Terminologi Judul Analisa Kapasitas Pengunjung

BAB II DESKRIPSI PROYEK

2.1. Terminologi Judul

Terminologi judul adalah pembahasan mengenai pengertian dan makna dari sebuah kata judul agar bisa dipahami tujuan maupun sasarannya. Adapun judul proyek ini a dalah “Oceanarium”. Oceanarium terdiri dari dua kata yaitu “Ocean” dan “rium”. Ocean berasal dari bahasa Inggris yang artinya lautan atau samudra, sedangkan “rium” merupakan penggalan dari kata akuarium yang artinya tempat. Maka Oceanarium adalah sebuah tempat penangkaran ikan-ikan dan hewan- hewan air laut lainnya dalam suatu akuarium raksasa yang dibuat menyerupai habitat aslinya, dilengkapi dengan fasilitas penelitian serta fasilitas lainnya yang berhubungan dengan wisata yang dapat menunjang kegiatan Oceanarium tersebut. Selain itu, juga akan disediakan fasilitas pendidikan berupa mini museum tentang biota laut serta mini theater yang akan mempertontonkan film tentang biota laut, sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi sekaligus sarana pendidikan informal bagi masyarakat. Oceanarium ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan wisatawan akan sarana wisata dan pendidikan yang berhubungan dengan laut. Selain itu, diharapkan mampu memberikan nuansa lain dari objek wisata bahari serta dapat menyadarkan masyarakat dan wisatawan akan keindahan bawah laut yang harus dijaga bersama.

2.2. Tinjauan Umum

Tinjauan umum membahas tentang berbagai hal yang berhubungan dengan aquarium air laut atau Oceanarium secara keseluruhan.

2.2.1 Pengertian Aquarium

Aquarium berasal dari bahasa latin “aqua”, yang berarti air,dan “rium” yang artinya tempat atau bangunan. Jadi aquarium adalah sebuah tempat, yang umumnya dibuat dari gelas atau plastik tembus pandang yang berisikan air dengan ikan, binatang serta tumbuhan hidup di dalamnya Budiono Mismail “Akuarium Terumbu Karang” Penerbit UB Press Cetakan I, 2010. Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, Aquarium adalah tempat memelihara ikan hias ; Aquarium itu mirip dengan satu ekosistem tang berisikan banyak komponen saling berinteraksi sehingga keseluruhan sistem berjalan. Istilah aquarium sebenarnya sudah dipakai oleh bangsa Romawi, dimana mereka membuat kolam-kolam besar dihalaman rumah untuk memelihara ikan yang nantinya dikonsumsi The Complete Aquarium Encyclopedia of Tropical Freshwater Fish, Dr. J. D. Van Ramshort. 2.2.1.1 Sejarah Aquarium Memelihara ikan dalam satu tempat terbatas atau di lingkungan buatan telah dikembangkan sejak lama. Bangsa Sumeria kuno diketahui menyimpan ikan hasil tangkapan di kolam sebelum disajikan sebagai hidangan. Pada awalnya ide untuk memelihara ikan dawan suatu tempat berasal dari bangsa Romawi dan Mesir, tetapi pada saat itu bukan untuk dinikmati keindahannya melainkan untuk memenuhi kebutuhan ikan segar, karena pada saat itu belum ditemukannya alat pendingin The Complete Aquarium Encyclopedia of Tropical Freshwater Fish, Dr. J. D. Van Ramshort. Di Cina penangkaran secara selektif sejenis ikan tambera keluarga Cyprinidae sehingga menghasilkan ikan mas atau koi telah dimulai sekitar 2000 tahun yang lalu. Pada jaman dinasti Song di Cina, ikan mas mulai dipelihara di dalam rumah dalam bejana keramik besar Budiono Mismail “Akuarium Terumbu Karang” Penerbit UB Press Cetakan I, 2010. Pada tahun 1665 Samuel Pepys 1633-1703, administrator angkatan laut Inggris menulis dalam buku hariannya bahwa di London ia melihat: „ikan asing dan langka yang indah di dalam gelas berisi air dan hidup selamanya‟. Selanjutnya, memelihara ikan dalam aquarium menjadi kegemaran populer di Inggris setelah tahun 1851 dimana terdapat pameran akbar Great Exhibition Budiono Mismail “Akuarium Terumbu Karang” Penerbit UB Press Cetakan I, 2010. Di jaman pemerintahan ratu Inggris Victoria, Aquarium menjadi sesuatu yang baru dan menarik karena jasa Philip Gosse. Ia adalah orang pertama yang memiliki gagasan untuk membuka aquarium umum pertama di dunia pada tahun 1853, yaitu London Zoo keb un binatang London yang bernama „Fish House‟. Pada thun 1871 di Sydenham dibuka aquarium buatan pertama didunia yang bernama Crystal Palace Aquarium. Aquarium rumah sendiri mulai diperkenalkan sejak tahun 1816.

2.2.1.2 Fungsi Aquarium

Aquarium memiliki fungsi untuk memelihara ikan atau tumbuh-tumbuhan air yang diteliti, sehingga mempermudah para peneliti untuk melakukan pekerjaannya tanpa perlu mendatangi daerah yang diteliti secara berulang kali, cukup dengan contoh atau sampel saja, sehingga menghemat biaya untuk penelitian. Didalam perkembangannya aquarium juga dimanfaatkan oleh umum untuk menghias ruang dalam skala yang lebih kecil. Selain itu, Aquarium dapat memberikan kepuasan dan ketenangan jiwa disamping sebagai hiasan perabot rumah.

2.3. Landasan Teoritis

2.3.1 Macam-macam Aquarium

Terdapat bermacam-macam aquarium, tetapi secara umum aquarium dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Aquarium Geografik, aquarium dengan nuansa hijau dengan suasana pegunungan alami. 2. Aquarium Display, aquarium dengan wadah-wadah yang membatasi ruang gerak biotanya Berdasarkan keadaan air yang ada, aquarium dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Aquarium air laut, dimana di dalamnya dipelihara jenis-jenis binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di air laut. 2. Aquarium air tawar, dimana didalamnya dipelihara jenis-jenis binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di air tawar. Berdasarkan penggunaannya, aquarium dapat dibagi menjadi : 1. Aquarium untuk penelitian riset, hanya digunakan untuk tempat binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan untuk diteliti. 2. Aquarium untuk umum, hanya digunakan untuk umum sehingga dalam hal ini pengunjung merupakan faktor utama. 3. Aquarium untuk penelitian dan umum, digunakan dengan tujuan utama untuk penelitian, tetapi untuk umum juga diberi kesempatan untuk melihatnya sehingga aquarium ini memiliki fungsi ganda.

2.3.2 Aspek Teknis Aquarium

Pembuatan dan perawatan aquarium air laut lebih sulit dibandingkan aquarium air tawar. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan aquarium air laut, yaitu:

a. Bentuk, dimensi, dan konstruksi aquarium

- Bentuk Aquarium Pada awalnya menurut sejarah, aquarium berbentuk lonjong. Kemudian dengan inovasi dan rekayasa dari manusia, maka muncul bentuk-bentuk baru berupa bentuk persegi dengan rangkaian beberapa kaca yang dapat memuat ikan dalam jumlah besar dan dapat dinikmati dari laur. Adapun bentuk-bentuk aquarium yaitu bulat, silinder, rumah-rumahan, bentuk toples, persegi empat, segitiga, dan segi enam. Model ini biasanya diletakkan menempel di dinding. Bentuk ini dibuat untuk memenuhi tuntutan aquarium yang lebih besar serta keinginan menghadirkan aquarium yang menyatu dengan rumahnya. Walaupun terdapat berbagai macam bentuk aquarium, tetapi umumnya bentuk yang sering dipakai yaitu bentuk persegi panjang. Bentuk persegi panjang ini terdiri dari dua model yang berbeda, yaitu bentuk tinggi dan bentuk pendek. Aquarium bentuk tinggi, ukuran tinggi lebih besar dari pada lebarnya. Aquarium bentuk pendek, ukuran lebar lebih besar dari pada tingginya. Aquarium yang pendek, permukaan airnya lebih luas dibandingkan dengan aquarium yang tinggi. Permukaan air yang luas membuat ikan lebih leluasa untuk bergerak. Walaupun aquarium tinggi lebih dalam, tetapi tidak banyak pengaruhnya terhadap ikan. Ikan-ikan laut lebih banyak bergerak secara mendatar dari pada naik- turun. Adapun bentuk-bentuk akuarium yang ada, antara lain : Bentuk bulat : kekurangannya kaca berfungsi sebagai lensa yang dapat mengecilkan atau membesarkan penglihatan terhadap ikan-ikan yang ada didalamnya. Memanjang ke atas : kekurangannya tekanan air terhadap kaca akan lebih besar sehingga memerlukan kaca yang lebih tebal. Lonjong silinder : kelebihannya mudah dibersihkan, kekurangannya sama seperti bentuk bulat yaitu penipu penglihatan mata. Diorama : akuarium ini dibuat di dalam tembok dan hanya dinikmati dari satu sisi saja. Pembuatannya lebih mahal dan membutuhkan perawatan yang rumit. Kelebihannya yaitu menimbulkan kesan seolah sedang mengintip kehidupan bawah laut. Kubus : pembuatannya lebih mudah. Kerangkanya bisa dibuat dari: o Besi, mudah pembuatannya dan murah. Tahan lama asalkan dirawat dengan baik. o Alumunium, ada bermacam-macam ukuran maupun tebal atau panjangnya. Tidak semua tukang las bisa mengerjakannya sehingga biaya pemasangan relatif mahal. o Serba kaca, merupakan yang paling praktis, murah dan mudah dirakit sendiri. o Plastik, kekurangannya mudah tergores dan retak. Bentuk rumah-rumahan Segienam : model ini biasanya diletakkan dengan menempel di dinding. Bentuk ini dibuat untuk memenuhi tuntutan akuarium yang lebih besar, keinginan menghadirkan akuarium yang menyatu dengan rumahnya. - Dimensi Aquarium Pembuatan aquarium air laut memerlukan perhatian tersendiri mengingat bahwa aquarium laut mendapatkan beban berupa dorongan air yang lebih besar jika dibandingkan dengan beban dorongan pada air tawar. Hal ini disebabkan air laut memilki berat yang lebih besar dibandingkan air tawar. Berat air laut per liternya sama dengan 1,03 kg. Selain itu, umumnya aquarium air laut banyak menggunakan batuan, sehingga mengharuskan aquarium air laut di buat dengan menggunakan kaca atau bahan yang lebih tebal sehingga mampu menahan gaya dorongan ataupun tekanan air laut yang ada di dalamnya. Aquarium air laut biasanya lebih besar dari pada aquarium air tawar. Volume aquarium air laut ideal minimal 90 liter atau berukuran panjang 70 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 40 cm. Ukuran aquarium ditentukan oleh banyaknya penghuni aquarium. Banyaknya ikan yang dapat ditampung di aquarium secara kasar dapat dinyatakan sebagai 10 liter per centimeter panjang ikan. Artinya jika aquarium memiliki volume 200 liter, maka banyaknya ikan sepanjang 5 centimeter yang dapat ditampung sekitar 4 ekor. Berikut merupakan dimensi aquarium untuk bahan kaca dan acrylic. Tabel ketebalan kaca untuk aquarium air laut. DIMENSI AQUARIUM cm TEBAL KACA MINIMAL mm Panjang Lebar Tinggi 60 30 30 5 80 30 30 7 80 45 45 7 90 45 45 8 100 50 50 8 130 50 50 10 200 75 75 15 Tabel 2.1 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut. Tabel ketebalan acrylic untuk aquarium air laut. DIMENSI AQUARIUM cm TEBAL ACRYLIC MINIMAL mm Panjang Lebar Tinggi 70 55 45 6 90 55 45 8 130 55 55 10 150 55 60 10 180 60 60 15 240 120 80 20 Sumber : Eko Budi Kuncoro “ Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004. Tabel 2.2 Ketebalan Acrylic untuk Aquarium Air Laut. Sumber : Eko Budi Kuncoro “ Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004. - Konstruksi Aquarium Saat ini di pasaran telah banyak dijual aquarium dengan berbagai bahan, seperti kaca, fiberglass, maupun acrylic. Masing-masing bahan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. BAHAN KEKURANGAN KELEBIHAN PLASTIK Cepat buram atau kusam Bahan lebih ringan KACA Tidak kuat terhadap tekanan air laut, menggunakan sambungan lem sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi kebocoran. Murah dan bersifat konduktor ACRYLIC Sulit menjadi konduktor, sehingga aquarium menjadi panas. Lebih ringan, kuat, lebih cerah bila terkena sinar, permukaan lebih licin sehingga sulit ditumbuhi oleh lumut, dapat dipoles apabila terjadi goresan, lebih lentur sehingga mudah dibentuk sesuai keinginan, tidak membutuhkan sambungan. Sumber : Eko Budi Kuncoro “Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004. Tabel 2.3 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic. Pada umumnya bahan utama untuk aquarium yaitu kaca dan acrylic. Beberapa pertimbangan dalam menentukan bahan aquarium antara kaca dan acrylic, yaitu: PERTIMBANGAN KACA ACRYLIC HARGA Murah Lebih mahal dari kaca GORESAN Tahan goresan Goresan pada acrylic mudah dihilangkan BERAT Lebih berat Ringan KEMAMPUAN MENGHANTAR PANAS Mudah menghantar panas, sehingga mudah dipengaruhi oleh suhu ruang. Menghantar panas tetapi tidak sebaik kaca. SAMBUNGAN Menggunakan sambungan sehingga memungkinkan terjadi kebocoran Tidak menggunakan sambungan KEJERNIHAN BAHAN jernih Lebih tembus pandang dari pada kaca Sumber : Prof. Ir. Budiono Mismail “ Akuarium Terumbu Karang “ Penerbit UB Press Cetakan I 2010. Tabel 2.4 Perbandingan antara Kaca dan Acrylic. b. Komposisi Air Laut Keadaan di laut tropis dapat dikatakan selalu konstan, oleh sebab itu keadaan air dalam aquarium harus sedemikian juga. Suhu harus dijaga antara 25 o C sampai 28 o C, pHderajat keasaman sekitar 8,4, dan salinitas kadar garam dengan berat jenis sekitar 1,021. Derajat keasaman dan mutu air akan banyak berubah karena adanya interaksi para penghuni aquarium. Suhu Suhu yang terjaga sekitar 26 o C merupakan hal yang mutlak untuk aquarium air laut. Pergeseran suhu sampai dua derajat tidak akan terlalu banyak menimbulkan masalah, tetapi bila suhu mencapai 30 o C akan berbahaya bagi kehidupan koral. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu aquarium yaitu Thermometer. Thermometer digunakan untuk melihat suhu air di dalam aquarium. Suhu yang baik untuk aquarium air laut yaitu berkisar antara 25 o C-29 o C. Apabila didalam Gambar 2.1 Thermometer aquarium laut tersebut lebih banyak dipelihara karang dan anemone laut, maka sebaiknya suhu dipertahankan pada 26 o C, sedangkan apabila lebih banyak dipelihara ikan maka suhu dipertahankan pada 27 o C. Suhu yang terlalu tinggi dapat diatasi dengan peralatan pendingin khusus chiller atau dengan kipas angin yang diletakkan di bawah sungkup aquarium. Chiller berfungsi untuk mendinginkan atau menurunkan panas air laut dalam aquarium. Panas ditimbulkan oleh adanya sistem lampu dan pompa yang dapat menghasilkan kalor. Aquarium besar yang dilengkapi dengan lampu metal halide dapat menyebabkan kenaikan suhu dari 27 o C hingga 30 o C-32 o C. Hal ini menyebabkan metabolisme ikan dan hewan laut lainnya juga meningkat yang berarti bahwa organ tubuh dipaksa bekerja cepat sehingga menyebabkan ikan dan terumbu karang mati. Oleh sebab itu, diperlukan chiller yang dikombinasikan dengan thermostat sehingga suhu air laut dapat dipertahankan hingga 26 o C Chiller sebaiknya dibuat dengan bahan khusus, agar tidak mudah berkarat, seperti bahan titanium atau bahan yang berselaput plastik Adapun cara kerja chiller yaitu sebagai berikut:  Air dipompa melalui penukar panas, dimana kompresi gas dingin mengalir.  Gas dikompresi dengan tujuan untuk mengambil panas dari air di aquarium.  Yang panas suhu tinggi dibawa kembali ke kompresor dan mengalami penurunan tekanan.  Selanjutnya panas dibawa ke radiator , sebuah kipas penghisap udara baru dan memungkinkan udara panas keluar dari chiller. Gambar 2.2 Chiller Derajat Keasaman pH Derajat keasaman pH merupakan ukuran konsentrasi hidrogen dan ion hidroksida dalam larutan. Jika ion hidroksida sangat banyak larutan dikatakan bersifat basa, tetapi jika ion hydrogen lebih banyak maka larutan akan bersifat asam. Dalam aquarium, proses alamiah cenderung menurunkan nilai pH dan harus diwaspai. Aquarium air laut mempunyai pH antara 8,0 sampai 8,5 artinya air lebih bersifat basa. Derajat keasaman diukur dengan pH meter. salah satu tanda bahwa nilai pH terlalu tinggi atau terlalu rendah adalah banyaknya koral yang mati dan kerang membuka cangkangnya lebar-lebar. Untuk mengatasi agar kadar pH tidak berubah diperlukan Kesadahan suatu larutan sebagai penyangga buffer . Kesadahan dapat diperoleh dengan keberadaan antara lain karbonat, bikarbonat, dan lain-lain. Keberadaan karbonat juga dapat dipakai sebagai pengganti ukuran kesadahan, dan nilai derajat kandungan karbonat dapat dipakai sebagai acuan. Air laut alami mempunyai derajat kandungan karbonat dKH antara 6 sampai 7. Sedangkan untuk air laut dalam aquarium sebaiknya dipertahankan antara7 sampai 10 dKH. Alat yang digunakan untuk mengukur derajat keasaman atau pH yaitu pH-meter. Gambar 2.4 pH Meter Digital Gambar 2.3 Proses Pemasangan Chiller Konsentrasi ion Hidrolium merupakan komponen penting dalam kimia air laut. Semakin tinggi pH maka semakin tinggi pula NH3 ammonia, sedangkan semakin rendah pH maka kandungan oksigen juga rendah. Sehingga lebih baik pH air laut dipertahankan pada kondisi antara 8,1-8,4. Salinitas kadar Garam Kadar garam salinity adalah ukuran beberapa banyak garam yang larut dalam air, diukur dengan gram per liter. Air laut daerah tropis mempunyai kadar garam sekitar 35 gram per liter. Alat yang digunakan untuk mengukur kadar garam adalah refraktometer. Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar konsentrasi bahan terlarut seperti gula, garam, protein, dsb. Refraktometer ditemukan oleh Dr. Ernst Abbe seorang ilmuwan dari German pada permulaan abad 20. Prinsip kerja refraktometer sesuai dengan namanya adalah dengan memanfaatkan refraksi cahaya. Disamping itu, berat jenis juga dapat digunakan untuk mengukur kadar garam air laut terhadap air suling. Air suling mempunyai berat jenis 1,000 dan air laut mempunyai berat jenis antara 1,022 sampai 1,030 tergantung pada daerahnya. Pengukuran berat jenis dapat dilakukan dengan menggunakan hydrometer dan harus dipertahankan antara 1,022 dan 1,025. Umumnya hydrometer untuk aquarium laut pada skalanya diberi warna hijau untuk rentang nilai yang dianjurkan. Suhu air laut o C Berat jenis air laut 20 1,025 21 1,024 24 1,023 Gambar 2.5 Refraktometer Tabel 2.5 Hubungan Antara Suhu Air Laut dengan Berat Jenis Air Laut Gambar 2.6 Hydrometer Berikut merupakan table yang menunjukkan hubungan antara tingkat salinitas dengan gravitasi khusus atau berat jenis. SALINITASKADAR GARAM ‰ GRAVITASI KHUSUS 23,1 1.0169 24,7 1.0181 26,3 1.0193 27,9 1.0205 29,3 1.0218 30,3 1.0224 31,1 1.0230 31,9 1.0236 32,7 1.0242 33,4 1.0248 34,3 1.0254 35,1 1.0261 25 1,023 27 1,023 28 1,023 30 1,022 Sumber : Prof.Ir.Budiono Mismail “Akuarium Terumbu Karang” Penerbit UB Press Cetakan I 2010 36,8 1.0267 37,6 1.0279 39,3 1.0292 40,1 1.0305 42,6 1.0318 Sumber : Eko Budi Kuncoro “Akuarium Air Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004 Keterangan = Rentang yang baik untuk aquarium air laut Tabel 2.6 Hubungan Antara Tingkat Salinitas dengan Gravitasi Khusus Unsur-unsur penting lainnya kapur, amonia, nitrat, posfat Unsur-unsur lainnya yang juga tidak kalah penting dalam aquarium air laut adalah unsur kapur, ammonia, nitrat, posfat. Kapur kalsium-Ca merupakan bahan pembentuk utama koral, berbagai jenis ganggang, dan makhluk hidup lainnya yang berada di akuarium terumbu karang. Kandungan kapur dapat diukur dengan ppm part per million - bagian per sejuta atau milligram per liter mgl. kandungan kapur dalam air laut alami berkisar antara 380 sampai 480 mgl tergantung pada tempatnya. Untuk meningkatkan kandungan kapur dapat menggunakan tambahan kalsium kloridaCaCl2 atau kalsium hidroksida CaOH2. Kalsium klorida mudah digunakan dan tidak secara langsung mempengaruhi pH aquarium, tetapi bila berlebihan dapat meningkatkan berat jenis dan menurunkan kesadahan sehingga akhirnya mempengaruhi pH. Kalsium hidroksida dalam larutan dikenal juga sebagai air kapur. Amonia NH3 dalam aquarium air laut sebaiknya nol, jika dalam air aquarium terkandung amonia maka akan menyebabkan kematian hewan laut. Fospat dapat menimbulkan masalah dalam aquarium terumbu laut, khususnya jika kandungannya melebihi 0,2 ppm. Kebanyakan fospat akan memicu perumbuhan ganggang yang tidak diinginkan dan mengganggu proses pengkapuran koral dan makhluk lain yang memerlukan kapur demi kelangsungan hidupnya.fospat dapat mempunyai bentuk bermacam-macam dan tidak mudah untuk menyidiknya. Salah satu cara mengurangi kandungan fospat adalah dengan menggunakan protein skimmer. Gambar 2.7 Protein Skimmer Cara kerja protein skimmer yaitu mencampur udara dengan air dalam aquarium sedemikian sehingga membentuk buih. Buih tersebut selanjutnya ditampung di suatu tempat yang nantinya akan dibuang. Buih mengikat protein dan berbagai bahan organik yang larut dalam air, jika tidak dibuang akan terurai menjadi ammonia dan senyawa nitrit yang mencemari aquarium. Selain itu, protein skimmer juga memegang peran penting dalam mempertahankan kandungan oksigen O2 dan karbon dioksida CO2 dalam air. Di laut lepas, peran protein skimmer dilakukan oleh ombak yang menghanyutkan buih ke pantai. Agar protein skimmer dapat bekerja secara efektif, maka bagian tengah skimmer tempat lewatnya buih kepenampungan harus mengandung lendir. Terdapat beberapa tipe skimmer, antara lain: 1. Tingkat skimmer 45cm-50cm, diameter skimmer 7,5cm-10cm, dengan 1 batu gelembung. 2. Tingkat skimmer 45 cm-50 cm, diameter skimmer lebih dari 15 cm, dengan 2 batu gelembung. 3. Tingkat skimmer lebih dari 90 cm, diameter skimmer 7,5 cm-10 cm, dengan 1 batu gelembung. 4. Tingkat skimmer lebih dari 90 cm, diameter skimmer lebih dari 15 cm, dengan 2 batu gelembung. 5. Tingkat skimmer lebih dari 90 cm venture skimmer, tanpa batu gelembung, dengan 1 pompa air. Untuk mengetahui kadar kandungan di dalam aquarium digunakan alat yaitu test kit. Protein skimmer merupakan alat yang berfungsi untuk merombak materi organik protein alga yang melayang bebas, dan sisa-sisa pakan. Penggunaan skimmer didasarkan pada filtrasi pada adanya sistem filtrasi, tingkat kepadatan organisme, dan besarnya aquarium. Gambar 2.8 Test Kit Oksigen Oksigen merupakan unsur yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup tidak terkecuali hewan-hewan yang hidup di air. Untuk menyuplai oksigen didalam aquarium air laut dibutuhkan Aerator. Aerator adalah alat untuk menyuplai oksigen yang berbentuk gelembung- gelembung buble yang masuk ke dalam air dengan selang kecil. Pada aquarium air tawar alat ini merupakan alat vital, tetapi pada aquarium air laut, aerator hanya digunakan pada saat listrik PLN mati. Prinsip kerja aerator sangat sederhana. Di dalam aerator terdapat sebuah motor sederhana yang bergerak karena adanya gaya magnet dari sebuah kumparan yang dialiri arus listrik dihubungkan dengan klep karet. Gerakan yang ditimbulkan dari klep karet ini akan menimbulkan tekanan udara. Tekanan udara tersebut yang digunakan untuk menggerakkan air dalam aquarium sehingga terjadi difusi oksigen. Adapun manfaat dari penggunaan aerator, yaitu : Gerakan air yang ditimbulkan aerator akan meratakan kandungan oksigen di dalam air. Gerakkan air juga dapat menaikkan gas-gas yang timbul dari sisa makanan atau kotoran ikan ke permukaan dan terlepas di udara bebas. Gerakan udara yang dihasilkan aerator akan membenturkan kotoran atau pertikel halus hingga membentuk partikel yang lebih besar dan berat. Kotoran yang menjadi berat tersebut akan jatuh ke dasar aquarium dan air yang keruh akan terlihat jernih. Gerakan air membentuk gelombang, sehingga membuat aquarium mendekati dengan habitat asli ikan-ikan di laut. Gambar 2.9 Aerator AC Gambar 2.10 Aerator DC Untuk mengetahui komposisi air laut dapat dilihat pada table berikut: UNSUR JUMLAH ppm A. Komponen Mayor 875.000 Oksigen O 108.000 Hidrogen H 19.000 Klor Cl 10.500 Magnesium Mg 1.350 Sulfur S 0,885 Kalsium Ca 0,400 Natrium Na 0.380 B. Komponen Minor Brom Br 65 Karbon C 28 Strontium Sr 13 Boron B 4,6 Silikon Si 3 C. Komponen Berjumlah Sedikit Flour F 1,4 Nitrogen N 0,5 Litium Li 0,18 Rubidium Rb 0.12 Fospor P 0,07 Yodium I 0,06 Borium Br 0,03 Alumunium Al 0,01 Besi Fe 0,01 Molibdenum Mo 0,01 Seng Zn 0,01 Nikel Ni 0,0054 Arsenik As 0,003 Tembaga Cu 0,003 Timah 0,003 Uranium U 0,003 Mangan Mn 0,002 Vanadium V 0,002 Caesium Cs 0,0005 Perak Ag 0,0004 Yitrium Y 0,0003 Kobalt Co 0,00027 Selenium Se 0,00009 Sumber : Heru Susanto “Ikan Hias Laut”Penerbit Penebar Swadaya Tabel 2.7 Komposisi Air Laut c. Pencahayaan Pencahayaan untuk aquarium air laut sekurang-kurangnya harus memenuhi dua fungsi utama, yaitu pencahayaan harus mampu melestarikan kehidupan dan fungsi-fungsi kehidupan penghuni aquarium, pencahayaan juga harus memberikan keindahan bagi aquarium sehingga memberikan kenikmatan bagi yang memandang. Sinar matahari tentu saja merupakan sumber pencahayaan alami yang terbaik bagi kehidupan di laut lepas. Untuk menggantikan fungsi sinar matahari pada aquarium air laut dibutuhkan penerangan buatan yang menggunakan tenaga listrik. Jenis lampu yang digunakan berbeda-beda tergantung dengan kedalaman. Pencahayaan nantinya digunakan oleh ganggang Zooxanthellae yang bersimbiosis dengan koral. Pencahayaan dibutuhkan untuk melakukan fotosintesis dan selanjutnya menghasilkan gula untuk makanan koral sebagai tempat tinggalnya. Pemilihan lampu untuk penerangan buatan bukan hanya ditentukan oleh dayanya saja, tetapi juga spektrum cahaya yang dihasilkan. Daya selalu dinyatakan dalam watt. Semakin tinggi watt lampu semakin terang cahaya lampu, selain itu juga semakin besar menyerap tenaga listrik dan panas yang dipancarkan juga semakin tinggi. Spektrum cahaya yang dipancarkan diberikan dalam nilai Kelvin K. Semakin tinggi nilai derajat Kelvin, maka semakin biru cahaya yang dipancarkan. Lampu dengan 5000K memberikan warna kekuningan, 10.000K berwarna biru keputihan, dan 20.000K berwarna sangat biru. Untuk aquarium terumbu karang dianjurkan memakai lampu dengan nilai Kelvin tinggi sekitar 10.000K atau bahkan 20.000K berwarna biru, untuk menirukan keadaan didasar laut guna merangsang kehidupan koral. Lampu berwarna biru actinic disamping bermanfaat bagi penghuni aquarium, juga memberikan kenikmatan tersendiri bagi yang memandang. Lampu berwarna biru akan menyebabkan pendar indah pada penghuni aquarium. Umumnya lampu yang digunakan untuk penerangan aquarium, antara lain:  Lampu Flourescent Lampu TL Jenis lampu ini hanya bisa digunakan pada aquarium yang memiliki kedalaman antara 40 cm-50 cm. Lampu ini mempunyai spektrum sinar hampir sama dengan panjang sinar matahari, sehingga dapat memberikan sinar fotosintesis bagi alga. Lampu jenis ini tersedia dalam berbagai kuat penerangan dan warna cahaya, meliputi NO normal output - standar, HO high output -keluaran tinggi, VHO very high output- keluaran sangat tinggi, dan kompak. Lampu fluorescent untuk aquarium terumbu karang sebaiknya adalah jenis HO, VHO atau fluorescent kompak dengan warna biru actinic. Lampu flouresent HO bentuknya sama seperti lampu fluorescent yang dipakai di rumah tetapi harganya lebih mahal dan lebih tahan lama. Lampu ini tersedia dengan daya dari 20 watt sampai 60 watt dan nilai Kelvin dari 6000K sampai 11.000K. Lampu VHO bentuknya sama dengan lampu fluorescent biasa, tetapi cahayanya lebih kuat. Lampu ini tersedia dengan daya dari 75 watt sampai 160 watt dan nilai Kelvin dari 10.000K sampai 20.000K. Lampu jenis ini cukup panas dan umumnya dilengkapi dengan kipas angin khusus untuk mengurangi panas yang timbul. Lampu fluorescent kompak merupakan lampu fluorescent yang dibentuk seperti huruf U. lampu jenis ini relative baru untuk aquarium air laut. Lampu ini tersedia dengan daya dari 10 watt sampai 100 watt dan nilai Kelvin dari 5000K sampai 10.000K. Seperti halnya dengan lampu VHO, umumnya lampu ini dilengkapi dengan kipas pendingin. Gambar 2.11 Macam-macam Lampu Flourescent  Lampu Actinic Blue Lampu ini memiliki panjang gelombang warna biru yang mana dialam dapat menembus kedalaman air hingga 400 m dibawah permukaan laut.  Lampu Mercuri HQL Penggunaan lampu mercuri pada aquarium air laut tidak direkomendasikan, karena panjang gelombang sinar kuning dan merah yang ditimbulkan member efek yang tidak alami. Selain itu, lampu ini memicu pertumbuhan lumut pada permukaan kaca acrylic. Biasanya lampu ini digunakan pada aquarium yang memlihara ikan dengan menggunakan karang mati. Gambar 2.12 Macam-macam Lampu Merkuri  Lampu Metal Halide HQI Lampu ini digunakan untuk aquarium dengan ketinggian minimal 50 cm. Lampu jenis ini mempunyai watt yang lebih besar dibandingkan dengan sinar lain, sehingga dapat digunakan pada aquarium dengan ukuran besar. Lampu ini dapat menghasilkan daya dari 175 watt sampai 1000 watt. Tetapi jenis lampu ini menimbulkan efek yaitu menghasilkan kalor sehingga air di dalam aquarium menjadi panas, sehingga perlu digunakan chiller untuk menghilangkan panas dari aquarium. Lampu Halide Logam atau Metal Halide dijual dengan berbagai spektrum dari 5000K sampai 20.000K. Lampu Halide dapat menimbulkan gemerlapan dalam air aquarium karena riak permukaan air, serupa dengan yang dijumpai di laut lepas dengan ombak yang bersikap seperti lensa dalam meneruskan cahaya matahari ke dalam laut. Selain itu, lampu ini mendekati cahaya matahari tetapi mahal harganya. Panas yang ditimbulkan oleh lampu ini sehingga umumnya lampu ini harus digantung agak jauh dari permukaan air yaitu berkisar antara 20-30 cm. Gambar 2.13 Lampu Metal Halide  Lampu LED Lampu LED light emitting diode merupakan lampu jenis baru untuk aquarium air laut. Lampu ini dikatakan sebagai pengganti lampu halide logam dan fluorescent karena lebih hemat energi. Lampu LED yang setara dengan lampu halide logam 250 watt yaitu 20.000K dan hanya memerlukan daya 150 watt serta umurnya 50.000 jam. Selain itu, panas yang ditimbulkan jauh lebih kecil dari pada lampu halide logam dan lampu fluorescent. Lampu ini juga dilengkapi dengan mikroprosesor untuk mengatur kapan lampu dihidupkan atau dimatikan, disamping juga mengatur nilai Kelvin dari 6500K sampai 20.000K sesuai dengan kebutuhan. Pengaturan tersebut diperlukan untuk mensimulasikan suasana yang terjadi pada kondisi yang sebenarnya di laut lepas mulai dari matahari terbit, siang hari, sore, malam, sampai matahari terbit kembali. Gambar 2.14 Lampu LED Umumnya untuk aquarium dengan 200 liter cukup dipasang penerangan sekitar 100 watt, tetapi untuk aquarium jenis tegak perlu lampu yang lebih terang agar cahaya dapat mencapai dasar aquarium. Syarat tersebut berlaku untuk lampu halide logam dan lampu fluorescent, dan tidak berlaku untuk lampu LED yang memerlukan daya jauh lebih rendah. Secara umum persyaratan lampu untuk aquarium air laut, antara lain: - Spektrum cahaya yang dihasilkan hendaknya tidak terlalu banyak mengandung warna merah atau kuning serta warna biru harus dominan. - Tidak boleh menimbulkan panas yang berlebihan dalam aquarium. - Tidak boleh memancarkan sinar ultra-ungu yang berlebihan. - Harus memberikan kuat cahaya yang sesuai untuk makhluk yang diteranginya. Spesifikasi Px L x T cm Volume Air Laut liter Sistem Lampu 70 x 55 x 45 126 TL 20 Watt x 3 Actinic Blue 20 Watt x 2 90 x 55 x 45 162 TL 20 Watt x 4 Actinic Blue 20 Watt x 3 90 x 55 x 45 162 Metal Halide 10.000 K, 150 Watt Actinic Blue 40 Watt x 2 130 x 55 x 55 409 Metal Halide 10.000 K, 2 x 150 Watt Actinic Blue 40 Watt x 2 150 x 55 x 60 495 Metal Halide 10.000 K, 2 x 150 Watt Actinic Blue 40 Watt x 2 180 x 65 x 60 650 Metal Halide 10.000 K, 2 x 150 Watt Actinic Blue 40 Watt x 4 240 x 120 x 80 2.300 Metal Halide 10.000 K, 3 x 250 Watt Actinic Blue 40 Watt x 8 Sumber : Eko Budi Kuncoro “Akuarium Air Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004 Tabel 2.8 Variasi Penggunaan Lampu d. Peralatan Aquarium Sebagai media ikan hidup, aquarium memiliki kelemahan yaitu tempat yang terbatas bagi ikan. Sehingga ikan yang dapat dipamerkan hanya beberapa ekor, aquarium cepat berlumut, air cepat kotor, dsb. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan beberapa peralatan yang harus dimiliki selain hal-hal teknis yang telah dijelaskan diatas mengenai mempertahankan unsur-unsur dalam aquarium air laut, juga dibutuhkan peralatan lainnya, yaitu: - Pompa air Keberadaan pompa air sangat dibutuhkan pada setiap aquarium, tanpa pompa tersebut maka pemeliharaan aquarium akan sia-sia. Pompa air dalam aquarium berfungsi sebagai “hati” dari sistem aquarium air laut. Pompa yang baik adalah pompa yang memenuhi syarat-syarat antara lain; konsumsi energi rendah namun kekuatan outputnya besar, selain itu mudah diinstal dipasang kembali setelah dibersihkan. Kegunaan dari pompa meliputi tiga bagian antara lain : a. Pompa sirkulasi filter Pada aquarium yang berukuran kecil, perpaduan batu koral dan gerakan air oleh aerator sudah cukup menjaga kejernihan air dalam aquarium, tetapi tidak berlaku untuk aquarium dengan ukuran yang lebih besar. Pada aquarium dengan ukuran yang besar, ikan yang dipelihara cukup banyak, sehingga sisa makanan dan kotoran hasil buangan dari badan ikan pun banyak dan dapat menjadi racun. Oleh sebab itu, diperlukan alat penyaringan filter. Pompa sirkulasi yang diperlukan yaitu pompa yang kuat karena merupakan sistem utama semua sistem filtrasi, dan berfungsi membawa air dari aquarium ke filter serta dikembalikan lagi ke dalam aquarium. Bahan yang digunakan untuk menyaring air terdiri atas dua macam, yaitu karbon aktif yang berwarna hitam dan serat filter yang berwarna putih. Karbon aktif berfungsi sebagai penyaring partikel kotoran yang lebih besar, dan juga untuk menjaga air agar tetap basa alkalis. Selain itu, karbo aktif dapat mengikat gas-gas di dalam air seperti H2S sehingga tidak membahayakan ikan. Sedangkan serat filter berfungsi sebagai penyaring partikel yang lebih kecil dan juga serat pada filter dapat dijadikan media yang cocok untuk pertumbuhan bakteri yang bermanfaat bagi proses perputaran nitrogen. Gambar 2.15 Pompa Sirkulasi b. Pompa Arus Pompa arus digunakan untuk menciptakan arus dalam air sehingga suplay oksigen ke dalam aquarium tetap terjaga. Adapun arus air diciptakan sesuai dengan kondisi alam lautan yaitu sebagai berikut. Air pada lapisan air laut mempunyai kerapatan density yang lebih rendah dibandingkan dengan lapisan yang ada dibawahnya, sehingga semakin kebawah terjadi penurunan kandungan oksigen terlarut. Dengan adanya arus, maka lapisan permukaan akan berpindah ke bawah dan lapisan bawah akan berpindah ke atas. Hal ini berlangsung terus sehingga kandungan oksigen pada berbagai lapisan akan sama. Pada aquarium tanpa arus ikan akan banyak berkumpul di permukaan karena hanya pada lapisan ini paling banyak mengandung oksigen. Posisi pompa pada aquarium akan mempengaruhi kuat lemahnya arus pada suatu daerah di dalam aquarium. Secara umum, debit pompa dan panjang arus tercantum pada table berikut : DEBIT POMPA liter jam PANJANG ARUS MAKSIMAL m 250 0,55 270 0,75 300 0,85 540 1,50 1000 1,75 1200 2,00 2000 3,00 2280 3,10 Sumber : Eko Budi Kuncoro “Akuarium Air Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004. Tabel 2.9 Debit Pompa dan Arus Maksimal yang dapat Dicapai. c. Pompa Protein Skimmer Telah dijelaskan sebelumnya kegunaan dari pompa protein skimmer yaitu untuk untuk merombak materi organik protein alga yang melayang bebas, dan sisa-sisa pakan. Penggunaan skimmer didasarkan pada filtrasi pada adanya sistem filtrasi, tingkat kepadatan organisme, dan besarnya aquarium. - Ozonizer Merupakan alat yang adapt menghasilkan ozon O3. Sementara ozon berfungsi untuk membunuh protozoa, bakteri, virus, maupun jamur. Ozonisasi merupakan reaksi khusus yang terjadi pada molekul oksigen. Dengan adanya ozon, sebagian dari materi organik dan beberapa materi anorganik yang ada, akan dioksidasi. Gambar 2.16 Ozonizer - Ultraviolet Sinar ultraviolet dapat digunakan sebagai desinfektan terhadap air pada kasus penanganan penyakit atau mengubah turbiditas yang disebabkan oleh bakteri atau alga. Lampu fluorescent secara khusus telah mengandung UV. Lampu merkuri mengandung UV pada panjang gelombang 185 nm- 254 nm. Radiasi sinar UV biasanya diabsorbsi oleh kaca aquarium. Lampu UV dapat mencegah terjadinya penyebab penyakit, lampu UV dapat membunuh parasit sel tunggal yang bebas melayang pada tingkat spora. - Heater atau thermostat Heater merupakan alat pemanas yang dibutuhkan bila suhu air aquarium terlalu rendah. Heater dan thermostat merupakan dua alat yang berbeda tetapi memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai alat pemanas. Heater dan thermostat dapat digunakan bersamaan. Heater dan thermostat cocok digunakan untuk daerah dingin, digunakan bila suhu air laut di dalam aquarium berada di bawah 22 o C. Sehingga dengan demikian, alat ini tidak cocok digunakan di Indonesia. Heater biasanya digunakan untuk aquarium air tawar maupun untuk aquarium karantina bagi ikan yang sakit. Gambar 2.17 Heather

2.3.3 Jenis Biota yang Dipamerkan

Biota yang akan dipamerkan juga harus dipertimbangkan, karena ada beberapa hewan laut khususnya ikan yang mempunyai sifat mengganggu dan tidak bersahabat dengan ikan lainnya sehingga akan menimbulkan kekacauan. Adapun biota yang akan dipemerkan dikelompokkan sebagai berikut : Kelompok ikan hias karang Aquarium yang digunakan untuk kelompok ikan hias karang berukuran tidak terlalu besar, tetapi panjang karena umumnya pada koral dan karang terdapat Zooxanthellae yang memerlukan cahaya untuk melakukan fotosintesis sehingga aquarium tidak boleh dalam yang nantinya akan menyulitkan cahaya sampai ke dasar aquarium. Jenis- jenis ikan yang menghuni aquarium ini, yaitu: angel fish, damselfish, surgeon fish, butterfly fish, gobbies fish, banner fish, fox fish, frog fish, dll. Kelompok bukan ikan hias karang Kelompok yang kedua ini merupakan potensi utama dari pembuatan proyek ini, dimana pengunjung diarahkan untuk menuju ke sebuah ruangan aquarium sehingga merasa berada pada suasana kehidupan di dalam laut dan menyaksikan secara langsung bagaimana kehidupan penghuni air laut serta terumbu karang itu sendiri. Aquarium ini memerlukan goa-goa batu karang yang besar pada dasar aquariumnya. Umumnya kedalaman mencapai 5 meter lebih dengan panjang mencapai 10 meter lebih. Adapun jenis-jenis penghuni aquarium ini yaitu ikan Hiu, Pari, ikan Tuna, Grouper, Scorpion Fish, kerapu macan, lumba-lumba, paus jenis tertentu, penyu laut, lobster, dan ikan-ikan terumbu karang. Berikut merupakan tabel perilaku beberapa ikan. NO Nama Lokal Nama Bahasa Inggris Nama Latin Sifat Makanan Dengan Terumbu Karang Dengan Hewan Lain Sesama Jenis 1 Enjel Kecil Dwarf Angel Centro- pyge AG S H R T 2 Enjel Besar Big Angel Hola- canthus AG S H R T 3 Ikan Kodok Angler Anten- narius AG D R T T 4 Gadis Anthia Pseu- dan- thias AG D R R R 5 Gebel Batfish Platax J D T R T 6 Jabing Blenny Blenni- idae J S R R H 7 Layara n Butterfl y Henio- chus J S T R H 8 Capun gan Cardina l Pterapo- gon AG D R R R 9 Giro, Klon Clownf ish Amphip rion AG D R R H 10 Betok Damsel Dascyllu s AG D R R R 11 Roket Dartfis h Ptereleot ris J D R R H 12 Manda rin Dragon et Synchir opus J D R R T 13 Belut Eel Echidna AG D R T T 14 Sonan g, bulusa n babi Filefish Pervago r J D T T T 15 Beloso h Goby Gobioso ma J D R R H 16 Kerap u tikus Groupe r Cromile ptes G D T T T 17 Kerap u Loncat Hawk Cirrhitic htys AG D H T T 18 Bayan Hogfish Bodianu s J D T H T 19 Ikan Scorpi on Lionfis h Pterois J D T H T 20 Ikan Kakak Tua Parrot fish Scaridae AG D T T T 21 Cantik Dotty back Pseudoc hromis J D R T T 22 Buntal Puffer Arothro n J D T T R 23 Kuda Laut Seahors e Hippoca mpus J D R R R 24 Hiu Shark Chiloscy llium G D T T T 25 Kakap Snappe r Lutjanus AG D T T R 26 Onde- onde Sweetli ps Plectorh inchus G D H T T 27 Brajan ata Squirrel Sargoce ntron J D T T H 28 Keranj ang Bali Tang Zebraso ma AG S H R H 29 Triger Trigger Rhineca nthus G D T T T 30 Keling Small Wrasse Cirrhila brus AG D R H H 31 Keling besar Big Wrasse Thalasso ma G D T T H Sumber : Prof. Ir. Budiono Mismail “Akuarium Terumbu Karang” Penerbit UB Press, Cet I 2010 Ket : G = galak, AG= agak galak, J=jinak, D=daging, S=segala, R=rukun, T=tidak, Y=ya, H=hati-hati. Tabel 2.10 Data Perilaku Ikan Koral Koral ditempatkan dengan kelompok ikan hias karang, karena koral membutuhkan cahaya untuk melakukan fotosintesis. Beberapa jenis koral, diantaranya : - Anemone jamur keluarga Actinodisciidae Beberapa diantaranya, yang berwarna coklat hidup dengan cahaya yang tidak terlalu terang dan yang berwarna biru memerlukan cahaya yang lebih kuat. Anemone ini memerlukan arus yang tidak terlalu kuat dan tidak perlu diberi makan. - Polip bintang keluarga Clavulariidae Koral jenis ini terdapat dalam berbagai warna mulai warna coklat sampai hijau berpendar. Hidup dengan baik di bawah cahaya yang menengah sampai kuat dan jika mendapat arus yang kuat akan cepat beriak dan menempel di karang dan kaca. Koral jenis ini berkembang biak dengan memotong dirinya dan tidak perlu diberi makan. - Koral keras Koral yang tergolong mudah dipelihara adalah koral kolang-kaling Plerogyra sinuosa , keluarga Euphyllia dan Catalaphyllia . Beberapa jenis lainnya yang tahan banting adalah karang otak Trachyphyllia , Turbinaria dan Cynarina .

2.4 Tinjauan Lokasi

2.4.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Kriteria pemilihan lokasi dalam perancangan Oceanarium ini, yaitu : NO KRITERIA LOKASI 1 Tinjauan terhadap struktur kota Berada di kawasan wisata daerah yang merupakan bangunan yang dirancang memiliki fungsi komersil berskala nasional serta dekat dengan perairan atau laut. 2 Pencapaian Dapat diakses dari seluruh penjuru kota, baik dengan angkutan umum maupun pribadi. Oleh karena itu bangunan diusahakan masih dapat terlihat dari bagian jalan tertentu Sumber : NAD dan TSS. 3 Area pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan sebagai objek wisata. Selain itu, terletak dekat dengan perairan sesuai dengan fungsi proyek rancangan. Sumber : Asumsi . 4 Peraturan Tanah milik Pemerintah atau pribadi. Tabel 2.11 Tabel Kriteria Lahan

2.4.2 Pemilihan Lokasi

1. Alternatif lokasi Berdasarkan kriteria tersebut didapat 3 alternatif lokasi, yaitu: Lokasi 1 : Kawasan Pantai Cermin Deli Serdang, Sumatera Utara. Lokasi 2 : Kawasan Belawan Medan, Sumatera Utara. Lokasi 3 : Kawasan Pantai Ocean Pasific Kel. Bagan Deli, Sumatera Utara 2. Penilaian terhadap alternatif lokasi. LOKASI S W O T Pantai Cermin Terdapat fasilitas taman bermain yaitu theme park beserta fasilitas penginapannya. Terdapat pondok-pondok tempat bersantai dan tempat berjualan makanan dan minuman serta terdapat juga fasilitas utilitasnya. Memilik i panjang pantai ± 95 km. Memilik i luas areal ±43 ha dan dirancang menjadi one stop service to fun. Kondi si Pantai Cermin tidak terawat dengan baik, keadaan air lautnya coklat. Banyak terdapat batu- batuan serta kayu yang sangat berbahaya bagi pengunjung yang berenang di pantai. Infrastruktur jalan menuju Pantai Cermin sangat baik dengan jalan yang cukup lebar dan beraspal mulus. Pencapaian ke lokasi Pantai Cermin cukup mudah, berjarak ±48 km dari kota Medan atau dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi selama ± 1,5 jam. Adanya rencana pendirian Hotel bertaraf Internasional oleh investor dari Malaysia. Terdapat angkutan umum baik becak maupun angkot yang beroperasi ke arah lokasi Pantai. Lokasi Kurangnya pamflet atau papan petunjuk yang dapat mengarahkan ke lokasi wisata, sehingga bagi pengunjung yang baru pertama kali datang harus bertanya kepada penduduk sekitar. kawasan merupakan kawasan wisata yang terdekat dari rencana Bandar Udara Kuala Namu. Belawan sebelah Pangkala n AL Belawan Terdapat restaurant seafood yang dapat dijadikan potensi. Berbatas an langsung dengan perairan. Dekat dengan pusat kota Belawan Lahan yang tersedia kecil. Terdapat pelabuhan kapal yang menjadi salah satu gerbang masuk ke Sumatera Utara melalui jalur laut baik domestik maupun mancanegara. Terdapat jalan tol yang menghubungkan Medan-Belawan. Kondisi jalan menuju ke lokasi sangat baik, jalan lebar dan mulus. Serta dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor selama ± 50 menit. Dekat dengan stasiun kereta api yang menghubungkan Medan-Belawan. Dekat dengan pusat kota Lebar jalan menuju lokasi kecil hanya ± 6 meter. Fungsi disekitar site pemerintahan, rumah penduduk, serta perdagangan. Belawan. Pantai Ocean Pasific Kel. Bagan Deli, Belawan Terdapat perairan yang menjadi kritera utama pemilihan lokasi. Terdapat fasilitas pendukung keberadaan proyek perancangan seperti restoran, cottage, panggung, area permainan, dll. Akses pencapaian lokasi yang mudah. Keada an air laut yang tercemar limbah seperti sampah plastik. Dekat dengan Tol Belmera yang menghubungkan Belawan-Medan. Dekat dengan Pelabuhan Belawan baik pelabuhan barang maupun pelabuhan penumpang yang menjadi potensi masukkan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Dekat dengan stasiun kereta api Belawan. Jalan menuju site sangat lebar ± 16 meter, merupakan jalan utama menuju pelabuhan barang Belawan. Fungsi disekitar site merupakan industri dan pergudangan peti kemas, sehingga viewnya kurang bagus serta menimbulkan kebisingan. Jalan menuju ke site banyak dilalui kendaraan besar yang mengangkut peti kemas, sehingga sering terjadi kemacetan terutama pada hari kerja serta menimbulkan debu. Sumber : Hasil Analisis Tabel 2.12 Penilaian Lokasi Berdasarkan SWOT Ket : S = Sthrengt Kekuatan T = Threat Ancaman Bahaya W= Weakness Kelemahan O = Opportunity Peluang Penilaian Lokasi KRITERIA LOKASI Pantai Cermin Kab. Serdang Bedagai Pangkalan AL Belawan Pantai Ocean Pasific Bagan Deli, Belawan Ukuran ± 2 Ha 4 ± 1 Ha 3 ± 3 Ha 5 Keadaan Lingkungan Daerah laut yang masih jauh dari suasana industri dan aktifitas kapal besar, mengandalkan suasana pantai yang asri dengan fasilitas wisata tradisional. Fungsi sekitar merupakan perkampungan. 5 Merupakan daerah pusat kota Belawan, dengan kerapatan bangunan yang cukup tinggi. Fungsi sekitar merupakan permukiman penduduk, kantor pemerintahan, serta komersil. 4 Merupakan bagian dari selat malaka, dimana fungsi sekitar adalah industri, pelabuhan, serta bongkar muat peti kemas. 3 Fungsi Eksisting Kawasan wisata tradisional serta tempat pencarian ikan bagi nelayan terdisional. 4 Merupakan pangkalan AL serta terdapat juga restaurant seafood dengan pemandangan kea rah laut. 3 Merupakan kawasan wisata dengan fasilitas permainan, restaurant, serta cottage. 5 Suasana di Sekitar Tapak Pantai kurang baik, keadaan air lautnya tidak jernih serta hanya terlihat bentangan laut yang luas. 3 Keadaan airnya kurang baik. Dapat melihat aktivitas para AL serta kapal AL. 4 Keadaan airnya kurang baik, dapat menikmati sunset. Pemandangan sekitar berupa aktivitas kapal. 4 RUTRK Terletak di kawasan wisata tetapi jauh dari pusat kota. 4 Terletak di kawasan bangunan pemerintahan. Terletak di kawasan wisata, cukup dekat dari 3 pusat kota Medan dan dekat dengan pusat kota Belawan.5 Pencapaian Tidak terlalu mudah, hanya dilalui oleh angkutan umum tertentu dengan waktu terbatas. 3 Pencapaian mudah, banyak angkutan umum dari kota Medan menuju Belawan. Selain itu, dekat dengan stasiun kereta api. 5 Cukup mudah, banyak dilalui oleh angkutan umum dari kota Medan menuju Belawan, tetapi tidak sampai ke lokasi perancangan namun harus naik becak ataupun ojek. Selain itu, dekat dengan stasiun kereta api. 4 Kebisingan Intensitas rendah 5 Intensitas rendah 5 Intensitas cukup tinggi 4 Total Nilai 28 27 30 Peringkat 2 3 1 Sumber : Olah Data Tabel 2.13 Penilaian Lokasi

2.4.3 Analisis Penetapan lokasi

Berdasarkan tabel penilaian lokasi yang telah dilakukan sebelumnya, maka ditetapkan lokasi perancangan untuk proyek Oceanarium ini yaitu di pantai Ocean Pasific kel. Bagan Deli Belawan. Tinjauan pemilihan lokasi di Medan-Belawan tepatnya di pantai Ocean Pasific sebagai lokasi perancangan Oceanarium, yaitu : Dekat dengan pusat kota Medan yang merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia, dapat ditempuh selama ± 50 menit dengan kendaraan pribadi serta dapat ditempuh selama ± 1,5 jam dengan kendaraan umum. Terdapat perairan atau laut yang menjadi kriteria utama dalam pemilihan lokasi perancangan. Dekat dengan pelabuhan kapal Belawan yang merupakan pelabuhan kapal Internasional. Kawasan Belawan merupakan kawasan yang akan menjadi pusat pengembangan kota Medan dalam RUTRK tahun 2006-2016. Lokasi pantai Ocean Pasific merupakan kawasan wisata serta telah tersedia fasilitas penunjang seperti Cottage, Restaurant, taman bermain, dll.

2.4.3.1 Letak dan Luas

Wilayah lokasi berada di kecamatan Medan Belawan dengan luas wilayah 2.625,01 Ha dan berada 3 meter di atas permukaan laut. Letak geografisnya adalah 03 -48 Lintang Utara dan 98 -42 Bujur Timur. Dengan batas-batas sebagai berikut : Batas Utara : Selat Malaka Batas Timur : Kec. Percut Sei Tuan Batas Selatan : Kec. Medan Labuhan Batas Barat : Kec. Hamparan Perak Sementara lokasi proyek terletak di Gadion Kel. Bagan Deli, dengan batas- batas sebagai berikut : Batas Utara : Selat Malaka Batas Timur : Selat Malaka Batas Selatan : Kantor Metereologi Maritim Batas Barat : Pelabuhan Barang Belawan Lokasi ini dipilih karena lokasi ini berbatasan langsung dengan laut sesuai dengan fungsi proyek perencanaan yaitu Oceanarium. Selain itu, pada lokasi site terdapat fasilitas pendukung seperti taman bermain anak, restoran, pondok-pondok, amphiteather panggung, cottage, serta tempat pemancingan ikan, tetapi fasilitas tersebut tidak terawat dengan baik sehingga banyak fasilitas yang sudah rusak, sehingga diperlukan penataan kembali. Lokasi site berdekatan dengan pelabuhan belawan yang menjadi potensi masuknya wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain itu, dekat dengan jalan tol dan stasiun kereta api yang menghubungkan Belawan dengan kota-kota sekitarnya seperti kota Medan. Gambar 2.18 Peta Lokasi Site Deskripsi Kondisi Existing Lokasi sebagai tapak rancangan Kasus Proyek : Oceanarium Status Proyek : Fiktif Pemilik Proyek : Swasta Lokasi Lahan : Kel. Bagan Deli, Belawan Batas Utara : Selat Malaka Batas Selatan : Kantor Metereologi Maritim Batas Timur : Selat Malaka Batas Barat : Pelabuhan Barang Belawan Luas Lahan : ± 3 Ha ± 30.000 m 2 KDB : 33 GSB : ½ n +1 8 meter Potensi lahan :  Terletak tidak jauh dari Ibu Kota Provinsi, dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor selama ± 50 menit.  Akses pencapaian menuju lokasi sangat baik dengan keadaan jalan yang mulus dan lebar jalan yang cukup, serta terdapat Tol Belmera yang menghubungkan Medan-Belawan sehingga mempercepat dan mempermudah pencapaian.  Terdapat fasilitas penunjang berupa taman bermain anak, restoran, panggung, cottage, tempat pemancingan, dll.  Terletak tidak jauh dari stasiun kereta api yang menghubungkan Medan-Belawan, dapat ditempuh selama ± 10 menit.  Terletak dekat pelabuhan Internasional Belawan yang menjadi gerbang masuk ke Sumatera Utara baik dari domestik maupun mancanegara.

2.4.3.2 Kondisi Fisik Lokasi

- Iklim Iklim Medan Belawan adalah iklim tropis dengan 10 bulan basah dan 2 bulan kering. Curah hujan rata-rata per tahun 1807 mm, kelembaban udara 84.88. Temperatur udara rata-rata 26.9 C dengan iklim ekstrim mencapai 33.4 C. Kecepatan angin maksimum 3.6 knots dan minimum 2.04 knots. Intensitas matahari 67.7. - Pengaruh Angin Angin muson barat pada bulan November- April dari arah barat laut ke tenggara sementara angin muson timur berhembus dari arah Timur laut ke barat daya. - Kualitas Udara Kadar debu sekitar 120 ug m 3 masih di bawah batas minimum polusi udara yaitu 260ugm 3 . Sedangkan titik kebisingan tertinggi terdapat di kawasan pelabuhan barang Belawan terutama di lokasi aktivitas bongkar muat peti kemas. - Topografi Tingkat kemiringan dasar laut 0-2 tiap kedalaman 30 cm. Kedalaman air laut berkisar 80-100 meter. - Hidrologi dan Kualitas Air Pada umumnya kualitas air sifat fisika masih di bawah ambang batas sedangkan sifat kimia pada umumnya telah melebihi ambang batas. Ini disebabkan oleh banyaknya bahan bakar minyak yang tumpah ke laut sehubungan dengan aktivitas perkapalan. Air disekitar lokasi memiliki banyak sampah pada tepiannya. Tetapi sesuai dengan asumsi yang telah dijelaskan bahwa hal tersebut tidak menjadi kendala dan dianggap masalah sampah telah teratasi. - Oceanografi Kisaran pasang surut mencapai 2,4 meter. Pada pasang perdani berkisar 0,8 meter. kecepatan arus rata-rata 13,13 dan 9 cm detik yaitu pada bulan Januari, Februari, Juni, dan November. Sedangkan pada bulan-bulan lainnya kecepatan arus berkisar 0,7 cm detik.

2.4.3.3 Tinjauan Terhadap Struktur Kota

Berdasarkan RUTRK, Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan disesuaikan menjadi 5 Wilayah Pengembangan Pembangunan WPP , yaitu : Tabel 13 RUTRK Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan WPP Cakupan Kecamatan Pusat Pengembangan Peruntukan Lahan Program Pembangunan A M. Belawan M. Marelan M. Labuhan BELAWAN Pelabuhan. Industri, Permukiman, Rekreasi, Maritim Jalan Baru, Jaringan air minum, Septic Tank, Sarana pendidikan dan pemukiman. B M. Deli TJ. MULIA Perkantoran, Perdagangan, Rekreasi Indoor, Pemukiman Jalan baru, Jaringan Air Minum, Pembuangan Sampah, Sarana Pendidikan C M. Timur M.Perjuangan M. Tembung M. Area M. Denai M. Amplas AKSARA Permukiman, Perdagangan, Rekreasi Sambungan Air Minum, Septic Tank, Jalan Baru, Rumah Permanen, Sarana Pendidikan, dan Kesehatan. D M. Johor M. Baru M. Kota M. Maimoon INTI KOTA CBD, Pusat Pemerintahan, Hutan Kota, Pusat Perumahan Permanen, Pembuangan Sampah, Sarana M. Polonia Pendidikan, Perkantoran, Rekreasi Indoor, Pemukiman Pendidikan E M. Barat M. Helvetia M. Petisah M. Sunggal M. Selayang M. Tuntungan SEI SIKAMBING Permukiman, Perkantoran, Perdagangan, Konservasi, Rekreasi, Lapangan Golf, Hutan Kota Sambungan Air Minum, Septic Tank, Jalan Baru, Rumah Permanen, Sarana Pendidikan dan Kesehatan Sumber : RUTRK Kota Medan Tahun 2005 Tabel 2.14 RUTRK Kota Medan Pada rancangan RUTRK 2006-2016 ditujukan bahwa pengembangan kota dititikberatkan di kawasan Medan Polonia dengan Medan Belawan. Jumlah penduduk tahun 2005 101.897 jiwa Kepadatan penduduk 39 jiwaha Tingkat kepadatan rendah Kegiatan Utama Pelabuhan, industri, terminal barang, pergudangan berorientasi pelabuhan, perumahan, rekreasi, maritim WPP A. Sumber : RUTRK Kota Medan Tahun 2005 Tabel 2.15 Data Penduduk dan Kegiatan Utama Tinjauan Terhadap Wisatawan Tahun Jumlah Wisatawan Melalui Belawan Tahun Jumlah Wisatawan Melalui Belawan 2005 7413 2008 7011 2006 6936 2009 5075 2007 7312 2010 15919 Sumber : Dinas Pariwisata Sumatera Utara Tabel 2.16 Jumlah Wisatawan Mancanegara Melalui Belawan Tinjauan Terhadap Kota Medan Lokasi perancangan terletak di kawasan Belawan, sehingga rencana area pelayanan proyek mencakup kota Medan dan sekitarnya, sehingga diperlukan data- data penunjang yang berhubungan dengan perencanaan proyek sebagai ODTW seperti data wisatawan serta data penduduk kota Medan. Jumlah Penduduk Tahun 2010 2.109.339 jiwa Tahun Jumlah Wisatawan Mancanegara Tahun Jumlah Wisatawan Mancanegara 2005 106083 2008 130212 2006 109574 2009 148193 2007 116614 2010 145553 Sumber : Dinas Pariwisata Sumatera Utara Tabel 2.17 Jumlah Wisatawan Mancanegara Sumut

2.6 Analisa Kapasitas Pengunjung

Kapasitas pengunjung di dapat dari total jumlah wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara yang datang per hari. - Jumlah Wisatawan Domestik Jumlah wisatawan domestik diperoleh dari mengasumsikan 10 total jumlah penduduk kota Medan dan jumlah penduduk Belawan, yaitu : Jumlah Penduduk Belawan : 101.897 jiwa Jumlah Penduduk Medan : 2.109.339 jiwa + 2.211.236 jiwa x 10 = 221.123 org Asumsi jumlah wisatawan domestik. - Jumlah Wisatawan Mancanegara Jumlah wisatawan mancanegara diperoleh dari total jumlah wisatawan mancanegara Belawan dan jumlah wisatawan mancanegara kota Medan, yaitu : Jumlah Wisatawan Mancanegara Belawan : 15.919 org Jumlah Wisatawan Mancanegara Medan : 145.553 org + Total Wisatawan Mancanegara 161.472 org Jumlah wisatawan mancanegara. - Kapasitas Pengunjung Kapasitas pengunjung diperoleh dari total jumlah wisatawan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara, yaitu : Jumlah Wisatawan Domestik : 221.123 org Jumlah Wisatawan Mancanegara : 161.472 org + Total Jumlah Wisatawan 382.595 org tahun Total Jumlah Wisatawan per hari 382.595 org tahun : 365 hari = 1048 orghari. Diasumsikan jumlah wisatawan yang datang bersamaan yaitu 50 = 1048 org x 50 = 524 orang.

2.7 Deskripsi Pelaku kegiatan