hanya digunakan untuk umum sehingga dalam hal ini pengunjung merupakan faktor utama.
3. Aquarium untuk penelitian dan umum, digunakan dengan tujuan utama
untuk penelitian, tetapi untuk umum juga diberi kesempatan untuk melihatnya sehingga aquarium ini memiliki fungsi ganda.
2.3.2 Aspek Teknis Aquarium
Pembuatan dan perawatan aquarium air laut lebih sulit dibandingkan aquarium air tawar. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan aquarium air laut, yaitu:
a. Bentuk, dimensi, dan konstruksi aquarium
- Bentuk Aquarium
Pada awalnya menurut sejarah, aquarium berbentuk lonjong. Kemudian dengan inovasi dan rekayasa dari manusia, maka muncul bentuk-bentuk baru berupa bentuk
persegi dengan rangkaian beberapa kaca yang dapat memuat ikan dalam jumlah besar dan dapat dinikmati dari laur. Adapun bentuk-bentuk aquarium yaitu bulat, silinder,
rumah-rumahan, bentuk toples, persegi empat, segitiga, dan segi enam. Model ini biasanya diletakkan menempel di dinding. Bentuk ini dibuat untuk memenuhi tuntutan
aquarium yang lebih besar serta keinginan menghadirkan aquarium yang menyatu dengan rumahnya.
Walaupun terdapat berbagai macam bentuk aquarium, tetapi umumnya bentuk yang sering dipakai yaitu bentuk persegi panjang. Bentuk persegi panjang ini terdiri
dari dua model yang berbeda, yaitu bentuk tinggi dan bentuk pendek. Aquarium bentuk tinggi, ukuran tinggi lebih besar dari pada lebarnya. Aquarium bentuk pendek,
ukuran lebar lebih besar dari pada tingginya. Aquarium yang pendek, permukaan airnya lebih luas dibandingkan dengan
aquarium yang tinggi. Permukaan air yang luas membuat ikan lebih leluasa untuk bergerak. Walaupun aquarium tinggi lebih dalam, tetapi tidak banyak pengaruhnya
terhadap ikan. Ikan-ikan laut lebih banyak bergerak secara mendatar dari pada naik- turun.
Adapun bentuk-bentuk akuarium yang ada, antara lain : Bentuk bulat : kekurangannya kaca berfungsi sebagai lensa
yang dapat mengecilkan atau membesarkan penglihatan terhadap ikan-ikan yang ada didalamnya.
Memanjang ke atas : kekurangannya tekanan air terhadap kaca akan lebih besar sehingga memerlukan kaca yang lebih tebal.
Lonjong silinder
: kelebihannya
mudah dibersihkan,
kekurangannya sama seperti bentuk bulat yaitu penipu penglihatan mata. Diorama : akuarium ini dibuat di dalam tembok dan hanya
dinikmati dari satu sisi saja. Pembuatannya lebih mahal dan membutuhkan perawatan yang rumit. Kelebihannya yaitu menimbulkan kesan seolah sedang mengintip
kehidupan bawah laut. Kubus : pembuatannya lebih mudah. Kerangkanya bisa dibuat
dari: o
Besi, mudah pembuatannya dan murah. Tahan lama asalkan dirawat dengan baik.
o Alumunium, ada bermacam-macam ukuran maupun tebal atau
panjangnya. Tidak semua tukang las bisa mengerjakannya sehingga biaya pemasangan relatif mahal.
o Serba kaca, merupakan yang paling praktis, murah dan mudah
dirakit sendiri. o
Plastik, kekurangannya mudah tergores dan retak. Bentuk rumah-rumahan
Segienam : model ini biasanya diletakkan dengan menempel di dinding. Bentuk ini dibuat untuk memenuhi tuntutan akuarium yang lebih besar,
keinginan menghadirkan akuarium yang menyatu dengan rumahnya. -
Dimensi Aquarium Pembuatan aquarium air laut memerlukan perhatian tersendiri mengingat bahwa
aquarium laut mendapatkan beban berupa dorongan air yang lebih besar jika dibandingkan dengan beban dorongan pada air tawar. Hal ini disebabkan air laut
memilki berat yang lebih besar dibandingkan air tawar. Berat air laut per liternya sama dengan 1,03 kg. Selain itu, umumnya aquarium air laut banyak menggunakan batuan,
sehingga mengharuskan aquarium air laut di buat dengan menggunakan kaca atau bahan yang lebih tebal sehingga mampu menahan gaya dorongan ataupun tekanan air
laut yang ada di dalamnya.
Aquarium air laut biasanya lebih besar dari pada aquarium air tawar. Volume aquarium air laut ideal minimal 90 liter atau berukuran panjang 70 cm, lebar 30 cm,
dan tinggi 40 cm. Ukuran aquarium ditentukan oleh banyaknya penghuni aquarium. Banyaknya ikan yang dapat ditampung di aquarium secara kasar dapat dinyatakan
sebagai 10 liter per centimeter panjang ikan. Artinya jika aquarium memiliki volume 200 liter, maka banyaknya ikan sepanjang 5 centimeter yang dapat ditampung sekitar
4 ekor. Berikut merupakan dimensi aquarium untuk bahan kaca dan acrylic.
Tabel ketebalan kaca untuk aquarium air laut. DIMENSI AQUARIUM cm
TEBAL KACA MINIMAL mm Panjang
Lebar Tinggi
60 30
30 5
80 30
30 7
80 45
45 7
90 45
45 8
100 50
50 8
130 50
50 10
200 75
75 15
Tabel 2.1 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut.
Tabel ketebalan acrylic untuk aquarium air laut. DIMENSI AQUARIUM cm
TEBAL ACRYLIC MINIMAL mm Panjang
Lebar Tinggi
70 55
45 6
90 55
45 8
130 55
55 10
150 55
60 10
180 60
60 15
240 120
80 20
Sumber
: Eko Budi Kuncoro “ Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.
Tabel 2.2 Ketebalan Acrylic untuk Aquarium Air Laut. Sumber
: Eko Budi Kuncoro “ Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.
- Konstruksi Aquarium
Saat ini di pasaran telah banyak dijual aquarium dengan berbagai bahan, seperti kaca, fiberglass, maupun acrylic. Masing-masing bahan memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. BAHAN
KEKURANGAN KELEBIHAN
PLASTIK Cepat buram atau kusam
Bahan lebih ringan
KACA Tidak
kuat terhadap
tekanan air
laut, menggunakan sambungan
lem sehingga
tidak menutup
kemungkinan terjadi kebocoran.
Murah dan
bersifat konduktor
ACRYLIC Sulit menjadi konduktor,
sehingga aquarium menjadi panas.
Lebih ringan, kuat, lebih cerah bila terkena sinar,
permukaan lebih
licin sehingga sulit ditumbuhi
oleh lumut, dapat dipoles apabila terjadi goresan,
lebih lentur
sehingga mudah
dibentuk sesuai
keinginan, tidak
membutuhkan sambungan.
Sumber : Eko Budi Kuncoro “Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.
Tabel 2.3 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic.
Pada umumnya bahan utama untuk aquarium yaitu kaca dan acrylic. Beberapa pertimbangan dalam menentukan bahan aquarium antara kaca dan acrylic, yaitu:
PERTIMBANGAN KACA
ACRYLIC HARGA
Murah Lebih mahal dari kaca
GORESAN Tahan goresan
Goresan pada
acrylic mudah dihilangkan
BERAT Lebih berat
Ringan
KEMAMPUAN MENGHANTAR PANAS
Mudah menghantar panas, sehingga
mudah dipengaruhi
oleh suhu
ruang. Menghantar panas tetapi
tidak sebaik kaca.
SAMBUNGAN Menggunakan sambungan
sehingga memungkinkan terjadi kebocoran
Tidak menggunakan
sambungan
KEJERNIHAN BAHAN jernih
Lebih tembus pandang dari pada kaca
Sumber : Prof. Ir.
Budiono Mismail “ Akuarium Terumbu Karang “ Penerbit UB Press Cetakan I 2010. Tabel 2.4 Perbandingan antara Kaca dan Acrylic.
b.
Komposisi Air Laut
Keadaan di laut tropis dapat dikatakan selalu konstan, oleh sebab itu keadaan air dalam aquarium harus sedemikian juga. Suhu harus dijaga antara 25
o
C sampai 28
o
C, pHderajat keasaman sekitar 8,4, dan salinitas kadar garam dengan berat jenis sekitar 1,021. Derajat keasaman dan mutu air akan banyak berubah karena adanya
interaksi para penghuni aquarium. Suhu
Suhu yang terjaga sekitar 26
o
C merupakan hal yang mutlak untuk aquarium air laut. Pergeseran suhu sampai dua derajat tidak akan terlalu banyak menimbulkan
masalah, tetapi bila suhu mencapai 30
o
C akan berbahaya bagi kehidupan koral. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu aquarium yaitu Thermometer.
Thermometer digunakan untuk melihat suhu air di dalam aquarium. Suhu yang baik untuk aquarium air laut yaitu berkisar antara 25
o
C-29
o
C. Apabila didalam
Gambar 2.1 Thermometer
aquarium laut tersebut lebih banyak dipelihara karang dan anemone laut, maka sebaiknya suhu dipertahankan pada 26
o
C, sedangkan apabila lebih banyak dipelihara ikan maka suhu dipertahankan pada 27
o
C. Suhu yang terlalu tinggi dapat diatasi dengan peralatan pendingin khusus chiller atau dengan kipas angin yang diletakkan
di bawah sungkup aquarium.
Chiller berfungsi untuk mendinginkan atau menurunkan panas air laut dalam aquarium. Panas ditimbulkan oleh adanya sistem lampu dan pompa yang dapat
menghasilkan kalor. Aquarium besar yang dilengkapi dengan lampu metal halide dapat menyebabkan kenaikan suhu dari 27
o
C hingga 30
o
C-32
o
C. Hal ini menyebabkan metabolisme ikan dan hewan laut lainnya juga meningkat yang berarti bahwa organ
tubuh dipaksa bekerja cepat sehingga menyebabkan ikan dan terumbu karang mati. Oleh sebab itu, diperlukan chiller yang dikombinasikan dengan thermostat
sehingga suhu
air laut
dapat dipertahankan
hingga 26
o
C Chiller sebaiknya dibuat dengan bahan khusus, agar tidak mudah berkarat, seperti bahan
titanium atau bahan yang berselaput plastik Adapun cara kerja chiller yaitu sebagai berikut:
Air dipompa melalui penukar panas, dimana kompresi gas dingin mengalir.
Gas dikompresi dengan tujuan untuk mengambil panas dari air di aquarium.
Yang panas suhu tinggi dibawa kembali ke kompresor dan mengalami
penurunan tekanan.
Selanjutnya panas dibawa ke radiator , sebuah kipas penghisap udara baru dan memungkinkan udara panas keluar dari chiller.
Gambar 2.2 Chiller
Derajat Keasaman pH Derajat keasaman pH merupakan ukuran konsentrasi hidrogen dan ion
hidroksida dalam larutan. Jika ion hidroksida sangat banyak larutan dikatakan bersifat basa, tetapi jika ion hydrogen lebih banyak maka larutan akan bersifat asam. Dalam
aquarium, proses alamiah cenderung menurunkan nilai pH dan harus diwaspai. Aquarium air laut mempunyai pH antara 8,0 sampai 8,5 artinya air lebih bersifat basa.
Derajat keasaman diukur dengan pH meter. salah satu tanda bahwa nilai pH terlalu tinggi atau terlalu rendah adalah banyaknya koral yang mati dan kerang membuka
cangkangnya lebar-lebar. Untuk mengatasi agar kadar pH tidak berubah diperlukan Kesadahan suatu larutan sebagai penyangga
buffer .
Kesadahan dapat diperoleh dengan keberadaan antara lain karbonat, bikarbonat, dan lain-lain. Keberadaan
karbonat juga dapat dipakai sebagai pengganti ukuran kesadahan, dan nilai derajat kandungan karbonat dapat dipakai sebagai acuan. Air laut alami mempunyai derajat
kandungan karbonat dKH antara 6 sampai 7. Sedangkan untuk air laut dalam aquarium sebaiknya dipertahankan antara7 sampai 10 dKH. Alat yang digunakan
untuk mengukur derajat keasaman atau pH yaitu pH-meter.
Gambar 2.4 pH Meter Digital Gambar 2.3 Proses Pemasangan Chiller
Konsentrasi ion Hidrolium merupakan komponen penting dalam kimia air laut. Semakin tinggi pH maka semakin tinggi pula NH3 ammonia, sedangkan semakin
rendah pH maka kandungan oksigen juga rendah. Sehingga lebih baik pH air laut
dipertahankan pada kondisi antara 8,1-8,4.
Salinitas kadar Garam Kadar garam
salinity
adalah ukuran beberapa banyak garam yang larut dalam air, diukur dengan gram per liter. Air laut daerah tropis mempunyai kadar garam
sekitar 35 gram per liter. Alat yang digunakan untuk mengukur kadar garam adalah refraktometer.
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar konsentrasi bahan terlarut seperti gula, garam, protein, dsb. Refraktometer ditemukan oleh Dr. Ernst
Abbe seorang ilmuwan dari German pada permulaan abad 20. Prinsip kerja refraktometer sesuai dengan namanya adalah dengan memanfaatkan refraksi cahaya.
Disamping itu, berat jenis juga dapat digunakan untuk mengukur kadar garam air laut terhadap air suling. Air suling mempunyai berat jenis 1,000 dan air laut
mempunyai berat jenis antara 1,022 sampai 1,030 tergantung pada daerahnya. Pengukuran berat jenis dapat dilakukan dengan menggunakan hydrometer dan harus
dipertahankan antara 1,022 dan 1,025. Umumnya hydrometer untuk aquarium laut pada skalanya diberi warna hijau untuk rentang nilai yang dianjurkan.
Suhu air laut
o
C Berat jenis
air laut
20 1,025
21 1,024
24 1,023
Gambar 2.5 Refraktometer
Tabel 2.5 Hubungan Antara Suhu Air Laut dengan Berat Jenis Air Laut
Gambar 2.6 Hydrometer
Berikut merupakan table yang menunjukkan hubungan antara tingkat salinitas dengan gravitasi khusus atau berat jenis.
SALINITASKADAR GARAM ‰ GRAVITASI KHUSUS
23,1 1.0169
24,7 1.0181
26,3 1.0193
27,9 1.0205
29,3 1.0218
30,3 1.0224
31,1 1.0230
31,9 1.0236
32,7 1.0242
33,4 1.0248
34,3 1.0254
35,1 1.0261
25 1,023
27 1,023
28 1,023
30 1,022
Sumber : Prof.Ir.Budiono Mismail “Akuarium Terumbu Karang” Penerbit UB Press Cetakan I 2010
36,8 1.0267
37,6 1.0279
39,3 1.0292
40,1 1.0305
42,6 1.0318
Sumber : Eko Budi Kuncoro “Akuarium Air Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004
Keterangan = Rentang yang baik untuk aquarium air laut
Tabel 2.6 Hubungan Antara Tingkat Salinitas dengan Gravitasi Khusus
Unsur-unsur penting lainnya kapur, amonia, nitrat, posfat Unsur-unsur lainnya yang juga tidak kalah penting dalam aquarium air laut
adalah unsur kapur, ammonia, nitrat, posfat. Kapur kalsium-Ca merupakan bahan pembentuk utama koral, berbagai jenis
ganggang, dan makhluk hidup lainnya yang berada di akuarium terumbu karang. Kandungan kapur dapat diukur dengan ppm
part per million
- bagian per sejuta atau
milligram per liter mgl. kandungan kapur dalam air laut alami berkisar antara 380 sampai 480 mgl tergantung pada tempatnya. Untuk meningkatkan kandungan kapur
dapat menggunakan tambahan kalsium kloridaCaCl2 atau kalsium hidroksida CaOH2. Kalsium klorida mudah digunakan dan tidak secara langsung
mempengaruhi pH aquarium, tetapi bila berlebihan dapat meningkatkan berat jenis dan menurunkan kesadahan sehingga akhirnya mempengaruhi pH. Kalsium
hidroksida dalam larutan dikenal juga sebagai air kapur. Amonia NH3 dalam aquarium air laut sebaiknya nol, jika dalam air aquarium
terkandung amonia maka akan menyebabkan kematian hewan laut. Fospat dapat menimbulkan masalah dalam aquarium terumbu laut, khususnya
jika kandungannya melebihi 0,2 ppm. Kebanyakan fospat akan memicu perumbuhan ganggang yang tidak diinginkan dan mengganggu proses pengkapuran koral dan
makhluk lain yang memerlukan kapur demi kelangsungan hidupnya.fospat dapat mempunyai bentuk bermacam-macam dan tidak mudah untuk menyidiknya. Salah
satu cara mengurangi kandungan fospat adalah dengan menggunakan protein skimmer.
Gambar 2.7 Protein Skimmer
Cara kerja protein skimmer yaitu mencampur udara dengan air dalam aquarium sedemikian sehingga membentuk buih. Buih tersebut selanjutnya ditampung
di suatu tempat yang nantinya akan dibuang. Buih mengikat protein dan berbagai bahan organik yang larut dalam air, jika tidak dibuang akan terurai menjadi ammonia
dan senyawa nitrit yang mencemari aquarium. Selain itu, protein skimmer juga memegang peran penting dalam mempertahankan kandungan oksigen O2 dan
karbon dioksida CO2 dalam air. Di laut lepas, peran protein skimmer dilakukan oleh ombak yang menghanyutkan buih ke pantai.
Agar protein skimmer dapat bekerja secara efektif, maka bagian tengah skimmer tempat lewatnya buih kepenampungan harus mengandung lendir.
Terdapat beberapa tipe skimmer, antara lain: 1.
Tingkat skimmer 45cm-50cm, diameter skimmer 7,5cm-10cm, dengan 1 batu gelembung.
2. Tingkat skimmer 45 cm-50 cm, diameter skimmer lebih dari 15 cm, dengan 2
batu gelembung. 3.
Tingkat skimmer lebih dari 90 cm, diameter skimmer 7,5 cm-10 cm, dengan 1 batu gelembung.
4. Tingkat skimmer lebih dari 90 cm, diameter skimmer lebih dari 15 cm, dengan
2 batu gelembung. 5.
Tingkat skimmer lebih dari 90 cm venture skimmer, tanpa batu gelembung, dengan 1 pompa air.
Untuk mengetahui kadar kandungan di dalam aquarium digunakan alat yaitu test kit.
Protein skimmer merupakan alat yang berfungsi untuk merombak
materi organik protein alga yang melayang bebas, dan sisa-sisa pakan.
Penggunaan skimmer didasarkan pada filtrasi pada adanya sistem
filtrasi, tingkat kepadatan organisme, dan besarnya aquarium.
Gambar 2.8 Test Kit
Oksigen Oksigen merupakan unsur yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup tidak
terkecuali hewan-hewan yang hidup di air. Untuk menyuplai oksigen didalam aquarium air laut dibutuhkan Aerator.
Aerator adalah alat untuk menyuplai oksigen yang berbentuk gelembung- gelembung buble yang masuk ke dalam air dengan selang kecil. Pada aquarium air
tawar alat ini merupakan alat vital, tetapi pada aquarium air laut, aerator hanya digunakan pada saat listrik PLN mati. Prinsip kerja aerator sangat sederhana. Di dalam
aerator terdapat sebuah motor sederhana yang bergerak karena adanya gaya magnet dari sebuah kumparan yang dialiri arus listrik dihubungkan dengan klep karet.
Gerakan yang ditimbulkan dari klep karet ini akan menimbulkan tekanan udara. Tekanan udara tersebut yang digunakan untuk menggerakkan air dalam aquarium
sehingga terjadi difusi oksigen. Adapun manfaat dari penggunaan aerator, yaitu :
Gerakan air yang ditimbulkan aerator akan meratakan kandungan oksigen di dalam air.
Gerakkan air juga dapat menaikkan gas-gas yang timbul dari sisa makanan atau kotoran ikan ke permukaan dan terlepas di udara bebas.
Gerakan udara yang dihasilkan aerator akan membenturkan kotoran atau pertikel halus hingga membentuk partikel yang lebih besar dan berat.
Kotoran yang menjadi berat tersebut akan jatuh ke dasar aquarium dan air yang keruh akan terlihat jernih.
Gerakan air membentuk gelombang, sehingga membuat aquarium mendekati dengan habitat asli ikan-ikan di laut.
Gambar 2.9 Aerator AC Gambar 2.10 Aerator DC
Untuk mengetahui komposisi air laut dapat dilihat pada table berikut: UNSUR
JUMLAH ppm A.
Komponen Mayor 875.000
Oksigen O 108.000
Hidrogen H 19.000
Klor Cl 10.500
Magnesium Mg 1.350
Sulfur S 0,885
Kalsium Ca 0,400
Natrium Na 0.380
B. Komponen Minor
Brom Br 65
Karbon C 28
Strontium Sr 13
Boron B 4,6
Silikon Si 3
C. Komponen Berjumlah Sedikit
Flour F 1,4
Nitrogen N 0,5
Litium Li 0,18
Rubidium Rb 0.12
Fospor P 0,07
Yodium I 0,06
Borium Br 0,03
Alumunium Al 0,01
Besi Fe 0,01
Molibdenum Mo 0,01
Seng Zn 0,01
Nikel Ni 0,0054
Arsenik As 0,003
Tembaga Cu 0,003
Timah 0,003
Uranium U 0,003
Mangan Mn 0,002
Vanadium V 0,002
Caesium Cs 0,0005
Perak Ag 0,0004
Yitrium Y 0,0003
Kobalt Co 0,00027
Selenium Se 0,00009
Sumber : Heru Susanto “Ikan Hias Laut”Penerbit Penebar Swadaya
Tabel 2.7 Komposisi Air Laut
c.
Pencahayaan
Pencahayaan untuk aquarium air laut sekurang-kurangnya harus memenuhi dua fungsi utama, yaitu pencahayaan harus mampu melestarikan kehidupan dan
fungsi-fungsi kehidupan penghuni aquarium, pencahayaan juga harus memberikan keindahan bagi aquarium sehingga memberikan kenikmatan bagi yang memandang.
Sinar matahari tentu saja merupakan sumber pencahayaan alami yang terbaik bagi kehidupan di laut lepas. Untuk menggantikan fungsi sinar matahari pada
aquarium air laut dibutuhkan penerangan buatan yang menggunakan tenaga listrik. Jenis lampu yang digunakan berbeda-beda tergantung dengan kedalaman.
Pencahayaan nantinya digunakan oleh ganggang
Zooxanthellae
yang bersimbiosis dengan koral. Pencahayaan dibutuhkan untuk melakukan fotosintesis dan selanjutnya
menghasilkan gula untuk makanan koral sebagai tempat tinggalnya. Pemilihan lampu untuk penerangan buatan bukan hanya ditentukan oleh
dayanya saja, tetapi juga spektrum cahaya yang dihasilkan. Daya selalu dinyatakan dalam watt. Semakin tinggi watt lampu semakin terang cahaya lampu, selain itu juga
semakin besar menyerap tenaga listrik dan panas yang dipancarkan juga semakin tinggi. Spektrum cahaya yang dipancarkan diberikan dalam nilai Kelvin K. Semakin
tinggi nilai derajat Kelvin, maka semakin biru cahaya yang dipancarkan. Lampu dengan 5000K memberikan warna kekuningan, 10.000K berwarna biru keputihan, dan
20.000K berwarna sangat biru. Untuk aquarium terumbu karang dianjurkan memakai lampu dengan nilai Kelvin tinggi sekitar 10.000K atau bahkan 20.000K berwarna
biru, untuk menirukan keadaan didasar laut guna merangsang kehidupan koral. Lampu berwarna biru actinic disamping bermanfaat bagi penghuni aquarium, juga
memberikan kenikmatan tersendiri bagi yang memandang. Lampu berwarna biru akan menyebabkan pendar indah pada penghuni aquarium.
Umumnya lampu yang digunakan untuk penerangan aquarium, antara lain:
Lampu Flourescent Lampu TL Jenis lampu ini hanya bisa digunakan pada aquarium yang memiliki
kedalaman antara 40 cm-50 cm. Lampu ini mempunyai spektrum sinar hampir sama dengan panjang sinar matahari, sehingga dapat memberikan sinar fotosintesis bagi
alga. Lampu jenis ini tersedia dalam berbagai kuat penerangan dan warna cahaya, meliputi NO
normal output
- standar, HO
high output
-keluaran tinggi, VHO
very high output-
keluaran sangat tinggi, dan kompak. Lampu fluorescent untuk aquarium terumbu karang sebaiknya adalah jenis HO, VHO atau fluorescent kompak dengan
warna biru actinic. Lampu flouresent HO bentuknya sama seperti lampu fluorescent yang dipakai
di rumah tetapi harganya lebih mahal dan lebih tahan lama. Lampu ini tersedia dengan daya dari 20 watt sampai 60 watt dan nilai Kelvin dari 6000K sampai 11.000K.
Lampu VHO bentuknya sama dengan lampu fluorescent biasa, tetapi cahayanya lebih kuat. Lampu ini tersedia dengan daya dari 75 watt sampai 160 watt
dan nilai Kelvin dari 10.000K sampai 20.000K. Lampu jenis ini cukup panas dan umumnya dilengkapi dengan kipas angin khusus untuk mengurangi panas yang
timbul.
Lampu fluorescent kompak merupakan lampu fluorescent yang dibentuk seperti huruf U. lampu jenis ini relative baru untuk aquarium air laut. Lampu ini
tersedia dengan daya dari 10 watt sampai 100 watt dan nilai Kelvin dari 5000K sampai 10.000K. Seperti halnya dengan lampu VHO, umumnya lampu ini dilengkapi
dengan kipas pendingin.
Gambar 2.11 Macam-macam Lampu Flourescent
Lampu Actinic Blue
Lampu ini memiliki panjang gelombang warna biru yang mana dialam dapat menembus kedalaman air hingga 400 m dibawah permukaan laut.
Lampu Mercuri HQL
Penggunaan lampu mercuri pada aquarium air laut tidak direkomendasikan, karena panjang gelombang sinar kuning dan merah yang ditimbulkan member efek
yang tidak alami. Selain itu, lampu ini memicu pertumbuhan lumut pada permukaan kaca acrylic. Biasanya lampu ini digunakan pada aquarium yang memlihara ikan
dengan menggunakan karang mati.
Gambar 2.12 Macam-macam Lampu Merkuri
Lampu Metal Halide HQI
Lampu ini digunakan untuk aquarium dengan ketinggian minimal 50 cm. Lampu jenis ini mempunyai watt yang lebih besar dibandingkan dengan sinar lain,
sehingga dapat digunakan pada aquarium dengan ukuran besar. Lampu ini dapat
menghasilkan daya dari 175 watt sampai 1000 watt. Tetapi jenis lampu ini menimbulkan efek yaitu menghasilkan kalor sehingga air di dalam aquarium menjadi
panas, sehingga perlu digunakan chiller untuk menghilangkan panas dari aquarium. Lampu Halide Logam atau Metal Halide dijual dengan berbagai spektrum dari 5000K
sampai 20.000K. Lampu Halide dapat menimbulkan gemerlapan dalam air aquarium karena riak permukaan air, serupa dengan yang dijumpai di laut lepas dengan ombak
yang bersikap seperti lensa dalam meneruskan cahaya matahari ke dalam laut. Selain itu, lampu ini mendekati cahaya matahari tetapi mahal harganya. Panas yang
ditimbulkan oleh lampu ini sehingga umumnya lampu ini harus digantung agak jauh dari permukaan air yaitu berkisar antara 20-30 cm.
Gambar 2.13 Lampu Metal Halide
Lampu LED
Lampu LED
light emitting diode
merupakan lampu jenis baru untuk aquarium air laut. Lampu ini dikatakan sebagai pengganti lampu halide logam dan
fluorescent karena lebih hemat energi. Lampu LED yang setara dengan lampu halide logam 250 watt yaitu 20.000K dan hanya memerlukan daya 150 watt serta umurnya
50.000 jam. Selain itu, panas yang ditimbulkan jauh lebih kecil dari pada lampu halide logam dan lampu fluorescent.
Lampu ini juga dilengkapi dengan mikroprosesor untuk mengatur kapan lampu dihidupkan atau dimatikan, disamping juga mengatur nilai Kelvin dari 6500K sampai
20.000K sesuai dengan kebutuhan. Pengaturan tersebut diperlukan untuk mensimulasikan suasana yang terjadi pada kondisi yang sebenarnya di laut lepas
mulai dari matahari terbit, siang hari, sore, malam, sampai matahari terbit kembali.
Gambar 2.14 Lampu LED
Umumnya untuk aquarium dengan 200 liter cukup dipasang penerangan sekitar 100 watt, tetapi untuk aquarium jenis tegak perlu lampu yang lebih terang agar
cahaya dapat mencapai dasar aquarium. Syarat tersebut berlaku untuk lampu halide logam dan lampu fluorescent, dan tidak berlaku untuk lampu LED yang memerlukan
daya jauh lebih rendah. Secara umum persyaratan lampu untuk aquarium air laut, antara lain:
- Spektrum cahaya yang dihasilkan hendaknya tidak terlalu banyak mengandung
warna merah atau kuning serta warna biru harus dominan. -
Tidak boleh menimbulkan panas yang berlebihan dalam aquarium. -
Tidak boleh memancarkan sinar ultra-ungu yang berlebihan. -
Harus memberikan kuat cahaya yang sesuai untuk makhluk yang diteranginya.
Spesifikasi Px L x T cm Volume Air Laut liter
Sistem Lampu
70 x 55 x 45 126
TL 20 Watt x 3 Actinic Blue 20 Watt x 2
90 x 55 x 45 162
TL 20 Watt x 4 Actinic Blue 20 Watt x 3
90 x 55 x 45 162
Metal Halide 10.000 K, 150 Watt
Actinic Blue 40 Watt x 2 130 x 55 x 55
409 Metal Halide 10.000 K, 2 x
150 Watt Actinic Blue 40 Watt x 2
150 x 55 x 60 495
Metal Halide 10.000 K, 2 x 150 Watt
Actinic Blue 40 Watt x 2 180 x 65 x 60
650 Metal Halide 10.000 K, 2 x
150 Watt Actinic Blue 40 Watt x 4
240 x 120 x 80 2.300
Metal Halide 10.000 K, 3 x 250 Watt
Actinic Blue 40 Watt x 8
Sumber : Eko Budi Kuncoro “Akuarium Air Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004
Tabel 2.8 Variasi Penggunaan Lampu
d.
Peralatan Aquarium
Sebagai media ikan hidup, aquarium memiliki kelemahan yaitu tempat yang terbatas bagi ikan. Sehingga ikan yang dapat dipamerkan hanya beberapa ekor,
aquarium cepat berlumut, air cepat kotor, dsb. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan beberapa peralatan yang harus dimiliki selain hal-hal teknis yang telah
dijelaskan diatas mengenai mempertahankan unsur-unsur dalam aquarium air laut, juga dibutuhkan peralatan lainnya, yaitu:
- Pompa air
Keberadaan pompa air sangat dibutuhkan pada setiap aquarium, tanpa pompa tersebut maka pemeliharaan aquarium akan sia-sia. Pompa air dalam aquarium
berfungsi sebagai “hati” dari sistem aquarium air laut. Pompa yang baik adalah pompa yang memenuhi syarat-syarat antara lain; konsumsi energi rendah namun kekuatan
outputnya besar, selain itu mudah
diinstal
dipasang kembali setelah dibersihkan. Kegunaan dari pompa meliputi tiga bagian antara lain :
a. Pompa sirkulasi filter
Pada aquarium yang berukuran kecil, perpaduan batu koral dan gerakan air oleh aerator sudah cukup menjaga kejernihan air dalam aquarium, tetapi tidak berlaku
untuk aquarium dengan ukuran yang lebih besar. Pada aquarium dengan ukuran yang besar, ikan yang dipelihara cukup banyak, sehingga sisa makanan dan kotoran hasil
buangan dari badan ikan pun banyak dan dapat menjadi racun. Oleh sebab itu, diperlukan alat penyaringan filter.
Pompa sirkulasi yang diperlukan yaitu pompa yang kuat karena merupakan sistem utama semua sistem filtrasi, dan berfungsi membawa air dari aquarium ke filter
serta dikembalikan lagi ke dalam aquarium. Bahan yang digunakan untuk menyaring air terdiri atas dua macam, yaitu karbon aktif yang berwarna hitam dan serat filter
yang berwarna putih. Karbon aktif berfungsi sebagai penyaring partikel kotoran yang lebih besar,
dan juga untuk menjaga air agar tetap basa alkalis. Selain itu, karbo aktif dapat mengikat gas-gas di dalam air seperti H2S sehingga tidak membahayakan ikan.
Sedangkan serat filter berfungsi sebagai penyaring partikel yang lebih kecil dan juga serat pada filter dapat dijadikan media yang cocok untuk pertumbuhan bakteri yang
bermanfaat bagi proses perputaran nitrogen.
Gambar 2.15 Pompa Sirkulasi
b. Pompa Arus
Pompa arus digunakan untuk menciptakan arus dalam air sehingga suplay oksigen ke dalam aquarium tetap terjaga. Adapun arus air diciptakan sesuai dengan
kondisi alam lautan yaitu sebagai berikut. Air pada lapisan air laut mempunyai kerapatan
density
yang lebih rendah dibandingkan dengan lapisan yang ada dibawahnya, sehingga semakin kebawah terjadi penurunan kandungan oksigen
terlarut. Dengan adanya arus, maka lapisan permukaan akan berpindah ke bawah dan lapisan bawah akan berpindah ke atas. Hal ini berlangsung terus sehingga kandungan
oksigen pada berbagai lapisan akan sama. Pada aquarium tanpa arus ikan akan banyak berkumpul di permukaan karena
hanya pada lapisan ini paling banyak mengandung oksigen. Posisi pompa pada aquarium akan mempengaruhi kuat lemahnya arus pada suatu daerah di dalam
aquarium. Secara umum, debit pompa dan panjang arus tercantum pada table berikut :
DEBIT POMPA liter jam PANJANG ARUS MAKSIMAL m
250 0,55
270 0,75
300 0,85
540 1,50
1000 1,75
1200 2,00
2000 3,00
2280 3,10
Sumber :
Eko Budi Kuncoro “Akuarium Air Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004. Tabel 2.9 Debit Pompa dan Arus Maksimal yang dapat Dicapai.
c. Pompa Protein Skimmer
Telah dijelaskan sebelumnya kegunaan dari pompa protein skimmer yaitu untuk untuk merombak materi organik protein alga yang melayang bebas, dan sisa-sisa pakan.
Penggunaan skimmer didasarkan pada filtrasi pada adanya sistem filtrasi, tingkat kepadatan organisme, dan besarnya aquarium.
- Ozonizer
Merupakan alat yang adapt menghasilkan ozon O3. Sementara ozon berfungsi untuk membunuh protozoa, bakteri, virus, maupun jamur. Ozonisasi
merupakan reaksi khusus yang terjadi pada molekul oksigen. Dengan adanya ozon, sebagian dari materi organik dan beberapa materi anorganik yang ada, akan
dioksidasi.
Gambar 2.16 Ozonizer
- Ultraviolet
Sinar ultraviolet dapat digunakan sebagai desinfektan terhadap air pada kasus penanganan penyakit atau mengubah turbiditas yang disebabkan oleh bakteri atau
alga. Lampu fluorescent secara khusus telah mengandung UV. Lampu merkuri mengandung UV pada panjang gelombang 185 nm- 254 nm. Radiasi sinar UV
biasanya diabsorbsi oleh kaca aquarium. Lampu UV dapat mencegah terjadinya penyebab penyakit, lampu UV dapat membunuh parasit sel tunggal yang bebas
melayang pada tingkat spora. -
Heater atau thermostat Heater merupakan alat pemanas yang dibutuhkan bila suhu air aquarium terlalu
rendah. Heater dan thermostat merupakan dua alat yang berbeda tetapi memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai alat pemanas. Heater dan thermostat dapat digunakan
bersamaan. Heater dan thermostat cocok digunakan untuk daerah dingin, digunakan bila suhu air laut di dalam aquarium berada di bawah 22
o
C. Sehingga dengan demikian, alat ini tidak cocok digunakan di Indonesia. Heater biasanya digunakan
untuk aquarium air tawar maupun untuk aquarium karantina bagi ikan yang sakit.
Gambar 2.17 Heather
2.3.3 Jenis Biota yang Dipamerkan
Biota yang akan dipamerkan juga harus dipertimbangkan, karena ada beberapa hewan laut khususnya ikan yang mempunyai sifat mengganggu dan tidak bersahabat
dengan ikan lainnya sehingga akan menimbulkan kekacauan. Adapun biota yang akan dipemerkan dikelompokkan sebagai berikut :
Kelompok ikan hias karang Aquarium yang digunakan untuk kelompok ikan hias karang berukuran tidak
terlalu besar, tetapi panjang karena umumnya pada koral dan karang terdapat
Zooxanthellae
yang memerlukan cahaya untuk melakukan fotosintesis sehingga aquarium tidak boleh dalam yang nantinya akan menyulitkan cahaya sampai ke dasar
aquarium. Jenis- jenis ikan yang menghuni aquarium ini, yaitu:
angel fish, damselfish, surgeon fish, butterfly fish, gobbies fish, banner fish, fox fish, frog fish, dll.
Kelompok bukan ikan hias karang Kelompok yang kedua ini merupakan potensi utama dari pembuatan proyek
ini, dimana pengunjung diarahkan untuk menuju ke sebuah ruangan aquarium sehingga merasa berada pada suasana kehidupan di dalam laut dan menyaksikan
secara langsung bagaimana kehidupan penghuni air laut serta terumbu karang itu sendiri.
Aquarium ini memerlukan goa-goa batu karang yang besar pada dasar aquariumnya. Umumnya kedalaman mencapai 5 meter lebih dengan panjang
mencapai 10 meter lebih. Adapun jenis-jenis penghuni aquarium ini yaitu ikan
Hiu, Pari, ikan Tuna, Grouper, Scorpion Fish, kerapu macan, lumba-lumba, paus jenis
tertentu, penyu laut, lobster, dan ikan-ikan terumbu karang.
Berikut merupakan tabel perilaku beberapa ikan. NO Nama
Lokal Nama
Bahasa Inggris
Nama Latin
Sifat Makanan
Dengan Terumbu
Karang Dengan
Hewan Lain
Sesama Jenis
1 Enjel
Kecil Dwarf
Angel Centro-
pyge AG
S H
R T
2 Enjel
Besar Big
Angel Hola-
canthus AG
S H
R T
3 Ikan
Kodok Angler
Anten- narius
AG D
R T
T
4 Gadis
Anthia Pseu-
dan- thias
AG D
R R
R
5 Gebel Batfish
Platax J
D T
R T
6 Jabing
Blenny Blenni-
idae J
S R
R H
7 Layara
n Butterfl
y Henio-
chus J
S T
R H
8 Capun
gan Cardina
l Pterapo-
gon AG
D R
R R
9 Giro,
Klon Clownf
ish Amphip
rion AG
D R
R H
10 Betok
Damsel Dascyllu s
AG D
R R
R
11 Roket
Dartfis h
Ptereleot ris
J D
R R
H
12 Manda rin
Dragon et
Synchir opus
J D
R R
T
13 Belut
Eel Echidna
AG D
R T
T
14 Sonan
g, bulusa
n babi Filefish
Pervago r
J D
T T
T
15 Beloso h
Goby Gobioso
ma J
D R
R H
16 Kerap
u tikus Groupe
r Cromile
ptes G
D T
T T
17 Kerap
u Loncat
Hawk Cirrhitic
htys AG
D H
T T
18 Bayan Hogfish Bodianu
s J
D T
H T
19 Ikan
Scorpi on
Lionfis h
Pterois J
D T
H T
20 Ikan
Kakak Tua
Parrot fish
Scaridae AG
D T
T T
21 Cantik
Dotty back
Pseudoc hromis
J D
R T
T
22 Buntal
Puffer Arothro
n J
D T
T R
23 Kuda
Laut Seahors
e Hippoca
mpus J
D R
R R
24 Hiu
Shark Chiloscy
llium G
D T
T T
25 Kakap
Snappe r
Lutjanus AG
D T
T R
26 Onde-
onde Sweetli
ps Plectorh
inchus G
D H
T T
27 Brajan
ata Squirrel Sargoce
ntron J
D T
T H
28 Keranj
ang Bali
Tang Zebraso
ma AG
S H
R H
29 Triger
Trigger Rhineca
nthus G
D T
T T
30 Keling
Small Wrasse
Cirrhila brus
AG D
R H
H
31 Keling
besar Big
Wrasse Thalasso
ma G
D T
T H
Sumber : Prof. Ir. Budiono Mismail “Akuarium Terumbu Karang” Penerbit UB Press, Cet I 2010
Ket : G = galak, AG= agak galak, J=jinak, D=daging, S=segala, R=rukun, T=tidak, Y=ya, H=hati-hati.
Tabel 2.10 Data Perilaku Ikan
Koral Koral ditempatkan dengan kelompok ikan hias karang, karena koral
membutuhkan cahaya untuk melakukan fotosintesis. Beberapa jenis koral, diantaranya :
- Anemone jamur keluarga
Actinodisciidae
Beberapa diantaranya, yang berwarna coklat hidup dengan cahaya yang tidak terlalu terang dan yang berwarna biru memerlukan cahaya yang lebih kuat. Anemone ini
memerlukan arus yang tidak terlalu kuat dan tidak perlu diberi makan. -
Polip bintang keluarga
Clavulariidae
Koral jenis ini terdapat dalam berbagai warna mulai warna coklat sampai hijau berpendar. Hidup dengan baik di bawah cahaya yang menengah sampai kuat dan jika
mendapat arus yang kuat akan cepat beriak dan menempel di karang dan kaca. Koral jenis ini berkembang biak dengan memotong dirinya dan tidak perlu diberi makan.
- Koral keras
Koral yang tergolong mudah dipelihara adalah koral kolang-kaling
Plerogyra sinuosa
, keluarga
Euphyllia
dan
Catalaphyllia
. Beberapa jenis lainnya yang tahan banting adalah karang otak
Trachyphyllia
,
Turbinaria
dan
Cynarina
.
2.4 Tinjauan Lokasi
2.4.1 Kriteria Pemilihan Lokasi
Kriteria pemilihan lokasi dalam perancangan Oceanarium ini, yaitu :
NO KRITERIA
LOKASI 1
Tinjauan terhadap struktur kota Berada di kawasan wisata daerah yang
merupakan bangunan
yang dirancang
memiliki fungsi komersil berskala nasional serta dekat dengan perairan atau laut.
2 Pencapaian
Dapat diakses dari seluruh penjuru kota, baik dengan angkutan umum maupun
pribadi. Oleh
karena itu
bangunan diusahakan masih dapat terlihat dari bagian
jalan tertentu Sumber : NAD dan TSS.
3 Area pelayanan
Lingkungan sekitar merupakan fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan
yang direncanakan sebagai objek wisata. Selain itu, terletak dekat dengan perairan
sesuai dengan fungsi proyek rancangan. Sumber : Asumsi .
4 Peraturan
Tanah milik Pemerintah atau pribadi.
Tabel 2.11 Tabel Kriteria Lahan
2.4.2 Pemilihan Lokasi
1. Alternatif lokasi
Berdasarkan kriteria tersebut didapat 3 alternatif lokasi, yaitu: Lokasi 1 : Kawasan Pantai Cermin Deli Serdang, Sumatera Utara.
Lokasi 2 : Kawasan Belawan Medan, Sumatera Utara. Lokasi 3 : Kawasan Pantai Ocean Pasific Kel. Bagan Deli, Sumatera Utara
2. Penilaian terhadap alternatif lokasi.
LOKASI S
W O
T Pantai
Cermin Terdapat
fasilitas taman
bermain yaitu
theme park
beserta fasilitas penginapannya.
Terdapat pondok-pondok
tempat bersantai dan
tempat berjualan
makanan dan
minuman serta
terdapat juga
fasilitas utilitasnya.
Memilik i panjang pantai
± 95 km. Memilik
i luas areal ±43 ha dan dirancang
menjadi one stop service to fun.
Kondi si
Pantai Cermin
tidak terawat dengan
baik, keadaan air
lautnya coklat.
Banyak terdapat batu-
batuan serta
kayu yang
sangat berbahaya bagi
pengunjung yang berenang
di pantai. Infrastruktur
jalan menuju Pantai Cermin sangat baik
dengan jalan yang cukup
lebar dan
beraspal mulus. Pencapaian
ke lokasi
Pantai Cermin cukup mudah,
berjarak ±48 km dari kota
Medan atau
dapat ditempuh
dengan kendaraan
pribadi selama ± 1,5 jam.
Adanya rencana
pendirian Hotel
bertaraf Internasional
oleh investor
dari Malaysia.
Terdapat angkutan umum baik
becak maupun angkot yang beroperasi ke
arah lokasi Pantai. Lokasi
Kurangnya pamflet
atau papan petunjuk
yang dapat
mengarahkan ke lokasi
wisata, sehingga
bagi pengunjung
yang baru
pertama kali
datang harus
bertanya kepada penduduk
sekitar.
kawasan merupakan kawasan wisata yang
terdekat dari rencana Bandar Udara Kuala
Namu. Belawan
sebelah Pangkala
n AL
Belawan Terdapat
restaurant seafood
yang dapat dijadikan
potensi. Berbatas
an langsung
dengan perairan.
Dekat dengan
pusat kota Belawan
Lahan yang
tersedia kecil.
Terdapat pelabuhan kapal yang
menjadi salah satu gerbang masuk ke
Sumatera Utara
melalui jalur laut baik domestik
maupun mancanegara.
Terdapat jalan
tol yang
menghubungkan Medan-Belawan.
Kondisi jalan menuju
ke lokasi
sangat baik,
jalan lebar dan mulus. Serta
dapat ditempuh
dengan kendaraan
bermotor selama ± 50 menit.
Dekat dengan stasiun kereta
api yang
menghubungkan Medan-Belawan.
Dekat dengan pusat kota
Lebar jalan
menuju lokasi
kecil hanya
± 6
meter. Fungsi
disekitar site
pemerintahan, rumah
penduduk, serta perdagangan.
Belawan. Pantai
Ocean Pasific
Kel. Bagan
Deli, Belawan
Terdapat perairan
yang menjadi
kritera utama pemilihan
lokasi. Terdapat
fasilitas pendukung
keberadaan proyek
perancangan seperti restoran,
cottage, panggung,
area permainan, dll.
Akses pencapaian
lokasi yang
mudah. Keada
an air laut yang tercemar
limbah seperti sampah plastik.
Dekat dengan Tol Belmera
yang menghubungkan Belawan-Medan.
Dekat dengan
Pelabuhan Belawan
baik pelabuhan
barang maupun
pelabuhan penumpang
yang menjadi
potensi masukkan wisatawan
baik domestik
maupun mancanegara.
Dekat dengan stasiun kereta
api Belawan. Jalan menuju
site sangat lebar ± 16 meter,
merupakan jalan utama menuju
pelabuhan barang
Belawan. Fungsi
disekitar site
merupakan industri
dan pergudangan
peti kemas,
sehingga viewnya kurang
bagus serta
menimbulkan kebisingan.
Jalan menuju ke site
banyak dilalui
kendaraan besar yang
mengangkut peti
kemas, sehingga sering
terjadi kemacetan
terutama pada
hari kerja serta menimbulkan
debu.
Sumber : Hasil Analisis
Tabel 2.12 Penilaian Lokasi Berdasarkan SWOT
Ket : S = Sthrengt Kekuatan T = Threat Ancaman Bahaya
W= Weakness Kelemahan O = Opportunity Peluang
Penilaian Lokasi KRITERIA
LOKASI
Pantai Cermin Kab. Serdang Bedagai
Pangkalan AL
Belawan Pantai
Ocean Pasific
Bagan Deli, Belawan
Ukuran ± 2 Ha 4
± 1 Ha 3 ± 3 Ha 5
Keadaan Lingkungan
Daerah laut yang masih jauh
dari suasana
industri dan aktifitas kapal
besar, mengandalkan suasana
pantai yang asri dengan fasilitas
wisata tradisional.
Fungsi sekitar
merupakan
perkampungan. 5
Merupakan daerah
pusat kota Belawan, dengan
kerapatan bangunan yang cukup
tinggi. Fungsi sekitar merupakan
permukiman penduduk,
kantor pemerintahan,
serta
komersil. 4
Merupakan bagian dari selat malaka,
dimana fungsi
sekitar adalah
industri, pelabuhan,
serta bongkar muat peti
kemas. 3
Fungsi Eksisting
Kawasan wisata
tradisional serta tempat pencarian
ikan bagi
nelayan terdisional. 4
Merupakan pangkalan AL serta terdapat juga
restaurant seafood
dengan pemandangan
kea rah laut. 3
Merupakan kawasan
wisata dengan
fasilitas permainan,
restaurant, serta
cottage. 5 Suasana di
Sekitar Tapak
Pantai kurang
baik, keadaan
air lautnya
tidak jernih serta hanya terlihat bentangan laut
yang luas. 3
Keadaan airnya
kurang baik. Dapat melihat aktivitas para
AL serta kapal AL.
4
Keadaan airnya
kurang baik, dapat menikmati sunset.
Pemandangan sekitar
berupa
aktivitas kapal. 4 RUTRK
Terletak di kawasan wisata tetapi jauh dari
pusat kota. 4
Terletak di kawasan bangunan
pemerintahan. Terletak
di kawasan
wisata, cukup dekat dari
3
pusat kota Medan dan dekat dengan
pusat kota
Belawan.5 Pencapaian
Tidak terlalu mudah, hanya
dilalui oleh
angkutan umum
tertentu dengan waktu
terbatas. 3
Pencapaian mudah,
banyak angkutan
umum dari
kota Medan
menuju Belawan. Selain itu,
dekat dengan stasiun
kereta api. 5
Cukup mudah,
banyak dilalui
oleh angkutan
umum dari kota Medan
menuju Belawan,
tetapi tidak sampai ke
lokasi perancangan
namun harus naik becak
ataupun ojek. Selain itu,
dekat dengan
stasiun kereta api.
4 Kebisingan
Intensitas rendah 5 Intensitas rendah 5
Intensitas cukup
tinggi 4 Total Nilai
28 27
30
Peringkat 2
3 1
Sumber
: Olah Data
Tabel 2.13 Penilaian Lokasi
2.4.3 Analisis Penetapan lokasi
Berdasarkan tabel penilaian lokasi yang telah dilakukan sebelumnya, maka ditetapkan lokasi perancangan untuk proyek Oceanarium ini yaitu di pantai Ocean
Pasific kel. Bagan Deli Belawan. Tinjauan pemilihan lokasi di Medan-Belawan tepatnya di pantai Ocean Pasific sebagai lokasi perancangan Oceanarium, yaitu :
Dekat dengan pusat kota Medan yang merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia, dapat ditempuh selama ± 50 menit dengan kendaraan pribadi
serta dapat ditempuh selama ± 1,5 jam dengan kendaraan umum. Terdapat perairan atau laut yang menjadi kriteria utama dalam
pemilihan lokasi perancangan. Dekat dengan pelabuhan kapal Belawan yang merupakan pelabuhan
kapal Internasional. Kawasan Belawan merupakan kawasan yang akan menjadi pusat
pengembangan kota Medan dalam RUTRK tahun 2006-2016. Lokasi pantai Ocean Pasific merupakan kawasan wisata serta telah
tersedia fasilitas penunjang seperti Cottage, Restaurant, taman bermain, dll.
2.4.3.1 Letak dan Luas
Wilayah lokasi berada di kecamatan Medan Belawan dengan luas wilayah 2.625,01 Ha dan berada 3 meter di atas permukaan laut. Letak geografisnya adalah
03 -48
Lintang Utara dan 98 -42
Bujur Timur. Dengan batas-batas sebagai berikut : Batas Utara
: Selat Malaka Batas Timur : Kec. Percut Sei Tuan
Batas Selatan : Kec. Medan Labuhan Batas Barat
: Kec. Hamparan Perak
Sementara lokasi proyek terletak di Gadion Kel. Bagan Deli, dengan batas- batas sebagai berikut :
Batas Utara : Selat Malaka
Batas Timur : Selat Malaka Batas Selatan : Kantor Metereologi Maritim
Batas Barat : Pelabuhan Barang Belawan
Lokasi ini dipilih karena lokasi ini berbatasan langsung dengan laut sesuai dengan fungsi proyek perencanaan yaitu Oceanarium. Selain itu, pada lokasi site terdapat
fasilitas pendukung seperti taman bermain anak, restoran, pondok-pondok, amphiteather panggung, cottage, serta tempat pemancingan ikan, tetapi fasilitas
tersebut tidak terawat dengan baik sehingga banyak fasilitas yang sudah rusak, sehingga diperlukan penataan kembali. Lokasi site berdekatan dengan pelabuhan
belawan yang menjadi potensi masuknya wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain itu, dekat dengan jalan tol dan stasiun kereta api yang menghubungkan
Belawan dengan kota-kota sekitarnya seperti kota Medan.
Gambar 2.18 Peta Lokasi Site
Deskripsi Kondisi Existing Lokasi sebagai tapak rancangan Kasus Proyek
: Oceanarium Status Proyek
: Fiktif Pemilik Proyek
: Swasta Lokasi Lahan
: Kel. Bagan Deli, Belawan Batas Utara
: Selat Malaka Batas Selatan
: Kantor Metereologi Maritim Batas Timur
: Selat Malaka Batas Barat
: Pelabuhan Barang Belawan Luas Lahan
: ± 3 Ha ± 30.000 m
2
KDB : 33
GSB : ½ n +1 8 meter
Potensi lahan :
Terletak tidak jauh dari Ibu Kota Provinsi, dapat ditempuh
dengan kendaraan bermotor selama ± 50 menit.
Akses pencapaian menuju lokasi sangat baik dengan keadaan jalan yang mulus dan lebar jalan yang cukup, serta terdapat Tol
Belmera yang menghubungkan Medan-Belawan sehingga mempercepat dan mempermudah pencapaian.
Terdapat fasilitas penunjang berupa taman bermain anak,
restoran, panggung, cottage, tempat pemancingan, dll.
Terletak tidak jauh dari stasiun kereta api yang menghubungkan
Medan-Belawan, dapat ditempuh selama ± 10 menit.
Terletak dekat pelabuhan Internasional Belawan yang menjadi gerbang masuk ke Sumatera Utara baik dari domestik maupun
mancanegara.
2.4.3.2 Kondisi Fisik Lokasi
- Iklim
Iklim Medan Belawan adalah iklim tropis dengan 10 bulan basah dan 2 bulan kering. Curah hujan rata-rata per tahun 1807 mm, kelembaban udara 84.88.
Temperatur udara rata-rata 26.9 C dengan iklim ekstrim mencapai 33.4
C. Kecepatan angin maksimum 3.6 knots dan minimum 2.04 knots. Intensitas matahari 67.7.
- Pengaruh Angin
Angin muson barat pada bulan November- April dari arah barat laut ke tenggara sementara angin muson timur berhembus dari arah Timur laut ke barat daya.
- Kualitas Udara
Kadar debu sekitar 120 ug m
3
masih di bawah batas minimum polusi udara yaitu 260ugm
3
. Sedangkan titik kebisingan tertinggi terdapat di kawasan pelabuhan barang Belawan terutama di lokasi aktivitas bongkar muat peti kemas.
- Topografi
Tingkat kemiringan dasar laut 0-2 tiap kedalaman 30 cm. Kedalaman air laut berkisar 80-100 meter.
- Hidrologi dan Kualitas Air
Pada umumnya kualitas air sifat fisika masih di bawah ambang batas sedangkan sifat kimia pada umumnya telah melebihi ambang batas. Ini disebabkan
oleh banyaknya bahan bakar minyak yang tumpah ke laut sehubungan dengan aktivitas perkapalan. Air disekitar lokasi memiliki banyak sampah pada tepiannya.
Tetapi sesuai dengan asumsi yang telah dijelaskan bahwa hal tersebut tidak menjadi kendala dan dianggap masalah sampah telah teratasi.
- Oceanografi
Kisaran pasang surut mencapai 2,4 meter. Pada pasang perdani berkisar 0,8 meter. kecepatan arus rata-rata 13,13 dan 9 cm detik yaitu pada bulan Januari,
Februari, Juni, dan November. Sedangkan pada bulan-bulan lainnya kecepatan arus
berkisar 0,7 cm detik.
2.4.3.3 Tinjauan Terhadap Struktur Kota
Berdasarkan RUTRK, Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan disesuaikan menjadi 5 Wilayah Pengembangan Pembangunan WPP , yaitu :
Tabel 13 RUTRK Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan
WPP Cakupan
Kecamatan Pusat
Pengembangan Peruntukan
Lahan Program
Pembangunan
A M. Belawan
M. Marelan M. Labuhan
BELAWAN Pelabuhan.
Industri, Permukiman,
Rekreasi, Maritim
Jalan Baru, Jaringan air
minum, Septic Tank, Sarana
pendidikan dan pemukiman.
B M. Deli
TJ. MULIA Perkantoran,
Perdagangan, Rekreasi
Indoor,
Pemukiman Jalan baru,
Jaringan Air Minum,
Pembuangan Sampah, Sarana
Pendidikan
C M. Timur
M.Perjuangan M. Tembung
M. Area M. Denai
M. Amplas AKSARA
Permukiman,
Perdagangan,
Rekreasi Sambungan Air
Minum, Septic Tank, Jalan Baru,
Rumah Permanen,
Sarana Pendidikan, dan
Kesehatan.
D M. Johor
M. Baru M. Kota
M. Maimoon INTI KOTA
CBD, Pusat
Pemerintahan, Hutan
Kota, Pusat
Perumahan Permanen,
Pembuangan Sampah, Sarana
M. Polonia Pendidikan,
Perkantoran, Rekreasi Indoor,
Pemukiman Pendidikan
E M. Barat
M. Helvetia M. Petisah
M. Sunggal M. Selayang
M. Tuntungan SEI
SIKAMBING Permukiman,
Perkantoran,
Perdagangan,
Konservasi, Rekreasi,
Lapangan Golf, Hutan Kota
Sambungan Air Minum,
Septic Tank, Jalan Baru,
Rumah Permanen,
Sarana Pendidikan
dan Kesehatan
Sumber : RUTRK Kota Medan Tahun 2005
Tabel 2.14 RUTRK Kota Medan
Pada rancangan RUTRK 2006-2016 ditujukan bahwa pengembangan kota dititikberatkan di kawasan Medan Polonia dengan Medan Belawan.
Jumlah penduduk tahun 2005 101.897 jiwa
Kepadatan penduduk 39 jiwaha Tingkat kepadatan rendah
Kegiatan Utama Pelabuhan, industri, terminal barang,
pergudangan berorientasi
pelabuhan, perumahan, rekreasi, maritim WPP A.
Sumber
: RUTRK Kota Medan Tahun 2005
Tabel 2.15 Data Penduduk dan Kegiatan Utama
Tinjauan Terhadap Wisatawan Tahun
Jumlah Wisatawan Melalui Belawan
Tahun Jumlah Wisatawan
Melalui Belawan
2005 7413
2008 7011
2006 6936
2009 5075
2007 7312
2010 15919
Sumber : Dinas Pariwisata Sumatera Utara
Tabel 2.16 Jumlah Wisatawan Mancanegara Melalui Belawan
Tinjauan Terhadap Kota Medan
Lokasi perancangan terletak di kawasan Belawan, sehingga rencana area pelayanan proyek mencakup kota Medan dan sekitarnya, sehingga diperlukan data-
data penunjang yang berhubungan dengan perencanaan proyek sebagai ODTW seperti data wisatawan serta data penduduk kota Medan.
Jumlah Penduduk Tahun 2010 2.109.339 jiwa
Tahun Jumlah Wisatawan
Mancanegara Tahun
Jumlah Wisatawan Mancanegara
2005 106083
2008 130212
2006 109574
2009 148193
2007 116614
2010 145553
Sumber : Dinas Pariwisata Sumatera Utara
Tabel 2.17 Jumlah Wisatawan Mancanegara Sumut
2.6 Analisa Kapasitas Pengunjung
Kapasitas pengunjung di dapat dari total jumlah wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang datang per hari.
- Jumlah Wisatawan Domestik
Jumlah wisatawan domestik diperoleh dari mengasumsikan 10 total jumlah penduduk kota Medan dan jumlah penduduk Belawan, yaitu :
Jumlah Penduduk Belawan : 101.897 jiwa Jumlah Penduduk Medan : 2.109.339 jiwa +
2.211.236 jiwa x 10 = 221.123 org Asumsi jumlah
wisatawan domestik. -
Jumlah Wisatawan Mancanegara Jumlah wisatawan mancanegara diperoleh dari total jumlah wisatawan mancanegara
Belawan dan jumlah wisatawan mancanegara kota Medan, yaitu : Jumlah Wisatawan Mancanegara Belawan : 15.919 org
Jumlah Wisatawan Mancanegara Medan : 145.553 org +
Total Wisatawan Mancanegara 161.472
org Jumlah
wisatawan mancanegara.
- Kapasitas Pengunjung
Kapasitas pengunjung diperoleh dari total jumlah wisatawan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara, yaitu :
Jumlah Wisatawan Domestik : 221.123 org
Jumlah Wisatawan Mancanegara : 161.472 org +
Total Jumlah Wisatawan 382.595 org tahun
Total Jumlah Wisatawan per hari 382.595 org tahun : 365 hari = 1048 orghari.
Diasumsikan jumlah wisatawan yang datang bersamaan yaitu 50 = 1048 org x 50
= 524 orang.
2.7 Deskripsi Pelaku kegiatan