29 keteladanannya sebagai sosok yang kreatif. dalam Sudrajat, 2008. Selain itu juga
keterampilan kreatif anak dapat dirangsang dalam keluarga, yaitu; orang tua menciptakan iklim yang merangsang kreativitas di dalam rumah, serta menyediakan sarana dan
prasarana. Dalam kreativitas ada ciri-ciri tertentu yang harus dikembangkan secara bersama-
sama. Ciri-ciri tersebut dibagi menjadi dua, yaitu ciri-ciri aptitude berpikir kreatif dan ciri-ciri
non-aptitude sikap
kreatif. Ciri-ciri
berpikir kreatif
meliputi kelancaran,keaslian, serta kemampuan memperinci gagasan elaborasi, sedangkan ciri-
ciri afektif sikap kreatif akan dijelaskan secara khusus pada pembahasan berikut.
2.1.2 Pengertian sikap kreatif
Munandar 1992 menjelaskan bahwa ciri-ciri berpikir tersebut belum menjamin perwujudan kreativitas seseorang. Munandar 1992 menjelaskan bahwa, sikap kreatif
yang disebut juga sebagai ciri-ciri afektif dari kreativitas, merupakan ciri-ciri kreativitas yang menyangkut sikap dan perasaan seseorang.Ciri-ciri lain yang berkaitan dengan
perkembangan afektif seseorang sama pentingnya agar bakat kreatif seseorang dapat terwujud. Motivasi atau dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu, pengabdian atau
pengikatan diri terhadap suatu tugas termasuk ciri-ciri afektif kreativitas sikap kreatif.
Williams 1977 dalam Munandar, 1992 membagi ciri-ciri afektif kreativitas sikap kreatif ke dalam lima aspek, yaitu:
1. Rasa ingin tahu
30 Yaitu selalu terdorong untuk mengetahui lebih banyak; mengajukan banyak
pertanyaan, selalu memperhatikan orang, obyek, dan situasi, peka dalam pengamatan dan ingin mengetahui meneliti.
2. Bersifat imajinatif Yaitu mampu memperagakan atau membayangkan hal-hal yang tidak atau
belum pernah terjadi, menggunakan khayalan, akan tetapi mengetahui perbedaan antara khayalan dan kenyataan.
3. Merasa tertantang oleh kemajemukan Yaitu terdorong untuk mengatasi masalah yang sulit, merasa tertantang oleh
situasi-situasi yang rumit, lebih tertarik pada tugas-tugas yang sulit. 4. Sifat berani mengambil resiko
Yaitu berani memberikan jawaban meskipun belum tentu benar, tidak takut gagal atau mendapat kritik, tidak menjadi ragu-ragu karena ketidakjelasan,
hal-hal yang tidak konvensional, atau yang kurang berstruktur. 5. Sifat menghargai
Yaitu dapat menghargai bimbingan dan pengarahan dalam hidup, menghargai kemampuan dan bakat-bakat sendiri yang sedang berkembang.
2.1.3 Dimensi sikap kreatif
Terdapat tujuh dimensi sikap kreatif yang dikemukakan oleh Munandar 1977. Ketujuh dimensi tersebut ialah sebagai berikut:
1. Keterbukaan terhadap pengalaman baru
31 Keterbukaan anak terhadap pengalaman baru ditandai dengan keinginannya untuk
mengetahui hal-hal yang terjadi disekelilingnya. Selain itu, ditandai juga dengan keinginan anak untuk mencoba berbagai hal baru, seperti mengenal permainan
baru ataupun mendatangi tempat-tempat yang belum dikunjungi. 2. Kelenturan dalam sikap
Kecenderungan anak untuk memiliki berbagai kemungkinan penyelesaian atas suatu masalah menunjukkan bahwa ia lentur dalam bersikap. Ia tidak bersikap
kaku, tidak memandang sesuatu hanya dari satu sudut pandang saja, melainkan dapat melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang yang memungkinkan.
3. Kebebasan dalam ungkapan diri Dimensi sikap kreatif ini ditandai dengan adanya perasaan bebas pada anak untuk
mengemukakan pendapatnya sendiri serta mengungkapkan keadaan dan perasaan dirinya, tanpa merasa takut atau khawatir.
4. Menghargai fantasi Anak yang menghargai fantasi berarti anak yang menganggap bahwa kegiatan
berkhayal merupakan kegiatan yang baik, bukan sesuatu yang tidak ada gunanya atau membuang waktu saja. Dimensi menghargai fantasi ini juga ditandai dengan
kesukaan anak membaca cerita-cerita khayalan yang penuh imajinasi. 5. Minat terhadap kegiatan kreatif
Anak yang memiliki sikap kreatif menunjukkan minatnya pada kegiatan-kegiatan kreatif, seperti menulis sajak, menggambar bebas, atau bereksperimen dengan
mainan yang dimilikinya. 6. Kepercayaan terhadap kegiatan kreatif
32 Kepercayaan anak terhadap gagasan-gagasannya sendiri ditunjukkan dengan
keberanian anak untuk mempertahankan gagasannya, walaupun mungkin keadaan sekitarnya misalnya teman tidak menyetujui gagasan tersebut.
7. Penilaian bebas dari pengaruh orang lain Anak yang memiliki penilaian bebas dari pengaruh orang lain berarti anak yang
menyadari bahwa orang lain tidak selamanya dapat mempengaruhi dirinya. Anak menyadari bahwa guru bukanlah satu-satunya yang perlu diikuti. Ia terbebas dari
pengaruh orang
lain dalam
memberi penilaian
terhadap berbagai
hal disekelilingnya.
2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas